Wanita berparas cantik dengan pembawaan lembut yang biasanya dipanggil Dokter bunga itu adalah dokter kejiwaanku, aku kurang ingat sudah berapa lama dia jadi dokterku tapi kurasa sudah cukup lama.
Malam ini di ruang tamuku konsul dimulai " "dokter ada hal aneh yg aku alami " dokter itu memperhatikanku dengan fokus.
" hal aneh apa yang kau alami " Sebagai dokter kejiwaan dia akan merespon cerita pasiennya seberapa aneh cerita itu aku yakin dia pasti sudah biasa menghadapi kasus-kasus sepertiku mungkin juga lebih parah.
" Saat aku mendaki gunung sampailah kami berkema kepalaku kembali sakit saat melihat mereka saling tertawa apa lagi tempat itu seperti hutan membuat aku merasa seperti perna di tempat seperti banyak pohon, gelap dan mendengar suara tawa-tawa tapi bayangan itu bentuknya kabur dan hilang dan saat hilang itu kepala sakit sekali pertanyaanku apa yang terjadi padaku? atau aku penyakit kanker otak jadi aku tidak ingat atau amesia gitu?" aku sebenarnya sangat khawatir namun aku juga merasa ini bukanlah kanker makanya sekarang aku bukan kerumah sakit tapi mala konsul dengan wanita yang ada dihadapanku ini.
"Yuna sayang sebenarnya kamu tidak bisa di bilang amesia juga, aku sudah beberapa tahun ini mencoba membantumu namun aku sadar aku bukan membantumu menghilangkannya tapi mala mendorongmu menyimpannya semakin dalam, didalam ingatanmu itu tersimpan peti, ingatan yang sudah terjadi namun kamu kunci rapat-rapat hingga logika kamu mengatakan kalau itu tidak perna terjadi jadi ini semua yang terjadi ini menginginkannya"
" Peti yang terkunci rapat-rapat" aku sangat tak mengerti apa yang dokter itu maksudkanaku melihat dokter itu dia menatapku dan mengangukan kepala.
" Aku sudah berusaha agar kamu bisa terima semua ini selama kamu konsutasi padaku tapi alam bawah sadar kamu sendiri yang gak mau itu terungkap begitu lama... sangat lama dan keadaannya juga gak membuat kamu ingat, tapi peristiwa demi peristiwa yang mirip mengusik alam bawah sadarkamu namun lagi-lagi logika kamu menolak jadi rasa sakit di kepalamu tidak bisa terelakan seperti bertolak belakang"
"Jadi bagaimana aku ingin tau semuanya" Ini benar-benar tak benar aku harus mengatasi ini semua itulah yang ada didalam benakku.
"Pahami keinginanmu agar logikamu dan alam bawah sadarmu mau bekerja sama, aku akan bantu sebisaku tapi kamu juga harus benar-benar siap akan semua yang akan terjadi maka perlahan teka-teki yang ada di ingatanmu bisa kau temukan" apa ini kenapa aku terus merasa ragu? Dokter bunga benar aku harus perlahan membuka dan menemukan kuncinya.
Sejenak aku jatuh dengan lamunanku sendiri memikirkan apa yang Dokter Bunga katakan tanpa ku sadari disini masih ada Dokter Bunga hingga suara lembutnya membuyarkan lamunanku.
"Yuna aku harus pulang sudah jam 22:35 besok aku mau buka lebih awal, kalau ada hal yang perlu ditanyakan datang saja" Dia tersenyum sangat ramah.
"Baiklah Dokter, terimakasih sudah mau repot-repot kesini hati-hati Dokter Bunga" Aku mengantarnya sampai pintu dan Dokter Bunga pun pergi pulang aku pergi ke kamarku dengan masih memikirkannya.
Aku ingin bertanya pada J tapi aku semakin curiga J adalah teman baikku yang sangat lama dari teman baikku lainnya kalau kutanya aku rasa dia sengaja menyembunyikannya, Kalau memang dia tau apa-apa pasti dia akan memberi tahuku dari lama, jadi bagaimana ini? lebih baik aku istirahat besok kekampus, selagi waktu terus berputar aku akan coba sebaik-baiknya mengungkapkan apa yang sebenarnya ingin kucari.
Pagi itu aku masih tidur hp ku berbunyi dan aku lihat ada chat dari Sean sepagi ini jam masih menunjukan jam 05:32 dengan malas aku mengambil hpku dan ku lihat "Yuna kamu kampus? udah baikan?apa perlu aku jemput?" ini cowok sekali chat banyak banget pertanyaannya, aku bangun dan ke kamar mandi baru membalas chat darinya
"Iya aku ke kampus, udah kok,gak usah biar Om Jono ajah yang ngantar aku ke kampus"
Dia membalas "syukurlah udah baikan, oke sampai ketemu di kampus" emmh kenapa kok aku merasa Sean ini sekarang sering banget chat aku udahlah mungkin dia merasa bertanggung jawab atas kemaren karena dia yang mengajakku jangan berpikiran berlebihan semua teman pasti bersifat seperti itu.
Dikampus " hai Sarsa " aku menyapa temanku yang satu ini tapi aku di cueki kenapa nih orang kok tumben kegini
"Kamu kenapa Sarsa, sakit" dia menatapku dengan tatapan marah
"Iya sakit hati" ahhh kok dia sakit hati apa liver aku terkejut karena temanku ini perasaan mempunyai badan yang prima serta sehat jarang sekali sakit.
"sakit liver maksud kamu, sejak kapan?" aku mendekatinya mencoba perhatian padanya.
"Tau ah bodok" kalau udah ada kalimat ini kayaknya di marah ke gue
"Loe marah ke gue iya? marah kenapa sih" arah dudukku mengarah ke arahnya akusemakin bingungk kenapa sih dia ini.
"Kamu nih..... kami kunjungi kamu di rumahmu kemarin dan membatalkan semua janjian kami kecowok kami untuk mengabiskan waktu bersenang-senang tapi kamu malah pergi sama cowok" Dia menatapku dengan tatapan sangat kesal lalu memalingkan mukanya iya aku akui kali ini sepenuhnya memang salahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments