Jenderal Li Zhen

Li Mei berdiri dengan tenang di barisan belakang bersama Xiao Lan. Tatapannya tetap datar, tak ada sedikit pun antusiasme di wajahnya seperti dulu.

Di barisan paling depan, Ling Zhi berdiri dengan anggun, mengenakan pakaian mewah yang dihiasi permata berkilauan. Senyumnya tenang, tetapi ada rasa bangga yang tak bisa disembunyikan. Di sebelahnya, Li Zhu dengan penuh semangat merapikan pakaian dan rambutnya, berusaha terlihat sempurna.

"Kakak Li Yuan, Kakak Li Shimin, apakah aku sudah cantik?" tanya Li Zhu dengan suara manja, matanya berbinar penuh harap.

Li Yuan tersenyum menatap Li Zhu sambil mengelus kepala gadis itu. "Tentu saja kau cantik, Zhu'er."

Li Shimin juga menambahkan. "Kau yang paling cantik yang ada di kekaisaran Qianlong," ujarnya, membuat Li Zhu semakin besar kepala.

Namun, Li Zhu tidak benar-benar mengharapkan jawaban mereka. Yang ia inginkan adalah reaksi dari Li Mei. Ia ingin melihat wajah Li Mei yang cemburu karena ia lebih dekat dengan kedua kakak mereka.

Di kehidupan sebelumnya, momen seperti ini selalu menjadi pemicu. Li Mei pasti akan mengamuk atau mengacaukan acara, yang akhirnya berujung pada amarah Jenderal Li Zhen.

Namun, kali ini Li Mei hanya berdiri diam, tidak sedikit pun terpengaruh. Senyum tipis tersungging di balik cadarnya, membuat Li Zhu yang sejak tadi meliriknya menjadi kesal.

Kenapa dia tidak marah? Kenapa dia tidak iri?

Li Zhu ingin mengeluarkan kata-kata pedas untuk memprovokasi Li Mei, tetapi sebelum ia sempat berbicara—

Tap!

Tap!

Tap!

Derap kuda terdengar dari kejauhan.

Gerbang utama dibuka lebih lebar, dan dari kejauhan, pasukan berkuda terlihat mendekat dengan megah.

Di barisan paling depan, seorang pria tegap dengan jubah perang berwarna emas gelap menunggangi kudanya dengan gagah. Tatapan matanya tajam dan penuh kewibawaan—Jenderal Li Zhen telah kembali.

Serempak, semua orang di halaman berlutut memberikan hormat.

"Selamat datang kembali, Jenderal!"

Suara para pelayan, prajurit, dan seluruh anggota keluarga menggema di udara.

Li Mei ikut berlutut, namun matanya tetap terangkat sedikit, menatap pria yang dulu pernah begitu ia kagumi. Dulu, ia akan melompat kegirangan dan berusaha mendapatkan perhatiannya. Tapi sekarang? Tidak ada lagi rasa harap dalam dirinya.

Jenderal Li Zhen turun dari kudanya, debu beterbangan saat kakinya menyentuh tanah.

"Ayah!"

Li Zhu berlari kecil dengan mata berkaca-kaca, langsung memeluk lengan pria itu. “Aku sangat merindukanmu, Ayah!” serunya dengan nada penuh kasih sayang.

Jenderal Li Zhen tersenyum tipis dan mengusap kepala Li Zhu dengan lembut. “Aku juga merindukan kalian.”

Tatapannya lalu beralih ke kedua putranya, Li Yuan dan Li Shimin.

“Kalian sudah semakin dewasa,” katanya dengan nada puas.

Li Yuan tersenyum tipis dan mengangguk bangga. “Kami berusaha sebaik mungkin, Ayah.”

Li Shimin menundukkan kepala sedikit sebagai tanda hormat. “Kami akan terus berlatih agar bisa berdiri di sisimu.”

Jenderal Li Zhen mengangguk puas.

Namun, saat tatapannya akhirnya jatuh pada Li Mei, alisnya berkerut samar.

Gadis itu hanya berlutut dengan tenang, tidak seperti biasanya.

“Li Mei?” panggilnya dengan sedikit ragu.

Biasanya, di momen seperti ini, Li Mei akan berlari dan mencoba menarik perhatiannya. Tapi kali ini, gadis itu tetap diam.

Li Mei perlahan menundukkan kepalanya sedikit, lalu berkata dengan nada datar dan dingin, "Selamat datang kembali, Jenderal."

Jenderal Li Zhen terdiam.

Seketika, suasana berubah sedikit tegang. Semua orang yang berada di sana pun ikut terkejut.

Li Zhu yang masih memeluk lengan Jenderal Li Zhen menoleh dengan cepat, matanya membulat karena tidak percaya. Kenapa Li Mei memanggil Ayah seperti itu?! Tapi diam-diam tersenyum, Li Zhu ingin melihat Li Mei dihukum.

Li Yuan dan Li Shimin juga saling bertukar pandang. Li Yuan sempat mengernyitkan dahi, mereka benar-benar merasakan perubahan Li Mei bahkan dengan ayah mereka sekalipun.

Jenderal Li Zhen sendiri masih terdiam, tidak menyangka akan mendengar panggilan yang begitu dingin dari anak perempuannya.

Ling Zhi, yang sejak tadi memperhatikan perubahan ini, segera tersenyum dan melangkah maju dengan anggun.

“Suamiku, kau pasti lelah setelah perjalanan panjang. Mari kita masuk ke aula utama.”

Perkataannya menyadarkan Jenderal Li Zhen dari keterkejutannya. Ia mengangguk kecil dan mulai melangkah menuju aula, sementara Li Zhu tetap menggandeng lengannya dengan manja.

Li Yuan dan Li Shimin mengikuti dari belakang, masih dengan ekspresi berpikir.

Sementara itu, Li Mei tetap berlutut sejenak, menundukkan kepala sebelum perlahan bangkit berdiri.

Xiao Lan yang berdiri di sampingnya menggigit bibir, melihat perubahan ini dengan mata berkaca-kaca.

Sang nona … benar-benar sudah tidak mengharapkan apa pun lagi dari keluarganya.

Tanpa banyak bicara, Li Mei hanya mengikuti rombongan itu dengan ekspresi dingin dibalik cadarnya.

Jika kau tidak pernah menganggapku sebagai putrimu, maka aku pun tidak akan menganggapmu sebagai ayahku.

🍃🍃🍃🍃🍃

Aula utama kediaman Jenderal Li Zhen dipenuhi dengan suasana hangat dan penuh kebanggaan. Para pelayan sibuk menyajikan teh dan makanan terbaik untuk menyambut kepulangan sang jenderal.

Di bagian tengah, Jenderal Li Zhen duduk dengan penuh wibawa. Wajahnya masih menunjukkan tanda-tanda kelelahan setelah pertempuran, tetapi tatapan matanya tetap tajam.

Di sampingnya, Ling Zhi duduk anggun, senyumnya tidak pernah pudar sejak kedatangan suaminya. Di sebelahnya, Li Zhu duduk dengan penuh semangat, sementara Li Yuan dan Li Shimin di sisi lain dengan sikap tenang dan penuh kebanggaan.

Namun, yang berbeda kali ini adalah sosok Li Mei.

Alih-alih duduk dengan sikap penuh harap seperti di kehidupan sebelumnya, ia hanya duduk diam di kursinya dengan ekspresi tenang, nyaris tak terlihat di antara anggota keluarga lainnya.

Jenderal Li Zhen menyadari perubahan ini, tetapi ia memilih mengabaikannya untuk sementara.

Di saat suasana semakin nyaman, Li Zhu berdiri dengan penuh antusias. Dengan mata berbinar, ia mengeluarkan sebuah kotak kayu berukir emas yang telah ia persiapkan sejak lama.

“Ayah, ini hadiah dariku! Aku membuatnya sendiri untukmu,” katanya dengan nada penuh harap.

Li Zhu membuka kotak itu dengan hati-hati, memperlihatkan sebuah jimat giok yang diukir dengan indah. Bentuknya gagah seperti seekor naga, melambangkan keberanian dan kekuatan.

Jenderal Li Zhen tersenyum, mengambil jimat itu, lalu menatap putri bungsunya dengan penuh kebanggaan.

“Bagus sekali, Zhu’er. Kau memang anak yang berbakat,” katanya sambil mengusap kepala Li Zhu dengan penuh kasih sayang.

Pujian itu membuat wajah Li Zhu berseri-seri. Dengan penuh kebanggaan, ia melirik ke arah Li Mei, berharap melihat kecemburuan di mata kakak tirinya itu.

Namun, Li Mei tetap diam. Matanya tak menunjukkan sedikit pun emosi.

Tak lama, Li Yuan dan Li Shimin pun maju secara bergantian, masing-masing memberikan hadiah mereka kepada sang ayah.

Li Yuan memberikan pedang langka yang ia dapatkan dari seorang pandai besi terkenal, sementara Li Shimin memberikan baju besi ringan yang ia pesan khusus untuk ayah mereka.

Jenderal Li Zhen tersenyum puas saat menerima hadiah-hadiah itu. “Kalian sudah tumbuh menjadi pria yang kuat dan bijaksana. Aku bangga pada kalian.”

Li Yuan dan Li Shimin membalas dengan hormat, merasa puas telah membuat ayah mereka senang.

Namun, ketika semua hadiah telah diberikan, jenderal itu akhirnya menyadari sesuatu.

Tatapannya beralih ke Li Mei yang masih duduk diam.

Biasanya, gadis itu akan menjadi orang pertama yang maju, dengan mata penuh harapan, mencoba membuat sesuatu yang berharga untuknya. Tapi kali ini, tidak ada pergerakan sama sekali dari Li Mei.

Hening sejenak.

Jenderal Li Zhen tanpa sadar membuka mulutnya.

“Li Mei, mana hadiah darimu?” tanyanya, suaranya terdengar datar, tetapi ada sedikit rasa penasaran di dalamnya.

Seketika, suasana menjadi tegang.

Terpopuler

Comments

LinLin

LinLin

ya ampun hatiku sakit banget loh ngebayangin ada di posisi Li Mei 😭. untung dia diberi kesempatan hidup kedua, JD bs ga baperan

2025-03-10

2

Alan Banghadi

Alan Banghadi

Jendral Li Zhen mengharapkan hadia dari Li mei tapi apa gunanya kalo hadiahnya hanya sampe di tempat sampah😭😭😭

2025-03-16

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

ngapain Jendral minta hadiah dr Li Mei kl ujung"nya dibuang jg 😏😒

2025-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 Kematian dan Kelahiran Kembali
2 Misi Pertama
3 Ke Pasar
4 Kecantikan Asli
5 Dua Elemen Aktif
6 Tertuduh
7 Membalikkan keadaan
8 Balasan
9 Mulai Terancam
10 Kepulangan Jenderal Li Zhen
11 Jenderal Li Zhen
12 Apa?
13 Elemen Api Aktif
14 Jamuan Makan
15 Pelajaran Kecil
16 Terlalu Ringan
17 Pengumuman
18 Hanfu Penghinaan
19 Pesta
20 Pesta 2
21 Menolak
22 Serigala Roh Petir
23 Pangeran Kedua
24 Akademi Tapak Langit
25 Kakek
26 Tantangan Duel
27 Duel
28 Elemen Cahaya
29 Panggilan Dari Kediaman Jenderal
30 Putus Hubungan
31 Gempar
32 Diracuni
33 Insiden
34 Siapa Dia?
35 Yu Jian
36 Rapat Orang-orang Licik
37 Hari Perburuan
38 Bai Long dan Bai Zhi
39 Sekutu Baru
40 Kebenaran
41 Terbangun
42 Penjelasan
43 Dalang
44 Mencuri?
45 Kakek Guo Mao Terkejut
46 Rencana Pertunangan
47 Pesta Pertunangan
48 Pertunangan Putra Mahkota dan Li Zhu
49 Hukuman Cambuk
50 Huo Ning dan Guru Bao
51 Menyusup
52 Kejatuhan Keluarga Huo
53 Pengumuman
54 Tenang Tapi Mematikan
55 Saling Mencurigai
56 Hari Turnamen Tiba
57 Kedatangan Kaisar Yu Jian
58 Turnamen Dimulai
59 Diremehkan
60 Melongo
61 Calon Permaisuri
62 Posesif
63 Pemenang
64 Pesta Rakyat
65 Gadis Lancang
66 Bertanggung Jawab
67 Keributan
68 Hilangnya Keluarga Ling
69 Berjalan Sesuai Rencana
70 Pembantaian Tiga Keluarga
71 Jangan Pernah Menyesal
72 Kalung Cahaya Abadi
73 Kelima Hewan Roh
74 Ulang Tahun Putra Mahkota
75 Menjadi Selir
76 Satu Lemparan, Dua Yang Kena
77 Pernyataan
78 Kebenaran Terungkap
79 Kebenaran Baru
80 Ingatan Ilusi
81 Penyerangan
82 Perang
83 Perang Selesai
84 Guo Mei Sadar
85 Hukuman Untuk Li Zhu Dan Ling Zhi
86 Apa Kau Mencintainya?
87 Daftar Calon
88 Kedatangan Wu Liang
89 Kaisar Yu Jian Dalam Bahaya
90 Menutup Portal
91 Kapan Kita akan Menikah?
92 Pernikahan Kaisar Yu Jian dan Guo Mei
93 Pernikahan Kaisar Yu Jian Dan Guo Mei 2
94 Hari Pertama Menjadi Permaisuri
95 Pejabat Yang Menjijikan
96 Ada Apa Dengan Guo Mei
97 Kabar Gembira
98 Kelancangan
99 Ngidam
100 Kelahiran
101 Ending
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Kematian dan Kelahiran Kembali
2
Misi Pertama
3
Ke Pasar
4
Kecantikan Asli
5
Dua Elemen Aktif
6
Tertuduh
7
Membalikkan keadaan
8
Balasan
9
Mulai Terancam
10
Kepulangan Jenderal Li Zhen
11
Jenderal Li Zhen
12
Apa?
13
Elemen Api Aktif
14
Jamuan Makan
15
Pelajaran Kecil
16
Terlalu Ringan
17
Pengumuman
18
Hanfu Penghinaan
19
Pesta
20
Pesta 2
21
Menolak
22
Serigala Roh Petir
23
Pangeran Kedua
24
Akademi Tapak Langit
25
Kakek
26
Tantangan Duel
27
Duel
28
Elemen Cahaya
29
Panggilan Dari Kediaman Jenderal
30
Putus Hubungan
31
Gempar
32
Diracuni
33
Insiden
34
Siapa Dia?
35
Yu Jian
36
Rapat Orang-orang Licik
37
Hari Perburuan
38
Bai Long dan Bai Zhi
39
Sekutu Baru
40
Kebenaran
41
Terbangun
42
Penjelasan
43
Dalang
44
Mencuri?
45
Kakek Guo Mao Terkejut
46
Rencana Pertunangan
47
Pesta Pertunangan
48
Pertunangan Putra Mahkota dan Li Zhu
49
Hukuman Cambuk
50
Huo Ning dan Guru Bao
51
Menyusup
52
Kejatuhan Keluarga Huo
53
Pengumuman
54
Tenang Tapi Mematikan
55
Saling Mencurigai
56
Hari Turnamen Tiba
57
Kedatangan Kaisar Yu Jian
58
Turnamen Dimulai
59
Diremehkan
60
Melongo
61
Calon Permaisuri
62
Posesif
63
Pemenang
64
Pesta Rakyat
65
Gadis Lancang
66
Bertanggung Jawab
67
Keributan
68
Hilangnya Keluarga Ling
69
Berjalan Sesuai Rencana
70
Pembantaian Tiga Keluarga
71
Jangan Pernah Menyesal
72
Kalung Cahaya Abadi
73
Kelima Hewan Roh
74
Ulang Tahun Putra Mahkota
75
Menjadi Selir
76
Satu Lemparan, Dua Yang Kena
77
Pernyataan
78
Kebenaran Terungkap
79
Kebenaran Baru
80
Ingatan Ilusi
81
Penyerangan
82
Perang
83
Perang Selesai
84
Guo Mei Sadar
85
Hukuman Untuk Li Zhu Dan Ling Zhi
86
Apa Kau Mencintainya?
87
Daftar Calon
88
Kedatangan Wu Liang
89
Kaisar Yu Jian Dalam Bahaya
90
Menutup Portal
91
Kapan Kita akan Menikah?
92
Pernikahan Kaisar Yu Jian dan Guo Mei
93
Pernikahan Kaisar Yu Jian Dan Guo Mei 2
94
Hari Pertama Menjadi Permaisuri
95
Pejabat Yang Menjijikan
96
Ada Apa Dengan Guo Mei
97
Kabar Gembira
98
Kelancangan
99
Ngidam
100
Kelahiran
101
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!