Kisah Rama

Hari-hari bekerja makin berat saja bagi Gita. Apalagi, ketika Rama mengancamnya. Akan memperhatikan tingkah lakunya. Tapi untuk berhenti dari perusahaan inipun ia tak mungkin. Jelas-jelas sangat sulit untuk bisa bekerja di perusahaan ini. Perusahaan terbaik di Asia, dan mendapatkan julukan The Great Asia. Perusahaan yang dibangun oleh keluarga Rama, lebih tepatnya kakek Rama yang membangun perusahaan ini dari nol.

"Hi cantik. Kemana aja sih? Baru keliatan lagi." Goda dimas ketika Gita berjalan menuju gedung perusahaan.

"Eh, Kak Dim. Aku baik-baik aja kok. Ia nih, baru ketemu lagi kita. Oh iya, Kak Dim kerja di bagian apa sih? Kok aku gak pernah lihat." Tanya Gita.

"Aku di bagian marketing Git. Manager marketing. Jadi, terkadang aku di lapangan dan jarang di kantor."

"Oh, pantesan aku jarang liat Kak Dimas." Berjalan bersama memasuki gedung perusahaan.

Tanpa disadari mereka berdua, ternyata ada sepasang mata yang sedang memperhatikan Gita dan Dimas. Ya, Rama sedang memperhatikan mereka berdua dari dalam mobil. Diam-diam ternyata Rama memperhatikan Gita lebih dari itu. Hal yang membuatnya tak mengerti sampai sekarang adalah mengapa ketika Rama mencium Gita, perasaan hangat mengalir di sekujur tubuhnya. Seakan otaknya memaksa untuk selalu memikirkan Gita. Dia seakan menikmatinya dan menginginkannya. Jelas-jelas Rama telah memiliki Siska, tunangan sekaligus wanita yang dijodohkan oleh orang tuanya.

Memang dahulu Rama menolak habis-habisan dijodohkan dengan Siska. Tetapi, Siska tak patah semangat. Dia terus menggoda dan mendekati Rama, sampai pada akhirnya Rama jatuh hati kepada Siska, dan terbuai dalam permainan Siska.

Rama bersikap lembut dan menyayangi Siska sepenuh hati. Semasa kuliah mereka selalu bersama. Rama sangat percaya kepada Siska, wanita yang ia puja. Sampai pada akhirnya, Mereka pun bertunangan. Meskipun itu perintah kedua orang tua mereka, tetapi Rama pun menginginkannya juga. Karena Rama sudah menyayangi Siska.

Tiga bulan setelah pertunangan tersebut, Siska kepergok tidur di hotel dengan lelaki lain. Amarah Rama tak tertahan. Dia mengamuk habis-habisan. Siska memohon ampun dan bersimpuh dihadapan Rama. Tak bisa dipercaya wanita yang ia sayangi mengkhianatinya. Rama sangat ingin menyudahi pertunangan tersebut, tetapi ini sungguh tak mungkin. Karena ikatan kedua keluarga mereka semakin erat setelah pertunangan itu terjadi. Karena perselingkuhan Siska lah, yang membuat Sifat Rama berubah 180° seperti sekarang ini.

Rama tak mau di injak-injak oleh siapapun. Bersikap lemah lembut seperti biasanya, hanya membuat orang lain bersikap seenaknya kepada dirinya. Maka dari itu, dia tak ingin kisah kelam tersebut terulang kembali, itulah yang menjadi alasan Rama berubah. Hal yang tak diketahui Gita, hal yang membuat Gita heran melihat sifat Cinta pertamanya yang berubah.

Mungkin kalau itu cewek bukan pacarnya si Dimas, gue bisa dapetin dia kali ya? Ehh.. Gila, gila lo Ram!!! Bener-bener gak ada akhlak emang gue. Kenapa hati gue bisa ngomong kayak begitu? Gila aja. masa baru ciuman segitu aja gue udah mulai tertarik sama tu cewek? Parah banget emang gue. Dear hati, tolong kondisikan sifat elu ya! Kalo elu masih mau gue pakai di diri gue, bersikaplah sopan santun, jangan ngelunjak. Mengerti? Gumam Rama kikuk.

Rama berjalan melewati kubik tempat Gita bekerja. Sekilas ia melihat kearah Gita. Dia melihat Gita sedang sibuk bekerja, tak sadar ia pun tersenyum melihat wajah cantik Gita. Gita memang cantik, kecantikannya benar-benar alami. Tanpa dipoles make up pun dia sudah terlihat cantik, apalagi kalau Gita berdandan.

Hati, kenapa lu musti senyum liat cewek bodoh itu? Tolong ya tolong, ini peringatan dari gue. Lo harus jaga sikap lo. Jangan seenaknya nyuruh bibir gue buat senyum liat cewe itu. Sialan. Umpat Rama dalam hati.

Jatuh cinta terkadang memang membuat kita bertingkah bodoh, bertingkah diluar nalar logika kita. Hati dan pikiran tak akan pernah sinkron dengan apa yang diucapkan. Ketika hati memilih mencintai, namun bibir berkata tidak, saat itulah ego sedang menguasai diri kita. Berhati-hatilah dengan cinta. Kekuatannya bisa mengalahkan segalanya.

Rama mulai berkutat dengan kesibukannya. Bahkan, ia sudah mulai mengabaikan Siska. Handphonenya berdering berkali-kali Tapi, Rama enggan mengangkatnya. Dilihatnya, tertulis kontak "Sweet Hubby" panggilan tak terjawab sebanyak tujuh kali.

-Kediaman Siska-

"Rama sialan!!! Kenapa sekarang dia mengabaikan gue kayak gini? Apa dia udah mulai bosen sama hubungan ini? Oh, No! Jangan sampai itu terjadi. Bisa-bisa, ATM berjalan gue hilang kalau begini caranya. Berfikir Sis, berfikir!!! Harus gimana ya gue? Deketin Mamy nya Rama? Gak mungkin kan? Dia sedang liburan di Eropa. Duh.. sekarang Rama lagi apa ya? Apa gue ke perusahaan aja sekarang? Secara gue kan sekarang Brand Ambassadornya perusahaan Rama. Kenapa juga gue gak boleh ke sana? Pinter. Siska emang cewek paling pinter. Oke Good, sekarang gue ganti baju dulu, dandan yang cakep biar Rama luluh liat gue!" Ucap Siska menggebu-gebu.

Sementara itu di Angkasa Putra Group sedang disibukkan dengan tugas baru. Sebentar lagi pimpinan tertinggi atau kakek Rama akan pulang dari Eropa, dan akan menghadiri hari jadi Angkasa Putra Grup yang ke 56 tahun. Entah apa yang akan terjadi di hari jadi perusahaan, tetapi yang jelas semua karyawan diharapkan bersiap, dan memberikan yang terbaik.

Begitupun juga Rama, dia sedang sibuk menandatangani proposal untuk hari jadi perusahaan. Dia harus meninjau dan melihat bagaimana tata acara yang akan dilaksanakan sekitar dua minggu lagi. Tugasnya sebagai direktur keuangan merangkap kemana-mana, karena hanya ia satu-satunya penerus Angkasa Putra Grup. Adiknya perempuan, dan sedang kuliah diluar negeri.

Setelah beberapa jam kemudian, akhirnya Siska sampai juga di perusahaan Rama. Dia tergesa-gesa masuk kedalam gedung ini.

Perusahaan sebesar ini, sebentar lagi akan jadi milikku. Tinggal selangkah lagi, menuju pelaminan dan aku akan jadi Nyonya Hanggara putra pemilik perusahaan. Rama memang tak sehebat lelaki yang sering ia tiduri, tetapi kekayaan Rama membuat Siska tak bisa melepaskannya. Ia bersenang-senang dengan lelaki diluar sana karena merasa Rama itu tak asyik, hanya lelaki polos yang bucin terhadapnya. Siska memerlukan lelaki yang gairahnya sama seperti dirinya.

Semua mata tertuju pada Siska. Gadis yang mempunyai tubuh ideal dan lekuk tubuh bak gitar spanyol mampu membuat semua orang terpana melihatnya, terutama para pekerja pria di sana. Dia model yang cukup cantik, kakinya yang jenjang menambah aura keseksiannya.

Ketika melewati ruang kerja Gita di Staff Accounting, Gita pun terpana melihat kecantikan Siska. Semua orang melihat kearahnya. Cantik, Itulah kata yang dilontarkan setiap orang.

"Mbak, cewek itu siapa? cantik banget. Dia kerja disini?" Tanya Gita

"Huss.. sembarangan kamu, dia gak kerja disini. Denger-denger dia itu Tunangannya Direktur, Git!" Jawab Rani.

Tunangannya Kak Rama? Luar biasa... Sungguh cantik sekali. Melihatnya saja sudah membuat Gita tak percaya diri. Teringat kejadian beberapa hari yang lalu ketika Rama marah padanya. Dia berkata Apa dengan mencium itu berarti suka padaku? Tentu saja jawabannya TIDAK. Karena, wanita yang jadi tunangannya saja jauh lebih segalanya daripada diriku. Lantas mengapa Kak? Lantas mengapa kau mencium ku? Mencium ku dengan lembut dan penuh perasaan hangat? Jujur, aku tak tahu apa alasanmu. Mengapa kau harus mencium ku jelas-jelas kau punya wanita yang lebih baik dariku? Gumam gita sedih.

"Cantik banget ya mbak, tunangannya Pak Rama. Mereka pasti bahagia sekali. Kak Rama tampan, dan wanita itu cantik sekali. Mereka pasangan yang cocok." Ujar Gita, sedikit ada perasaan tak terima.

"Tapi kamu jangan bilang siapa-siapa ya?" ucap Rani berbisik.

"Emang kenapa mbak?" Jawab Gita penasaran.

"Denger-denger gosip yang beredar nih ya, tunangannya Direktur itu pernah ketahuan selingkuh. Dan itu terjadi lagi baru-baru ini. Tapi, Direktur gak bisa lepasin tunangannya karena keterikatan antara dua keluarga mereka yang sudah terjalin sejak lama. Makanya direktur itu angkuh dan ketus, karena dia tidak bisa mengontrol emosinya. Dia tak tahu tempat untuk meluapkan amarahnya. Contohnya sama kamu, waktu itu dia marah besar kan? Karena wanita itu mungkin penyebabnya." Bisik Rani

"Hah? serius mbak? Kok tega ya wanita itu. Harusnya dia beruntung memiliki Pak Rama. Kenapa dia bisa seperti itu. Dia wanita yang tak pandai bersyukur." Celoteh Gita

"Syuttt. Udah ah Ghibah nya. Takut ketahuan. Ayok, fokus kerja lagi." Ajak Rani

"Hihi.. Iya mbak, maaf" Ujar Gita.

Gita memikirkan perkataan Mbak Rani barusan. Mungkinkah Sifat Rama yang sekarang ini ada hubungannya dengan tunangan Rama? Jelas-jelas dulu aku mengenal Kak Rama adalah sosok yang kalem dan ramah, karena itulah aku menyukainya. Tapi sekarang? lihatlah betapa angkuh dan arogannya dia. Justru membuatku kesal dengan tingkah lakunya sekarang ini. Kalau memang sifat Kak Rama ada kaitan dengan tunangannya, tapi mengapa kak Rama tak melepaskan saja wanita itu? Ah, mungkin Kak Rama pun mencintainya. Wajar saja saja meskipun sudah disakiti tapi dia tetap bersamanya. Itulah Cinta, se-pedih apapun kau pasti mempertahankannya. Iyakan?

"Ijinkan saya masuk. Kamu tahu kan siapa saya?" Tegas Siska

"Maaf, tapi Pak Rama sedang sibuk. Dia tidak mengizinkan siapapun masuk keruangan nya." Jawab Sekretaris Rama, Andin namanya.

"Minggir." Menghempaskan tubuh Sekretaris Andin, dan membuka paksa pintu ruangan kerja Rama.

"Kenapa kamu gak angkat telepon dari aku HAH?" Siska kesal.

"Aku sibuk. Kamu gak liat?" jawab Rama acuh.

"Tapi nggak gitu juga dong. Sesibuk apapun kamu, aku yang tetap harus jadi prioritas mu." Ucap Siska

"Sudahlah, aku sedang banyak kerjaan. Kamu sekarang lebih baik pulang. Nanti malam ku jemput ke rumahmu, kita pergi ke acara reuni." Jelas Rama

"Kamu yaaa, jauh-jauh aku berangkat dari rumah demi nemuin kamu. Dan sekarang kamu nyuruh aku pergi? Kenapa sih kamu jadi cuek gini? Kita kan udah sepakat lupakan masa lalu dan akan menata masa depan. Iya kan?" Ucap Siska geram

"Iya, aku tahu. Sekarang aku sedang sibuk. Kamu harus mengerti. Nanti malam kan bisa ketemu. Aku jemput kamu." menyudahi pembicaraan

Terpaksa Siska pun pulang dengan kekecewaan. Dan apalagi itu? Reuni? Kenapa Rama itu tidak mengasyikkan sekali sih? Kenapa hanya acara reuni? Pasti membosankan. Belum pernah sekalipun Rama mengajak Siska clubbing atau sekedar minum di diskotik. Rama kolot sekali. Siska yang terbiasa dengan dunia malam harus mengalah karena kelakuan kolot Rama.

***

Sudah lebih dari seminggu Gita tak menemui sahabat karibnya, Vina. Dia terlalu sibuk hingga lupa untuk sekedar menyapa Vina. Setelah pulang kerja, Gita memutuskan untuk pergi ke Cafe tempat Vina bekerja. Gita ingin menceritakan banyak hal kepadanya.

"HAHHHH??? Gak salah lo Git? lo pasti becanda kan? Gila lo!!!" Ucap Vina tak percaya ketika Gita menceritakan bahwa Rama pernah menciumnya.

Haduh. Kenapa aku ceroboh sekali? Kenapa aku malah menceritakan ini pada Vina? Bukankah ancaman Kak Rama sangat menakutkan? Oh my God, Vina. Kumohon, jaga rahasia ini rapat-rapat. Aku hanya tak tahu harus berbagi pada siapa. Yang aku punya dan bisa ku percaya hanyalah Vina, sahabatku satu-satunya. Batin Gita

"Syutttttt. Berisik. pelan-pelan lo ngomongnya. Plis, gue mohon dengan sangat. Setelah ini lo harus pura-pura lupa dan pura-pura gak denger tadi gue ngomong apa. Kalo lo setuju, gue bakal lanjutin ceritanya." Tawar Gita.

"Oke, Git. Lo bisa percaya sama gue kan? sekarang jelasin!!!" ujar Vina penasaran.

Gita menceritakan saat Rama mengantar ia pulang, dan saat itulah kejadian tak diinginkan itu terjadi. Tetapi, tak ada penyesalan di hati Gita, justru malah sebaliknya. Gita pun menceritakan tentang tunangannya Rama kepada Vina. Vina mendengarkan dengan baik, dan mengisyaratkan bahwa ia akan menjaga obrolan ini rapat-rapat. Karena yang dibincangkan adalah seseorang yang angkuh. Mereka harus pandai menutup mulut.

"Gak nyangka gue Git. bener-bener daebakkkkk ini sih! Dan, lo? Dimas ngaku kalo lo pacarnya dia? berani banget tu dia. Lo harusnya cegah dong Dimas kayak gitu. Pembunuhan karakter itu namanya Git!"

"Justru itu,gue juga kesel sama Kak Dim. Tapi apa mau dikata, katanya itu juga buat ngelindungin gue dari Kak Rama.Dia khawatir sama gue. Takunya Rama makin seenaknya bertingkah, katanya." Jelas Gita

"Gue yakin, itu alibi si Dimas aja Git! Kayaknya dia emang suka beneran sama lo. Dari dulu juga dia selalu caper kan sama lo."

"Yah.. Semoga saja itu tidak benar. Karena aku sudah menganggapnya sebagai kakakku sendiri Dia orang yang baik"

Mereka berdua tertawa ria melepaskan kerinduan. Sambil menyantap makanan dari cafe tempat Vina bekerja. Karena waktu sudah menunjukan angka 5 sore, Gita bergegas pulang menuju rumahnya dan berpamitan pada sabahat nya Vina.

Gita sedang merebahkan badannya di kasur empuknya. Sambil memakan snack dan mendengarkan musik, lagu Someone Who Loved nya Lewis Capaldi. Lagu tersebut mengingatkannya pada Rama.

🎵🎵I need somebody to heal

Somebody to know

Somebody to have

Somebody to hold

It's easy to say

But it's never the same

I guess I kinda liked the way you numbed all the pain🎵🎵

Tak lama kemudian, gawai Gita berbunyi. Ternyata Dimas meneleponnya. Ada apa sore-sore begini dia meneleponku. Pikir Gita.

"Hallo kak, ada apa?" tanya Gita ramah

"Git, lo dimana? Nanti malem ada acara gak?" tanya Dimas

"Di rumah. Kayaknya nggak ada deh. Emang kenapa kak?" Ucap Gita

"Gue lupa hari ini ada reuni anak-anak Basket jaman SMA dulu. Nah, gue mau minta bantuan lu dong Git. Ikut gue ke sana yuk ntr malem jam tujuh, yaa please?" Pinta Dimas

"Hah? Aku ikut kak Dimas? Kenapa Kak Dimas gak sendiri aja? Aku gak mau ikut ah Kak, malu." jawab Gita.

"Ayolah, sekali ini aja. Lu kan pacar boongannya gua Git. Malu gua kalo teterusan sendiri ke acara reuni. Ayolah, mau ya mau. Rama juga dateng kok, lo kan udah kenal, jadi gak bakal canggung meskipun banyak yang lain." Bujuk Dimas

Mendengar kata "Rama" disebut entah kenapa membuat hati Gita meluluh. Dia menerima ajakan dimas untuk datang ke acara reuni dan berpura-pura lagi menjadi pacar bohongannya Dimas. Apa ini tidak kelewatan? Ah,biarlah. Hanya pura-pura ini kan? Gita luluh bukan karena ajakan Dimas yang agak memaksa, tetapi karena nama Rama disebut. Entah mengapa hatinya tak bisa membenci Rama meskipun sudah berulang kali Rama membuat Gita bersedih.

Gita bersolek didepan cermin dan menyisir rambutnya yang lurus sebahu. Ditempat kerja Gita selalu mengikat rambutnya agar lebih terkesan formal. Untuk saat ini, karena ini acara bebas, Gita mengurai rambutnya bebas. Dia terlibat sangat menawan, dengan rambut terurai dan dress selutut membuat penampilannya sungguh elegant.

Mengapa aku harus repot-repot berdandan seperti ini? Untuk siapa aku harus secantik ini? Toh, ini hanya pacaran rekayasa kok. Tapi kenapa ketika nama Kak Rama disebut, aku begitu semangat? Kak Rama? kenapa selalu namanya dan bayangannya yang muncul ketika aku sedang berfikir. Kenapa harus kak Rama?

Bersambung*...

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

aduh.. gita jgn begok dong.. cinta buta tuh namanya... jaga harga diri perempuan dong...

