CHAPTER 10 CONTEST

Kutepati janjiku pada mereka, tepat pukul sepuluh malam aku tiba di kios pinggir jalan sesuai dengan janji yang mereka buat. Keadaan kios pinggir jalan itu masih sepi, belum terlihat jika mereka telah datang.

Tak perlu waktu lama mereka datang. Setelah aku menunggu nya tidak lebih dari lima menit. Mereka melihat ku di sebrang sana. Dan mereka memarkirkan motornya tepat disamping motorku.

Mereka menghampiri dan menyapaku. Ada kebiasaan baru saat kami semua bertemu, kami akan saling merangkul satu sama lain.

"Sorry Liam. Sudah menunggu lamakah?". Tanya Ardhen padaku.

"Engga kok, belum ada lima menit aku tiba kalian sudah datang". Jawabku dengan santai.

"Engga usah pada ngobrol dulu kenapa?". Ucap Vemas.

"yuk... langsung berangkat aja, Ingat kita belum mendaftar, keburu tutup nanti". Ajak todh pada kami.

Sebenarnya aku bingung dengan apa yang mereka bicarakan, sebelum aku mengajukan protesku pada mereka, Ardhen terlebih dulu menjelaskan padaku.

"Kau pasti bingung kan Liam, Kemarin kami menawarkan sebuah pekerjaan padamu tentang hal ini. Pekerjaan ini sebenarnya sangatlah mudah, kau cukup mengalahkan lawanmu saat di arena, Dan pasti nya ada imbalan setelah kau berhasil mengalahkannya". Jelas Ardhen.

"Tunggu..tunggu..Arena? apa maksudmu bertanding di Arena?, ini masti ada hubungan nya dengan motorkan?". Tanyaku heran.

"Biar aku yg menjelaskannya dhen, Jadi disana nanti kau cukup mengalahkan lawan mu dengan tanding motor, sepertinya tadi siang kami sudah menanyai mu kan tentang apa kau pandai naik motor atau tidak, kau kan bilang sendiri kalau kau pandai naik motor Liam, makanya kami mengajakm, kali aja kau tertarik". Terang Vemas padaku.

"hmm...ku kira ini tentang kurir paket, kalian belum menjelaskan padaku mengenai hal ini, kalau naik motor kayak biasanya juga setiap orang pasti bisa Vemas, kali ini kan bertanding loh.. pasti ngebut kan nanti". Tanya ku penasaran.

"Kau tidak Perlu cemas, kami tidak memaksamu untuk ikut pertandingan ini, itu hak mu. Tapi setidaknya malam ini kami mengajakmu menonton dulu . Bayaran malam ini lumayan soalnya, rugi kalau kami tidak ikut. kau akan liat Todh akan mengalahkan lawannya hari ini, Pasti Todh akan menang melawannya" . Jelas Ardhen padaku.

"Semoga saja, Jika nanti aku yang menang, janji deh akan ku traktir kau Liam. Tenang saja". Jelas Todh padaku.

"Baiklah kalo begitu, kau hati-hati lah Todh". Ucapku pada Todh.

Akhirnya kami bertiga melajukan motor kami menuju tempat diadakannya pertandingan tersebut. Kami melewati beberapa ruko sepi di daerah. Mungkin karena sudah dalam keadaan malam dan jam pun menunjukkan pukul sebelas, jadi tidak banyak aktivitas didaerah ini.

Hanya Bar dan Diskotik yang buka didaerah tersebut. Tepat dijalan O'Connell Street kami memberhentikan motor kami. Mencari tempat kosong untuk memparkirkan motor kami.

Sebelum memasuki tempat ini, Sepanjang jalan dipenuhi dengan para Waria yang menggoda para hidung belang, ada sekumpulan orang yang menurutku geng motor didaerah ini. Ini adalah pengalaman pertama ku keluar pada malam hari. Ditempat tinggalku, Di pulau Valentia pukul sembilan malam saja jalanan sudah sangat sepi. Makanya mataku takjub melihat pemandangan seperti ini.

Todh dan Vemas turun dari motor dan langsung menemui segerombol orang yang menurutku itulah adalah tempat untuk mendaftar. Mereka tampak sibuk ketika ditanya oleh seorang user di komplek ini. Sedangkan aku dan Ardhen hanya mengamati mereka dari jauh. Kami saling diam karena tidak ada yang memulai pembicaraan. Bisa diperhatikan malam ini seperti malam Minggu yang ramai, padahal hari ini masih hari Rabu malam.

Mereka kembali kearah kami dan seperti nya mereka telah selesai untuk mendaftar. Mereka menghampiri kami dengan senyum nakal. Mereka mengatakan bahwa nama Todh telah resmi didaftarkan. Kami pun hanya bisa menunggu giliran nama mereka dipanggil.

Arden dan Vemas menawariku rokok, tapi aku menolak nya karena aku tidak bisa merokok. Meskipun kini aku dan Ayah angkat ku berjauhan tapi aku selalu mewanti-wanti diriku agar tidak tergiur oleh rokok lagi

Osedangkan Todh tentu saja menerima rokok itu. Kami banyak berbincang malam itu. Dapat ditarik kesimpulan bahwa mereka sama sepertiku, tidak mau merepotkan orang tua kami. Tidak perlu dikasihani orang lain. Hal ini berbeda dengan Todh yang memang sudah kaya dari Lahir. Apapun yang ia punya pasti ia akan mendapatkan nya dengan cara gampang.

Akhirnya nama Todh dipanggil, Aku dan yang lainnya berjalan mendekati tempat pertandingan yang memakan jarak 100m, Todh harus mampu berkeliling dan tetap berada pada yang mencapai garis finish. Lawan Todh berjumlah empat, hingga aku tersadar ada satu peserta yang sedari tadi menatapku terus.

Aku Hanya bersikap cuek, mungkin saja dia baru melihat' ku di arena itu. Tapi ada yang janggal dari peserta itu. Bentuk tubuhnya seperti perempuan, dan kakinya juga kecil tidak seperti laki-laki kurus kebanyakan. Hingga aku tersadar terjadi pertandingan sudah dimulai. Ia mengemudikan motornya dengan cepat sekali. Wow aku takjub.

Kulihat ia berada diposisi paling depan diikuti juga dengan Todh yang berada di urutan nomor dua. Hampir 10 menit Mereka berputar dan saling menyalip satu sama lain. Akhirnya juara satu dimenangkan oleh peserta tadi.

Dengan langkah gontai, Todh menunduk. Aku tau dia pasti sangat kecewa.

" Maafkan aku teman, malam ini aku tidak jadi traktir". Ucap Todh lemas.

😀

"Tidak apa Todh, masih banyak pertandingan lain. Pasti nanti kau akan menang nanti" Hibur Vemas.

" Kau sungguh keren Todh". Aku pun menimpali.

Hingga aku tersadar ternyata peserta yang jadi juara pertama itu menghampiri kami ditempat. Ia melepaskan helm nya didepan kami. Dan kalian tau, aku sangat shock, Ternyata dia adalah Perempuan sok itu, yg sangat aku hindari. Dia melihat ku dengan remeh, sekolah aku adalah mahkluk yang gampang ditindas.

'hey bodoh, besok ku tantang kau di kontest yang diselenggarakan Sabtu nanti, jika nanti kau kalah ku pastikan kau menjadi pesuruhku". Jawab perempuan itu dengan tawanya yang meremehkan.

" bodoh?kau bilang aku bodoh. Okey..ku terima tantangan mu. Tapi jika aku menang maka kebalikannya. Kau yang akan menjadi pesuruhku dan stop mengganggu ku sialan.

P" . Jawabku tak mau kalah.

"Ok..ku tunggu. Jangan sampai kau tidak datang bodoh". tantang perempuan itu.

Setelah mengatakan hal tersebut dia berlalu dengan motornya. Sangat kencang hingga tiga menit kemudian suara motor tersebut sudah hilang dari pendengaran ku.

Ardhen dan yang lainnya masih menatapku. Tidak percaya aku bisa dengan mudah berbicara dengan perempuan itu. Aku tau sehabis ini pasti mereka mencecarku dengan pertanyaan dengan perempuan itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!