Under The Same Moon [Felix+Hyunjin+Bangchan] [Hyunlix/Chanlix]
Chapter 2
Aula gala yang megah dipenuhi dengan tamu-tamu penting. Bangchan, mengenakan setelan jas hitam yang sempurna, berjalan memasuki ruangan bersama Minho. Musik orkestra mengalun lembut di latar belakang, sementara suara obrolan dan gelas beradu mengisi atmosfer elegan malam itu.
Minho
Tenang saja, hyung. Kau terlihat luar biasa. Sekali-kali nikmati saja malam ini. 🙂
Bangchan
Aku lebih suka rapat intens daripada acara seperti ini. Tapi, ya, kau benar. Mungkin ini ada gunanya.
Minho
Ya, setidaknya bisa bertemu dengan orang-orang berpengaruh. Atau… mungkin seseorang yang menarik? 😉
Bangchan
Aku di sini bukan untuk itu. 🤨
Minho
Kita lihat saja nanti. 😉
Bangchan mulai berkeliling, berbincang dengan beberapa tamu penting. Namun, di tengah kebosanannya mendengar percakapan bisnis yang terlalu formal, matanya tiba-tiba menangkap sosok yang berbeda dari yang lain.
Seorang pria berdiri agak terpisah, mengenakan setelan serba hitam. Rambutnya jatuh dengan sempurna di sekitar wajahnya, dan ekspresinya begitu tenang, seakan tak peduli dengan keramaian di sekitarnya. Kamera tergantung di tangannya, dan dia tampak fokus menatap layar, mengecek hasil jepretannya.
Bangchan
*Berbisik pada Minho
Siapa dia?
Minho
*Melirik sekilas
Ah, itu Felix. Seorang fotografer terkenal. Dia sering diundang untuk acara-acara besar seperti ini.
Bangchan
Aku belum pernah melihatnya sebelumnya.
Minho
Dia bukan tipe yang suka menonjol. Jangan harap bisa berbicara panjang dengannya, hyung. Katanya dia tipe yang tidak suka basa-basi.
Bangchan
Justru itu yang membuatnya menarik. 😏
Felix tampaknya tidak menyadari tatapan Bangchan. Dia tetap sibuk dengan kameranya, sesekali berpindah tempat untuk mendapatkan sudut terbaik. Sebelum Bangchan sempat mendekat, Felix sudah bergerak ke sisi lain ruangan, menghilang di antara para tamu.
Minho
Kau sepertinya tidak bisa mengalihkan pandangan darinya 😕
Bangchan
Aku tidak tahu, Minho. Ada sesuatu tentang dia. Sesuatu yang… berbeda. 😕
Minho
Mungkin ini awal dari sesuatu yang menarik, hyung. Kau hanya perlu membiarkan waktu yang berbicara. 🙂
Bangchan
*Melangkah mendekati Felix
Sepertinya kau sudah mengambil cukup banyak foto. Apa kau selalu bekerja sekeras ini di setiap acara? 😊
Felix
*tanpa mengalihkan pandangan dari kameranya
Tugas seorang fotografer adalah menangkap momen terbaik. Dan momen tidak akan menunggu.
Bangchan
Menarik. Tapi kau sepertinya tidak tertarik dengan interaksi sosial, ya? 😊
Felix
*melirik Bangchan
Aku hanya di sini untuk bekerja, bukan untuk bersosialisasi.
Bangchan
Jadi, kau selalu menjaga jarak dengan orang lain? Bahkan dengan mereka yang tertarik padamu?
Felix
Aku tidak melihat alasan mengapa seseorang harus tertarik padaku. 🤨
Bangchan
Mungkin karena kau berbeda. Kau punya aura yang sulit diabaikan. 😊
Felix
*Menekan tombol shutter, lalu menurunkan kameranya
Kau terlalu banyak bicara. 😑
Bangchan
Dan kau terlalu tertutup. Tapi aku rasa kita akan sering bertemu lagi, Felix. 😊
Felix
Kita lihat saja nanti.
Jalanan sepi di pusat kota diterangi lampu neon yang berkedip redup. Felix dan Beomgyu berjalan berdampingan, menyusuri trotoar dengan langkah santai. Meski gedung-gedung tinggi di sekitar mereka penuh kehidupan, suasana di dunia malam mereka terasa jauh lebih sunyi.
Beomgyu
*Melirik Felix, memainkan kameranya
Kau terlalu serius malam ini. Biasanya kau tidak sependiam itu di acara-acara semacam ini.
Felix
Tidak ada yang menarik.
Beomgyu
Benarkah? Kupikir aku melihat seseorang yang terus memperhatikanmu sepanjang malam. Seorang pengusaha. Aku rasa namanya Bangchan. 😏
Comments