Chapter 5

Beomgyu berjalan mendekati Felix yang masih fokus mengambil gambar terakhir.
Beomgyu
Beomgyu
Acara ini berjalan mulus, kan?
Felix
Felix
*tetap menatap layar kameranya *mengevaluasi hasil jepretan terakhirnya. Ya. Tidak ada masalah.
Beomgyu mengusap dagunya, lalu melirik ke arah Bangchan yang sedang berbicara dengan salah satu tamu penting di depan panggung.
Beomgyu
Beomgyu
Sepertinya kita menarik perhatian besar hari ini.
Beomgyu
Beomgyu
Kau lihat cara Bangchan memperhatikanmu tadi?
Felix
Felix
😮‍💨 Beomgyu, hentikan.
Beomgyu
Beomgyu
😁 Baiklah, baiklah. Tapi aku tetap merasa ada sesuatu di sini, Felix.
Beomgyu
Beomgyu
Entah kenapa, aku merasa ini bukan pertemuan kebetulan.
Felix tak menanggapi. Dia tak percaya pada hal-hal seperti takdir atau pertemuan bermakna. Semuanya hanyalah bisnis. Tak lebih.
Felix memasukkan kameranya ke dalam tas dan bersiap untuk pergi. Namun, sebelum dia bisa keluar dari ruangan, suara seseorang menghentikannya.
???
???
Felix, kan?
Felix
Felix
*menoleh, dan di sana berdiri Bangchan dengan senyum tipis.
Felix
Felix
Ya. Ada yang bisa saya bantu? *nada datar.
Bangchan
Bangchan
*menggeleng pelan *tangannya menyelipkan rambut ke belakang telinganya dengan gerakan santai.
Bangchan
Bangchan
Tidak.
Bangchan
Bangchan
Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah melakukan pekerjaan yang luar biasa hari ini.
Bangchan
Bangchan
Foto-foto itu pasti akan menjadi aset penting bagi perusahaan.
Felix
Felix
*mengangguk singkat Terima kasih. Itu memang tugas kami.
Sejenak, mereka terdiam. Keheningan yang tidak sepenuhnya canggung, tapi juga tidak nyaman.
Bangchan tampak ragu, seakan ingin mengatakan sesuatu tapi menahannya. Felix, di sisi lain, hanya menunggu.
Bangchan
Bangchan
Kau seorang fotografer berbakat. Apa kau sering bekerja di acara besar seperti ini?
Felix
Felix
*melirik sekilas *menjawab singkat. Ya, cukup sering.
Bangchan
Bangchan
*mengangguk kecil, senyum tipis masih bertahan di wajahnya. Bagus. Kalau begitu, mungkin lain kali kita bisa bekerja sama lagi.
Felix
Felix
Tentu. Hubungi saja kami jika Anda membutuhkannya.
Dari kejauhan, Beomgyu mengamati mereka dengan alis terangkat dan senyum penuh arti. Ada sesuatu di antara keduanya, meskipun jelas Felix berusaha keras untuk mengabaikannya.
Saat akhirnya Felix berjalan keluar bersama Beomgyu, dia bertekad untuk melupakan pertemuan ini secepat mungkin.
Sementara itu, Bangchan menatap punggung Felix yang menjauh dengan rasa penasaran yang semakin tumbuh.
Dia tidak tahu mengapa, tapi fotografer vampir itu meninggalkan kesan yang tak bisa diabaikan. Seakan ada sesuatu yang harus ia kejar—sesuatu yang belum ia pahami, namun terasa begitu dekat dan sekaligus jauh.
[Apartemen Felix – Pagi Hari]
Beomgyu bergelung di sofa dengan selimut menutupi tubuhnya, hanya menyisakan rambut cokelatnya yang berantakan. Dia mengintip sedikit saat mendengar suara langkah Felix yang mondar-mandir di ruang tamu.
Beomgyu
Beomgyu
Kenapa kau gelisah sekali?
Felix
Felix
*berdiri di dekat jendela *menatap keluar dengan ekspresi bosan. Aku tidak tahu. Aku hanya... tidak terbiasa tidak melakukan apa-apa.
Beomgyu
Beomgyu
Lalu kenapa tidak tidur saja seperti aku? Nikmati libur kita. Besok kita kembali bekerja.
Felix
Felix
😮‍💨 Aku akan keluar sebentar.
Beomgyu
Beomgyu
Baiklah. Jangan lakukan hal aneh.
Felix mengambil jaketnya dan pergi tanpa menanggapi, meninggalkan Beomgyu yang kembali terlelap.
🐣
[Jalanan kota - Sore hari]
Felix berjalan pelan di trotoar, dikelilingi oleh hiruk-pikuk manusia yang menikmati akhir pekan mereka.
Matanya menelusuri deretan toko di pinggir jalan, tapi tidak ada satu pun yang benar-benar menarik perhatiannya. Dia hanya berjalan tanpa tujuan, membiarkan pikirannya melayang entah ke mana.
Setelah beberapa saat, langkahnya membawanya ke sebuah taman kota yang tenang. Pepohonan besar menaungi bangku-bangku kayu, dan anak-anak kecil tertawa riang saat bermain bola.
Felix duduk di salah satu bangku, menatap matahari yang perlahan tenggelam.
Keheningan di sekelilingnya terasa nyaman, namun juga aneh. Ia jarang memiliki waktu seperti ini—waktu untuk sekadar duduk dan berpikir.
Dan tanpa sadar, pikirannya kembali pada seseorang.
Bangchan.
-𝐓𝐁𝐂-
:)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!