Tertuduh

Beberapa hari berlalu sejak Li Mei mulai melatih bela dirinya di halaman belakang bersama Xiao Lan. Sejak saat itu, ia tidak pernah muncul di hadapan keluarganya, sesuatu yang sangat tidak biasa.

Di dalam paviliun utama kediaman Jenderal Li, suasana makan malam berlangsung seperti biasa. Li Yuan dan Li Shimin duduk dengan santai menikmati hidangan mereka, sementara Li Zhu duduk dengan sikap anggun, berpura-pura menjadi adik yang lembut dan perhatian.

Namun, ada satu hal yang mengganjal di benak mereka semua—Li Mei.

Biasanya, gadis itu selalu berusaha menarik perhatian mereka, mencari pengakuan, atau paling tidak mengganggu Li Zhu. Tapi kali ini, dia benar-benar menghilang.

Di sela-sela makan, Li Zhu menundukkan kepalanya sedikit, lalu menggigit bibirnya seakan sedang menahan perasaan bersalah. Setelah beberapa saat hening, ia akhirnya membuka suara dengan nada lembut dan penuh kebingungan.

“Kak Yuan, Kak Shimin sudah beberapa hari ini kakak Mei tidak pernah muncul .…” Ia menghela napas pelan, lalu menatap mereka dengan mata berkabut, penuh kepura-puraan. “Apa … apa dia masih marah padaku karena kejadian di danau itu?”

Li Yuan, yang sedari tadi hanya diam, akhirnya mengangkat alis. “Hmph, dia pasti hanya mencari perhatian seperti biasanya. Mungkin dia ingin kita merasa bersalah dan mencarinya.”

Li Shimin mengangguk setuju. “Benar. Dia selalu begitu, ingin dipedulikan tapi caranya selalu menyebalkan.”

Li Zhu menundukkan kepalanya lebih dalam, tangannya meremas sumpit dengan lembut, menunjukkan ekspresi seolah dirinya benar-benar merasa bersalah.

“Tapi… mungkin aku memang keterlaluan. Waktu itu aku hanya ingin bercanda dengannya, tidak menyangka dia akan benar-benar jatuh ke danau. Jika dia masih marah dan membenciku, aku .…” Ia menggigit bibirnya, lalu menatap kedua kakaknya dengan mata berkaca-kaca.

Seakan tersentuh oleh sikapnya yang lembut, Li Shimin mendengus. “Li Mei memang selalu menyalahkan orang lain atas nasib buruknya. Tidak perlu kau pikirkan, Zhu'er. Kau selalu baik padanya, hanya dia saja yang tidak tahu berterima kasih.”

Li Yuan mengangguk setuju, matanya terlihat acuh tak acuh. “Lagipula, kalau dia tidak muncul, itu lebih baik. Setidaknya tidak ada yang mengganggumu lagi.”

Mendengar kata-kata kedua kakaknya, senyum tipis muncul di sudut bibir Li Zhu.

Bagus, mereka masih membenci Li Mei.

Namun, Li Zhu tetap menampilkan wajah penuh kesedihan dan menunduk dalam. “Aku hanya berharap dia baik-baik saja .…”

Sekarang aku hanya perlu memancingnya keluar dan memastikan dia kembali menjadi bahan tertawaan seperti dulu.

Dalam hati, Li Zhu sudah merencanakan sesuatu yang lebih besar untuk menjatuhkan Li Mei.

****

Malam itu, kamar Li Mei yang gelap diterangi oleh cahaya bulan samar. Angin dingin berhembus pelan melalui celah jendela.

Di ranjang kayu sederhana, Li Mei tampak tertidur, namun matanya sedikit terbuka saat mendengar langkah kaki yang sangat hati-hati.

Seseorang menyelinap masuk ke kamarnya. Sosok itu bergerak dengan cepat, meletakkan sesuatu di sudut ruangan, lalu bergegas pergi.

Dalam keheningan, Li Mei tetap berbaring, membiarkan orang itu berpikir bahwa misinya berhasil.

