Pesta 2

Aula utama Istana Kekaisaran Qianlong dipenuhi cahaya lentera yang berkilauan. Wangi dupa khas kerajaan memenuhi ruangan, bercampur dengan aroma anggur dan hidangan mewah yang telah disiapkan untuk para tamu.

Para pejabat dan bangsawan duduk di tempat mereka masing-masing, membentuk barisan rapi. Di bagian kanan aula, keluarga Jenderal Li Zhen mengambil tempat kehormatan.

Seperti yang sudah diduga, Li Zhu, Li Yuan, Li Shimin, dan Ling Zhi duduk di barisan depan, tepat di hadapan para pejabat tinggi dan keluarga kekaisaran.

Sedangkan Li Mei?

Gadis cantik itu mengambil tempat di bagian paling belakang, duduk diam, menjaga jarak.

Wajahnya tetap tenang di balik cadar tipis yang menutupi sebagian besar parasnya. Seperti yang sudah direncanakannya, Li Mei menyembunyikan auranya, menghindari perhatian berlebihan.

Sementara para bangsawan mulai berbincang-bincang dengan riuh, hanya Li Mei yang duduk diam.

Li Mei tidak tertarik dengan semua kemewahan ini. Baginya, pesta ini hanya sebuah sandiwara.

Namun, dalam keheningannya, matanya tajam mengamati setiap orang di aula, setiap ekspresi, setiap gerakan.

Tak lama, suara gong menggema di seluruh aula.

Gong!

Keluarga Kekaisaran Qianlong akhirnya tiba.

Pintu utama terbuka, dan para kasim dengan suara lantang mengumumkan kedatangan Kaisar Qian Du dan Permaisuri Dao.

"Yang Mulia Kaisar, Permaisuri Dao dan Selir Rong memasuki aula."

Seluruh aula langsung terdiam. Para tamu, tanpa terkecuali, segera berdiri dan memberikan hormat.

"Hormat kepada Yang Mulia Kaisar, Permaisuri Dao dan Selir Rong!"

Kaisar Qian Du, seorang pria dengan aura tegas dan mata tajam, melangkah masuk dengan jubah emasnya yang berkilauan. Di sisinya, Permaisuri Dao, seorang wanita yang anggun namun penuh wibawa, berjalan dengan tenang.

Di belakang mereka, seorang wanita lain menyusul dengan langkah penuh keanggunan.

Selir Rong.

Tidak seperti Permaisuri Dao yang memiliki aura dominan, Selir Rong lebih tenang dan misterius, seolah tak ingin mencolok.

Tak lama, suara langkah kaki kembali terdengar.

"Putra Mahkota Qiang Feng dan Pangeran kedua Qian Ting, memasuki aula." suara teriakan Kasim terdengar lantang.

Putra Mahkota Qian Feng dan Pangeran Qian Ting memasuki aula.

"Hormat kami Yang Mulia Putra Mahkota dan Pangeran kedua Qian Ting," ucap para tamu serempak.

Saat melihat kedua pria itu, para nona bangsawan menahan jeritan kecil dan buru-buru memperbaiki penampilan mereka.

Putra Mahkota Qian Feng, sang pewaris takhta, mengenakan jubah merah tua dengan bordiran naga emas. Wajahnya tampan, namun ekspresinya dingin dan arogan.

Di sampingnya, Pangeran Qian Ting, adiknya yang lebih muda, tampak lebih santai dengan jubah biru tua. Meskipun tidak seterang Qian Feng, pesonanya tetap mampu membuat para gadis di aula menatapnya dengan penuh kekaguman.

Li Zhu, yang duduk di barisan depan, tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Saat matanya bertemu dengan Putra Mahkota Qian Feng, ia tersenyum sombong.

Baginya, pesta ini adalah panggung untuk memperlihatkan betapa pantas dirinya berdampingan dengan Qian Feng.

Putra Mahkota Qian Feng terlihat melirik Li Mei, tapi gadis cantik itu hanya tetap tenang tidak seperti biasanya.

Ada apa dengan dirinya? pikir Putra mahkota Qian Feng, tapi dia mencoba acuh tak acuh.

Di sisi lain, Li Mei yang mengetahui dirinya di tatap oleh Qian Feng, hanya terlihat biasa saja.

Meskipun ini adalah pertemuan keduanya dengan Qian Feng setelah reinkarnasi, tidak ada lagi perasaan dalam hatinya.

Dulu, Li Mei akan langsung tertunduk gugup atau berusaha mencari perhatian pria itu.

Tapi kini?

Tidak ada lagi Li Mei yang bodoh.

Setelah semua keluarga kekaisaran mengambil tempat mereka, Kaisar Qian Du akhirnya berdiri. Dengan suara dalam dan berwibawa, ia berkata,

"Pesta penyambutan untuk Jenderal Li Zhen resmi dimulai."

Aula kembali bergema dengan suara tepuk tangan. Di antara tepukan itu, Jenderal Li Zhen bangkit dari tempat duduknya, memberikan hormat kepada Kaisar Qian Du.

"Hamba berterima kasih kepada Yang Mulia atas kehormatan ini."

Kaisar Qian Du mengangguk. "Keberanianmu dalam menumpas pemberontakan adalah kebanggaan bagi kekaisaran ini, Jenderal Li. Malam ini, nikmatilah pesta ini sebagai bentuk penghargaan kami."

Pesta pun dimulai.

Para pelayan mulai menyajikan hidangan-hidangan mewah ke meja para tamu, sementara musik lembut mulai mengalun, mengiringi para penari yang memasuki aula untuk menghibur para hadirin.

Namun, di balik kemeriahan ini, sebuah pengumuman besar masih menunggu.

Dan Li Mei sudah tahu apa itu. Dengan tatapan tenang di balik cadarnya, ia hanya menunggu saat itu tiba sambil sesekali menyesap teh miliknya.

***

Para bangsawan kembali berbincang-bincang setelah beberapa penari menyelesaikan tarian.

Para pejabat dan bangsawan itu mengangkat gelas anggur mereka, dan melemparkan pujian kepada Jenderal Li Zhen.

Beberapa di antara mereka terlihat berusaha menjilat, memberikan sanjungan berlebihan atas kemenangan sang jenderal dalam menumpas pemberontakan.

“Jenderal Li, kemenangan ini benar-benar luar biasa! Dengan keberanian dan kecerdikan Anda, pemberontakan bisa dihentikan tanpa banyak korban dari pihak kekaisaran!”

“Betul sekali! Kekaisaran Qianlong sangat beruntung memiliki seorang panglima perang sekuat Anda!”

Jenderal Li Zhen hanya menanggapi dengan anggukan kecil, menikmati sanjungan tersebut tanpa ekspresi yang berarti.

Namun, tidak semua pujian itu tulus.

Beberapa bangsawan yang memiliki anak perempuan tampak lebih bersemangat dalam memuji.

Mereka tidak hanya ingin mencari dukungan dari Jenderal Li Zhen, tetapi juga mencoba mendekatkan putri mereka kepada salah satu putra keluarga Li.

“Jenderal, putra-putra Anda, Tuan muda Li Yuan dan Tuan muda Li Shimin, benar-benar gagah dan berbakat. Pasti banyak nona bangsawan yang mengagumi mereka!”

Mendengar itu, Li Yuan dan Li Shimin tersenyum tipis, menerima pujian itu dengan senang hati.

Namun, di antara mereka yang membicarakan keluarga Jenderal Li, hampir tak ada yang menyinggung Li Mei.

Bagaimana mungkin?

Gadis yang dulu dikenal buruk rupa dan bodoh itu tidak memiliki nilai untuk dibicarakan.

Di tengah keramaian, sepasang mata tajam sesekali melirik ke arah seseorang.

Putra Mahkota Qian Feng.

Meski sedang berbincang dengan pejabat tinggi, matanya berkali-kali melirik ke arah Li Mei. Ia tidak mengerti mengapa gadis itu terasa berbeda.

Dulu, setiap kali ada acara seperti ini, Li Mei akan dengan bersemangat mendekatinya, mencoba menarik perhatiannya, dan membuatnya kesal dengan sikapnya yang menjengkelkan.

