Under The Same Moon [Felix+Hyunjin+Bangchan] [Hyunlix/Chanlix]
Chapter 9
Bangchan tetap berdiri di tempatnya. Wajahnya sedikit pucat, tapi matanya masih memancarkan ketenangan yang aneh. Tangan pria itu perlahan menyentuh lehernya, tempat Felix baru saja menggigitnya. Dar'ah menetes dari luka kecil itu, namun Bangchan tidak menunjukkan tanda-tanda kesakitan.
Felix
Kau seharusnya takut.
Bangchan
Tapi entah kenapa, aku tidak takut padamu.
Felix
Sebaiknya kau lari, Bangchan.
Felix
Atau aku bisa menghancurkanmu.
Bangchan melangkah maju, semakin dekat, hingga hanya beberapa sentimeter yang memisahkan mereka. Felix bisa merasakan panas tubuhnya, aroma dar'ah segar yang menggoda seperti melayang-layang di udara.
Bangchan
*berbisik lembut
Felix..
Bangchan
Kau merasa haus bukan karena aku.
Bangchan
Kau haus karena kau takut akan sesuatu yang lebih besar.
Bangchan
Kau haus karena kau merasa terjebak dalam perasaan yang tidak kau mengerti.
Felix
Perasaan?
*mendengus dingin.
Felix
Aku vampir, Bangchan. Aku tidak punya waktu untuk perasaan.
Bangchan
Tapi kau tidak bisa menyangkalnya.
Bangchan
Perasaan itu ada di sana, bersembunyi di balik rasa hausmu.
Bangchan
Kau tidak haus darah, Felix.
Bangchan
Kau haus akan sesuatu yang kau takut untuk akui.
Felix bahkan belum sempat bereaksi ketika tiba-tiba Bangchan menyambar pergelangan tangannya, menariknya lebih dekat. Kejutannya merayap ke seluruh tubuhnya, namun anehnya, dia tidak bisa menarik diri. Ada sesuatu dalam kehangatan sentuhan Bangchan yang menghentikannya—membuatnya seolah terikat pada pria itu.
Bangchan
Minumlah lagi jika kau perlu.
Bangchan
Tapi kali ini, pastikan kau tahu apa yang kau inginkan.
Felix hampir menyerah pada dorongan itu. Matanya masih menyala merah, napasnya berat, dan Bangchan tetap di hadapannya—tenang, menantang. Jarak mereka terlalu dekat, terlalu berbahaya.
Tiba-tiba, suara dentingan bel pintu kafe memecah ketegangan.
Beomgyu
Apa yang sedang kau lakukan?
Felix tersentak, seolah baru sadar dari trans yang berbahaya. Dengan cepat, dia melepaskan diri dari cengkeraman Bangchan, mundur dengan napas tak beraturan.
Beomgyu mengalihkan tatapannya ke Bangchan—waspada, menilai, dan seolah tahu bahwa ada sesuatu yang sangat salah.
Beomgyu
*melirik Felix.
Kita harus pergi. Sekarang.
Felix menoleh ke arah Bangchan untuk terakhir kalinya. Matanya masih dipenuhi kebingungan, dorongan, dan sesuatu yang tak bisa ia artikan. Namun, akhirnya, dia mengangguk dan melangkah mundur.
Beomgyu
Apa yang barusan terjadi?
Beomgyu
Kau tidak bisa membiarkan ini terus terjadi.
Beomgyu
Apa yang kau pikirkan, Felix?
Beomgyu
Kau hampir saja... membunuh manusia itu!
Felix
Aku tahu, Beomgyu. Tapi aku... tidak tahu kenapa aku tidak bisa mengendalikannya.
Beomgyu
Bukan sekadar tentang kehilangan kendali, Felix.
Beomgyu
Kau harus sadar, kita tidak bisa main-main dengan manusia.
Beomgyu
Apalagi dengan seseorang seperti dia.
Beomgyu
Tidak, kau tidak mengerti!
Beomgyu
Jika seseorang tahu apa yang kau lakukan, apa yang kita lakukan, konsekuensinya akan menghancurkan kita.
Felix
Tapi dia berbeda, Beomgyu.
Felix
Dia tidak takut padaku. Bahkan saat aku hampir...
Felix
...mengambil nyawanya, dia tetap di sana.
Felix
Seolah dia tahu sesuatu yang tidak aku ketahui.
Beomgyu
Tinggalkan dia, Felix.
Beomgyu
Kita punya peran di dunia ini, dan bermain-main dengan perasaan hanya akan membawa bencana.
Felix
Mungkin kau benar...
Comments