Setelah kumpul bersama keluarganya Nadia berniat untuk membersihkan tubuh nya terlebih dahulu sebelum tidur. Namun langkahnya terhenti tatkala mendengar suara dering ponsel miliknya, Nadia memasang headset dan menyambungkan panggilan.
" Ya"
" Bos, sektor A akan melakukan penyelundupan narkoba di dermaga malam ini pukul 01.00 apa kita akan turun tangan ,untuk menghentikan rencana itu? "
" Oke terserah, nanti aku akan ikut bergabung" Jawab Nadia panggilan pun terputus"
" Nggak kapok kalian, susah payah aku menangkapnya. Keburukan kalian akan ada sampai ajal sepertinya"
Setelah panggilan selesai Nadia pun bergegas untuk siap-siap ketempat tujuan.
Waktu menunjukkan pukul 12.00 malam ,setelah memastikan seluruh keluarganya tidur nyenyak .Nadia pun keluar dari rumah ,dengan menggunakan pakaian serba hitam seperti biasanya . Rambutnya ia Ikat satu ke belakang, Ia memakai masker untuk menutupi wajahnya.
Nadia keluar lewat balkon,seperti biasa melompat tembok tinggi dengan mudahnya. lalu berlari menuju motor yang ada tak jauh dari rumahnya .Dengan kecepatan tinggi ,Nadia segera melajukan motornya ke lokasi yang sudah di kirimkan oleh anak buahnya.
"Bagaimana hir? semua aman ?" Tanya Nadia yang baru saja tiba, ia ikut bergabung dengan anak buahnya yang sedang bersembunyi .Mengawasi beberapa orang yang sedang memindahkan peti peti dari dermaga ke dalam kapal .
Nadia yang kini berdandan ala Angelina Jolie rambut yang ikat satu ke belakang. Setelan dari atas sampai bawah, berwarna hitam. Yang mana pakaiannya mengikuti lekuk tubuhnya.
Di paha kanan dan kirinya, terdapat senjata api. Sedangkan di betis kanan dan kirinya juga , ia pasang dua belati yang cukup panjang,tentunya tanpa kacamata guys.
"Aman Queen di sana" Jawab anak buahnya yang seraya menunjuk salah satu orang yang kini sedang berdiri mengawasi dan memerintah di pintu masuk kapal.
" Dia adalah pemimpin sektor A sekarang, karena bram telah dieksekusi saat penangkapan 1 tahun yang lalu" Lanjut anak buah Nadia, yang bernama hiro.
Pria perawakan tinggi, putih,keturunan Korea-Indonesia .Anak buah pertama Nadia, yang ia tolong saat Hiro hampir meregang nyawa. Karena tubuhnya yang penuh luka tusuk,oleh anggota keluarga yang lain .
Lagi-lagi karena perebutan harta, Hiro yang ditunjuk menjadi pewaris kekayaan dari kakeknya. Ditolak dengan sangat keras, oleh anggota keluarga lainnya. Sehingga melakukan pembunuhan berencana padanya,kejadian itu terjadi 5 tahun yang lalu.
Anggota keluarga Hiro juga, sudah mendekam di penjara. Dan dijatuhi hukuman seumur hidup,sedangkan sepupu Hiro. Nadia usingkan ke negara antah berantah. Karena menuruni kelicikan yang sama dengan para orang tuanya.
" Info " Balas Nadia singkat, seperti biasa.
"Dia adalah Alex, adik Bram .Iya kini merasa berkuasa, setelah tahu kakaknya sudah tiada. Sehingga sejak 6 bulan lalu, ia kembali membangkitkan Black floor. selama ini ia mencari anak buah yang masih setia pada Bram, dan kembali memproduksi barang-barang har*m.juga senjata api, yang kini akan di selundupkan ke Ali" Jawab Hiro, Nadia mengangkat satu alisnya.
"Cih.. anak bawang, kita selesaikan semua sekarang. Jangan membuang waktu,karena waktu kita tidak banyak" Hiro mengangguk.
Hiro pun mengerahkan semua anak buahnya, Jadi mereka langsung keluar dari tempat persembunyian.
Anak buah Alex tentu saja terkejut ,karena kini mereka harus kembali menghadapi Black Angel Queen.
" Habis si mereka" Titah Alex, ia menatap Nadia penuh dengan kebencian. Tentunya ia mengingat gadis itu,gadis yang sudah menghabisi nyawa sang kakak.
Pertempuran tak terelakan, Nadia mengambil senjata apinya. Kini di tangan dan kirinya sudah memegang senjata kesayangannya, dengan gerak cepat dan begitu gesitnya. Nadia menambahkan peluru pada musuh.
