Sepertinya nasib keberuntungan tidak memihak padaku hari ini. Ternyata aku sekelas lagi di perkuliahan mata kuliah manajemen bisnis dengan perempuan sok itu. Padahal aku sudah sangat mewanti wanti agar aku tidak berhubungan lagi dengan dia dengan cara mencari tau perempuan sok itu berada dikelas yang mana, ternyata kali ini ada yah ku lewatkam. Mungkin takdir yang sudah merencanakan.
"sungguh sial" . Rutukku dalam hati. Aku masih menggerutu dalam hati. Melihat daftar nama pada selembar kertas yang diberikan oleh staff tata usaha jurusanku.
Kami berpapasan didepan pintu saat kami akan memasuki kelas. Dengan cepat kuarahkan kaki agar masuk lebih dahulu dari dia. Ternyata aku salah, Dia juga berjalan lebih cepat dari yang kukira. Kami seakan berlari untuk mengetahui siapa yang tercepat. Hingga akhirnya kami menabrakan tubuh kami satu sama lain yang mengakibatkan kami berdua terjatuh ke lantai secara bersamaan.
dubrakkkkkk...tubuh kami bertabrakan.
"kamu buta yah, kalo mau jalan tuh lihat-lihat dong bodoh" hardiknya padaku dengan suara keras.
Aku pun tak mau kalah dengan nya dan langsung menjawabnya dengan ketus.
"Eh perempuan sok, kamu pikir ini sekolah punya ayahmu. Tanyai mereka saja, siapa yang lebih dulu datang ke kelas".
"Apa?kamu bilang aku apa? Perempuan sok?yg sok disini tuh siapa?kamu atau aku laki-laki bodoh" ucap dia tak mau kalah denganku.
"kalo kamu bukan perempuan, sudah ku tendang kakimu dari sini, cepat bangun. Badanmu sungguh berat seperti gajah" jawabku lagi.
Dia pun bergegas bangun, dengan susah payah akhirnya dia dapat berdiri tegap didepanku. Aku menurutinya untuk berdiri sesudah dia menjauh dari tubuhku.
"Dasar laki-laki bodoh, kau tau harga bajuku ini berapa? kamu mungkin tidak bisa menggantikannya. Balasnya mengumpati.
Sebelum aku membalas ucapan nya ternyata para mahasiswa dan mahasiswa berhamburannya mulai menduduki kursinya masing-masing. Rupanya dosenku telah datang. Aku pun bergegas menuju kursi. Tapi sayang langkah perempuan sok itu lebih dulu menduduki kursi yang ingin kupakai.
Ku tengok kepalaku ke kanan dan kekiri. Dan sialnya hanya satu kursi kosong yang ternyata bersebelahan dengan perempuan sok itu. Dengan kaki yg sedikit pincang, aku pun berjalan mendekati nya. Bodoh sekali kan aku. Tapi ya sudahlah ini demi kuliah.
Setibanya disana. Ku sampirkan tasku pada pegangan kursiku. Aku pun mulai menyiapkan kebutuhan untuk mencatat materi yang akan disampaikan. Aku tau dia masih merutuki ku setelah kejadian tadi. Mulutnya benar-benar tajam. Aku Berusaha untuk tidak memperdulikan nya dan fokus akan penjelasan yang akan disampaikan dosenku.
Hingga aku tidak bisa menahan diriku ketika dia menjewer kupingku dengan sangat lebar.
"Sakit bego, kamu mau apalagi sih" ucap ku padanya.
"eh bodoh, kamu bahkan belum minta maaf padaku atas kesalahanmu?" bisik perempuan sok itu.
"itu bukan salah ku, kita bertabrakan. jadi sudah jelas itu salah kita berdua". Jelasku.
Dia menjewer kupingku lagi. Kali ini bukan hanya satu kuping saja melainkan dua kuping ia jewer keatas. Aku berdiri merasakan perih di Kedua telingaku. Pasti warna kupingku sudah menjadi merah.
"Kau...." . bentak ku padanya.
Semua mata mengarah pada kami. Kami masih saling menatap nyalang tak mau saling mengalah. Akhirnya tanpa kami sadari dosenku melempar spidol tepat di kepala ku. Suasana hening dan tidak ada yang berani untuk membuka mulut. Aku melupakan desas desus jika dosen perkuliahan manajemen bisnis adalah makhluk terkiller seantero kampus.
"Matilah aku" . Rutukku.
"Dia juga salah pak, kenapa cuma saya yang dilempar spidol oleh Bapak?". Tugasku tak mau kalah.
"Kalian berdua kalo mau ribut silahkan berdiri didepan pintu, jika kalian ingin tetap berada dikelas saya silahkan angkat kaki kalian satu ke belakang. Dan lakukan itu sampai perkuliahan saya selesai. Itu sebagai hukuman kalian tidak memperhatikan materi yang saya berikan. Jangan hanya diam saja .Lakukan SEKARANG JUGA !!". Bentaknya pada kami. Dosenku pun mengulangi kalimat nya lagi.
"Jangan sampai kalian duduk di kursi itu, jika kalian tidak menuruti perintah saya, silahkan ucapkan selamat tinggal pada mata perkuliahan saya. Karena sudah saya pastikan nilai kalian tidak akan sy keluarkan. Apakah ada yang mau mengulangi hal yang sama? Kalo tidak ada saya akan melanjutkan perkuliahan ini". ucap dosenku lagi.Tidak ada yang berani bersuara ketika dosenku itu diam.
Kami berdua berjalan mendekati pintu dan berdebat dengan mulut kami tanpa bersuara. Rupanya si perempuan sok itu masih mau berseteru denganku. Terbukti dengan tangan jahilnya dan mulutnya yang berkomat kamit menyumpahiku. Jika tidak ku ingat nilai yang tidak akan keluar, sudah ku pastikan mulutnya akan ku lakban sampai pagi. Begitu tidak mau mengalah dengan ku.
Dasar perempuan sok, Ada aja perbuatan nya yang membuatku ingin menyumpal mulutnya. Sungguh aku tidak ingin bertemu dengannya. "Tuhan... tolong jauhkan aku dari perempuan sok itu". Doaku dalam hati.
Dan sepertinya kali ini aku setuju dengan sumpah nya. Ternyata benar hari ini merupakan hari sialku.
Sampai dengan perkuliahan selesai kami masih berdiri dengan kaki diangkat. Dosen itu pun berlalu dan meninggalkan kelas kami.
Rasanya lemas sekali. Aku menurunkan kakiku dan duduk ditepian kelas untuk beristirahat. Kaki ku loyo sekali karena Disi aku jarang berolahraga.
Perempuan sok itu kembali ketempat duduk nya dan mulai membereskan Perlengkapan nya ke dalam tas. Nampak ia melihat ponsel dan mengetik kan sesuatu di ponselnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments