Misi Pertama

Xiao Lan menggigit bibirnya, menatap Li Mei yang duduk diam dengan wajah tanpa ekspresi.

Biasanya, saat nona mudanya terbangun dari sakit, ia akan langsung bertanya tentang ayah dan kakak-kakaknya—bertanya apakah mereka datang menjenguk, apakah mereka mengkhawatirkannya.

Namun kali ini, Li Mei hanya duduk di tempat tidur dengan tatapan dingin yang tidak biasa.

"Nona … Anda baik-baik saja?" Xiao Lan bertanya hati-hati. "Jangan terlalu bersedih … Saya yakin Jenderal Li dan kedua Tuan Muda pasti—"

"Aku tidak peduli," potong Li Mei dengan suara datar.

Xiao Lan tertegun. "Nona?"

"Ayah dan kakak-kakakku .…" Li Mei menatap keluar jendela, matanya dipenuhi ketenangan yang menakutkan. "Selama ini, aku mencoba mencari perhatian mereka, berharap mereka akan menerimaku. Tapi apa yang kudapat?"

Xiao Lan terdiam.

"Ayahku tidak pernah menganggapku anaknya. Kakak-kakakku mengabaikanku. Aku hanya membuang waktuku selama ini," lanjut Li Mei, suaranya tanpa emosi.

Xiao Lan menunduk, hatinya terasa perih mendengar kata-kata itu.

Sebagai pelayan pribadi, Xiao Lan tahu lebih dari siapa pun bagaimana nona mudanya selalu berusaha mendapatkan perhatian dari Jenderal Li Zhen dan kedua kakaknya.

Dulu, Li Mei akan belajar seni bela diri hanya untuk menunjukkan bahwa ia pantas menjadi putri seorang jenderal—tetapi yang ia dapatkan hanyalah ejekan. Ia akan membuat teh dan menghidangkannya untuk mereka—tetapi mereka menolak dan mengatakan ia hanya mengganggu. Ia pernah menjahitkan jubah untuk ayah dan kakaknya—tetapi mereka bahkan tidak menyentuhnya, malah membuangnya begitu saja.

Dan yang paling menyakitkan … saat Li Mei kecil menangis setelah terluka karena latihan, Jenderal Li Zhen hanya berkata dengan dingin, "Seorang putri jenderal seharusnya tidak menangis. Jika kau ingin diperlakukan seperti anakku, jadilah kuat atau jangan menjadi beban."

Tetapi perlakuan mereka sangat berbeda dengan Li Zhu, saudara berbeda ibu dari Li Mei itu sangat disayang dan dimanja oleh jenderal Li Zhen dan kedua kakak Li Mei.

Bahkan sedikit saja Li Zhu kulitnya tergores mereka akan sangat khawatir bahkan memanggil tabib.

"Nona .…" Xiao Lan menatap Li Mei dengan perasaan campur aduk.

Tetapi alih-alih kesedihan, kali ini yang ia lihat dalam mata Li Mei adalah keteguhan yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

"Aku tidak butuh mereka lagi," kata Li Mei pelan, tetapi penuh ketegasan.

Xiao Lan menelan ludah.

Sepertinya … nona mudanya telah berubah setelah hampir mati saat tenggelam.

Li Mei terus memandangi jendela, pikirannya dipenuhi banyak hal. Namun, ketenangannya tiba-tiba terusik oleh suara mekanis yang tiba-tiba muncul di kepalanya.

Ding!

[Sistem Aktif.]

Tepat di hadapannya, sebuah layar transparan berwarna biru muncul, dipenuhi dengan tulisan dan angka yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

[Selamat datang, Li Mei. Anda telah mendapatkan kesempatan kedua. Untuk memulai perjalanan baru Anda, selesaikan misi pertama.]

[Misi 1: Aktifkan meridian yang tertutup.]

Deskripsi: Akibat racun yang diberikan oleh keluarga Anda selama bertahun-tahun, meridian Anda telah tertutup. Bukalah kembali aliran energi dalam tubuh Anda dan bangkitlah.

Hadiah: Kecantikan + Kecerdasan

Li Mei menatap layar itu dengan mata terbelalak. Ini … nyata?

"Xiao Lan," panggilnya, masih belum sepenuhnya percaya.

Xiao Lan yang termenung langsung tersentak kecil. "Ya, Nona?"

"Apa kau melihat sesuatu di depanku?" tanya Li Mei.

Xiao Lan mengerutkan kening. "Melihat apa, Nona?"

Li Mei terdiam. Jadi, hanya dirinya yang bisa melihat ini?

Li Mei menatap kembali layar sistem yang melayang di depannya. Meridian yang tertutup … itu masuk akal. Sejak kecil, ia selalu merasa tubuhnya lebih lemah dibandingkan orang lain, mudah sakit, dan meskipun ia berusaha berlatih, kekuatannya tidak pernah berkembang bahkan tidak memiliki elemen sama sekali.

Dulu, ia mengira dirinya memang terlahir lemah. Tapi sekarang … sistem mengatakan bahwa ini bukan kelemahan alami, melainkan sesuatu yang disengaja.

Mereka meracuniku selama ini?

Tatapan Li Mei menjadi dingin.

Li Mei mengepalkan tangannya. Jika ini adalah misi pertamanya, maka ia akan menyelesaikannya. Karena kali ini … Ia tidak akan lagi menjadi korban.

Li Mei menatap Xiao Lan dengan ekspresi datar, meskipun dalam hatinya ia sudah menebak jawaban pelayannya.

"Apa kita memiliki koin emas?" tanyanya.

Xiao Lan menundukkan kepala dengan wajah penuh rasa bersalah. "Nona … bahkan koin perunggu pun kita tidak punya."

Li Mei tersenyum sinis. Sudah bisa ditebak. Sejak dulu, ia dan Xiao Lan hidup dalam kemiskinan di dalam rumahnya sendiri. Paviliun kecil mereka tersembunyi di belakang, lebih buruk dari tempat tinggal para pelayan, tanpa hiasan mewah atau kenyamanan layaknya putri seorang jenderal.

Sementara itu, Li Zhu dan ibu tirinya hidup dalam kemewahan, berpesta dengan emas dan sutra, menikmati semua yang seharusnya juga menjadi haknya.

Li Mei mengepalkan tangannya. Jika ia ingin memulihkan tubuhnya dan membuka meridiannya, ia membutuhkan ramuan herbal. Dan untuk itu, ia butuh uang.

Tapi bagaimana cara mendapatkannya?

Tiba-tiba, sebuah ingatan melintas di benaknya.

Li Mei buru-buru membuka laci kecil di samping tempat tidurnya, mengacak-acak isinya hingga tangannya menyentuh sesuatu yang dingin. Ia menarik benda itu keluar—sebuah giwang giok merah muda yang dihiasi ukiran burung phoenix kecil.

Xiao Lan terkejut. "Nona, itu ...."

Li Mei tersenyum dingin. "Satu-satunya perhiasan yang kumiliki."

Perhiasan ini sebenarnya milik Li Zhu, hadiah dari kakak pertamanya, Li Yuan, yang seorang jenderal berbakat. Tapi Li Zhu tidak menyukainya karena menurutnya giwang ini terlalu sederhana untuk selera tingginya. Ia membuangnya begitu saja, dan saat itu, Li Mei—yang bahkan tidak punya satu pun perhiasan—akhirnya diberikan oleh Li Yuan.

Saat itu Li Mei sangat bahagia karena mendapatkan hadiah pertamanya dari sang kakak. Bahkan Li Mei rela menahan laparnya, karena tidak ingin menjual giok tersebut untuk membeli makanan.

Sekarang, giwang ini akan menjadi tiketnya untuk bangkit.

"Aku akan menjualnya," kata Li Mei tanpa ragu.

Xiao Lan tampak terkejut. "Tapi, Nona … jika ada yang tahu—"

"Tidak ada yang akan tahu," potong Li Mei tajam. "Bahkan Li Zhu sendiri tidak peduli dengan giwang ini."

"Tapi Nona ... bukankah itu hadiah yang sangat berharga untuk Nona?" tanya Xiao Lan.

Mata Li Mei berkilat dingin. "Dulu iya! Tapi sekarang, benda ini sudah tidak berharga lagi."

Xiao Lan menggigit bibirnya, tetapi ia tidak bisa membantah. Dalam hatinya, ia merasa ada sesuatu yang berbeda dari nona mudanya. Dulu, Li Mei selalu merasa rendah diri dan takut bertindak terlalu jauh. Tapi sekarang … matanya penuh tekad dan ketegasan.

"Baiklah, Nona," Xiao Lan akhirnya mengangguk. "Saya akan mencari cara untuk menjualnya secara diam-diam."

Li Mei tersenyum. "Tidak perlu, aku akan menjualnya sendiri. Mulai sekarang, kita akan bertahan dengan cara kita sendiri."

Terpopuler

Comments

Alan Banghadi

Alan Banghadi

Bagus Li mei berjuanglah jadi kuat agar mereka yg sudah menyiksamu mendapatkan balasannya😢

2025-03-16

0

Susilawati

Susilawati

ayo Li Mei kamu pasti bisa bangkit dan mengandalkan diri sendiri.

2025-03-03

1

Abang Yudhi

Abang Yudhi

menarik dan mencoba mengikuti alurnya semoga seterusnya baik

2025-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 Kematian dan Kelahiran Kembali
2 Misi Pertama
3 Ke Pasar
4 Kecantikan Asli
5 Dua Elemen Aktif
6 Tertuduh
7 Membalikkan keadaan
8 Balasan
9 Mulai Terancam
10 Kepulangan Jenderal Li Zhen
11 Jenderal Li Zhen
12 Apa?
13 Elemen Api Aktif
14 Jamuan Makan
15 Pelajaran Kecil
16 Terlalu Ringan
17 Pengumuman
18 Hanfu Penghinaan
19 Pesta
20 Pesta 2
21 Menolak
22 Serigala Roh Petir
23 Pangeran Kedua
24 Akademi Tapak Langit
25 Kakek
26 Tantangan Duel
27 Duel
28 Elemen Cahaya
29 Panggilan Dari Kediaman Jenderal
30 Putus Hubungan
31 Gempar
32 Diracuni
33 Insiden
34 Siapa Dia?
35 Yu Jian
36 Rapat Orang-orang Licik
37 Hari Perburuan
38 Bai Long dan Bai Zhi
39 Sekutu Baru
40 Kebenaran
41 Terbangun
42 Penjelasan
43 Dalang
44 Mencuri?
45 Kakek Guo Mao Terkejut
46 Rencana Pertunangan
47 Pesta Pertunangan
48 Pertunangan Putra Mahkota dan Li Zhu
49 Hukuman Cambuk
50 Huo Ning dan Guru Bao
51 Menyusup
52 Kejatuhan Keluarga Huo
53 Pengumuman
54 Tenang Tapi Mematikan
55 Saling Mencurigai
56 Hari Turnamen Tiba
57 Kedatangan Kaisar Yu Jian
58 Turnamen Dimulai
59 Diremehkan
60 Melongo
61 Calon Permaisuri
62 Posesif
63 Pemenang
64 Pesta Rakyat
65 Gadis Lancang
66 Bertanggung Jawab
67 Keributan
68 Hilangnya Keluarga Ling
69 Berjalan Sesuai Rencana
70 Pembantaian Tiga Keluarga
71 Jangan Pernah Menyesal
72 Kalung Cahaya Abadi
73 Kelima Hewan Roh
74 Ulang Tahun Putra Mahkota
75 Menjadi Selir
76 Satu Lemparan, Dua Yang Kena
77 Pernyataan
78 Kebenaran Terungkap
79 Kebenaran Baru
80 Ingatan Ilusi
81 Penyerangan
82 Perang
83 Perang Selesai
84 Guo Mei Sadar
85 Hukuman Untuk Li Zhu Dan Ling Zhi
86 Apa Kau Mencintainya?
87 Daftar Calon
88 Kedatangan Wu Liang
89 Kaisar Yu Jian Dalam Bahaya
90 Menutup Portal
91 Kapan Kita akan Menikah?
92 Pernikahan Kaisar Yu Jian dan Guo Mei
93 Pernikahan Kaisar Yu Jian Dan Guo Mei 2
94 Hari Pertama Menjadi Permaisuri
95 Pejabat Yang Menjijikan
96 Ada Apa Dengan Guo Mei
97 Kabar Gembira
98 Kelancangan
99 Ngidam
100 Kelahiran
101 Ending
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Kematian dan Kelahiran Kembali
2
Misi Pertama
3
Ke Pasar
4
Kecantikan Asli
5
Dua Elemen Aktif
6
Tertuduh
7
Membalikkan keadaan
8
Balasan
9
Mulai Terancam
10
Kepulangan Jenderal Li Zhen
11
Jenderal Li Zhen
12
Apa?
13
Elemen Api Aktif
14
Jamuan Makan
15
Pelajaran Kecil
16
Terlalu Ringan
17
Pengumuman
18
Hanfu Penghinaan
19
Pesta
20
Pesta 2
21
Menolak
22
Serigala Roh Petir
23
Pangeran Kedua
24
Akademi Tapak Langit
25
Kakek
26
Tantangan Duel
27
Duel
28
Elemen Cahaya
29
Panggilan Dari Kediaman Jenderal
30
Putus Hubungan
31
Gempar
32
Diracuni
33
Insiden
34
Siapa Dia?
35
Yu Jian
36
Rapat Orang-orang Licik
37
Hari Perburuan
38
Bai Long dan Bai Zhi
39
Sekutu Baru
40
Kebenaran
41
Terbangun
42
Penjelasan
43
Dalang
44
Mencuri?
45
Kakek Guo Mao Terkejut
46
Rencana Pertunangan
47
Pesta Pertunangan
48
Pertunangan Putra Mahkota dan Li Zhu
49
Hukuman Cambuk
50
Huo Ning dan Guru Bao
51
Menyusup
52
Kejatuhan Keluarga Huo
53
Pengumuman
54
Tenang Tapi Mematikan
55
Saling Mencurigai
56
Hari Turnamen Tiba
57
Kedatangan Kaisar Yu Jian
58
Turnamen Dimulai
59
Diremehkan
60
Melongo
61
Calon Permaisuri
62
Posesif
63
Pemenang
64
Pesta Rakyat
65
Gadis Lancang
66
Bertanggung Jawab
67
Keributan
68
Hilangnya Keluarga Ling
69
Berjalan Sesuai Rencana
70
Pembantaian Tiga Keluarga
71
Jangan Pernah Menyesal
72
Kalung Cahaya Abadi
73
Kelima Hewan Roh
74
Ulang Tahun Putra Mahkota
75
Menjadi Selir
76
Satu Lemparan, Dua Yang Kena
77
Pernyataan
78
Kebenaran Terungkap
79
Kebenaran Baru
80
Ingatan Ilusi
81
Penyerangan
82
Perang
83
Perang Selesai
84
Guo Mei Sadar
85
Hukuman Untuk Li Zhu Dan Ling Zhi
86
Apa Kau Mencintainya?
87
Daftar Calon
88
Kedatangan Wu Liang
89
Kaisar Yu Jian Dalam Bahaya
90
Menutup Portal
91
Kapan Kita akan Menikah?
92
Pernikahan Kaisar Yu Jian dan Guo Mei
93
Pernikahan Kaisar Yu Jian Dan Guo Mei 2
94
Hari Pertama Menjadi Permaisuri
95
Pejabat Yang Menjijikan
96
Ada Apa Dengan Guo Mei
97
Kabar Gembira
98
Kelancangan
99
Ngidam
100
Kelahiran
101
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!