Seminggu berlalu setelah ku putuskan untuk Pindah ke daera Ibu kota Irlandia karena sebentar lagi aku akan masuk ke perguruan tinggi disini. Setiap hari hingga petang kuhabiskan belajar diperpustakaan daerah di Irlandia. Ku ulang kegiatan tersebut hingga tiga bulan setelah nya.
Sampai ujian kelulusan kuhabiskan tinggal disini tanpa pulang kerumah. Kekhawatiran Ayahku sangat jelas terjadi, setiap hari aku harus mengirimkannya pesan karena aku hidup sendirian dikota besar seperti Dublin. Padahal aku adalah Laki-laki tak seharusnya ayah mengkhawatirkan aku sebegitu nya.
Pengumuman kelulusan akan dilaksanakan seminggu lagi. Perjuanganku tiga bulan terakhir akan terlihat hasilnya. Mulai dari pagi hingga menjelang malam belajar ku akan dinilai dari pengumuman tersebut.
Tiga hari sebelum kelulusan Kuputuskan untuk pulang kerumah sambil menunggu hasilnya. Pengumuman kali ini diadakan secara online di pihak sekolah. Karena sebelum nya pengumuman akan dilakukan langsung dan ditempel pada papa informasi disekolah kami. Kalo ini kondisi nya berbeda.
Ketika hari pengumuman berlangsung, Aku sudah bangun pukul empat. Ini sangat pagi menurutku. Aku tidak bisa tidur dari semalam. Takut hasilnya tidak sesuai dengan apa yang aku harapkan. Kuputuskan untuk mengecek hasil pengumuman pada ponselku. Karena jaringan dan internet didekat pantai tidak terlalu pagi, aku memutuskan pergi ke warnet didaerah dekat pasar. tanganku gemetar saking takutnya.
Hasil pengumuman berhasil keluar dan aku dinyatakan lulus. Aku tersenyum bangga ketika melihat nilaiku tetap berada pada peringkat atas. Akhirnya perjuangan ku tidak sia-sia dalam belajar. Aku pun memutuskan untuk ke tempat penyewaan perahu ayahku untuk memberikan kabar gembira ini.
Aku mengendarai motor ku dengan cepat, tidak sabar ingin bertemu dengan ayahku. Sesampainya ditempat penyewaan perahu, nampak ayah sedang berbincang tentang harga dengan penyewa baru.
"Ada apa Liam, kenapa kau tergesa-gesa sekali, lihat itu keringat mu banyak sekali". Tegur Ayahku.
Aku mengelapi keringatku dengan tangan. Aku tersenyum sambil melihatnya.
"Seperti nya kau senang sekali, dari tadi senyum-senyum terus". Ujar Ayah lagi.
"Ayah..Aku lulus, dan Ayah tau prestasi ku diperingkat paling atas". Ucapku.
"Syukurlah nak, tidak sia-sia kau belajar sampai larut, hingga kau putuskan untuk ngekost, kerja kerasmu membuahkan hasil nak". Ucap Ayahku.
"Iyah ayah, aku senang sekali". Ucapku bangga.
"Apa kau akan melanjutkan pendidikan mu nak, Ayah tidak akan memaksa, kau boleh bekerja atau pun kuliah sesuai yang kau inginkan". Ucap Ayahku.
"hmm...". Aku berpikir sejenak.
"Bolehkan aku melanjutkan pendidikan ku di perguruan tinggi Ayah". Tanyaku pada Ayah.
"Tentu saja boleh, Apapun yang ingin kau lakukan Ayah akan selalu mendukungmu nak". jawab Ayahku
"Baiklah Ayah aku akan mencari perguruan tinggi dengan beasiswa dari prestasiku segera". Jawabku lagi.
"Kau tidak Perlu memikirkan tentang keuangan keluarga kita. Ayah sudah memiliki cukup uang bahkan hingga kau lulus ". Ucap Ayahku.
",Aku tidak ingin merepotkan mu Ayah, Aku nanti boleh kan yah jika bekerja paruh waktu untuk membantu meringankan biaya kuliah". Tanyaku lagi.
"Kau boleh melakukan apapun yang kamu, yang penting perhatksn kesehatan dan keselamatan mu karena kau akan jauh dari ku. Tidak perlu memikirkan biaya kuliahmu, karena ayah sudah menabung nya cukup lama". Jelas Ayah.
"Terimakasih Ayah, kau tau Ayah. Aku sangat menyayangi mu". Aku memeluknya. Berusaha menyalurkan kebahagiaanku disana.
Tepat pagi ini, aku akan mencoba mendaftar kan diri di salah satu perguruan tinggi populer di Irlandia. Aku memilih jurusan Manajemen bisnis karena berpikir akan dapat membantu pekerjaan ayahku dalam penyewaan perahu.
Sambil menunggu hari ujianmasuknya, aku mencoba mencari pekerjaan sambilan disini. Hitung-hitung membantu biaya kehidupan ku disini. Aku tidak mau terlalu merepotkan ayah angkatku.
Kuputari daerah sekitar perguruan tinggi di Irlandia, berharap ada lowongan pekerjaan yang sesuai dengan ku. hari sudah semakin malam tapi aku masih belum menemukan lowongan pekerjaan didaerah dekat kampus ku. Akhirnya ku putuskan agar besok mencari ditempat lain. Sekarang saat nya pulang dan beristirahat.
Esok paginya aku berusaha untuk mencarinya lagi, tapi sampai hari menjelang malam aku belum berhasil mendapatkan pekerjaan tersebut. Ada beberapa cafe yang sempat mewawancarai ku tapi semua gagal ku peroleh, dikarenakan aku tidak terlalu memahami public speaking.
Aku juga sadar aku bukan orang yang gampang untuk bersosialisasi. Itu adalah syarat yang menurutku sangat sulit untuk kulakukan.
Sudah lebih dari seminggu aku belum mendapatkan pekerjaan. Padahal ujian tes Masuk sudah berlalu dari 3 hari yang lalu. Pengumuman masuk sudah tinggal menghitung hari. Aku sudah pasrah dan harus belajar untuk bersosialisasi.
Hari ini merupakan hari pengumuman tes, sedari pagi aku menunggu dengan perasaan dah Dig dug didepan ponselku. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 09.58 kurang dua menit dari waktu yang dijanjikan pihak kampusku .
Ku ketikan nama dan nomor tes masuk ku dihalaman web di kampus ku. Syukur lah aku diterima sesuai dengan jurusan yang kuambil.
Saat itu juga aku bergegas menelepon ayah angkatku dan memberitahukan berita gembira ini padanya. Aku yakin ia pasti akan sangat bahagia mendengarnya. Tidak lupa aku juga mengabari paman dari pihak ayah kandungku.
Esok paginya, sesuai dengan informasi yang diberikan pihak perguruan tinggi bahwa hari ini adalah jadwal untuk daftar ulang. Ku siapkan segala perlengkapan dan berkas berkas ku dan menuju ke sana.
Ku parkir kan motor ku ditempat khusus parkiran motor. Ku lihat banyak mahasiswa baru yang sama seperti ku. Ku berjalan melewati pepohonan yang rindang dan beberapa ruangan yang ku tahu ruangan tersebut adalah bagian Tata usaha dengan semua jurusan yang terdapat di perguruan tinggi ku.
Rupanya sudah masuk ke antrian, banyak siswa berjejer rapi didepan ruangan tersebut. Aku pun mulai mengantri pada bagian terakhir barusan tersebut. Banyak yang saling berkenalan satu sama lain dan ada juga yang sama seperti ku, diam dan terkesan tidak mau bersosialisasi.
Ada satu orang yang menepuk punggung ku. Dari penampilan nya aku tau dia tidak tertarik dengan perkuliahan ini. Coba saja lihat, bagaimana bisa ada orang datang ke kampus dengan pakaian underground seperti itu, bersepatu boots dan memakai anting. Dan yang lebih bikin aku shock adalah rambut nya dengan model undercut.
Aku bersumpah untuk tidak akan berbicara apalagi berteman dengan dia. Ku palingkan wajahku kembali dan berusaha untuk tidak menanggapi panggilan nya itu.
Hingga akhirnya dia berdiri di depanku dan membuatku dan orang disekitar ku shock adalah ketika dia berbicara dengan suara yang sangat nyaring.
"Hai teman" tanya nya
sumpah itu adalah hal yang sangat memalukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments