CHAPTER 14 EGO

Kami masih berkeliling dengan tangan nya yang masih menggenggam tanganku.

"hmmm.. sebenarnya kita mau kemana, nanti polisi melihat kita" . Tanyaku pelan.

"Aku lagi cari warung disini". Jawabnya.

Kupikir Dia mahluk paling aneh, Mana ada orang yang dikejar-kejar polisi sedangkan dia malah Ingin keluar dari tempat persembunyian untuk mencari sebuah warung.

"Dasar aneh". Gumamku.

"Siapa yang aneh, apa salahnya sih kalo aku lapar". Jawabnya ketus.

Laparnya bisa ditahan? Aku takut ketangkap polisi". Jawabku polos.

"Tenang saja, Kita tidak akan tertangkap " jawabnya.

"seperti nya kamu sudah ahli yah kalo urusan bersembunyi kaya gini". Sindirku.

" Tentu saja, aku bukan orang baru seperti mu, lagian aku tuh pinter. Engga kan tuh polisi tau keberadaan kita". Jawabnya lagi

"iya sih si paling pinter". Aku mendesis.

"Kau tidak percaya padaku?, silahkan aja kamu pergi sana". Ucapnya lagi.

"Tapi bisa engga tolong lepasin tanganku, betah banget yah sama tangan ku'. Tantang ku tak mau kalah.

Dia pun melepaskan tanganku dan melangkah kan kakinya lagi dengan cepat. Aku melihat nya menghentakkan kaki. Seperti itu tanda jika ia tidak terima dengan perkataan ku.

Ada semburat merah kulihat di pipinya. pipinya merona seperti tomat. Sepertinya dia malu. Aku hanya tersenyum melihatnya.

Selang beberapa saat, ternyata ada sebuah warung yang buka, Ada beberapa pelanggan yang asik mengobrol, ada juga yang datang hanya untuk sekedar ber-wifi an disana. Warungnya penuh meskipun terletak di daerah terpencil seperti ini. ini membuktikan bahwa warung ini banyak diminati anak muda. Mungkin karena tempatnya mungkin juga karena pemilik nya yang sangat ramah.

Kulihat perempuan itu melihatku dengan sinis. Dia sudah memesan menu pada penjual warung tersebut. Nampak nya ia sudah sangat akrab dengan si penjual. Mungkin ia sering nongkrong disini.

Selepas itu dia menghampiri ku. Dia menarik jaketku lagi dan menyeret ku pada sebuah bangku kayu ditepi persawahan. Katanya kursi disitu bisa memanipulasi polisi karena keadaan nya dengan lampu remang-remang. Aku hanya menurut apa perkataan nya.

Sesudah penjual tersebut mengantarkan pesanan nya aku mengecek keadaan ponselku. Rupanya banyak pesan yang datang, Terutama dari grup WhatsApp kami Berempat. Oiya, Kami berempat memutuskan kan untuk berteman dan membuat sebuah grup pada ponsel kami. Hal ini memudahkan kami dalam komunikasi, itu menurut pendapat Ardhen.

"Jangan main ponsel terus, diminum tuh kopinya" . Ucapnya ketus.

Rupanya dia memesankan ku kopi, Dia sendiri memesan es dan sebotol air mineral dingin. Tidak lupa ada sepiring pancake yang tersaji diatas piring.

"Aku tidak pesan". Jawabku ketus. Aku masih malas berada disini.

"Lihat dulu dong". Dia mengambil ponselku dan meletakkan nya dimeja.

"Aku tidak tau selera mu gimana, jadi asal saja kau ku pesankan kopi, kalau kau tidak suka kau bisa pesan lagi". Ujar nya lagi.

"Tidak apa-apa, aku suka kopi" . Jawabku. Aku meminumnya sampai tandas. Aku kehausan saat tadi bersembunyi dari polisi.

"huftt... katanya tadi yang butuh warung cuma aku, lihat saja sekarang, siapa yang lebih dulu menghabiskannya". Jawabnya ketus.

Aku hanya mengernyitkan dahi ku saat mendengarnya.

"Siapa tadi yang jalannya cepet, kau kan? Jelas aku haus dong, gimana sih". Ucapku tak mau kalah.

"Iya deh ngalah". Jawabnya pelan.

Aku merasa bersalah berbicara seperti itu. Dia Diam dan hanya menikmati makannya tanpa berbicara lagi.

"kenapa sih tiap hari selalu marah-marah kalo sama aku?". Tanyaku padanya.

"Siapa juga yang marah-marah terus". Jawabnya.

"Sudahlah, tidak akan ada habisnya kalo kita saling berseteru. Tidak akan ada yang menang jawabnya lagi". Ucapku.

Aku dan dia saling berdiam. masing-masing sudah malas untuk berdebat.

Aku pun beranjak dari kursiku, kulihat malam hari ini cerah. Terlihat dari banyak bintang diatas sana.

"Cih..udah dipesenin engga tuh bilang makasih" Ucapnya lagi.

"Oh.. kamu ingin aku bilang gitu. Okey..makasih buat kopinya'" . Ucapku tak mau kalah.

Ku keluarkan uang 100 dolar di dompet ku dan menaruhnya disamping Piring yang berisi pancake tadi.

"eh ..apa maksudnya ini?kau memberikan kan ku uang?" jeritnya.

"Kau tidak lihat, ya jelas itu uang lah, bego banget sih". Cibirku.

Sesudahnya ku langkahkan kakiku meninggal kan nya diwarung itu dan menuju tempat motorku diparkir. Aku tau pasti dia merancau. Biarkan saja, aku sudah malas dengannya.

Berbeda keadaan dengan perempuan itu. Dia masih melamun setelah ditinggalkan oleh Liam. Dia banyak mendumel.

"Dia pikir dia siapa sih, udah bagus juga aku beliin kopi. Emangnya dia pikir aku engga bisa bayar apa. Kan cuma segelas kopi. emang apa salahnya sih kalo aku minta kenalan. Padahal kan niat ku baik. Sok ganteng. Emang sih dia ganteng.ah..sudahlah..sebel aku" .dengus perempuan itu.

Ku kendarai motor ku menuju tempat mereka bertiga bersembunyi. Mereka menjelaskan padaku di chat tentang tempat itu. Tempat nya lumayan sepi untuk wilayah perkotaan seperti Dublin ini. Jarak nya tidak terlalu jauh dari tempat ku sekarang.

Aku berhenti tepat disebuah rumah kosong. Aku melihat sekitar Takut nantinya aku salah alamat. Karena yang kulihat banyak barisan rumah disini yang pintu nya sudah tertutup. Hingga ada Vemas menghampiri dan menepuk pundakku.

"Kau bersembunyi dimana Liam, kami mencari mu, takut kau nantinya tertangkap polisi" . Tanya Vemas.

Sebelum aku menjawab pertanyaan Vemas, Ardhen sudah memanggil kami.

" Vemas, Liam..ayo cepat masuk". Teriak Ardhen dari depan rumah itu.

Kami berdua pun melangkah kan kaki menuju rumah tersebut dengan aku yang menuntun motorku. Disana sudah ada motor mereka bertiga dan satu mobil yang kuyakini milik Todh.

"Liam, nanti tutup pintunya yah, aku masuk duluan". Ucap Vemas.

Aku hanya mengangguk. Sebelum aku menutup gerbang, aku melihat sekeliling dan kemudian baru menutup gerbang. Dan Lupa juga aku menutup pintu dan menguncinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!