Apa?

Li Zhu yang awalnya tersenyum penuh kemenangan kini menegang.

Li Yuan dan Li Shimin juga melirik ke arah Li Mei, berharap melihat wajahnya yang panik.

Namun, Li Mei hanya mengangkat kepalanya sedikit, menatap Jenderal Li Zhen dengan ekspresi tenang.

Kemudian, dengan suara dingin, ia berkata, “Untuk apa?”

Kata-kata itu membuat semua orang membeku.

“Apa?” Jenderal Li Zhen mengernyitkan dahi.

Li Mei menghela napas pelan sebelum melanjutkan, “Untuk apa aku memberi hadiah, kalau pada akhirnya hanya akan dibuang?”

Keheningan menyelimuti aula.

Li Zhu menegang, matanya membulat tak percaya. Ling Zhi yang awalnya tersenyum pun sedikit tersentak.

Sementara itu, Li Yuan yang duduk di sebelah Li Shimin langsung berdiri.

“Li Mei! Jaga kesopananmu di hadapan Ayah!” bentaknya tajam.

Namun, Li Mei tidak menunjukkan rasa takut sedikit pun. Tatapannya tetap dingin saat menoleh ke arah Li Yuan.

“Apa aku berkata bohong?” tanyanya datar. “Setiap tahun, aku membuat sesuatu untuknya. Tapi setiap tahun juga, hadiah itu berakhir di tempat sampah. Lalu untuk apa aku melakukannya lagi?”

Li Yuan terdiam, tidak bisa membantah ucapan adiknya.

Jenderal Li Zhen menatap Li Mei dengan ekspresi tak terbaca. Ada sesuatu yang terasa berbeda dalam dirinya, sesuatu yang membuatnya tidak bisa langsung menegur gadis itu.

Li Mei menundukkan kepalanya sedikit dan memberikan hormat singkat.

“Jika tidak ada hal lain, aku akan pergi.”

Tanpa menunggu jawaban, ia berbalik dan berjalan keluar dari aula dengan langkah ringan, meninggalkan keheningan di belakangnya.

Xiao Lan yang sejak tadi menahan napas segera mengikuti sang nona, hatinya dipenuhi emosi yang campur aduk.

Aula utama jatuh dalam keheningan setelah kepergian Li Mei.

Jenderal Li Zhen masih duduk di tempatnya, ekspresinya sulit ditebak. Sorot matanya sedikit menggelap, seolah tengah mencerna kata-kata putrinya yang baru saja pergi.

Namun, keheningan itu segera dipecahkan oleh suara lembut penuh kepedihan dari Li Zhu.

“Ayah .…” suara Li Zhu bergetar, matanya tampak berkaca-kaca.

Semua orang langsung menoleh ke arahnya.

Gadis itu menunduk dalam, seolah menahan kesedihan. Dengan suara lirih, ia berkata, “Aku tahu … Kak Mei masih marah padaku .…”

Ling Zhi, yang duduk di sampingnya, segera merangkul putrinya dengan penuh kasih sayang.

“Zhu’er, jangan bicara seperti itu,” ujar Ling Zhi dengan nada lembut. “Kakakmu hanya sedang bingung. Jangan salahkan dirimu.”

Namun, Li Zhu menggeleng lemah.

“Tapi Ibu … aku sungguh tidak tahu, aku benar-benar tidak tahu kalau Chun Tao melakukan itu. Aku tidak pernah menyuruhnya! Jika saja aku tahu, aku pasti akan menghentikannya … tapi Kak Mei tetap membenciku … waktu kejadian di danau itu juga, aku ... tidak sengaja. Tapi ... Kak Mei malah menuduhku ... aku hanya ingin Kak Mei bahagia."

Suasana dalam ruangan itu langsung berubah.

Para pelayan yang berada di sudut aula mulai berbisik pelan, sedangkan Li Yuan dan Li Shimin saling berpandangan.

Li Yuan segera menghela napas panjang dan mengusap kepala adiknya dengan penuh kasih sayang.

“Zhu’er, kau memang terlalu baik.”

Li Shimin mengangguk setuju. “Iya, kau bahkan masih mengkhawatirkan seseorang yang terang-terangan membencimu.”

Li Zhu menunduk makin dalam, menunjukkan sikap penuh rasa bersalah. Namun, di dalam hatinya, ia tersenyum puas.

Aku ingin melihat sampai kapan kau bisa bertahan, Li Mei.

Sementara itu, Ling Zhi yang sedari tadi diam, tiba-tiba ikut berbicara.

“Suamiku,” ujarnya dengan nada pelan namun menyentuh hati. “Mungkin ini salahku sebagai ibu. Aku gagal membimbing Li Mei dengan baik. Aku selalu mencoba mendekatinya, tetapi sepertinya dia tidak pernah bisa menerima keberadaanku.”

Ling Zhi menghela napas, tatapannya dipenuhi kesedihan yang dibuat-buat.

“Aku tahu betapa sulitnya menjadi anak perempuan tanpa sosok ibu kandung. Aku berusaha mengisi kekosongan itu untuknya, tetapi sepertinya … aku gagal. Li Mei tetap tumbuh menjadi anak yang keras kepala dan penuh amarah.”

Para pelayan dan prajurit yang mendengarnya langsung merasa tersentuh.

"Nyonya Ling Zhi sungguh wanita yang berbudi luhur!"

"Bahkan setelah disia-siakan oleh putri tirinya, ia masih menyalahkan dirinya sendiri."

Jenderal Li Zhen yang sejak tadi diam, akhirnya menatap istrinya dengan dalam.

Pria paruh baya itu tidak pernah terlalu memperhatikan hubungan antara Ling Zhi dan Li Mei sebelumnya.

Namun, melihat bagaimana Ling Zhi kini menyesali dirinya sendiri, hatinya pun melembut.

Dengan cepat, jenderal Li Zhen menepuk punggung istrinya dengan lembut.

“Bukan salahmu, Ling Zhi,” ujarnya. “Kau sudah melakukan yang terbaik. Li Mei memang selalu sulit diatur.”

Li Yuan dan Li Shimin juga mengangguk setuju.

“Benar, Ibu. Ini bukan salahmu,” ujar Li Yuan. “Ini semua karena Li Mei yang selalu iri hati.”

Li Shimin menambahkan, “Sejak dulu dia memang selalu mencoba menarik perhatian Ayah. Aku tidak tahu trik apa yang dia pakai sekarang, tapi jelas dia masih tetap sama.”

Jenderal Li Zhen kembali menghela napas panjang. Ia selalu menganggap Li Mei sebagai anaknya meski ada rasa kebencian, tetapi ia juga tahu bahwa gadis itu selalu bertingkah kekanak-kanakan hanya untuk menarik perhatiannya.

Mungkin ini hanyalah salah satu caranya lagi untuk mencari simpati.

Memikirkan hal itu, ekspresi Jenderal Li Zhen mengeras.

“Aku akan bicara dengannya nanti,” katanya akhirnya. “Dia harus mengerti posisinya.”

Mendengar hal itu, Li Zhu dan Ling Zhi saling melirik dengan penuh kemenangan.

Sementara itu, Li Yuan dan Li Shimin tersenyum puas.

Tanpa mereka sadari, di sudut ruangan, seorang pelayan yang sejak tadi diam-diam memperhatikan kejadian itu hanya bisa menggertakkan giginya.

Dalam hatinya, ia berdoa, Semoga Nona Li Mei tidak mudah menyerah. Setelahnya pelayan itu pergi dia adalah Xiao Lan yang belum kembali karena milik sang nona tertinggal.

*****

Li Mei berjalan memasuki paviliunnya yang kecil dan sederhana. Tidak ada kemewahan, tidak ada perabotan indah seperti yang dimiliki oleh Li Zhu. Hanya ruangan yang sunyi dan dingin, tetapi di sinilah Li Mei merasa paling tenang.

Li Mei melepas cadarnya, matanya masih sedingin es seperti sebelumnya.

Tiba-tiba, suara notifikasi terdengar di kepalanya.

Ding!

[Misi Ketiga telah diberikan!]

Li Mei tidak terkejut. Ia sudah terbiasa dengan keberadaan sistem yang membantunya.

[Misi: Kuasai elemen air dan angin, lalu gabungkan kedua elemen tersebut!]

[Hadiah: Elemen api akan terbangun!]

Mata Li Mei sedikit menyipit. Menggabungkan dua elemen? Itu tidak semudah yang dikira.

Selama ini, ia sudah melatih elemen es dan angin secara terpisah, tetapi menggabungkan keduanya? Itu adalah teknik tingkat tinggi yang hanya bisa dikuasai oleh para ahli.

Li Mei menarik napas dalam.

Jika Li Mei ingin menjadi lebih kuat dan membalas semua penghinaan yang ia terima di kehidupan sebelumnya, maka tidak ada pilihan lain selain menyelesaikan misi ini.

Terpopuler

Comments

Jjlynn Tudin

Jjlynn Tudin

ahh org cakap org Lain bodoh x sedar diri sdiri pling bodoh

2025-03-29

0

Shai'er

Shai'er

lu yang gak tau posisi pak, seorang jenderal kok gampang banget dikibulin pakek air mata buaya 😒😒😒

2025-04-08

0

Nf@. Conan 😎

Nf@. Conan 😎

klau sdah kuat kluar dri sarang pnyamun, biar bebas seeeeeemmmmaaaannngggaaatttt

2025-04-02

0

lihat semua
Episodes
1 Kematian dan Kelahiran Kembali
2 Misi Pertama
3 Ke Pasar
4 Kecantikan Asli
5 Dua Elemen Aktif
6 Tertuduh
7 Membalikkan keadaan
8 Balasan
9 Mulai Terancam
10 Kepulangan Jenderal Li Zhen
11 Jenderal Li Zhen
12 Apa?
13 Elemen Api Aktif
14 Jamuan Makan
15 Pelajaran Kecil
16 Terlalu Ringan
17 Pengumuman
18 Hanfu Penghinaan
19 Pesta
20 Pesta 2
21 Menolak
22 Serigala Roh Petir
23 Pangeran Kedua
24 Akademi Tapak Langit
25 Kakek
26 Tantangan Duel
27 Duel
28 Elemen Cahaya
29 Panggilan Dari Kediaman Jenderal
30 Putus Hubungan
31 Gempar
32 Diracuni
33 Insiden
34 Siapa Dia?
35 Yu Jian
36 Rapat Orang-orang Licik
37 Hari Perburuan
38 Bai Long dan Bai Zhi
39 Sekutu Baru
40 Kebenaran
41 Terbangun
42 Penjelasan
43 Dalang
44 Mencuri?
45 Kakek Guo Mao Terkejut
46 Rencana Pertunangan
47 Pesta Pertunangan
48 Pertunangan Putra Mahkota dan Li Zhu
49 Hukuman Cambuk
50 Huo Ning dan Guru Bao
51 Menyusup
52 Kejatuhan Keluarga Huo
53 Pengumuman
54 Tenang Tapi Mematikan
55 Saling Mencurigai
56 Hari Turnamen Tiba
57 Kedatangan Kaisar Yu Jian
58 Turnamen Dimulai
59 Diremehkan
60 Melongo
61 Calon Permaisuri
62 Posesif
63 Pemenang
64 Pesta Rakyat
65 Gadis Lancang
66 Bertanggung Jawab
67 Keributan
68 Hilangnya Keluarga Ling
69 Berjalan Sesuai Rencana
70 Pembantaian Tiga Keluarga
71 Jangan Pernah Menyesal
72 Kalung Cahaya Abadi
73 Kelima Hewan Roh
74 Ulang Tahun Putra Mahkota
75 Menjadi Selir
76 Satu Lemparan, Dua Yang Kena
77 Pernyataan
78 Kebenaran Terungkap
79 Kebenaran Baru
80 Ingatan Ilusi
81 Penyerangan
82 Perang
83 Perang Selesai
84 Guo Mei Sadar
85 Hukuman Untuk Li Zhu Dan Ling Zhi
86 Apa Kau Mencintainya?
87 Daftar Calon
88 Kedatangan Wu Liang
89 Kaisar Yu Jian Dalam Bahaya
90 Menutup Portal
91 Kapan Kita akan Menikah?
92 Pernikahan Kaisar Yu Jian dan Guo Mei
93 Pernikahan Kaisar Yu Jian Dan Guo Mei 2
94 Hari Pertama Menjadi Permaisuri
95 Pejabat Yang Menjijikan
96 Ada Apa Dengan Guo Mei
97 Kabar Gembira
98 Kelancangan
99 Ngidam
100 Kelahiran
101 Ending
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Kematian dan Kelahiran Kembali
2
Misi Pertama
3
Ke Pasar
4
Kecantikan Asli
5
Dua Elemen Aktif
6
Tertuduh
7
Membalikkan keadaan
8
Balasan
9
Mulai Terancam
10
Kepulangan Jenderal Li Zhen
11
Jenderal Li Zhen
12
Apa?
13
Elemen Api Aktif
14
Jamuan Makan
15
Pelajaran Kecil
16
Terlalu Ringan
17
Pengumuman
18
Hanfu Penghinaan
19
Pesta
20
Pesta 2
21
Menolak
22
Serigala Roh Petir
23
Pangeran Kedua
24
Akademi Tapak Langit
25
Kakek
26
Tantangan Duel
27
Duel
28
Elemen Cahaya
29
Panggilan Dari Kediaman Jenderal
30
Putus Hubungan
31
Gempar
32
Diracuni
33
Insiden
34
Siapa Dia?
35
Yu Jian
36
Rapat Orang-orang Licik
37
Hari Perburuan
38
Bai Long dan Bai Zhi
39
Sekutu Baru
40
Kebenaran
41
Terbangun
42
Penjelasan
43
Dalang
44
Mencuri?
45
Kakek Guo Mao Terkejut
46
Rencana Pertunangan
47
Pesta Pertunangan
48
Pertunangan Putra Mahkota dan Li Zhu
49
Hukuman Cambuk
50
Huo Ning dan Guru Bao
51
Menyusup
52
Kejatuhan Keluarga Huo
53
Pengumuman
54
Tenang Tapi Mematikan
55
Saling Mencurigai
56
Hari Turnamen Tiba
57
Kedatangan Kaisar Yu Jian
58
Turnamen Dimulai
59
Diremehkan
60
Melongo
61
Calon Permaisuri
62
Posesif
63
Pemenang
64
Pesta Rakyat
65
Gadis Lancang
66
Bertanggung Jawab
67
Keributan
68
Hilangnya Keluarga Ling
69
Berjalan Sesuai Rencana
70
Pembantaian Tiga Keluarga
71
Jangan Pernah Menyesal
72
Kalung Cahaya Abadi
73
Kelima Hewan Roh
74
Ulang Tahun Putra Mahkota
75
Menjadi Selir
76
Satu Lemparan, Dua Yang Kena
77
Pernyataan
78
Kebenaran Terungkap
79
Kebenaran Baru
80
Ingatan Ilusi
81
Penyerangan
82
Perang
83
Perang Selesai
84
Guo Mei Sadar
85
Hukuman Untuk Li Zhu Dan Ling Zhi
86
Apa Kau Mencintainya?
87
Daftar Calon
88
Kedatangan Wu Liang
89
Kaisar Yu Jian Dalam Bahaya
90
Menutup Portal
91
Kapan Kita akan Menikah?
92
Pernikahan Kaisar Yu Jian dan Guo Mei
93
Pernikahan Kaisar Yu Jian Dan Guo Mei 2
94
Hari Pertama Menjadi Permaisuri
95
Pejabat Yang Menjijikan
96
Ada Apa Dengan Guo Mei
97
Kabar Gembira
98
Kelancangan
99
Ngidam
100
Kelahiran
101
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!