Hanfu Penghinaan

Keesokan harinya, suasana di Kekaisaran Qianlong semakin sibuk. Para pelayan istana mondar-mandir, mengatur dekorasi megah di aula utama, sementara para koki istana bekerja tanpa henti untuk menyiapkan hidangan terbaik.

Di berbagai sudut kota, persiapan pesta juga terasa. Jalanan ibu kota dipenuhi oleh bangsawan dan saudagar kaya yang ingin tampil sempurna di perayaan nanti.

Sementara itu, di salah satu toko pakaian paling terkenal di ibu kota, Toko Sutra Mutiara, terlihat tiga sosok bangsawan memasuki ruangan utama.

Li Zhu, Li Yuan, dan Li Shimin.

Ketiganya datang untuk memilih pakaian terbaik.

Li Zhu mengenakan hanfu merah muda dengan sulaman bunga sakura, tetapi wajahnya tampak tidak puas. Kemarin dia sudah berbelanja, tetapi masih merasa ada yang kurang.

"Aku ingin pakaian yang lebih elegan dan mewah," kata Li Zhu seraya mengelus kain sutra di rak pajangan.

Li Yuan, kakaknya yang tertua, hanya tertawa kecil. "Adik perempuan kita benar-benar ingin tampil menawan di pesta nanti."

Li Shimin yang lebih pendiam, hanya menghela napas. "Zhu'er, kau sudah membeli banyak pakaian kemarin. Apa ini masih kurang?"

Li Zhu menoleh dengan senyum lembut, tetapi matanya penuh tekad. "Tentu saja! Pesta ini sangat penting. Aku harus terlihat sempurna di hadapan Putra Mahkota."

Saat Li Zhu menyebut nama Putra Mahkota Qian Feng, pelayan toko segera membawa beberapa hanfu terbaik dengan warna-warna cerah, khusus untuk para bangsawan.

"Nona, ini adalah koleksi terbaru kami. Ada hanfu emas dengan bordiran naga untuk menggambarkan kemewahan, atau hanfu biru muda dengan sulaman awan untuk menunjukkan kelembutan."

Li Zhu menatap pakaian-pakaian itu dengan mata berbinar.

"Aku ingin sesuatu yang lebih istimewa ... yang bisa membuat Putra Mahkota Qian Feng tak bisa melepaskan pandangannya dariku."

Mendengar itu, pemilik toko yang berpengalaman segera mengerti maksudnya.

"Nona, kami memiliki satu set hanfu ungu dengan bordiran burung phoenix emas. Ini melambangkan keagungan dan keberuntungan. Sangat cocok untuk seorang calon permaisuri."

Li Zhu tersenyum penuh kemenangan. "Bagus! Aku akan mengambilnya."

Li Yuan dan Li Shimin saling bertukar pandang, tetapi mereka tidak banyak berkomentar. Mereka hanya berpikir bahwa selama adik mereka bahagia, maka tidak ada salahnya menuruti keinginannya.

Setelah menyelesaikan pembelian, Li Zhu merasa puas.

"Dengan pakaian ini, aku yakin tidak ada yang bisa menyaingiku di pesta nanti," bisiknya dalam hati, penuh keyakinan bahwa takdirnya adalah menjadi pendamping Putra Mahkota Qian Feng.

Namun, tanpa mereka sadari, di sisi lain kota, seseorang juga sedang mempersiapkan diri untuk pesta ini dengan niat yang jauh berbeda.

****

Di saat seluruh kota sibuk mempersiapkan pesta megah di istana, di sudut kediaman Jenderal Li, seorang gadis tengah fokus dengan dunianya sendiri.

Li Mei.

Berbeda dengan saudara-saudaranya yang sibuk memilih pakaian terbaik untuk pesta, Li Mei tidak sedikit pun tertarik dengan acara itu. Baginya, pesta kekaisaran hanyalah omong kosong yang penuh kepalsuan.

Gadis cantik itu tidak peduli dengan perjodohan yang akan diumumkan. Tidak peduli dengan siapa yang akan menjadi permaisuri.

Yang ada dalam pikirannya saat ini hanyalah kekuatan.

Di halaman belakang paviliunnya yang sederhana, Li Mei berdiri tegak, tubuhnya sedikit berkeringat setelah beberapa jam berlatih. Matanya tajam dan dingin, mencerminkan tekad yang tak tergoyahkan.

"Aku harus lebih kuat ...." gumamnya.

Dengan satu gerakan tangan, Li Mei mengendalikan elemen angin dan air yang sudah dikuasainya. Angin berputar di sekelilingnya, menyatu dengan butiran air yang membentuk pusaran kecil di udara.

Namun, kali ini tidak cukup hanya itu.

Sistem telah memberinya misi baru, dan hadiahnya sangat menggoda. Elemen petir.

Elemen yang melambangkan kekuatan destruktif, kecepatan, dan dominasi.

Mata Li Mei bersinar tajam. Jika dia bisa mendapatkan elemen petir, kekuatannya akan meningkat berkali lipat.

Li Mei mengerahkan kekuatan dalam dantiannya, mencoba menstabilkan aliran energi yang mulai meningkat. Perlahan, angin dan air yang ia kendalikan semakin kuat, hingga menciptakan badai kecil di sekelilingnya.

Xiao Lan, yang diam-diam mengawasi dari kejauhan, tidak bisa menahan rasa kagumnya.

"Nona ... semakin hari kau semakin kuat ...." bisiknya pelan.

Li Mei tidak menanggapi. Ia terlalu fokus, terlalu terlarut dalam latihannya. Baginya, pesta kekaisaran bukanlah tujuan.

Balas dendam bukan hanya tentang menjatuhkan orang-orang yang telah menghancurkan hidupnya di kehidupan pertama.

Tapi juga tentang membuktikan bahwa dirinya tidak akan pernah lagi menjadi boneka yang bisa diinjak-injak.

Dengan atau tanpa mereka, Li Mei akan bangkit.

Bukan sebagai gadis bodoh yang dulu mencintai pria yang salah. Tapi sebagai seseorang yang akan mengendalikan takdirnya sendiri.

🍃🍃🍃🍃

Terlihat Li Mei baru saja menyelesaikan latihannya ketika tiba-tiba dia mendengar langkah kaki mendekat. Tanpa perlu menoleh, dia sudah tahu siapa yang datang.

Dengan ekspresi datar, ia berbalik dan menatap Xiao Lan yang berdiri tak jauh darinya.

"Pergilah terima hadiahnya," ujar Li Mei tenang.

Xiao Lan mengerutkan kening, terkejut dengan perintah itu. "Hadiah?"

Li Mei mengangguk pelan. "Hanfu dari Ling Zhi."

Mata Xiao Lan membulat, baru kali ini sang nona menyebut nama ibu tirinya tanpa emosi. Namun, yang lebih mengejutkan adalah sikapnya yang tenang, seolah dia sudah tahu semua yang akan terjadi.

Meski ragu, Xiao Lan tetap melangkah menuju gerbang kecil paviliun.

Di sana, seorang pelayan wanita berbaju hijau tua berdiri dengan senyum tipis di wajahnya. Di tangannya, terdapat sebuah kotak kayu yang terlihat mewah, tetapi Xiao Lan tahu isinya pasti sesuatu yang tidak baik.

"Selamat pagi, Nona Xiao Lan," ucap pelayan itu dengan nada dibuat sopan. "Jenderal Li Zhen mengirimkan hadiah ini untuk Nona Mei. Sebagai bentuk kasih sayang menjelang pesta kekaisaran."

Xiao Lan menahan dengusan. Kasih sayang?

Namun, ia tetap tersenyum dan menerimanya. "Terima kasih."

Pelayan itu pergi setelah misinya selesai. Xiao Lan kembali ke dalam dan meletakkan kotak kayu itu di hadapan Li Mei. Dengan sedikit perasaan tidak nyaman, ia membuka tutupnya.

Begitu melihat isinya, ekspresi Xiao Lan langsung berubah.

Di dalamnya terdapat sebuah hanfu merah mencolok dengan bordiran emas yang berlebihan. Warna dan desainnya terlalu terang, bahkan cenderung menyilaukan.

Ditambah lagi, ada perhiasan besar yang terlihat norak dan berlebihan—kalung emas tebal, tusuk konde berbentuk burung phoenix yang terlalu besar, serta gelang dengan lonceng kecil di setiap sisinya.

Hanfu penghinaan.

Xiao Lan mengepalkan tangannya. "Mereka ingin mempermalukan Nona!"

Li Mei tetap diam, menatap pakaian itu dengan tatapan datar. Di kehidupan pertamanya, dia begitu bahagia saat menerima pakaian ini.

Saat itu, Li Mei mengira ini adalah hadiah dari Jenderal Li Zhen, sebagai tanda bahwa ayahnya mulai menerimanya.

Maka, tanpa ragu dia mengenakannya saat pesta kekaisaran.

Namun, yang terjadi justru sebaliknya.

Li Mei menjadi bahan tertawaan seluruh bangsawan. Pakaian yang mencolok dan perhiasan berlebihan itu membuatnya terlihat seperti badut, bukan seorang nona bangsawan.

Jenderal Li Zhen, yang sudah malu karena kehadiran Li Mei, semakin murka. Dia menghukum Li Mei dengan menyuruhnya berdiri di tengah aula hingga pesta selesai, menjadi tontonan semua orang.

Dan tentu saja, Li Zhu adalah orang yang paling bahagia malam itu.

Li Mei perlahan menutup kotak itu.

"Bakar."

Xiao Lan terkejut. "Eh?!"

"Bakar semua ini. Aku tidak membutuhkan pakaian konyol ini."

Xiao Lan hampir tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Dengan cepat, dia membawa kotak itu ke halaman belakang dan membakarnya tanpa ragu.

Api berkobar, menghanguskan hanfu dan perhiasan penghinaan itu dalam sekejap.

Sementara itu, Li Mei berdiri dengan tangan terlipat di depan dadanya, menatap api yang membakar masa lalunya.

Kali ini, aku tidak akan mengulang kebodohan yang sama.

Pesta kekaisaran akan segera tiba.

Dan Li Mei akan datang bukan sebagai bahan tertawaan, tetapi sebagai seseorang yang akan membuat semua orang terdiam.

Terpopuler

Comments

Susilawati

Susilawati

ntar di pesta setelah Li Mei resmi menolak perjodohan dgn putra mahkota, saat itu lah Li Mei menunjukkan wajah cantiknya yg selama ini tertutup cadar, biar putra mahkota menyesal dan tergila gila kepada Li Mei, krn Li Mei jauh lebih cantik dari Li Zhu yg katanya sangat dia kagumi, sekaligus membungkam mulut2 orang yg dulu menghina nya. ( hehehe itu mau nya aku sih )

2025-03-08

5

Alan Banghadi

Alan Banghadi

Siap2 saja kalian semua yg ada di kekaisaran karena Li mei punya kejutan buat kalian semua.
Dasar ibu tiri tidak tau diri mau mempermalukan Li mei dengan hanpu penghinaan😡😡😡

2025-03-17

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

tunjukan pd semuanya Li Mei kl kamu skrng berbeda dr Li Mei yg dulu 💪💪

2025-03-08

2

lihat semua
Episodes
1 Kematian dan Kelahiran Kembali
2 Misi Pertama
3 Ke Pasar
4 Kecantikan Asli
5 Dua Elemen Aktif
6 Tertuduh
7 Membalikkan keadaan
8 Balasan
9 Mulai Terancam
10 Kepulangan Jenderal Li Zhen
11 Jenderal Li Zhen
12 Apa?
13 Elemen Api Aktif
14 Jamuan Makan
15 Pelajaran Kecil
16 Terlalu Ringan
17 Pengumuman
18 Hanfu Penghinaan
19 Pesta
20 Pesta 2
21 Menolak
22 Serigala Roh Petir
23 Pangeran Kedua
24 Akademi Tapak Langit
25 Kakek
26 Tantangan Duel
27 Duel
28 Elemen Cahaya
29 Panggilan Dari Kediaman Jenderal
30 Putus Hubungan
31 Gempar
32 Diracuni
33 Insiden
34 Siapa Dia?
35 Yu Jian
36 Rapat Orang-orang Licik
37 Hari Perburuan
38 Bai Long dan Bai Zhi
39 Sekutu Baru
40 Kebenaran
41 Terbangun
42 Penjelasan
43 Dalang
44 Mencuri?
45 Kakek Guo Mao Terkejut
46 Rencana Pertunangan
47 Pesta Pertunangan
48 Pertunangan Putra Mahkota dan Li Zhu
49 Hukuman Cambuk
50 Huo Ning dan Guru Bao
51 Menyusup
52 Kejatuhan Keluarga Huo
53 Pengumuman
54 Tenang Tapi Mematikan
55 Saling Mencurigai
56 Hari Turnamen Tiba
57 Kedatangan Kaisar Yu Jian
58 Turnamen Dimulai
59 Diremehkan
60 Melongo
61 Calon Permaisuri
62 Posesif
63 Pemenang
64 Pesta Rakyat
65 Gadis Lancang
66 Bertanggung Jawab
67 Keributan
68 Hilangnya Keluarga Ling
69 Berjalan Sesuai Rencana
70 Pembantaian Tiga Keluarga
71 Jangan Pernah Menyesal
72 Kalung Cahaya Abadi
73 Kelima Hewan Roh
74 Ulang Tahun Putra Mahkota
75 Menjadi Selir
76 Satu Lemparan, Dua Yang Kena
77 Pernyataan
78 Kebenaran Terungkap
79 Kebenaran Baru
80 Ingatan Ilusi
81 Penyerangan
82 Perang
83 Perang Selesai
84 Guo Mei Sadar
85 Hukuman Untuk Li Zhu Dan Ling Zhi
86 Apa Kau Mencintainya?
87 Daftar Calon
88 Kedatangan Wu Liang
89 Kaisar Yu Jian Dalam Bahaya
90 Menutup Portal
91 Kapan Kita akan Menikah?
92 Pernikahan Kaisar Yu Jian dan Guo Mei
93 Pernikahan Kaisar Yu Jian Dan Guo Mei 2
94 Hari Pertama Menjadi Permaisuri
95 Pejabat Yang Menjijikan
96 Ada Apa Dengan Guo Mei
97 Kabar Gembira
98 Kelancangan
99 Ngidam
100 Kelahiran
101 Ending
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Kematian dan Kelahiran Kembali
2
Misi Pertama
3
Ke Pasar
4
Kecantikan Asli
5
Dua Elemen Aktif
6
Tertuduh
7
Membalikkan keadaan
8
Balasan
9
Mulai Terancam
10
Kepulangan Jenderal Li Zhen
11
Jenderal Li Zhen
12
Apa?
13
Elemen Api Aktif
14
Jamuan Makan
15
Pelajaran Kecil
16
Terlalu Ringan
17
Pengumuman
18
Hanfu Penghinaan
19
Pesta
20
Pesta 2
21
Menolak
22
Serigala Roh Petir
23
Pangeran Kedua
24
Akademi Tapak Langit
25
Kakek
26
Tantangan Duel
27
Duel
28
Elemen Cahaya
29
Panggilan Dari Kediaman Jenderal
30
Putus Hubungan
31
Gempar
32
Diracuni
33
Insiden
34
Siapa Dia?
35
Yu Jian
36
Rapat Orang-orang Licik
37
Hari Perburuan
38
Bai Long dan Bai Zhi
39
Sekutu Baru
40
Kebenaran
41
Terbangun
42
Penjelasan
43
Dalang
44
Mencuri?
45
Kakek Guo Mao Terkejut
46
Rencana Pertunangan
47
Pesta Pertunangan
48
Pertunangan Putra Mahkota dan Li Zhu
49
Hukuman Cambuk
50
Huo Ning dan Guru Bao
51
Menyusup
52
Kejatuhan Keluarga Huo
53
Pengumuman
54
Tenang Tapi Mematikan
55
Saling Mencurigai
56
Hari Turnamen Tiba
57
Kedatangan Kaisar Yu Jian
58
Turnamen Dimulai
59
Diremehkan
60
Melongo
61
Calon Permaisuri
62
Posesif
63
Pemenang
64
Pesta Rakyat
65
Gadis Lancang
66
Bertanggung Jawab
67
Keributan
68
Hilangnya Keluarga Ling
69
Berjalan Sesuai Rencana
70
Pembantaian Tiga Keluarga
71
Jangan Pernah Menyesal
72
Kalung Cahaya Abadi
73
Kelima Hewan Roh
74
Ulang Tahun Putra Mahkota
75
Menjadi Selir
76
Satu Lemparan, Dua Yang Kena
77
Pernyataan
78
Kebenaran Terungkap
79
Kebenaran Baru
80
Ingatan Ilusi
81
Penyerangan
82
Perang
83
Perang Selesai
84
Guo Mei Sadar
85
Hukuman Untuk Li Zhu Dan Ling Zhi
86
Apa Kau Mencintainya?
87
Daftar Calon
88
Kedatangan Wu Liang
89
Kaisar Yu Jian Dalam Bahaya
90
Menutup Portal
91
Kapan Kita akan Menikah?
92
Pernikahan Kaisar Yu Jian dan Guo Mei
93
Pernikahan Kaisar Yu Jian Dan Guo Mei 2
94
Hari Pertama Menjadi Permaisuri
95
Pejabat Yang Menjijikan
96
Ada Apa Dengan Guo Mei
97
Kabar Gembira
98
Kelancangan
99
Ngidam
100
Kelahiran
101
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!