Tatapan tajam dan mengintimidasi, Ia menembak lawan tanpa melesat. Seperti biasa, ia takan membunuh, hanya melumpuhkan.Sehingga ia hanya menembak di bagian-bagian yang tidak membuat fatal.
Hiro dan anak buahnya yang lain juga sibuk melumpuhkan musuh, bahkan tanpa sepengetahuan oleh Alex. Hiro menempelkan bom di beberapa tempat kapal.
Sedangkan Alex ini, tengah berhadapan dengan Nadia.
" Cantik, tapi sayang. Aku harus membunuhmu,karena kau sudah membunuh kakakku" ucap Alex, Nadia diam hanya menatap jengah,pada Alex.
" Kau yakin, karena aku?Bukankah kamu juga bersorak senang, saat tahu pria yang membuatmu trauma mati" Balas Nadia.
" Cih... " Alex meludah ke samping, ia mengeratkan kedua kepalan tangannya.
" Kau pikir aku tidak tahu, Bram selalu menyiksamu sejak kamu kecil, lebih tepatnya saat ibu mu tiada." Lanjut Nadia.
Alex yang sudah emosi, ia segera mengayunkan kepalan tangannya. Berniat menghajar wajah Nadia, namun dengan mudah Nadia menghindar.
" Jangan melakukan gerakan, di saat kau sedang dikuasai emosi."ucap Nadia, ia mengangkat tangan kanan dan melakukan pukulan pada perut Alex,dengan santainya namun tetap mematikan.
"Ugh" Alex mundur dan Memegang perutnya yang sakit.
" Biasakan mengendalikan amarah, karena itu hanya akan merugikan mu." Seperti saat ini,Nadia melakukan gerakan memutar dan melakukan tendangan pada kepala Alex.
BUAGH
Alex langsung jatuh berlutut, lalu tak lama terkulai tak sadarkan diri.
"Ck ck... Sudah kubilang, kalau kamu itu anak bawang , baru dua kali terkena gerakan dariku. Kamu sudah kalah, haish."
"Bos "
" Bagaimana? "
"Beres sebentar lagi kapal akan menjauhi dermaga dan akan meledak saat sudah cukup jauh dari sini" Ucap Hiro.
"Barang? "
" Semua sudah naik ke dalam kapal, sehingga saat meledak nanti barang-barang tersebut,akan ikut hancur terbakar." Nadia mengangguk dan tersenyum puas.
" aku serahkan sisanya padamu" ucap Nadia, ia pun meninggalkan Hiro yang membungkukan sedikit punggungnya.
Nadia yang sudah hapal keamanan rumah, ia mengendap masuk melalui pagar belakang. Tentunya keamanan, sudah ia non aktifkan terlebih dahulu.
" Hup"Nadia pun melompat dari atas, ia kembali mengaktifkan pengamanan yang merupakan setrum. Dimana kejutan listrik di pasang di dinding, tanpa terlihat. Karena kawat yang begitu halus, sehingga tak di sadari orang yang berniat jahat. Dan tata letaknya, hanya Nadia dan keluarganya yang tau.
Nadia menyembunyikan semua senjata nya di tempat yang tidak pernah keluarganya pantau. Di teras belakang, yang terpasang beberapa alat fitnes. Tentunya tidak akan membuat keluarganya curiga bukan?
Nadia mengambil handuk kecil, ia masuk ke dalam seolah telah berolahraga.
" Jam segini kakak nge Gym? " Tanya Rizki sembari melihat jam yang terpampang di dinding.
Waktu menunjukan pukul 04.00,artinya sebentar lagi akan terdengar adzan berkumandang.
" Mm... Kakak tidak bisa tidur, setelah tadi terbangun jam 03:00" Jawab Nadia, Rizki mengangguk.
" Kamu mau kemana? "Tanya Nadia.
" Mau minum, haus kak aku"jawab Rizki, Nadia pun mengangguk.
"Kakak masuk kamar ya, jangan kembali tidur. Sebentar lagi adzan subuh, subuh dulu" Ucap Nadia.
"Oke kak" Jawab Rizki, Nadia meninggalkan Rizki yang sedang duduk di meja makan.
Sesampainya di kamar, Nadia langsung ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Untung baju yang ia pakai hitam, sehingga Rizki tidak menyadari bila ada bercak di darah yang mengenai baju dan celanya.
Selesai shalat, Nadia memilih memejamkan matanya meski hanya sebentar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments