Kecantikan Asli

Langit mulai berubah jingga saat Li Mei dan Xiao Lan kembali ke paviliun kecil mereka. Suasana kediaman Jenderal Li masih sama seperti biasanya—tenang tetapi penuh dengan ketidakpedulian terhadapnya.

Sesampainya di depan kamar, Li Mei berhenti sejenak dan menoleh ke Xiao Lan.

"Mulai sekarang, jangan biarkan siapa pun menggangguku," ucapnya tegas. "Bahkan jika Ayah, Kakak Li Yuan, atau Kakak Li Wei datang—meskipun aku tahu itu tidak mungkin—jangan izinkan mereka masuk. Apalagi jika itu Li Zhu."

Xiao Lan mengangguk mantap. "Baik, Nona."

"Jika ada yang bertanya, katakan saja aku masih sakit."

"Baik, Nona!"

Setelah memberikan perintah itu, Li Mei masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu rapat-rapat.

Di sisi lain, di ruang makan utama kediaman Jenderal Li, suasana hangat dan penuh kehangatan hanya untuk sebagian orang.

Li Yuan, putra sulung Jenderal Li yang berstatus jenderal muda, duduk dengan sikap tenang, menikmati teh hangatnya. Di sebelahnya, Li Shimin, adik laki-lakinya, bersikap lebih santai, memainkan sumpit di tangannya sambil menunggu makanan disajikan.

Di sisi lain meja, duduklah Li Zhu dan ibunya, Nyonya Li, yang dulunya hanya seorang selir tetapi kini telah menjadi nyonya sah di kediaman Jenderal Li, menggantikan ibu kandung Li Mei yang telah lama tiada.

Saat para pelayan mulai menyajikan makanan, Li Shimin mendengus kecil dan mengangkat alis. "Aneh sekali … biasanya saat makan malam begini, Li Mei akan datang untuk merecoki kita."

Li Yuan melirik ke arahnya sebelum mengangkat bahu acuh tak acuh. "Mungkin dia sedang mencari perhatian lagi."

Nyonya Li dan Li Zhu yang mendengar percakapan itu saling bertukar pandang. Tatapan mereka seketika dipenuhi kebencian, tetapi mereka tetap memasang ekspresi tenang.

Li Zhu menahan kekesalannya dan menggigit sumpitnya pelan. Kenapa kedua kakaknya ini masih memikirkan Li Mei?!

Namun, sebelum ia bisa berkata apa-apa, sosok seorang pelayan yang mereka kenal lewat di dekat ruang makan.

"Xiao Lan!" panggil Li Shimin.

Xiao Lan yang sedang berjalan cepat terpaksa berhenti dan membungkuk hormat. "Tuan Muda Shimin."

"Di mana Li Mei?" tanyanya dengan nada setengah mengejek. "Kenapa dia tidak datang mengganggu seperti biasa?"

Xiao Lan mengepalkan tangannya dalam lengan bajunya, menahan diri untuk tidak menunjukkan ekspresi marah.

"Nona masih sakit akibat tenggelam di danau beberapa hari lalu," jawabnya singkat, suaranya datar.

Li Yuan mendengus, meletakkan cangkir tehnya. "Hah … aku yakin itu hanya akal-akalan Li Mei saja. Dia memang selalu mencari perhatian."

Li Shimin tertawa kecil. "Benar juga, dia memang selalu seperti itu sejak dulu."

Xiao Lan menunduk lebih dalam, menyembunyikan ekspresi geramnya. Akal-akalan? Mencari perhatian? Apa mereka benar-benar tidak peduli?

Sementara itu, Li Zhu yang merasa kesal melihat kedua kakaknya masih membicarakan Li Mei dengan mudahnya langsung mengalihkan perhatian mereka. Tapi dia senang karena kedua pemuda itu tidak peduli pada Li Mei.

"Kakak Yuan, Kakak Shimin," katanya dengan suara lembut dan manja. "Bukankah lebih baik kita makan saja? Aku ingin disuapi oleh kalian berdua … seperti dulu."

Mata Li Yuan dan Li Shimin langsung tertuju pada Li Zhu yang memasang ekspresi menggemaskan. Li Shimin langsung tertawa dan menyuapkan makanan ke mulut Li Zhu, sementara Li Yuan hanya menghela napas, tetapi tetap menurutinya.

Xiao Lan yang menyaksikan pemandangan itu hanya bisa menahan rasa muaknya. Ia membungkuk sekali lagi sebelum segera pergi, tak ingin berlama-lama melihat betapa tidak pedulinya mereka terhadap Li Mei.

Namun, biarkan saja.

Suatu hari nanti, mereka akan menyesal karena mengabaikan orang yang seharusnya mereka jaga. pikir Xiao Lan.

*******

Di dalam kamar yang remang-remang, Li Mei segera mengeluarkan bahan-bahan yang dibelinya dari toko obat. Ia menyalakan tungku kecil, merebus air embun pagi yang telah disiapkan Xiao Lan, lalu mulai mencampurkan semua bahan sesuai instruksi sistem.

Setelah beberapa jam, aroma herbal yang tajam memenuhi ruangan. Campuran itu kini telah menjadi pasta kental berwarna ungu tua. Dengan telaten, Li Mei membentuknya menjadi pil kecil sebesar biji kelereng dan meletakkannya di atas kain bersih.

Ding!

[Selamat! Anda telah berhasil meracik Pil Pemurnian Meridian.]

Li Mei tersenyum tipis. Akhirnya selesai.

Tanpa ragu, ia mengambil satu pil dan menelannya. Begitu pil itu melewati tenggorokannya, ia segera duduk dalam posisi lotus dan mulai bermeditasi, mengikuti instruksi sistem untuk mengarahkan energi dalam tubuhnya.

Awalnya, ia hanya merasakan sedikit kehangatan di perutnya. Namun, dalam hitungan detik, kehangatan itu berubah menjadi panas yang membakar, seakan ada api yang mengalir di dalam nadinya.

Li Mei mengepalkan tangannya, menahan rasa sakit yang menusuk di seluruh tubuhnya. Otot-ototnya menegang, dan napasnya mulai tidak teratur.

Ternyata, racun dalam tubuhku sudah terlalu lama mengendap…

Rasa panas itu semakin kuat, lalu tiba-tiba—

Uuakkh!

Li Mei terbatuk keras dan memuntahkan seteguk darah hitam pekat yang kental dan berbau busuk. Cairan itu jatuh ke lantai, meninggalkan noda gelap yang menjijikkan.

Napasnya tersengal-sengal, tetapi tubuhnya mulai terasa lebih ringan.

[Pemurnian berhasil! Racun dalam tubuh telah dikeluarkan 80%. Untuk pemurnian total, lanjutkan dengan latihan kultivasi.]

Li Mei menyeka keringat di dahinya dan menatap darah hitam di lantai dengan tatapan dingin.

"Jadi ini … semua racun yang mereka berikan padaku selama ini."

Hatinya dipenuhi kebencian yang membara. Tapi sekarang, ia bukan lagi Li Mei yang lemah.

Li Mei yang masih duduk bersila di atas lantai kamarnya. Napasnya sudah lebih stabil setelah muntahan darah hitam pekat yang keluar dari tubuhnya. Tubuhnya terasa jauh lebih ringan, seperti beban bertahun-tahun telah diangkat darinya.

Tiba-tiba, suara dingin sistem kembali terdengar di benaknya.

[Selamat! Pemurnian berhasil. Racun dalam tubuh telah sepenuhnya dikeluarkan.]

[Hadiah: Kecantikan Luar Biasa & Kecerdasan Tingkat Tinggi telah diberikan.]

Saat kalimat terakhir muncul, Li Mei merasakan gelombang energi hangat menyelimuti seluruh tubuhnya. Sensasi itu tidak menyakitkan seperti saat ia membuang racun, melainkan terasa menenangkan.

Dengan rasa penasaran, ia segera meraih cermin perunggu di atas meja dan mengarahkannya ke wajahnya.

Begitu pantulan dirinya terlihat, mata Li Mei membelalak lebar.

Dulu, wajahnya pucat pasi dengan kulit kasar dan penuh bekas luka. Nana sering muncul di beberapa bagian wajahnya akibat racun yang mengendap di tubuhnya selama bertahun-tahun. Rambutnya kusam dan tubuhnya terlihat kurus lemah.

Namun sekarang…

Ia seperti manusia yang benar-benar berbeda.

Kulitnya seputih giok tanpa noda sedikit pun, terlihat bercahaya meski hanya diterangi oleh lilin kamar. Matanya yang dulu redup kini tampak bersinar dengan sorot tajam, berwarna hitam pekat seperti batu obsidian yang memancarkan pesona misterius. Hidungnya lebih ramping dan proporsional, sementara bibirnya berwarna merah alami, tampak lembut dan menggoda.

Rambut hitam panjangnya yang dulu kusam kini jatuh lembut seperti sutra, dengan sedikit kilauan yang mempertegas keindahannya.

Li Mei menatap refleksi dirinya dengan ekspresi rumit.

"Jadi ini … wajah asliku?"

Li Mei tersenyum tipis, dan dalam sekejap, kecantikannya tampak semakin menawan.

Dulu, Li Mei selalu dipaksa mengenakan riasan tebal dan hiasan mencolok, hal itu semakin membuat wajah Li Mei buruk. Semua itu ulah Li Zhu dan ibunya, mereka ingin wajah Li Mei yang sudah dipenuhi bekas luka malah diberikan hiasan agar lebih mengerikan lagi.

Kini, kebohongan itu telah runtuh.

“Aku ingin melihat bagaimana reaksi mereka nanti.”

Li Mei meletakkan cermin dengan senyum penuh arti. Dengan wajah seperti ini dan kecerdasan yang kini telah meningkat, ia bisa membayangkan betapa terkejutnya orang-orang saat melihatnya nanti.

Terpopuler

Comments

Maria Lina

Maria Lina

biasa nya keluarga nya nyesel tpi terlamat wkwk

2025-03-03

2

Cha Sumuk

Cha Sumuk

hrus pKe cadar Thor jgn langsung beri gebrakan biar tmbh menarik ceritanya

2025-03-03

1

beybi T.Halim

beybi T.Halim

sembunyikan dl yg pantas disembunyikan.,keluarga sampah tidak layak mendapatkan kejutan apapun., kalau bisa segera keluar dari rumah celaka itu.

2025-03-03

1

lihat semua
Episodes
1 Kematian dan Kelahiran Kembali
2 Misi Pertama
3 Ke Pasar
4 Kecantikan Asli
5 Dua Elemen Aktif
6 Tertuduh
7 Membalikkan keadaan
8 Balasan
9 Mulai Terancam
10 Kepulangan Jenderal Li Zhen
11 Jenderal Li Zhen
12 Apa?
13 Elemen Api Aktif
14 Jamuan Makan
15 Pelajaran Kecil
16 Terlalu Ringan
17 Pengumuman
18 Hanfu Penghinaan
19 Pesta
20 Pesta 2
21 Menolak
22 Serigala Roh Petir
23 Pangeran Kedua
24 Akademi Tapak Langit
25 Kakek
26 Tantangan Duel
27 Duel
28 Elemen Cahaya
29 Panggilan Dari Kediaman Jenderal
30 Putus Hubungan
31 Gempar
32 Diracuni
33 Insiden
34 Siapa Dia?
35 Yu Jian
36 Rapat Orang-orang Licik
37 Hari Perburuan
38 Bai Long dan Bai Zhi
39 Sekutu Baru
40 Kebenaran
41 Terbangun
42 Penjelasan
43 Dalang
44 Mencuri?
45 Kakek Guo Mao Terkejut
46 Rencana Pertunangan
47 Pesta Pertunangan
48 Pertunangan Putra Mahkota dan Li Zhu
49 Hukuman Cambuk
50 Huo Ning dan Guru Bao
51 Menyusup
52 Kejatuhan Keluarga Huo
53 Pengumuman
54 Tenang Tapi Mematikan
55 Saling Mencurigai
56 Hari Turnamen Tiba
57 Kedatangan Kaisar Yu Jian
58 Turnamen Dimulai
59 Diremehkan
60 Melongo
61 Calon Permaisuri
62 Posesif
63 Pemenang
64 Pesta Rakyat
65 Gadis Lancang
66 Bertanggung Jawab
67 Keributan
68 Hilangnya Keluarga Ling
69 Berjalan Sesuai Rencana
70 Pembantaian Tiga Keluarga
71 Jangan Pernah Menyesal
72 Kalung Cahaya Abadi
73 Kelima Hewan Roh
74 Ulang Tahun Putra Mahkota
75 Menjadi Selir
76 Satu Lemparan, Dua Yang Kena
77 Pernyataan
78 Kebenaran Terungkap
79 Kebenaran Baru
80 Ingatan Ilusi
81 Penyerangan
82 Perang
83 Perang Selesai
84 Guo Mei Sadar
85 Hukuman Untuk Li Zhu Dan Ling Zhi
86 Apa Kau Mencintainya?
87 Daftar Calon
88 Kedatangan Wu Liang
89 Kaisar Yu Jian Dalam Bahaya
90 Menutup Portal
91 Kapan Kita akan Menikah?
92 Pernikahan Kaisar Yu Jian dan Guo Mei
93 Pernikahan Kaisar Yu Jian Dan Guo Mei 2
94 Hari Pertama Menjadi Permaisuri
95 Pejabat Yang Menjijikan
96 Ada Apa Dengan Guo Mei
97 Kabar Gembira
98 Kelancangan
99 Ngidam
100 Kelahiran
101 Ending
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Kematian dan Kelahiran Kembali
2
Misi Pertama
3
Ke Pasar
4
Kecantikan Asli
5
Dua Elemen Aktif
6
Tertuduh
7
Membalikkan keadaan
8
Balasan
9
Mulai Terancam
10
Kepulangan Jenderal Li Zhen
11
Jenderal Li Zhen
12
Apa?
13
Elemen Api Aktif
14
Jamuan Makan
15
Pelajaran Kecil
16
Terlalu Ringan
17
Pengumuman
18
Hanfu Penghinaan
19
Pesta
20
Pesta 2
21
Menolak
22
Serigala Roh Petir
23
Pangeran Kedua
24
Akademi Tapak Langit
25
Kakek
26
Tantangan Duel
27
Duel
28
Elemen Cahaya
29
Panggilan Dari Kediaman Jenderal
30
Putus Hubungan
31
Gempar
32
Diracuni
33
Insiden
34
Siapa Dia?
35
Yu Jian
36
Rapat Orang-orang Licik
37
Hari Perburuan
38
Bai Long dan Bai Zhi
39
Sekutu Baru
40
Kebenaran
41
Terbangun
42
Penjelasan
43
Dalang
44
Mencuri?
45
Kakek Guo Mao Terkejut
46
Rencana Pertunangan
47
Pesta Pertunangan
48
Pertunangan Putra Mahkota dan Li Zhu
49
Hukuman Cambuk
50
Huo Ning dan Guru Bao
51
Menyusup
52
Kejatuhan Keluarga Huo
53
Pengumuman
54
Tenang Tapi Mematikan
55
Saling Mencurigai
56
Hari Turnamen Tiba
57
Kedatangan Kaisar Yu Jian
58
Turnamen Dimulai
59
Diremehkan
60
Melongo
61
Calon Permaisuri
62
Posesif
63
Pemenang
64
Pesta Rakyat
65
Gadis Lancang
66
Bertanggung Jawab
67
Keributan
68
Hilangnya Keluarga Ling
69
Berjalan Sesuai Rencana
70
Pembantaian Tiga Keluarga
71
Jangan Pernah Menyesal
72
Kalung Cahaya Abadi
73
Kelima Hewan Roh
74
Ulang Tahun Putra Mahkota
75
Menjadi Selir
76
Satu Lemparan, Dua Yang Kena
77
Pernyataan
78
Kebenaran Terungkap
79
Kebenaran Baru
80
Ingatan Ilusi
81
Penyerangan
82
Perang
83
Perang Selesai
84
Guo Mei Sadar
85
Hukuman Untuk Li Zhu Dan Ling Zhi
86
Apa Kau Mencintainya?
87
Daftar Calon
88
Kedatangan Wu Liang
89
Kaisar Yu Jian Dalam Bahaya
90
Menutup Portal
91
Kapan Kita akan Menikah?
92
Pernikahan Kaisar Yu Jian dan Guo Mei
93
Pernikahan Kaisar Yu Jian Dan Guo Mei 2
94
Hari Pertama Menjadi Permaisuri
95
Pejabat Yang Menjijikan
96
Ada Apa Dengan Guo Mei
97
Kabar Gembira
98
Kelancangan
99
Ngidam
100
Kelahiran
101
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!