Rencana jahat Siska

POV Siska

Kenapa Rama bisa tahu? Benarkah ia memata-mataiku? Aku bingung. Harus bagaimana sekarang? Bahaya kalau Rama sampai menyebarkan bukti perselingkuhan ku lagi. Kenapa sih aku se-ceroboh ini? Berfikir.. Siska, berfikir.. Ya, mungkin itulah satu-satunya jalan keluar. Tak ada yang tak mungkin. Aku harus mencobanya. Aku yakin kali ini pasti berhasil. Rama tak bisa menghindar dariku.

Siska segera mengatur rencana agar hal yang diinginkannya bisa tercapai. Siska menelepon sekretaris dan ajudannya. Menyuruh mereka mempersiapkan segala yang di inginkan nya.

Aku punya kartu AS mu Rama. Kau mungkin pintar, tapi asal kau tahu, kau mudah terlena. Kau kira aku hanya akan diam saja? Melihatmu pergi bersama wanita lain? Oh, itu tidak mungkin. Akan ku buat kau hancur juga wanita jalang itu. Sebelum terlambat aku harus segera bertindak. Mencari wanita sialan itu dan merencanakan aksiku.

Sebelum Rama bertindak, aku harus segera bertindak lebih cepat. Aku tak ingin rencana ku ini gagal. Malam ini juga aku akan segera mengurusnya. Wanita jalang itu? Ah, biarkan saja. Aku yakin Rama sudah melindunginya, akan kubiarkan dulu kau sementara, *****!?

Aku memang suka dengan ketampanan dan kegagahan lelaki yang meniduri ku, kalau saja Rama tak selalu menolak ku kalau aku ingin tidur dengannya, mungkin hal seperti ini takkan terjadi padaku. Aku pasti akan setia padanya, aku pasti akan menurut padanya Tapi, kenapa? Dia malah seperti tak bernafsu ketika melihatku?

Aku memang wanita yang bergairah ketika di atas ranjang. Tapi, mengapa Rama malah tak menyukai hal itu? Sudah berapa lelaki yang ketagihan ingin tidur denganku, terkadang ku tolak semua ketika aku sangat merindukanmu. Tapi ketika aku lupa denganmu, hasrat gila itu muncul lagi. Dan aku tak berhenti, selalu bermain lagi dan lagi dengan mereka, dan mereka membayar ku dengan jumlah yang fantastis. Bukankah dengan seperti ini aku akan selalu punya banyak uang? Aku bisa membeli semua yang kuinginkan, aku tak peduli lagi dengan uang perusahaan mu, tapi mengapa? Aku malah selalu ingin bersamamu.

Aku memang wanita yang kotor, tapi aku juga mencintaimu. Harusnya kau mengerti, harusnya kau mencintaiku bukan malah mencari cinta yang lain. Sungguh, kali ini aku akan melakukan hal yang membuatmu jatuh, dan tak bisa berpaling lagi dariku. Aku yakin dengan cara ini aku akan berhasil.

Malam ini Siska akan pergi ke diskotik. Siska akan bertemu Jordy, lelaki yang selalu menemani malam panjangnya. Siska sangat berhati-hati dalam melakukan hubungan seks dengan siapapun. Dia selalu memakai pengaman. Kalau lelaki yang ingin menjamah tubuhnya tak memakai alat pengaman, ia akan menolak habis-habisan. Namun, berbeda dengan kali ini.

"Jo, sayaaaaang. Bikin aku ngefly malam ini. Aku lagi pengen" Siska bergelayut di tubuh Jordy.

"Tenang sayang, sekarang kita have fun dulu ya. Kau minumlah ini agar gairah mu semakin menjadi" Jordy menjilati leher Siska.

"Buat aku hamil malam ini, sayang" Siska serius

Jordy terperanjat. Ia tak mungkin mendengar Siska berkata begitu. Jordy sudah punya istri dengan 1 anak. Ia tak mungkin akan menghamili Siska, ia tak mau benihnya ada dimana-mana. Ia hanya melakukan kesenangan saja.

