Ke Pasar

Di bawah sinar matahari pagi, Li Mei berjalan dengan tenang melewati gerbang belakang kediaman Jenderal Li. Tubuhnya tertutupi hanfu sederhana berwarna hijau pucat, dan wajahnya tersamarkan oleh cadar tipis.

Di sampingnya, Xiao Lan mengikuti dengan gugup, sesekali menoleh ke belakang seakan takut seseorang akan mengenali mereka.

"Nona! Apa Anda yakin untuk keluar?" tanya Xiao Lan merasa cemas.

"Tenang lah Xiao Lan. Aku sangat yakin," jawab Li Mei datar.

Keduanya kembali berjalan, meski jaraknya cukup jauh dari kediaman jenderal Li jika tidak menggunakan kereta kuda.

Pasar ibu kota kekaisaran Qianlong selalu ramai, dipenuhi pedagang yang berteriak menawarkan dagangan mereka, rakyat jelata yang tawar-menawar, serta para bangsawan yang berjalan dengan angkuh di antara mereka. Aroma rempah-rempah, roti panggang, dan bunga-bunga segar bercampur menjadi satu.

Li Mei tetap berjalan lurus, matanya fokus pada tujuannya.

Tak lama, mereka tiba di sebuah toko perhiasan yang cukup terkenal.

"Ayo masuk!"

Pemilik toko, seorang pria tua berjanggut putih, melirik Li Mei dan Xiao Lan dengan penuh perhitungan ketika ia mengeluarkan giwang giok dari lengan bajunya.

“Hmm .…” Pria tua itu mengambil giwang itu, memeriksanya dengan mata ahli. "Giok merah muda kualitas tinggi dengan ukiran halus … Barang ini dibuat oleh pengrajin terkenal dari ibu kota. Dari mana Anda mendapatkannya?"

Li Mei tidak terpengaruh. "Apakah itu penting?" tanyanya dengan nada tenang.

Si pemilik toko menatapnya sesaat sebelum tertawa kecil. "Ha! Ha! Ha! Tentu saja tidak. Saya hanya perlu memastikan keasliannya."

Pria tua itu kemudian mengangguk dan berkata, "Saya akan membelinya seharga satu koin emas. Bagaimana?"

Xiao Lan hampir tersedak mendengar jumlah itu. Satu koin emas! Dengan uang sebanyak itu, mereka bisa hidup nyaman selama satu bulan.

Bahkan Xiao Lan tersenyum senang, karena mendapatkan koin sebanyak itu. Mungkin bagi bangsawan lain, satu koin emas hanyalah seujung kuku. Namun, bagi keduanya hal itu sangat berharga.

Li Mei tetap tenang. Satu koin emas adalah harga yang wajar, mengingat ini adalah hadiah dari Jenderal Li Yuan. Jika pria ini berani menawar lebih rendah, ia tidak akan ragu mencari pembeli lain.

"Baik," jawabnya singkat.

Tak butuh waktu lama, transaksi selesai, dan Li Mei menerima kantong kecil berisi satu koin emas. Saat keluar dari toko, ia menggenggam erat kantong itu di balik lengan bajunya.

"Langkah pertama selesai," gumamnya dalam hati.

Sekarang, ia harus membeli ramuan herbal untuk mengeluarkan racun dari tubuhnya. Ini adalah awal dari kebangkitannya.

*****

Di tengah hiruk-pikuk pasar, Li Mei berjalan dengan langkah tenang setelah dari toko perhiasan. Xiao Lan masih mengikuti di sampingnya, memegang erat lengan bajunya seakan takut mereka akan tertangkap.

Sambil terus berjalan, Li Mei berbicara dalam hati.

Sistem, ramuan apa yang harus kubeli untuk mengeluarkan racun dalam tubuhku?

Ding!

[Sistem telah menganalisis tubuh Anda. Racun yang mengendap dalam tubuh Anda adalah kombinasi racun dingin dan lemah otot, diberikan dalam dosis kecil selama bertahun-tahun. Untuk menetralisirnya, Anda membutuhkan ‘Pil Pemurnian Meridian’.]

Li Mei mengerutkan kening. Pil Pemurnian Meridian?

Sistem segera menampilkan informasi di hadapannya.

[Pil Pemurnian Meridian]

Fungsi: Membersihkan racun dalam tubuh, membuka meridian yang tertutup, dan meningkatkan sirkulasi energi dalam tubuh.

Bahan-bahan yang dibutuhkan:

Akar Ginseng Seratus Tahun

Daun Teratai Es

Serbuk Bunga Anggrek Merah

Inti Buah Qilin (alternatif lain. Buah Api Ungu)

Sistem menjelaskan juga dengan detail menjelaskan tentang pembuatan pil pemurnian meridian tersebut.

Li Mei menyimak setiap detail yang diberikan oleh sistem. Beberapa bahan seperti ginseng dan bunga anggrek merah cukup umum dan bisa ditemukan di toko obat. Namun, Daun Teratai Es dan Inti Buah Qilin adalah bahan langka yang sulit didapatkan.

Mungkin aku bisa menggunakan alternatif Buah Api Ungu, pikirnya. Itu memang lebih mudah ditemukan dibandingkan Inti Buah Qilin.

Li Mei menghela napas dan mempercepat langkahnya.

"Xiao Lan, kita ke toko obat terbaik di pasar ini," katanya tegas.

Xiao Lan menatapnya dengan bingung. "Nona ingin membeli ramuan?"

Li Mei mengangguk. "Aku akan mulai memulihkan tubuhku."

Xiao Lan masih tidak sepenuhnya mengerti, tetapi melihat tatapan teguh nona mudanya, ia tidak banyak bertanya dan hanya mengikuti.

Karena satu hal yang pasti—Li Mei yang sekarang sudah bukan Li Mei yang dulu.

Li Mei dan Xiao Lan melangkah masuk ke toko obat terbesar di pasar. Bau khas jamu dan ramuan herbal segera menyambut mereka, bercampur dengan aroma kayu kering dan rempah-rempah.

Seorang pria tua dengan jubah cokelat panjang menyambut mereka dengan senyum ramah. "Selamat datang, apa yang bisa saya bantu?"

Li Mei tetap tenang dan langsung menyebutkan daftar bahan yang ia butuhkan. "Aku ingin membeli akar ginseng seratus tahun, serbuk bunga anggrek merah, dan daun teratai es jika Anda memilikinya."

Mata pria tua itu sedikit melebar. "Nona muda, bahan yang Anda sebutkan cukup mahal dan langka, terutama daun teratai es."

Li Mei mengeluarkan kantong kecil berisi satu koin emas dan meletakkannya di atas meja. "Aku tidak akan menawar. Jika Anda memilikinya, berikan padaku."

Pria tua itu terkejut sejenak, tetapi akhirnya mengangguk. "Baiklah. Silakan tunggu sebentar."

Tak lama kemudian, pria tua itu kembali dengan kotak-kotak kayu kecil berisi bahan-bahan yang diminta. Li Mei memeriksa semuanya dengan teliti sebelum mengangguk puas. Setelah membayar, ia dan Xiao Lan segera keluar dari toko.

Setelah ini, mereka tidak akan lagi bergantung pada siapa pun.

Li Mei dan Xiao Lan kini berada di pasar bagian kedai makanan. Li Mei melihat sekeliling, memperhatikan berbagai bahan segar yang dijual oleh pedagang.

"Dulu, aku selalu berharap mendapatkan makanan dari kediaman Jenderal Li," gumamnya pelan. "Tapi itu hanya membuatku kecewa."

Xiao Lan menatapnya dengan ragu. "Nona .…"

Li Mei tersenyum sinis. Dulu, ia begitu bodoh.

Ia selalu percaya saat Li Zhu berkata bahwa makanan yang diberikan kepadanya adalah dari kakaknya, Li Yuan dan Li Shimin. Ia selalu berpikir bahwa meskipun ayah dan ibunya sudah tidak peduli padanya, setidaknya kedua kakaknya masih memedulikannya.

Namun, kenyataannya?

Itu hanya makanan sisa yang mereka tidak mau makan.

Saat menyadari hal itu, Li Mei merasa hatinya hancur. Tetapi kini, ia tidak akan membiarkan dirinya terus terhina.

"Xiao Lan, mulai sekarang, kita akan membeli makanan sendiri. Aku tidak ingin lagi makan sesuatu yang berasal dari kediaman Jenderal Li."

Xiao Lan tersenyum lega. "Baik, Nona. Saya akan memilih bahan yang terbaik!"

Mereka pun membeli beberapa bahan makanan sederhana—beras, sayuran segar, dan sedikit daging kering.

Terpopuler

Comments

Alan Banghadi

Alan Banghadi

Li mei berjuanglah menjadi kuat dan menjadi kaya agar mereka yg semua menyesal sudah menelantarkan kamu.swdih banget thorr 😭😭😭

2025-03-16

5

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

suatu saat nanti keluarga Li Mei kan menyesal dah memperlakukan Li Mei dngn keji 😤😠😏

2025-03-03

1

Ayu Padi

Ayu Padi

balaskan mereka lin Mei speri ethan membalas kelrga nya tanpa ampun..

2025-03-04

1

lihat semua
Episodes
1 Kematian dan Kelahiran Kembali
2 Misi Pertama
3 Ke Pasar
4 Kecantikan Asli
5 Dua Elemen Aktif
6 Tertuduh
7 Membalikkan keadaan
8 Balasan
9 Mulai Terancam
10 Kepulangan Jenderal Li Zhen
11 Jenderal Li Zhen
12 Apa?
13 Elemen Api Aktif
14 Jamuan Makan
15 Pelajaran Kecil
16 Terlalu Ringan
17 Pengumuman
18 Hanfu Penghinaan
19 Pesta
20 Pesta 2
21 Menolak
22 Serigala Roh Petir
23 Pangeran Kedua
24 Akademi Tapak Langit
25 Kakek
26 Tantangan Duel
27 Duel
28 Elemen Cahaya
29 Panggilan Dari Kediaman Jenderal
30 Putus Hubungan
31 Gempar
32 Diracuni
33 Insiden
34 Siapa Dia?
35 Yu Jian
36 Rapat Orang-orang Licik
37 Hari Perburuan
38 Bai Long dan Bai Zhi
39 Sekutu Baru
40 Kebenaran
41 Terbangun
42 Penjelasan
43 Dalang
44 Mencuri?
45 Kakek Guo Mao Terkejut
46 Rencana Pertunangan
47 Pesta Pertunangan
48 Pertunangan Putra Mahkota dan Li Zhu
49 Hukuman Cambuk
50 Huo Ning dan Guru Bao
51 Menyusup
52 Kejatuhan Keluarga Huo
53 Pengumuman
54 Tenang Tapi Mematikan
55 Saling Mencurigai
56 Hari Turnamen Tiba
57 Kedatangan Kaisar Yu Jian
58 Turnamen Dimulai
59 Diremehkan
60 Melongo
61 Calon Permaisuri
62 Posesif
63 Pemenang
64 Pesta Rakyat
65 Gadis Lancang
66 Bertanggung Jawab
67 Keributan
68 Hilangnya Keluarga Ling
69 Berjalan Sesuai Rencana
70 Pembantaian Tiga Keluarga
71 Jangan Pernah Menyesal
72 Kalung Cahaya Abadi
73 Kelima Hewan Roh
74 Ulang Tahun Putra Mahkota
75 Menjadi Selir
76 Satu Lemparan, Dua Yang Kena
77 Pernyataan
78 Kebenaran Terungkap
79 Kebenaran Baru
80 Ingatan Ilusi
81 Penyerangan
82 Perang
83 Perang Selesai
84 Guo Mei Sadar
85 Hukuman Untuk Li Zhu Dan Ling Zhi
86 Apa Kau Mencintainya?
87 Daftar Calon
88 Kedatangan Wu Liang
89 Kaisar Yu Jian Dalam Bahaya
90 Menutup Portal
91 Kapan Kita akan Menikah?
92 Pernikahan Kaisar Yu Jian dan Guo Mei
93 Pernikahan Kaisar Yu Jian Dan Guo Mei 2
94 Hari Pertama Menjadi Permaisuri
95 Pejabat Yang Menjijikan
96 Ada Apa Dengan Guo Mei
97 Kabar Gembira
98 Kelancangan
99 Ngidam
100 Kelahiran
101 Ending
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Kematian dan Kelahiran Kembali
2
Misi Pertama
3
Ke Pasar
4
Kecantikan Asli
5
Dua Elemen Aktif
6
Tertuduh
7
Membalikkan keadaan
8
Balasan
9
Mulai Terancam
10
Kepulangan Jenderal Li Zhen
11
Jenderal Li Zhen
12
Apa?
13
Elemen Api Aktif
14
Jamuan Makan
15
Pelajaran Kecil
16
Terlalu Ringan
17
Pengumuman
18
Hanfu Penghinaan
19
Pesta
20
Pesta 2
21
Menolak
22
Serigala Roh Petir
23
Pangeran Kedua
24
Akademi Tapak Langit
25
Kakek
26
Tantangan Duel
27
Duel
28
Elemen Cahaya
29
Panggilan Dari Kediaman Jenderal
30
Putus Hubungan
31
Gempar
32
Diracuni
33
Insiden
34
Siapa Dia?
35
Yu Jian
36
Rapat Orang-orang Licik
37
Hari Perburuan
38
Bai Long dan Bai Zhi
39
Sekutu Baru
40
Kebenaran
41
Terbangun
42
Penjelasan
43
Dalang
44
Mencuri?
45
Kakek Guo Mao Terkejut
46
Rencana Pertunangan
47
Pesta Pertunangan
48
Pertunangan Putra Mahkota dan Li Zhu
49
Hukuman Cambuk
50
Huo Ning dan Guru Bao
51
Menyusup
52
Kejatuhan Keluarga Huo
53
Pengumuman
54
Tenang Tapi Mematikan
55
Saling Mencurigai
56
Hari Turnamen Tiba
57
Kedatangan Kaisar Yu Jian
58
Turnamen Dimulai
59
Diremehkan
60
Melongo
61
Calon Permaisuri
62
Posesif
63
Pemenang
64
Pesta Rakyat
65
Gadis Lancang
66
Bertanggung Jawab
67
Keributan
68
Hilangnya Keluarga Ling
69
Berjalan Sesuai Rencana
70
Pembantaian Tiga Keluarga
71
Jangan Pernah Menyesal
72
Kalung Cahaya Abadi
73
Kelima Hewan Roh
74
Ulang Tahun Putra Mahkota
75
Menjadi Selir
76
Satu Lemparan, Dua Yang Kena
77
Pernyataan
78
Kebenaran Terungkap
79
Kebenaran Baru
80
Ingatan Ilusi
81
Penyerangan
82
Perang
83
Perang Selesai
84
Guo Mei Sadar
85
Hukuman Untuk Li Zhu Dan Ling Zhi
86
Apa Kau Mencintainya?
87
Daftar Calon
88
Kedatangan Wu Liang
89
Kaisar Yu Jian Dalam Bahaya
90
Menutup Portal
91
Kapan Kita akan Menikah?
92
Pernikahan Kaisar Yu Jian dan Guo Mei
93
Pernikahan Kaisar Yu Jian Dan Guo Mei 2
94
Hari Pertama Menjadi Permaisuri
95
Pejabat Yang Menjijikan
96
Ada Apa Dengan Guo Mei
97
Kabar Gembira
98
Kelancangan
99
Ngidam
100
Kelahiran
101
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!