Begitu sosok itu benar-benar pergi, Li Mei membuka matanya dan duduk perlahan. Bibirnya melengkung dalam seringai licik.

"Akhirnya mereka bergerak juga. Aku ingin tahu permainan macam apa yang mereka rencanakan kali ini."

Pagi harinya, suasana di kediaman Jenderal Li yang biasanya tenang kini dipenuhi suara keributan.

Di dalam kamarnya, Li Mei sedang menikmati teh hangat bersama Xiao Lan ketika suara langkah kaki tergesa-gesa mendekat.

Brak!

Pintu kamarnya terbuka dengan kasar.

Li Yuan dan Li Shimin masuk dengan wajah penuh amarah, sementara Li Zhu berdiri di belakang mereka dengan ekspresi sedih dan mata berkaca-kaca seolah baru saja menangis.

Xiao Lan yang terkejut segera berdiri. “Apa yang kalian lakukan?! Mengapa masuk begitu saja ke kamar Nona?!”

Xiao Lan menegur para pelayan yang terlihat menendang pintu kamar Li Mei.

Li Yuan menatap tajam ke arah Li Mei yang masih duduk tenang. “Li Mei! Apa yang telah kau lakukan?!”

Li Mei mengangkat alis, meletakkan cangkir tehnya dengan tenang. “Apa maksud Anda, Tuan muda Li Yuan?”

Deg!

Jantung Li Yuan seperti terasa disengat sesuatu saat mendengar panggilan dingin dari Li Mei.

Li Zhu menunduk dengan air mata yang menggenang di sudut matanya. “Kakak Mei … perhiasan yang ayah berikan padaku … hilang .…”

Li Mei menatapnya sekilas, lalu menguap malas. “Lalu?”

Li Shimin menatapnya dengan penuh amarah. “Lalu?! Kau berani bertanya?! Beberapa pelayan melihatmu berjalan di sekitar Paviliun Anggrek semalam! Jangan bilang kau tidak tahu!”

Li Mei tersenyum tipis. “Paviliun Anggrek?” Ia mengalihkan pandangan ke Li Zhu. “Tempat tinggalmu?”

Li Zhu mengangguk perlahan. “Aku tidak ingin menuduh Kak Mei … tapi … bukankah Kakak Mei selalu menginginkan perhiasanku? Mungkinkah … Kak Mei .…”

Suara Li Zhu terdengar lirih dan penuh kesedihan, seolah ia berusaha keras menahan diri agar tidak menuduh secara langsung.

Li Mei memandang mereka semua, lalu tertawa kecil. “Jadi sekarang aku dituduh mencuri?”

Li Yuan mendengus. “Bukti sudah jelas! Kau ada di sekitar Paviliun Anggrek! Siapa lagi pelakunya kalau bukan dirimu, hanya kau satu-satunya yang selalu mencari masalah dengan Zhu'er.” Li Yuan mencoba mengalihkan perasaannya yang terasa aneh itu dengan menuduh Li Mei.

Xiao Lan mengepalkan tangannya marah. “Nona tidak mungkin melakukan itu! Siapa pun bisa meletakkan perhiasan itu di sini untuk menjebaknya!”

Li Zhu menghela napas panjang. “Xiao Lan … aku tahu kau setia pada Kak Mei, tapi aku tidak ingin ini menjadi besar .…”

Li Mei menyilangkan tangannya dan menatap Li Zhu dengan seringai kecil. “Oh? Kau tidak ingin ini menjadi besar? Kalau begitu, kenapa kau datang ke sini dengan kedua kakakmu?”

Li Zhu terdiam, sejenak ekspresinya menegang.

Li Mei berdiri, berjalan perlahan mendekati Li Zhu, membuat gadis itu tanpa sadar mundur selangkah.

“Mereka bilang pelayan melihatku di sekitar Paviliun Anggrek?” Li Mei tersenyum tipis. “Aku ingin tahu … kapan tepatnya?”

Li Zhu terkejut, lalu ekspresinya kembali sendu. "Kakak Mei! Maaf kalau aku ... lancang."

Li Zhu semakin menundukkan kepala, lalu melanjutkan ucapannya dengan suara bergetar seolah ingin menangis. "Aku tidak ingin menuduh Kakak Li Mei … hanya saja, beberapa pelayan mengatakan melihatmu berada di sekitar paviliun Anggrek tadi malam .…"

Li Mei mendengus pelan. Sungguh akting yang luar biasa.

Li Mei lalu melirik ke arah para pelayan yang berdiri di belakang Li Zhu. "Jadi, siapa yang melihatku?" tanyanya santai.

Dua orang pelayan dengan ragu-ragu melangkah maju, lalu menunduk. "Kami yang melihat, Nona," jawab salah satu dari mereka.

Terpopuler

Comments

Alan Banghadi

Alan Banghadi

Babat abis mereka Li mei agar mereka tau kamu baikan wanita bodoh kayak dulu,
dan aku benar2 naik darah sama kakak kandungnya Li mei yg tidak pernah membelanya malah menuduhnya 😡😡😡

2025-03-16

0

Susanto

Susanto

wkwkwk masih menang author nya meskipun dari jelek udah JD cantik. kl orang lain lihat masih jelek kan suka2 author JD yg baca agap aja TDK tau

2025-03-14

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

ayo Li Mei tunjukan drama pagi pd mereka biar tambah memacu adrenalin 😱😏

2025-03-04

1

lihat semua
Episodes
1 Kematian dan Kelahiran Kembali
2 Misi Pertama
3 Ke Pasar
4 Kecantikan Asli
5 Dua Elemen Aktif
6 Tertuduh
7 Membalikkan keadaan
8 Balasan
9 Mulai Terancam
10 Kepulangan Jenderal Li Zhen
11 Jenderal Li Zhen
12 Apa?
13 Elemen Api Aktif
14 Jamuan Makan
15 Pelajaran Kecil
16 Terlalu Ringan
17 Pengumuman
18 Hanfu Penghinaan
19 Pesta
20 Pesta 2
21 Menolak
22 Serigala Roh Petir
23 Pangeran Kedua
24 Akademi Tapak Langit
25 Kakek
26 Tantangan Duel
27 Duel
28 Elemen Cahaya
29 Panggilan Dari Kediaman Jenderal
30 Putus Hubungan
31 Gempar
32 Diracuni
33 Insiden
34 Siapa Dia?
35 Yu Jian
36 Rapat Orang-orang Licik
37 Hari Perburuan
38 Bai Long dan Bai Zhi
39 Sekutu Baru
40 Kebenaran
41 Terbangun
42 Penjelasan
43 Dalang
44 Mencuri?
45 Kakek Guo Mao Terkejut
46 Rencana Pertunangan
47 Pesta Pertunangan
48 Pertunangan Putra Mahkota dan Li Zhu
49 Hukuman Cambuk
50 Huo Ning dan Guru Bao
51 Menyusup
52 Kejatuhan Keluarga Huo
53 Pengumuman
54 Tenang Tapi Mematikan
55 Saling Mencurigai
56 Hari Turnamen Tiba
57 Kedatangan Kaisar Yu Jian
58 Turnamen Dimulai
59 Diremehkan
60 Melongo
61 Calon Permaisuri
62 Posesif
63 Pemenang
64 Pesta Rakyat
65 Gadis Lancang
66 Bertanggung Jawab
67 Keributan
68 Hilangnya Keluarga Ling
69 Berjalan Sesuai Rencana
70 Pembantaian Tiga Keluarga
71 Jangan Pernah Menyesal
72 Kalung Cahaya Abadi
73 Kelima Hewan Roh
74 Ulang Tahun Putra Mahkota
75 Menjadi Selir
76 Satu Lemparan, Dua Yang Kena
77 Pernyataan
78 Kebenaran Terungkap
79 Kebenaran Baru
80 Ingatan Ilusi
81 Penyerangan
82 Perang
83 Perang Selesai
84 Guo Mei Sadar
85 Hukuman Untuk Li Zhu Dan Ling Zhi
86 Apa Kau Mencintainya?
87 Daftar Calon
88 Kedatangan Wu Liang
89 Kaisar Yu Jian Dalam Bahaya
90 Menutup Portal
91 Kapan Kita akan Menikah?
92 Pernikahan Kaisar Yu Jian dan Guo Mei
93 Pernikahan Kaisar Yu Jian Dan Guo Mei 2
94 Hari Pertama Menjadi Permaisuri
95 Pejabat Yang Menjijikan
96 Ada Apa Dengan Guo Mei
97 Kabar Gembira
98 Kelancangan
99 Ngidam
100 Kelahiran
101 Ending
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Kematian dan Kelahiran Kembali
2
Misi Pertama
3
Ke Pasar
4
Kecantikan Asli
5
Dua Elemen Aktif
6
Tertuduh
7
Membalikkan keadaan
8
Balasan
9
Mulai Terancam
10
Kepulangan Jenderal Li Zhen
11
Jenderal Li Zhen
12
Apa?
13
Elemen Api Aktif
14
Jamuan Makan
15
Pelajaran Kecil
16
Terlalu Ringan
17
Pengumuman
18
Hanfu Penghinaan
19
Pesta
20
Pesta 2
21
Menolak
22
Serigala Roh Petir
23
Pangeran Kedua
24
Akademi Tapak Langit
25
Kakek
26
Tantangan Duel
27
Duel
28
Elemen Cahaya
29
Panggilan Dari Kediaman Jenderal
30
Putus Hubungan
31
Gempar
32
Diracuni
33
Insiden
34
Siapa Dia?
35
Yu Jian
36
Rapat Orang-orang Licik
37
Hari Perburuan
38
Bai Long dan Bai Zhi
39
Sekutu Baru
40
Kebenaran
41
Terbangun
42
Penjelasan
43
Dalang
44
Mencuri?
45
Kakek Guo Mao Terkejut
46
Rencana Pertunangan
47
Pesta Pertunangan
48
Pertunangan Putra Mahkota dan Li Zhu
49
Hukuman Cambuk
50
Huo Ning dan Guru Bao
51
Menyusup
52
Kejatuhan Keluarga Huo
53
Pengumuman
54
Tenang Tapi Mematikan
55
Saling Mencurigai
56
Hari Turnamen Tiba
57
Kedatangan Kaisar Yu Jian
58
Turnamen Dimulai
59
Diremehkan
60
Melongo
61
Calon Permaisuri
62
Posesif
63
Pemenang
64
Pesta Rakyat
65
Gadis Lancang
66
Bertanggung Jawab
67
Keributan
68
Hilangnya Keluarga Ling
69
Berjalan Sesuai Rencana
70
Pembantaian Tiga Keluarga
71
Jangan Pernah Menyesal
72
Kalung Cahaya Abadi
73
Kelima Hewan Roh
74
Ulang Tahun Putra Mahkota
75
Menjadi Selir
76
Satu Lemparan, Dua Yang Kena
77
Pernyataan
78
Kebenaran Terungkap
79
Kebenaran Baru
80
Ingatan Ilusi
81
Penyerangan
82
Perang
83
Perang Selesai
84
Guo Mei Sadar
85
Hukuman Untuk Li Zhu Dan Ling Zhi
86
Apa Kau Mencintainya?
87
Daftar Calon
88
Kedatangan Wu Liang
89
Kaisar Yu Jian Dalam Bahaya
90
Menutup Portal
91
Kapan Kita akan Menikah?
92
Pernikahan Kaisar Yu Jian dan Guo Mei
93
Pernikahan Kaisar Yu Jian Dan Guo Mei 2
94
Hari Pertama Menjadi Permaisuri
95
Pejabat Yang Menjijikan
96
Ada Apa Dengan Guo Mei
97
Kabar Gembira
98
Kelancangan
99
Ngidam
100
Kelahiran
101
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!