Jamuan Makan

Xiao Lan belum selesai berbicara, tetapi Li Mei sudah membalikkan badan, berjalan menuju paviliunnya yang sederhana.

“Tidak ada yang mustahil,” jawabnya singkat.

Xiao Lan menatap punggung sang nona dengan ekspresi penasaran.

Li Mei benar-benar berubah…

Xiao Lan mengepalkan tangannya.

Jika sang nona terus berkembang seperti ini, maka suatu hari nanti, tidak ada seorang pun yang bisa meremehkannya lagi.

Dengan semangat membara, Xiao Lan segera mengikuti langkah Li Mei, bersumpah dalam hati untuk selalu berada di sisi sang nona, apa pun yang terjadi.

*****

Pagi itu, aula jamuan keluarga Jenderal Li dipenuhi kehangatan palsu.

Jenderal Li Zhen duduk di kursi kepala keluarga dengan sikap berwibawa, mengenakan jubah kasualnya. Di samping kirinya, Ling Zhi duduk anggun dengan senyum lembut yang disembunyikan di balik wajahnya yang penuh perhitungan.

Di sebelah Ling Zhi, Li Zhu duduk dengan ekspresi penuh harapan, sesekali menatap ayahnya untuk mencari perhatian. Sementara itu, di sisi kanan Jenderal Li Zhen, Li Yuan dan Li Shimin duduk dengan sikap tenang, siap menikmati hidangan pagi mereka.

Namun, sebelum mereka sempat menyentuh makanan, Jenderal Li Zhen tiba-tiba mengerutkan keningnya. Matanya menyapu meja, mencari seseorang yang biasanya selalu ada di dekatnya—Li Mei.

Biasanya, gadis itu akan bersemangat duduk di sampingnya, mengoceh manja dan bahkan meminta disuapi. Meski pada akhirnya ia selalu diusir dengan wajah marah, Li Mei tetap melakukannya berulang kali di kehidupan sebelumnya.

Tapi hari ini … tidak ada Li Mei.

"Kemana Li Mei?" tanya jenderal Li Zhen spontan.

Tentu hal itu membuat Ling Zhi dan Li Zhu mengepalkan tangan, tapi keduanya tetap memasang raut wajah polos.

Ketidakhadiran gadis itu membuat Jenderal Li Zhen sedikit heran, dan tanpa sadar, kedua putranya, Li Yuan dan Li Shimin, juga mulai memperhatikan.

"Pelayan," panggil Jenderal Li Zhen dengan suara dalam.

Seorang pelayan segera maju dan membungkuk hormat.

"Ya, Jenderal."

"Pergi ke paviliun Li Mei dan panggil dia untuk sarapan," perintahnya singkat.

Pelayan itu segera bergegas pergi.

Di sisi lain, di paviliun kecil yang jauh dari kemewahan kediaman utama…

Li Mei baru saja selesai membersihkan diri setelah latihan paginya. Udara pagi masih terasa sejuk, dan ia menikmati waktu tenang sebelum harus menghadapi intrik keluarga yang selalu mengelilinginya.

Namun, ketukan di pintu mengganggu ketenangannya.

Xiao Lan yang tengah membereskan ruangan segera bergegas membuka pintu. Seorang pelayan dari kediaman utama berdiri di sana, membungkuk dengan hormat.

"Nona Li Mei, Jenderal memerintahkan Anda untuk hadir di jamuan sarapan keluarga," katanya dengan suara sopan, meski tersirat sedikit kebingungan di wajahnya.

Li Mei yang baru saja selesai memasang cadarnya menoleh. Matanya yang dingin menatap lurus ke arah pelayan itu.

Sarapan bersama?

Sebuah kejutan kecil. Biasanya, tidak ada yang peduli apakah dia hadir atau tidak, dan sekarang dia dipanggil secara khusus?

Namun, Li Mei hanya tersenyum tipis di balik cadarnya.

"Baiklah," jawabnya singkat. "Katakan pada mereka aku akan segera menyusul."

Pelayan itu tampak ragu sejenak, tetapi melihat sikap Li Mei yang tak terbaca, ia hanya membungkuk lagi sebelum bergegas pergi.

Begitu pintu tertutup, Xiao Lan menoleh penuh tanya.

"Nona, mengapa tiba-tiba mereka memanggil Anda?"

Li Mei hanya menatap langit pagi di luar jendela, matanya penuh pemikiran.

"Karena mereka mulai menyadari sesuatu," jawabnya pelan. "Tapi itu tidak penting. Aku akan pergi dan melihat apa yang mereka inginkan."

Xiao Lan mengepalkan tangannya.

"Jika mereka mencoba mempermalukan Anda lagi—"

"Tenang saja," potong Li Mei dengan senyum dingin. "Kali ini, aku tidak akan menjadi badut di jamuan makan mereka."

*****

Di aula jamuan keluarga Jenderal Li, suasana pagi yang semula hening perlahan berubah menjadi penuh bisikan.

Jenderal Li Zhen duduk di kursi utama, tatapannya masih mengarah ke pintu masuk. Li Mei seharusnya sudah tiba sekarang, tetapi gadis itu belum juga muncul.

Li Yuan, yang duduk di sampingnya, mendengus dan berkata dengan nada kesal, "Ayah, kenapa kita harus menunggu Li Mei? Biasanya, kita makan tanpa dia."

Li Shimin mengangguk setuju. "Benar. Dia sendiri yang tidak pernah dianggap penting dalam keluarga ini. Untuk apa repot-repot menunggunya sekarang?"

Jenderal Li Zhen terdiam. Kata-kata putranya benar, tetapi entah kenapa, ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.

Sebelum ia bisa berkata apa pun, seorang pelayan tiba-tiba masuk dengan langkah cepat, wajahnya sedikit pucat.

"Jenderal, Putra Mahkota Qian Feng datang," katanya dengan suara tegang.

Ruangan itu langsung terdiam.

Jenderal Li Zhen dan semua orang yang hadir, termasuk Ling Zhi, Li Zhu, Li Yuan, dan Li Shimin, segera bangkit dari tempat duduk mereka dan berdiri dengan sikap penuh hormat.

Tak lama kemudian, langkah kaki yang tegas bergema di aula.

Putra Mahkota Qian Feng memasuki ruangan dengan aura berwibawa. Jubahnya yang megah berwarna biru tua dengan bordiran naga emas mencerminkan statusnya sebagai pewaris takhta Kekaisaran Qianlong. Matanya tajam, penuh dengan ketegasan seorang penguasa masa depan.

Saat matanya menyapu ruangan, sekilas ia dan Li Zhu saling mencuri pandang. Li Zhu tersenyum lembut, dan Qian Feng menanggapinya dengan anggukan kecil, hampir tak terlihat oleh orang lain.

Jenderal Li Zhen segera melangkah maju dan memberikan hormat dalam-dalam. "Yang Mulia Putra Mahkota, kedatangan Anda adalah kehormatan bagi keluarga kami. Mohon maaf jika jamuan kami sederhana."

Qian Feng mengangkat tangannya dengan santai, menunjukkan bahwa dia tidak keberatan. "Tidak perlu formalitas, Jenderal. Aku datang tanpa pemberitahuan sebelumnya. Kuharap aku tidak mengganggu sarapan kalian."

Jenderal Li Zhen dengan cepat menepis kekhawatiran itu. "Tentu saja tidak, Yang Mulia. Silakan duduk," katanya sambil menunjuk tempat di dekatnya.

Li Zhu, yang berdiri di sisi Ling Zhi, menundukkan kepalanya sedikit, tetapi senyuman puas tak bisa disembunyikan dari bibirnya.

Di sisi lain, langkah Li Mei tenang saat ia berjalan menuju aula jamuan makan. Helaian rambutnya terselip rapi di balik cadar tipis yang menutupi wajahnya, sementara hanfu biru pucatnya melambai lembut tertiup angin.

"Nona! Apa Anda yakin untuk ikut sarapan bersama. Aku takut, Nona akan dipermalukan." Xiao Lan sekali lagi menanyakan hal itu pada sang majikan.

Li Mei melirik Xiao Lan dengan ekspresi tenang. "Tenanglah Xiao Lan. Aku akan baik-baik saja," ucapnya sambil terus berjalan.

Xiao Lan berjalan di sampingnya, sesekali melirik nona mudanya yang tampak begitu tenang. Namun, di balik ketenangan itu, pikiran Li Mei berputar dengan cepat.

Hari ini ... Putra Mahkota Qian Feng datang.

Seketika, ingatan dari kehidupan pertamanya menyeruak seperti badai yang mengoyak ketenangannya.

Terpopuler

Comments

Ayu Dani

Ayu Dani

segera Putuskan pertunangan nya dengan putra mahkota

2025-03-07

2

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

segera hempaskan keluarga jendral Li Mei biar kamu bisa pergi bebas dr keluarga toxic mu itu

2025-03-07

1

EsTehPanas SENJA

EsTehPanas SENJA

giliran ada di cuekin! giliran ngga ada dicariin! dipanggil terus diomelin 😆😩

2025-03-07

2

lihat semua
Episodes
1 Kematian dan Kelahiran Kembali
2 Misi Pertama
3 Ke Pasar
4 Kecantikan Asli
5 Dua Elemen Aktif
6 Tertuduh
7 Membalikkan keadaan
8 Balasan
9 Mulai Terancam
10 Kepulangan Jenderal Li Zhen
11 Jenderal Li Zhen
12 Apa?
13 Elemen Api Aktif
14 Jamuan Makan
15 Pelajaran Kecil
16 Terlalu Ringan
17 Pengumuman
18 Hanfu Penghinaan
19 Pesta
20 Pesta 2
21 Menolak
22 Serigala Roh Petir
23 Pangeran Kedua
24 Akademi Tapak Langit
25 Kakek
26 Tantangan Duel
27 Duel
28 Elemen Cahaya
29 Panggilan Dari Kediaman Jenderal
30 Putus Hubungan
31 Gempar
32 Diracuni
33 Insiden
34 Siapa Dia?
35 Yu Jian
36 Rapat Orang-orang Licik
37 Hari Perburuan
38 Bai Long dan Bai Zhi
39 Sekutu Baru
40 Kebenaran
41 Terbangun
42 Penjelasan
43 Dalang
44 Mencuri?
45 Kakek Guo Mao Terkejut
46 Rencana Pertunangan
47 Pesta Pertunangan
48 Pertunangan Putra Mahkota dan Li Zhu
49 Hukuman Cambuk
50 Huo Ning dan Guru Bao
51 Menyusup
52 Kejatuhan Keluarga Huo
53 Pengumuman
54 Tenang Tapi Mematikan
55 Saling Mencurigai
56 Hari Turnamen Tiba
57 Kedatangan Kaisar Yu Jian
58 Turnamen Dimulai
59 Diremehkan
60 Melongo
61 Calon Permaisuri
62 Posesif
63 Pemenang
64 Pesta Rakyat
65 Gadis Lancang
66 Bertanggung Jawab
67 Keributan
68 Hilangnya Keluarga Ling
69 Berjalan Sesuai Rencana
70 Pembantaian Tiga Keluarga
71 Jangan Pernah Menyesal
72 Kalung Cahaya Abadi
73 Kelima Hewan Roh
74 Ulang Tahun Putra Mahkota
75 Menjadi Selir
76 Satu Lemparan, Dua Yang Kena
77 Pernyataan
78 Kebenaran Terungkap
79 Kebenaran Baru
80 Ingatan Ilusi
81 Penyerangan
82 Perang
83 Perang Selesai
84 Guo Mei Sadar
85 Hukuman Untuk Li Zhu Dan Ling Zhi
86 Apa Kau Mencintainya?
87 Daftar Calon
88 Kedatangan Wu Liang
89 Kaisar Yu Jian Dalam Bahaya
90 Menutup Portal
91 Kapan Kita akan Menikah?
92 Pernikahan Kaisar Yu Jian dan Guo Mei
93 Pernikahan Kaisar Yu Jian Dan Guo Mei 2
94 Hari Pertama Menjadi Permaisuri
95 Pejabat Yang Menjijikan
96 Ada Apa Dengan Guo Mei
97 Kabar Gembira
98 Kelancangan
99 Ngidam
100 Kelahiran
101 Ending
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Kematian dan Kelahiran Kembali
2
Misi Pertama
3
Ke Pasar
4
Kecantikan Asli
5
Dua Elemen Aktif
6
Tertuduh
7
Membalikkan keadaan
8
Balasan
9
Mulai Terancam
10
Kepulangan Jenderal Li Zhen
11
Jenderal Li Zhen
12
Apa?
13
Elemen Api Aktif
14
Jamuan Makan
15
Pelajaran Kecil
16
Terlalu Ringan
17
Pengumuman
18
Hanfu Penghinaan
19
Pesta
20
Pesta 2
21
Menolak
22
Serigala Roh Petir
23
Pangeran Kedua
24
Akademi Tapak Langit
25
Kakek
26
Tantangan Duel
27
Duel
28
Elemen Cahaya
29
Panggilan Dari Kediaman Jenderal
30
Putus Hubungan
31
Gempar
32
Diracuni
33
Insiden
34
Siapa Dia?
35
Yu Jian
36
Rapat Orang-orang Licik
37
Hari Perburuan
38
Bai Long dan Bai Zhi
39
Sekutu Baru
40
Kebenaran
41
Terbangun
42
Penjelasan
43
Dalang
44
Mencuri?
45
Kakek Guo Mao Terkejut
46
Rencana Pertunangan
47
Pesta Pertunangan
48
Pertunangan Putra Mahkota dan Li Zhu
49
Hukuman Cambuk
50
Huo Ning dan Guru Bao
51
Menyusup
52
Kejatuhan Keluarga Huo
53
Pengumuman
54
Tenang Tapi Mematikan
55
Saling Mencurigai
56
Hari Turnamen Tiba
57
Kedatangan Kaisar Yu Jian
58
Turnamen Dimulai
59
Diremehkan
60
Melongo
61
Calon Permaisuri
62
Posesif
63
Pemenang
64
Pesta Rakyat
65
Gadis Lancang
66
Bertanggung Jawab
67
Keributan
68
Hilangnya Keluarga Ling
69
Berjalan Sesuai Rencana
70
Pembantaian Tiga Keluarga
71
Jangan Pernah Menyesal
72
Kalung Cahaya Abadi
73
Kelima Hewan Roh
74
Ulang Tahun Putra Mahkota
75
Menjadi Selir
76
Satu Lemparan, Dua Yang Kena
77
Pernyataan
78
Kebenaran Terungkap
79
Kebenaran Baru
80
Ingatan Ilusi
81
Penyerangan
82
Perang
83
Perang Selesai
84
Guo Mei Sadar
85
Hukuman Untuk Li Zhu Dan Ling Zhi
86
Apa Kau Mencintainya?
87
Daftar Calon
88
Kedatangan Wu Liang
89
Kaisar Yu Jian Dalam Bahaya
90
Menutup Portal
91
Kapan Kita akan Menikah?
92
Pernikahan Kaisar Yu Jian dan Guo Mei
93
Pernikahan Kaisar Yu Jian Dan Guo Mei 2
94
Hari Pertama Menjadi Permaisuri
95
Pejabat Yang Menjijikan
96
Ada Apa Dengan Guo Mei
97
Kabar Gembira
98
Kelancangan
99
Ngidam
100
Kelahiran
101
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!