"Maksudmu apa? Aku tak mau! Kita seperti biasa saja sayang, aku pakai pengaman ya?" Pinta Jordy

"Aku tidak akan meminta pertanggung jawabanmu. Aku akan minta pertanggung jawaban Rama. Anakku akan kuakui sebagai anak Rama." Siska mencium Jordy

"Rencana gila apa yang sedang kau lakukan?" Jordy menatap Siska serius

"Rama mengetahui semua yang kulakukan selama ini. Sebentar lagi dia pasti akan membeberkan bukti kepada keluarganya. Dan aku pasti akan ditendang habis-habisan kalau ketahuan. Aku ingin membuat Rama menghamili ku, tapi rasanya itu tak mungkin terjadi, karena ia tak tertarik denganku. Untuk itu, kau harus menghamili ku, kita lakukan sesering mungkin, kumohon? Aku janji akan menutup rapat mulutku. Kau tak akan ketahuan, kau hanya menyimpan benih mu saja, aku yang akan mengurus sisanya. Nanti kau akan kuberi bagian dengan jumlah yang besar. Bagaimana?" Siska menjelaskan

"Kau yakin aku tak akan terseret dalam masalah ini? Kalau soal bagian, itu yang ku suka. Asal kau janji, kalau sampai kau hamil, jangan sebut namaku dan jangan berkata itu anakku!" Tegas Jordy

"Baiklah sayang, bagaimana kalau kita check in sekarang? Aku sudah tak sabar." Siska menggoda Jordy.

"Of course baby. Akan ku buat kau puas malam ini. Jordy kecil sudah bangun terus saat tadi kau raba-raba. Ayooolah" Jordy memegang payudara besar Siska

Siska dan Jordy sampai di hotel yang mereka tuju. Siska mencuci muka dan membersihkan badannya dulu. Jordy menunggunya dikasur, Jordy sedang memikirkan alasan Siska berbuat nekad seperti itu.

Kalau ini bisa membuatku kaya, kenapa tidak? Toh aku hanya menanam benihnya saja kan? Selanjutnya tak ada urusan apapun lagi denganmu. Siska wanita yang buas dikasur, dan aku selalu kewalahan menghadapinya. Kali ini ia akan mengajakku lebih sering sampai ia akan hamil. Tentu saja aku setuju, dia adalah wanita yang sangat liar, berbeda dengan istriku yang kurang bisa memuaskanku. -Jordy dalam hati-

"Sayaaaang, kenapa kau melamun?" Tanya Siska

"Aku sedang memikirkan betapa bahagianya aku bisa menjamah tubuhmu sesering mungkin." Goda Jordy

"Tentu saja kapanpun kau bisa menyetubuhiku. Tubuhku ini milikmu sampai aku hamil anakmu" Siska mendekat menuju tubuh Jordy.

Pergulatan panas itupun dimulai. Siska yang hanyut dalam belaian Jordy pun melanjutkan aksinya dengan gairah tak tertahan. Sampai pada akhirnya mereka pun melakukannya, Siska tetap meminta Jordy untuk memberikan benihnya kedalam tubuh Siska.

Siska dan Jordy terkulai lemas. Mereka sampai pada puncaknya. Siska berdecak kagum pada Jordy. Jordy selalu bisa memuaskan hasratnya, begitupun juga Siska. Kalau saja Rama yang bisa memuaskan hasratnya, mungkin Siska tak akan bermain-main seperti ini.

Keesokan harinya, rencana gila Siska pun dimulai. Ia akan meminta Rama untuk menemuinya. Siska pun menelepon Rama. Tapi, tak kunjung diangkatnya. Siska kesal, Rama pasti sengaja tak ingin mengangkat teleponnya. Tak ada pilihan lain, selain pergi ke perusahaan.

Siska bersiap-siap, dan segera melajukan mobilnya. Ia pergi dengan hati was-was, tapi ia yakin Rama belum menyerahkan bukti kepada keluarganya. Ia harus bergerak cepat sebelum nasi berubah menjadi bubur. Ia tak boleh keduluan Rama, bisa hancur rencana yang ia buat matang-matang.

Sesampainya di perusahaan, seperti biasa Siska selalu menjadi pusat perhatian orang-orang disekitar.

Ruangan kerja Rama telah berpindah, karena kini Rama naik jabatan. Sisa tak bodoh, ia pasti tahu. Karena selama ini yang ia pikirkan hanyalah harta Rama, ia tahu dimana sekarang ruang kerja Rama.

Selalu saja ia memaksa ingin masuk kepada sekretaris Rama, jika tak diberi izin masuk, Siska pasti menggedor-gedor pintu perusahaan.

Siska masuk keruangan Rama tanpa permisi. Rama tak kaget melihatnya, karena ia tahu Siska pasti datang kesini kalau teleponnya beberapa kali tak diangkat.

"Ada apalagi?" Rama sinis

"Baiklah, aku akan mengalah kali ini." Siska pura-pura bersedih

"Mengalah maksudmu?" Rama mengernyitkan dahinya.

"Aku akan berhenti mengganggumu, aku akan membiarkanmu bersama dengan wanita yang kau cintai. Tapi, kumohon jangan kau sebarkan bukti apapun pada keluarga kita, dan izinkan aku sekali saja untuk bisa bersamamu malam ini. Aku ingin makan malam terakhir denganmu. Kumohon?" Pinta Siska.

"Aku yakin kau punya maksud tertentu. Tak mungkin kau mau mengalah seperti ini." Rama curiga

Bagaimana ini? Sepertinya dia curiga. Aku harus bersimpuh meminta maaf padanya Agar ia yakin dan tak mengira aku sedang merencanakan sesuatu. -Siska dalam hati-

Siska mendekat ke tempat Rama duduk. Siska membungkukkan badannya, ia jongkok dan memegang kedua kaki Rama. Ia bersimpuh memohon.

"Ram, tolong percaya sama aku. Kumohon. Aku malu kalau aibku diketahui keluarga kita. Aku hanya ingin menyudahi hubungan ini. Untuk apa aku memaksamu mencintaiku kalau ternyata ada wanita lain di hatimu? Aku lebih baik mengalah dan menerima kenyataan ini." Siska menangis tersedu-sedu

"Apa-apaan kau ini? Bangunlah! Aku tak suka ada wanita seperti itu. Kalau kau benar mengakui kesalahanmu. Ayo, kita bilang dihadapan semua keluarga besar kita" Ajak Rama

"Ja..jangan sekarang. Aku belum siap. Kumohon beri aku waktu, Ram."

"Kapan kau akan siap memberitahu mereka?" Rama memaksa

"Nanti, setelah kau izinkan aku makan malam berdua bersamamu. Yang akan menjadi makan malam terakhir kita. Kau tak mau?" Ucap Siska.

"Baiklah, aku mau. Ini akan menjadi waktu yang tepat. Kau atur semuanya. Aku akan datang nanti." Ucap Rama

"Baiklah, terimakasih Ram. Akan ku hubungi lagi nanti. Tapi kumohon jangan sampai kau sebarkan hal itu sebelum aku meminta maaf pada keluarga kita. " Siska memohon

"Baiklah, ku tunggu janjimu!" Rama memberi tatapan sinis.

Siska pun berlalu. Hatinya merasa puas. Mudah sekali Rama dibodohi. Ia harus membuat rencana ini berhasil. Kalau rencana ini berhasil Rama tak akan bisa pergi darinya. Ia segera menelepon sekretarisnya dan menyusun rencana yang akan ia lakukan malam ini.

***

Rama merasa tak enak kalau akan makan malam dengan Siska tetapi tak memberi tahu Gita.

"Hallo Git." Sapa Rama lewat telepon

"Iya, ada apa Pak?" Gita menjawab

"Nanti istirahat kita makan siang bareng ya, aku mau bicara sama kamu." Pinta Rama

"Oh, baiklah."

Waktu menunjukkan pukul 12.00 WIB. Rama menunggu Gita di depan pintu ruang staff accounting. Rama melambaikan tangannya pada Gita.

"Git, git. Tuh Pak Rama tercinta lo sudah menunggu." Intan melihat Rama

"Duh, pak Rama kok disitu sih? Bikin malu aja. Gimana kalau yang lain tahu?" Gita risih

"Gak apa-apa. Pede aja lo, lagian kalian gak ada hubungan apa-apa kan." Intan tersenyum

"Iya juga sih, kak"

Rama dan Gita jalan bersama menuju kantin. Banyak mata yang melihat mereka, tapi Rama terlihat biasa saja. Berbeda dengan Gita yang bertingkah gugup. Mereka memesan makanan.

"Git, aku mau kasih tau sesuatu sama kamu" Ucap Rama

"Apa itu pak?" Gita penasaran

"Tadi Siska datang keruangan ku." Rama serius

"Baguslah." Gita terlihat tidak senang

"Bukan begitu, dia mengakui kesalahannya. Dia minta aku jangan menyebarkan bukti perselingkuhannya. Dia akan meminta maaf pada keluargaku, tapi dia ingin aku bisa makan malam terakhir dengannya. Bagaimana menurutmu?" Rama meminta saran Gita

"Dia kan tunangan mu, terserah kau mau bagaimanapun juga." Gita jealous

"Kalau kau tidak suka, aku bisa membatalkannya" Rama jujur

"Tidak, kau makan malam saja dengannya. Mungkin benar ia telah sadar" Gita mencoba tersenyum

"Menurutmu begitu?" Rama bertanya

"Mungkin, ia juga akan malu kalau aibnya ketahuan." Ujar Gita

"Kau benar juga. Yang terpenting aku dan kau bisa bersatu. Tak lama lagi aku akan mengenalkan mu pada keluargaku" Ucap Rama mantap.

Gita tak menjawab. Ia hanya tersenyum. Sebenarnya, ia tak rela Rama harus makan malam dengan Siska. Tapi, apa boleh buat? Kalau Gita larang itu jelas tak mungkin. Biarlah, Dia tahan saja cemburu ini. Mungkin benar sebentar lagi Siska akan melepaskan Rama.

Semoga cinta kita sebentar lagi akan bersatu. Semoga saja benar Siska telah menyerah. Semoga saja keluargamu bisa menerimaku dengan baik. Itu yang selalu aku harapkan. Semoga kisah kita akan berakhir bahagia.

*Bersambung**

Terpopuler

Comments

Che Putri Badar

Che Putri Badar

tolong thor selamatkan si rama nya demi gak ngecewain aqu he....

2023-06-03

0

luiya tuzahra

luiya tuzahra

jgn sampe rama kena jbakan siska klw sampe berarti rama gak cerdas tdk mengantipasi aaaah jdi males bacanya klw sampe beneran

2023-05-03

0

Finsaido Malesaido

Finsaido Malesaido

bikin baper abis

2021-06-30

1

lihat semua
Episodes
1 Pandangan Pertama
2 Akhirnya bertemu
3 Fakta mengejutkan
4 Cinta itu rumit
5 Kisah Rama
6 Reuni
7 Berdua denganmu
8 Chatting on facebook
9 Full time with you
10 perasaanku sesungguhnya
11 Kesalahan termanis
12 On the way Bali
13 Di Pantai itu..
14 Memories at the sea
15 Kenyataan pahit
16 pengumuman pernikahan
17 Menemukanmu
18 Dirumah Sakit
19 kembali ke bandung
20 Rencana jahat Siska
21 Jebakan Siska
22 Maafkan aku Gita
23 Jangan tinggalkan aku
24 Sepertinya.......
25 Meet Siska, Meet Vina.
26 Maaf, aku pergi.
27 Gita, dimana kau?
28 Perkenalan
29 Isi hati
30 dekat denganmu & kegilaan Siska
31 Selalu saja bayangmu
32 Jalan-jalan with Gilvan
33 Aku mencintaimu
34 Hubungan serius
35 Kejujuranku
36 Mendesak Siska
37 Pengakuan
38 Pengakuan 2
39 Makan malam
40 Kerumah Gita
41 Menuju Malaysia
42 bertemu Vina
43 pertemuan denganmu
44 bertemu di rumah sakit
45 bertemu Ibunya
46 dirumah Gita
47 periksa kandungan
48 melahirkan buah hati
49 perseteruan
50 Vina
51 salam perpisahan
52 Kembali lagi
53 pulang
54 Tentang Siska
55 Pengawal Rey
56 Masalah baru
57 menuju hari bahagia
58 Permintaan Siska
59 Bayi Siska
60 surprise
61 Dikamar itu
62 Gilvan dan vina?
63 Menua bersamamu
64 Happy wedding
65 Malam itu
66 Baju Renang
67 kejujuran hati
68 Gara-gara Dimas
69 Tentang Nakka
70 Kehadiran Gilvan
71 Kesalahan terbesar
72 Rama usil
73 Hancurnya Vina
74 teka-teki
75 malam kedua
76 Rahasia Vina
77 POV Vina
78 Malam panjang
79 Bekerja hari 1
80 Ke rumah Vina
81 Sebenarnya.....
82 All about Vina
83 Hati yang terluka
84 meeting
85 Aku cemburu
86 H-1 Malaysia
87 Berangkat bersamaan
88 Malaysia dan Bandung
89 Lathi Challenge
90 Honeymoon part 1
91 Hari kedua
92 Kisah romantis
93 Ancaman
94 Ada aku untukmu
95 Bertemu GILVAN
96 Terluka
97 Sakit hati..
98 Kenapa harus Gita?
99 DILEMA
100 Melemparkan sahabatmu!
101 Ingatkah?
102 Maafkan aku, ya!
103 New York
104 Miaaaaaa
105 Merayu
106 Ingin bertemu
107 pembantu
108 Tas branded
109 Gita & Rama
110 apartemen
111 kebun binatang
112 POV Vina dan Gilvan
113 POV 2 Couple
114 Cinta
115 Cinta pertama
116 New York hari 1
117 New York 2
118 New York 3
119 New York 4
120 Mengungkap Fakta
121 kejujuran yang menyakitkan
122 Merelakan kepergian
123 Terakhir
124 Ekstra Part
125 Ekstra Part 2
126 Season 2 1. Surat Wasiat
127 S2 2. Gilvan kemana?
128 3. Bayi Perempuan
129 4. Siapa itu?
130 5. Teman baru
131 S2 6. GILVAN
132 Makan malam
133 Pertemuan
134 penjelasan
135 Perasaan ini?
136 bertemu gita
137 curhat
138 restoran
139 Gelisah
140 datang kembali
141 Anak itu..
142 Gita dan Rama
143 Mungkinkah dia?
144 melihat buaya
145 Siapa dia?
146 Vina masih egois
147 bertemu bersama
148 BUKTI
149 Pelayan baru
150 Akhirnya, aku tahu
151 Bantu aku
152 Apa maumu?
153 Kepala batu!
154 Tak ingat!
155 Ayo, pergi
156 Aku rindu
157 Maafkan kesalahanku
158 bertemu buaya lagi
159 Harus bagaimana?
160 Tak ku sangka
161 Terima kasih
162 Ketahuan
163 Aku jelaskan!
164 Ini untukmu..
165 Kepergok
166 Terbongkar
167 Jawaban
168 Lebih cepat lebih baik, tapi?
169 pertemuan pertama
170 One step Closer
171 perjodohan
172 Lampu hijau
173 Itu cucuku
174 bertemu!!!
175 Lamaran dan kemarahan
176 Perjanjian
177 Dilema kah?
178 Melihat kamu dan dia.
179 Menjelang..
180 Cie, Vina.
181 Perfect wedding
182 Yang kedua kalinya
183 Ada apa denganmu, Raina?
184 Lusa?
185 Membeli Mahar.
186 Hari pertama SAH
187 Masih saja, jutek.
188 Raina-ku
189 Lika-liku Raina.
190 Istri Fadli kah?
191 Wanita pintar ngeles
192 Belikan apa ya?
193 Tidur di sampingmu
194 Aku akan mencobanya!
195 Ke restoran Fadli.
196 Ketakutan Raina.
197 Duo gengsi
198 Tutorial dan referensi
199 Kita putus!
200 Aku hanya iseng!
201 Gimana rasanya?
202 Tahu ritme, gak sih?
203 Bertemu orang tuamu
204 Ada apa denganmu?
205 Melihat matahari terbenam.
206 Kasihan kamu, Fadli.
207 Keceplosan deh!
208 Romance Dinner
209 Bercinta dengan cinta
210 Mulai berani.
211 Menemui mu.
212 Menuju kebahagiaan
213 Wisuda
214 Akhir sebuah kisah.
215 Bonus chapter 1
216 Bonus Chapter 2.
217 Bonus Chapter 3, TAMAT.
218 Novel baru Kanayya & Kanakka
219 PENGUMUMAN JUDUL KANAKKA
220 Baca Yukkkkk
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Pandangan Pertama
2
Akhirnya bertemu
3
Fakta mengejutkan
4
Cinta itu rumit
5
Kisah Rama
6
Reuni
7
Berdua denganmu
8
Chatting on facebook
9
Full time with you
10
perasaanku sesungguhnya
11
Kesalahan termanis
12
On the way Bali
13
Di Pantai itu..
14
Memories at the sea
15
Kenyataan pahit
16
pengumuman pernikahan
17
Menemukanmu
18
Dirumah Sakit
19
kembali ke bandung
20
Rencana jahat Siska
21
Jebakan Siska
22
Maafkan aku Gita
23
Jangan tinggalkan aku
24
Sepertinya.......
25
Meet Siska, Meet Vina.
26
Maaf, aku pergi.
27
Gita, dimana kau?
28
Perkenalan
29
Isi hati
30
dekat denganmu & kegilaan Siska
31
Selalu saja bayangmu
32
Jalan-jalan with Gilvan
33
Aku mencintaimu
34
Hubungan serius
35
Kejujuranku
36
Mendesak Siska
37
Pengakuan
38
Pengakuan 2
39
Makan malam
40
Kerumah Gita
41
Menuju Malaysia
42
bertemu Vina
43
pertemuan denganmu
44
bertemu di rumah sakit
45
bertemu Ibunya
46
dirumah Gita
47
periksa kandungan
48
melahirkan buah hati
49
perseteruan
50
Vina
51
salam perpisahan
52
Kembali lagi
53
pulang
54
Tentang Siska
55
Pengawal Rey
56
Masalah baru
57
menuju hari bahagia
58
Permintaan Siska
59
Bayi Siska
60
surprise
61
Dikamar itu
62
Gilvan dan vina?
63
Menua bersamamu
64
Happy wedding
65
Malam itu
66
Baju Renang
67
kejujuran hati
68
Gara-gara Dimas
69
Tentang Nakka
70
Kehadiran Gilvan
71
Kesalahan terbesar
72
Rama usil
73
Hancurnya Vina
74
teka-teki
75
malam kedua
76
Rahasia Vina
77
POV Vina
78
Malam panjang
79
Bekerja hari 1
80
Ke rumah Vina
81
Sebenarnya.....
82
All about Vina
83
Hati yang terluka
84
meeting
85
Aku cemburu
86
H-1 Malaysia
87
Berangkat bersamaan
88
Malaysia dan Bandung
89
Lathi Challenge
90
Honeymoon part 1
91
Hari kedua
92
Kisah romantis
93
Ancaman
94
Ada aku untukmu
95
Bertemu GILVAN
96
Terluka
97
Sakit hati..
98
Kenapa harus Gita?
99
DILEMA
100
Melemparkan sahabatmu!
101
Ingatkah?
102
Maafkan aku, ya!
103
New York
104
Miaaaaaa
105
Merayu
106
Ingin bertemu
107
pembantu
108
Tas branded
109
Gita & Rama
110
apartemen
111
kebun binatang
112
POV Vina dan Gilvan
113
POV 2 Couple
114
Cinta
115
Cinta pertama
116
New York hari 1
117
New York 2
118
New York 3
119
New York 4
120
Mengungkap Fakta
121
kejujuran yang menyakitkan
122
Merelakan kepergian
123
Terakhir
124
Ekstra Part
125
Ekstra Part 2
126
Season 2 1. Surat Wasiat
127
S2 2. Gilvan kemana?
128
3. Bayi Perempuan
129
4. Siapa itu?
130
5. Teman baru
131
S2 6. GILVAN
132
Makan malam
133
Pertemuan
134
penjelasan
135
Perasaan ini?
136
bertemu gita
137
curhat
138
restoran
139
Gelisah
140
datang kembali
141
Anak itu..
142
Gita dan Rama
143
Mungkinkah dia?
144
melihat buaya
145
Siapa dia?
146
Vina masih egois
147
bertemu bersama
148
BUKTI
149
Pelayan baru
150
Akhirnya, aku tahu
151
Bantu aku
152
Apa maumu?
153
Kepala batu!
154
Tak ingat!
155
Ayo, pergi
156
Aku rindu
157
Maafkan kesalahanku
158
bertemu buaya lagi
159
Harus bagaimana?
160
Tak ku sangka
161
Terima kasih
162
Ketahuan
163
Aku jelaskan!
164
Ini untukmu..
165
Kepergok
166
Terbongkar
167
Jawaban
168
Lebih cepat lebih baik, tapi?
169
pertemuan pertama
170
One step Closer
171
perjodohan
172
Lampu hijau
173
Itu cucuku
174
bertemu!!!
175
Lamaran dan kemarahan
176
Perjanjian
177
Dilema kah?
178
Melihat kamu dan dia.
179
Menjelang..
180
Cie, Vina.
181
Perfect wedding
182
Yang kedua kalinya
183
Ada apa denganmu, Raina?
184
Lusa?
185
Membeli Mahar.
186
Hari pertama SAH
187
Masih saja, jutek.
188
Raina-ku
189
Lika-liku Raina.
190
Istri Fadli kah?
191
Wanita pintar ngeles
192
Belikan apa ya?
193
Tidur di sampingmu
194
Aku akan mencobanya!
195
Ke restoran Fadli.
196
Ketakutan Raina.
197
Duo gengsi
198
Tutorial dan referensi
199
Kita putus!
200
Aku hanya iseng!
201
Gimana rasanya?
202
Tahu ritme, gak sih?
203
Bertemu orang tuamu
204
Ada apa denganmu?
205
Melihat matahari terbenam.
206
Kasihan kamu, Fadli.
207
Keceplosan deh!
208
Romance Dinner
209
Bercinta dengan cinta
210
Mulai berani.
211
Menemui mu.
212
Menuju kebahagiaan
213
Wisuda
214
Akhir sebuah kisah.
215
Bonus chapter 1
216
Bonus Chapter 2.
217
Bonus Chapter 3, TAMAT.
218
Novel baru Kanayya & Kanakka
219
PENGUMUMAN JUDUL KANAKKA
220
Baca Yukkkkk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!