Tapi sekarang…

Gadis itu hanya duduk diam di tempatnya, tanpa sedikit pun mencoba menarik perhatian siapa pun.

Seolah semua ini tidak ada hubungannya dengan dirinya.

Tidak ada sorot mata penuh harap, tidak ada senyuman bodoh, tidak ada usaha untuk mendekatinya.

Justru, dengan pakaian biru mudanya yang elegan dan sikapnya yang tenang, gadis itu terlihat lebih berkelas dibanding sebelumnya.

Tanpa sadar, kening Qian Feng berkerut. Ada sesuatu yang berubah. Dan perubahan itu, untuk pertama kalinya, membuatnya tidak nyaman.

Sementara itu, Li Mei tetap diam di tempatnya, sepenuhnya sadar bahwa seseorang terus mengawasinya.

Dulu, Putra Mahkota Qian Feng adalah pusat duniaku, pikirnya.

Sekarang?

Ia hanya bagian dari masa lalu yang tidak lagi memiliki tempat di hatinya.

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

benar Li Mei kamu hrs move on dr putra mahkota dan cari yg lbh berkualitas cowok yg akan jd pendampingmu itu jngn kayak pangeran mahkota yg murahan dan gak bisa bedain mana berlian mana abu kali 😏😏

2025-03-09

2

Susilawati

Susilawati

aneh banget si putra mahkota, dulu waktu Li Mei mendekati nya, dia malah marah tapi pas Li Mei diam aja malah dia yg kelimpungan sendiri dgn sikapnya Li Mei

2025-03-09

2

EsTehPanas SENJA

EsTehPanas SENJA

ini harus dirubah dikit mei .. paling ngga buruk rupa nya... ga usah cadaran lagi 😳

2025-03-09

0

lihat semua
Episodes
1 Kematian dan Kelahiran Kembali
2 Misi Pertama
3 Ke Pasar
4 Kecantikan Asli
5 Dua Elemen Aktif
6 Tertuduh
7 Membalikkan keadaan
8 Balasan
9 Mulai Terancam
10 Kepulangan Jenderal Li Zhen
11 Jenderal Li Zhen
12 Apa?
13 Elemen Api Aktif
14 Jamuan Makan
15 Pelajaran Kecil
16 Terlalu Ringan
17 Pengumuman
18 Hanfu Penghinaan
19 Pesta
20 Pesta 2
21 Menolak
22 Serigala Roh Petir
23 Pangeran Kedua
24 Akademi Tapak Langit
25 Kakek
26 Tantangan Duel
27 Duel
28 Elemen Cahaya
29 Panggilan Dari Kediaman Jenderal
30 Putus Hubungan
31 Gempar
32 Diracuni
33 Insiden
34 Siapa Dia?
35 Yu Jian
36 Rapat Orang-orang Licik
37 Hari Perburuan
38 Bai Long dan Bai Zhi
39 Sekutu Baru
40 Kebenaran
41 Terbangun
42 Penjelasan
43 Dalang
44 Mencuri?
45 Kakek Guo Mao Terkejut
46 Rencana Pertunangan
47 Pesta Pertunangan
48 Pertunangan Putra Mahkota dan Li Zhu
49 Hukuman Cambuk
50 Huo Ning dan Guru Bao
51 Menyusup
52 Kejatuhan Keluarga Huo
53 Pengumuman
54 Tenang Tapi Mematikan
55 Saling Mencurigai
56 Hari Turnamen Tiba
57 Kedatangan Kaisar Yu Jian
58 Turnamen Dimulai
59 Diremehkan
60 Melongo
61 Calon Permaisuri
62 Posesif
63 Pemenang
64 Pesta Rakyat
65 Gadis Lancang
66 Bertanggung Jawab
67 Keributan
68 Hilangnya Keluarga Ling
69 Berjalan Sesuai Rencana
70 Pembantaian Tiga Keluarga
71 Jangan Pernah Menyesal
72 Kalung Cahaya Abadi
73 Kelima Hewan Roh
74 Ulang Tahun Putra Mahkota
75 Menjadi Selir
76 Satu Lemparan, Dua Yang Kena
77 Pernyataan
78 Kebenaran Terungkap
79 Kebenaran Baru
80 Ingatan Ilusi
81 Penyerangan
82 Perang
83 Perang Selesai
84 Guo Mei Sadar
85 Hukuman Untuk Li Zhu Dan Ling Zhi
86 Apa Kau Mencintainya?
87 Daftar Calon
88 Kedatangan Wu Liang
89 Kaisar Yu Jian Dalam Bahaya
90 Menutup Portal
91 Kapan Kita akan Menikah?
92 Pernikahan Kaisar Yu Jian dan Guo Mei
93 Pernikahan Kaisar Yu Jian Dan Guo Mei 2
94 Hari Pertama Menjadi Permaisuri
95 Pejabat Yang Menjijikan
96 Ada Apa Dengan Guo Mei
97 Kabar Gembira
98 Kelancangan
99 Ngidam
100 Kelahiran
101 Ending
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Kematian dan Kelahiran Kembali
2
Misi Pertama
3
Ke Pasar
4
Kecantikan Asli
5
Dua Elemen Aktif
6
Tertuduh
7
Membalikkan keadaan
8
Balasan
9
Mulai Terancam
10
Kepulangan Jenderal Li Zhen
11
Jenderal Li Zhen
12
Apa?
13
Elemen Api Aktif
14
Jamuan Makan
15
Pelajaran Kecil
16
Terlalu Ringan
17
Pengumuman
18
Hanfu Penghinaan
19
Pesta
20
Pesta 2
21
Menolak
22
Serigala Roh Petir
23
Pangeran Kedua
24
Akademi Tapak Langit
25
Kakek
26
Tantangan Duel
27
Duel
28
Elemen Cahaya
29
Panggilan Dari Kediaman Jenderal
30
Putus Hubungan
31
Gempar
32
Diracuni
33
Insiden
34
Siapa Dia?
35
Yu Jian
36
Rapat Orang-orang Licik
37
Hari Perburuan
38
Bai Long dan Bai Zhi
39
Sekutu Baru
40
Kebenaran
41
Terbangun
42
Penjelasan
43
Dalang
44
Mencuri?
45
Kakek Guo Mao Terkejut
46
Rencana Pertunangan
47
Pesta Pertunangan
48
Pertunangan Putra Mahkota dan Li Zhu
49
Hukuman Cambuk
50
Huo Ning dan Guru Bao
51
Menyusup
52
Kejatuhan Keluarga Huo
53
Pengumuman
54
Tenang Tapi Mematikan
55
Saling Mencurigai
56
Hari Turnamen Tiba
57
Kedatangan Kaisar Yu Jian
58
Turnamen Dimulai
59
Diremehkan
60
Melongo
61
Calon Permaisuri
62
Posesif
63
Pemenang
64
Pesta Rakyat
65
Gadis Lancang
66
Bertanggung Jawab
67
Keributan
68
Hilangnya Keluarga Ling
69
Berjalan Sesuai Rencana
70
Pembantaian Tiga Keluarga
71
Jangan Pernah Menyesal
72
Kalung Cahaya Abadi
73
Kelima Hewan Roh
74
Ulang Tahun Putra Mahkota
75
Menjadi Selir
76
Satu Lemparan, Dua Yang Kena
77
Pernyataan
78
Kebenaran Terungkap
79
Kebenaran Baru
80
Ingatan Ilusi
81
Penyerangan
82
Perang
83
Perang Selesai
84
Guo Mei Sadar
85
Hukuman Untuk Li Zhu Dan Ling Zhi
86
Apa Kau Mencintainya?
87
Daftar Calon
88
Kedatangan Wu Liang
89
Kaisar Yu Jian Dalam Bahaya
90
Menutup Portal
91
Kapan Kita akan Menikah?
92
Pernikahan Kaisar Yu Jian dan Guo Mei
93
Pernikahan Kaisar Yu Jian Dan Guo Mei 2
94
Hari Pertama Menjadi Permaisuri
95
Pejabat Yang Menjijikan
96
Ada Apa Dengan Guo Mei
97
Kabar Gembira
98
Kelancangan
99
Ngidam
100
Kelahiran
101
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!