Mendaki Gunung

Tidur nyenyakku terganggu dipagi buta itu "Non bangun, ada teman non datang kesini yang sekarang nunggu di ruang tamu "

Menggoyang tanganku yang masih memeluk bantal guling " siapa sih bik pagi-pagi ini" aku mengucek pelupuk mataku mengumpulkan nyawa yang belum terkumpul sejenak bengong mengingat kalau aku punya janji.

" Ahhhhh bibik, tadi bibik ngomong temenku" Pertanyaan bodoh namun untuk memastikan bibik hanya mengangguk menandakan kata iya.

"Cowok atau cewek ?" perasaanku semakin tidak enak, rasa gak percaya tapi itu lah jawabannya iya itu pasti Sean " cowok non, katanya kemaren udah janjian sama non untuk jemput non Yuna"

Aku langsung beranjak dari kasur dan bersiap untuk mandi " oh iya siapkan minum dan omong tunggu sebentar" aku berbisik pada bibik

" ulur waktu, tanyai apa ajah agar dia gak bosen nunggu aku siap-siap iya bik, aku serakan sama bibik " menatap bibik dengan penuh harapan

"siap non" dengan penuh semangat memang bibik yang paling bisa aku andalankan.

Gila baru kali ini aku mandi sesubuh ini sangat dingin rasanya tapi gimana lagi masak gue gak mandi.

Bibik menyiapkan minum serta menemani Sean mengajak mengobrol Sean untuk mengulur waktu agar Sean tak merasa bosan saat aku sedang bersiap-siap

Beberapa saat setelah aku selesai aku ke ruang tamu menghampirinya dengan gaya pakaian ala pendaki tentunya "maaf iya nunggu lama aku lupa soal janji kita jadi tadi aku masih tidur " jawabku jujur dan disertakan senyuman singkat.

"Gak kok aku sengaja lebih cepat jemput kamu, gak sabar lagi soalnya ngajak kamu daki" dia membalas senyumku tadi dengan senyum lebarnya.

" Udah siap"

"Udah dong, bik aku pergi iya" aku menggendong tasku dan barang-barangku

" Iya non hati-hati non " bibik mengantarku sampai pagar rumahku.

Kami pergi naik mobil Sean sebenarnya aku takut naik mobil apalagi di bagian depan tapi aku mencoba sebisa mungkin untuk melawan rasa takut yang sudah lama namun gak tau datang dari mana.

Soalnya bila aku duduk dibelakang aku merasa tidak enak dengan Sean iya masak aku duduk dibelakang dia didepan nyupir iya kayak dia supir gue lah jatuhnya.

"Oh Sean ini kita mau daki dimana " cecarku yang selagi menetralkan rasa tak nyamanku.

"Gak jauh kok dari sini cuma 2 jam"

"Jauhlah itu, oh iya cuma kita berdua atau masih ada teman-teman kamu" didalam mobil dia sambil menyetir.

" Sama temen-temen aku nanti aku kenali, ini mau menujuk tempat janjian ketemuan sama mereka baru bareng-bareng berangkatnya, kamu keberatan gak?" melirikku sekilas yang selagi menyetir

"Iya gak lah mala seru kalau rame-rame "

"Tapi kayaknya pakaian sama jaketmu masih kurang tebal loh" dia menghentikan mobilnya dipinggir jalan untungnya jalanan sepi iya kali ini masih subuh.

Dia mengambil bingkisan yang ada dikursi jog belakang.

"Ini aku beli syal 2 tadi jadi satu untukku dan satu untukmu aku suka warna abu-abu jadi aku belinya dua-duanya abu-abu cuma beda corak ajah" mengulurkannya dan perlahan aku terima

"Seharus gak usah tapi makasih pemberiannya pasti nanti disana bermanfaat" aku melihat syal yang indah dan juga coraknya simpel mirip dengan sosok Sean.

 

Dia langsung melanjutkan perjalanan setelah beberapa saat mobilnya berhenti di tempat yang gak aku tau tempat apa dan menghampiri mobil di dekat kami " udah siap, ayo berangkat" ternyata teman-teman Sean yang sudah janjian dengannya.

" Udah dari tadi siap, ayok" Aku belum sempat turun Sean kembali ke mobil dan langsung pergi setiap perjalanan aku ngobrol-ngobrol tentang hal-hal yang lagi jadi topik hangat secara umum sampai gunung apa ajah yg pernah di dakinya. ternyata dia mendaki gunung sampai luar negeri wauuu... hobynya sudah tersalurkan sepertinya dia orang yang bebas.

"Udah nyampek" untungnya aku sanggup di mobil, aku hanya sedikit pusing ya mirip mabuk kendaraan itu karena di ajak ngobrol sama Sean.

Kamipun keluar dari mobil "waiiisss siapa nih cewek, udah gak loe kenali ke kami berdua nih cewek , apa takut nih cewek naksirnya dengan gue Sean" seru Andi sahabat dengan semeringa senyum gajenya Andi sambil melirik satu sama lain dengan teman Sean satu lagi.

"Kenali ini Andi, dan yang satu ini Gino" Sean menunjuk satu persatu sesuai nama mereka dan disambut dengan senyum rama dari mereka padaku.

" Hai aku Yuna senang berkenalan" Membalas senyuman mereka membuat kesan sebaik mungkin, uhhhh pencitraan lo Yun itulah yang ada dipikiranku.

"Udah yok mulai daki sebelum gelap"

"Oke " Mulailah kami mendaki, jujur bagiku ternyata mendaki itu sangatlah melelahkan tapi saat aku melihat mereka bertiga mendaki dan ngobrol-ngobrol jadi hanyut dalam keasikannya mereka aku seakan menjadi pengganggu dalam keakraban yang sudah lama tak perna terlihat didekatku sambil memandang mereka bertiga.

"Ayo Yuna, masih sanggup"

" Masih dong" sesekali Sean selalu mengucapkan itu hingga waktu cepat berlalu dan hari yang tadi terang perlahan menyusutkan warna menjadi jingga rendup, cukup cantik dan gelapnya malam akan menyambut menantikan kami dipuncak .

" Ayok bikin tenda " seru Sean aku hanya bisa membantu sebisaku karena pengalamanku dalam kema berkema belum pernah.

"Oh iya aku bawah makanan, jadi istirahat ajah dulu ini makan" setelah makan kami melanjutkan hingga selesai

"Ayo buat api unggun" seru Sean di setujuhi semua termaksud aku yang sangat antusias

Seru banget ini pengalaman yang menyenangkan bersama dia aku akhirnya mengalami pengalaman ini.

Kalau aku lihat sampai disini kenangan indah-indah yang terlihat didepanku hingga gelapnya malam menyelimuti hutan hingga hutan semakin mencekram dan mengerikan membuat aku seakan dijerat dengan pikiran-pikiran negatif sesaat kepalaku berat dan sakit sekali seakan ada kilasan peristiwa gelap, ketakutan dan sedih yang muncul tapi aku gak tau itu apa karena kilasan itu tak begitu jelas sangat menyiksahku.

Kenapa harus terjadi yang seperti ini disaat kebahagian ini menyelimutiku, tolong jangan sekarang. Aku menggengam ujung bajuku dengan erat, nafasku seakan berat menahan rasa sakitku dan sesekali tersenyum palsu agar mereka tak mengetahui aku sedang kesakitan karena aku tak mau mengganggu momen yang bahagia ini tapi rasa sakit ini mendobrak pertahananku.

Tanpa aku sadari aku sudah berteriak keras tangan yang tadinya mencekram bajuku kini sudah mencengkram kepalaku menarik rambutku mengharapkan rasa sakitku berkurang namun rasa sakit ini sangatlah menyiksah

" Ahhhh.... sakit " itulah teriakku yang coba melampiaskan rasa sakitku karena teramat sakit aku menangis sejadi-jadinya aku sudah tak peduli yang disekitarku yang aku tau aku tak mampu menahan rasa sakit ini.

Terpopuler

Comments

oppa seo joon

oppa seo joon

penasaran dgn masa lalu yuna

2020-06-13

1

Iqbal Firdauz

Iqbal Firdauz

kataknya dia prnah amesia ya..??

2019-09-11

2

lihat semua
Episodes
1 Gue Yuna
2 Penguntit
3 Perkenalan
4 Drama 1
5 Mendekatimu
6 Apa mau loe?
7 Perpisahan
8 Orang Asing
9 Pertemuan One
10 Berlanjut
11 Kencan Benjalan Lancar
12 Dia Orang Baik
13 Mendaki Gunung
14 Tidak Bisa Dijelaskan
15 Petih terkunci rapat
16 Sesuatu tentang Yuna?
17 Bahagia memiliki kalian
18 Dia Cemburu
19 Selamat Ulatahun Sayang
20 Pesta
21 Jadian
22 Perang Dingin
23 Kisah Vira dan Deo
24 Masalah Terselesaikan
25 Rasa Ini Semakin Nyata
26 Junaid Fidelis
27 Dia Pacarku
28 Lanjut Dia Pacarku
29 Sensitif
30 Double Date
31 Kisah Romansa
32 Dia Bersedih
33 Kita Menikah ?
34 Kau Mengujiku
35 Kau Mengujiku 2
36 Akan Bertemu Tafani
37 Dia Tafani
38 Sayang Dua - Duanya
39 Udangan
40 Pesta Membawah Bencana
41 Panggung Drama
42 Berakhir Hubungan Dan Drama Ini
43 Move On ??
44 Ingatan Itu
45 Gue Mulai Berubah
46 Menghindar
47 Benci kamu bahagia
48 Pertunangan
49 Ketakutan
50 Hubungan Rumit
51 Hamil
52 Rumit
53 Tak Direstui
54 Pergi Menghilang
55 Waktu Cepat Berlalu
56 Ini kau Sebenarnya
57 Kamu Jahat
58 Terpuruk
59 Warna Hitam duka
60 Dia cinta Gue
61 Tenangkan Diri
62 Terlambat
63 Pertemuan tak terduga
64 Mengejarmu
65 Pangeranku
66 Menyerah
67 Masa Lalu Kelam
68 Obsesi
69 obsesi yang menyiksa
70 Ini bukan salahmu
71 Harus Dihadapi
72 kembali ke tanah kelahiran
73 perlahan Terbongkar
74 Jodoh
75 Terus terlibat
76 Bersyukur
77 Sosok J
78 Kata-kata Terakhir Juna
79 Sekilas Pemberitahuan
80 Pangeran Anakku
81 Bertemu Saingan Lama
82 Menjauh dan Menyangkal
83 Dia Penggemarmu
84 30 Menit Berharga
85 Bertemu Lagi
86 Penyesalan
87 Pertandingan
88 Akankah aku sudah terlambat
89 Jalan yang Berliku
90 Masalah Baru
91 Masalah Baru 2
92 Cinta Pertama atau Cinta Terakhir
93 Tidak Bermaksud Meninggalkan
94 Berjuang dan doa untukmu
95 Mendaki Restu Mertua
96 Menikah dengan sederhana
97 Sean dan Yuna tidak ada perkembangan
98 Story Vira dan Deo
99 Sean dan Yuna bertemu lagi
100 Pesta Alvaro dan Sasra
101 Caraku
102 Jalan Buntuh
103 Putus asa
104 Saingan baru
105 Menjadi Lelaki nakal
106 Andini
107 Kehidupan Yang Keras
108 Sang pengikat
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Gue Yuna
2
Penguntit
3
Perkenalan
4
Drama 1
5
Mendekatimu
6
Apa mau loe?
7
Perpisahan
8
Orang Asing
9
Pertemuan One
10
Berlanjut
11
Kencan Benjalan Lancar
12
Dia Orang Baik
13
Mendaki Gunung
14
Tidak Bisa Dijelaskan
15
Petih terkunci rapat
16
Sesuatu tentang Yuna?
17
Bahagia memiliki kalian
18
Dia Cemburu
19
Selamat Ulatahun Sayang
20
Pesta
21
Jadian
22
Perang Dingin
23
Kisah Vira dan Deo
24
Masalah Terselesaikan
25
Rasa Ini Semakin Nyata
26
Junaid Fidelis
27
Dia Pacarku
28
Lanjut Dia Pacarku
29
Sensitif
30
Double Date
31
Kisah Romansa
32
Dia Bersedih
33
Kita Menikah ?
34
Kau Mengujiku
35
Kau Mengujiku 2
36
Akan Bertemu Tafani
37
Dia Tafani
38
Sayang Dua - Duanya
39
Udangan
40
Pesta Membawah Bencana
41
Panggung Drama
42
Berakhir Hubungan Dan Drama Ini
43
Move On ??
44
Ingatan Itu
45
Gue Mulai Berubah
46
Menghindar
47
Benci kamu bahagia
48
Pertunangan
49
Ketakutan
50
Hubungan Rumit
51
Hamil
52
Rumit
53
Tak Direstui
54
Pergi Menghilang
55
Waktu Cepat Berlalu
56
Ini kau Sebenarnya
57
Kamu Jahat
58
Terpuruk
59
Warna Hitam duka
60
Dia cinta Gue
61
Tenangkan Diri
62
Terlambat
63
Pertemuan tak terduga
64
Mengejarmu
65
Pangeranku
66
Menyerah
67
Masa Lalu Kelam
68
Obsesi
69
obsesi yang menyiksa
70
Ini bukan salahmu
71
Harus Dihadapi
72
kembali ke tanah kelahiran
73
perlahan Terbongkar
74
Jodoh
75
Terus terlibat
76
Bersyukur
77
Sosok J
78
Kata-kata Terakhir Juna
79
Sekilas Pemberitahuan
80
Pangeran Anakku
81
Bertemu Saingan Lama
82
Menjauh dan Menyangkal
83
Dia Penggemarmu
84
30 Menit Berharga
85
Bertemu Lagi
86
Penyesalan
87
Pertandingan
88
Akankah aku sudah terlambat
89
Jalan yang Berliku
90
Masalah Baru
91
Masalah Baru 2
92
Cinta Pertama atau Cinta Terakhir
93
Tidak Bermaksud Meninggalkan
94
Berjuang dan doa untukmu
95
Mendaki Restu Mertua
96
Menikah dengan sederhana
97
Sean dan Yuna tidak ada perkembangan
98
Story Vira dan Deo
99
Sean dan Yuna bertemu lagi
100
Pesta Alvaro dan Sasra
101
Caraku
102
Jalan Buntuh
103
Putus asa
104
Saingan baru
105
Menjadi Lelaki nakal
106
Andini
107
Kehidupan Yang Keras
108
Sang pengikat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!