2022-09-05

0

Heny Ekawati

Heny Ekawati

rama bodoh ya mau aj diporotin siska dan diselingkuhi berkali kali

2021-09-25

1

Diah Arie Wulandari

Diah Arie Wulandari

kak penasaran nih babang Rama dan Gita visualnya dong

2021-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 Pandangan Pertama
2 Akhirnya bertemu
3 Fakta mengejutkan
4 Cinta itu rumit
5 Kisah Rama
6 Reuni
7 Berdua denganmu
8 Chatting on facebook
9 Full time with you
10 perasaanku sesungguhnya
11 Kesalahan termanis
12 On the way Bali
13 Di Pantai itu..
14 Memories at the sea
15 Kenyataan pahit
16 pengumuman pernikahan
17 Menemukanmu
18 Dirumah Sakit
19 kembali ke bandung
20 Rencana jahat Siska
21 Jebakan Siska
22 Maafkan aku Gita
23 Jangan tinggalkan aku
24 Sepertinya.......
25 Meet Siska, Meet Vina.
26 Maaf, aku pergi.
27 Gita, dimana kau?
28 Perkenalan
29 Isi hati
30 dekat denganmu & kegilaan Siska
31 Selalu saja bayangmu
32 Jalan-jalan with Gilvan
33 Aku mencintaimu
34 Hubungan serius
35 Kejujuranku
36 Mendesak Siska
37 Pengakuan
38 Pengakuan 2
39 Makan malam
40 Kerumah Gita
41 Menuju Malaysia
42 bertemu Vina
43 pertemuan denganmu
44 bertemu di rumah sakit
45 bertemu Ibunya
46 dirumah Gita
47 periksa kandungan
48 melahirkan buah hati
49 perseteruan
50 Vina
51 salam perpisahan
52 Kembali lagi
53 pulang
54 Tentang Siska
55 Pengawal Rey
56 Masalah baru
57 menuju hari bahagia
58 Permintaan Siska
59 Bayi Siska
60 surprise
61 Dikamar itu
62 Gilvan dan vina?
63 Menua bersamamu
64 Happy wedding
65 Malam itu
66 Baju Renang
67 kejujuran hati
68 Gara-gara Dimas
69 Tentang Nakka
70 Kehadiran Gilvan
71 Kesalahan terbesar
72 Rama usil
73 Hancurnya Vina
74 teka-teki
75 malam kedua
76 Rahasia Vina
77 POV Vina
78 Malam panjang
79 Bekerja hari 1
80 Ke rumah Vina
81 Sebenarnya.....
82 All about Vina
83 Hati yang terluka
84 meeting
85 Aku cemburu
86 H-1 Malaysia
87 Berangkat bersamaan
88 Malaysia dan Bandung
89 Lathi Challenge
90 Honeymoon part 1
91 Hari kedua
92 Kisah romantis
93 Ancaman
94 Ada aku untukmu
95 Bertemu GILVAN
96 Terluka
97 Sakit hati..
98 Kenapa harus Gita?
99 DILEMA
100 Melemparkan sahabatmu!
101 Ingatkah?
102 Maafkan aku, ya!
103 New York
104 Miaaaaaa
105 Merayu
106 Ingin bertemu
107 pembantu
108 Tas branded
109 Gita & Rama
110 apartemen
111 kebun binatang
112 POV Vina dan Gilvan
113 POV 2 Couple
114 Cinta
115 Cinta pertama
116 New York hari 1
117 New York 2
118 New York 3
119 New York 4
120 Mengungkap Fakta
121 kejujuran yang menyakitkan
122 Merelakan kepergian
123 Terakhir
124 Ekstra Part
125 Ekstra Part 2
126 Season 2 1. Surat Wasiat
127 S2 2. Gilvan kemana?
128 3. Bayi Perempuan
129 4. Siapa itu?
130 5. Teman baru
131 S2 6. GILVAN
132 Makan malam
133 Pertemuan
134 penjelasan
135 Perasaan ini?
136 bertemu gita
137 curhat
138 restoran
139 Gelisah
140 datang kembali
141 Anak itu..
142 Gita dan Rama
143 Mungkinkah dia?
144 melihat buaya
145 Siapa dia?
146 Vina masih egois
147 bertemu bersama
148 BUKTI
149 Pelayan baru
150 Akhirnya, aku tahu
151 Bantu aku
152 Apa maumu?
153 Kepala batu!
154 Tak ingat!
155 Ayo, pergi
156 Aku rindu
157 Maafkan kesalahanku
158 bertemu buaya lagi
159 Harus bagaimana?
160 Tak ku sangka
161 Terima kasih
162 Ketahuan
163 Aku jelaskan!
164 Ini untukmu..
165 Kepergok
166 Terbongkar
167 Jawaban
168 Lebih cepat lebih baik, tapi?
169 pertemuan pertama
170 One step Closer
171 perjodohan
172 Lampu hijau
173 Itu cucuku
174 bertemu!!!
175 Lamaran dan kemarahan
176 Perjanjian
177 Dilema kah?
178 Melihat kamu dan dia.
179 Menjelang..
180 Cie, Vina.
181 Perfect wedding
182 Yang kedua kalinya
183 Ada apa denganmu, Raina?
184 Lusa?
185 Membeli Mahar.
186 Hari pertama SAH
187 Masih saja, jutek.
188 Raina-ku
189 Lika-liku Raina.
190 Istri Fadli kah?
191 Wanita pintar ngeles
192 Belikan apa ya?
193 Tidur di sampingmu
194 Aku akan mencobanya!
195 Ke restoran Fadli.
196 Ketakutan Raina.
197 Duo gengsi
198 Tutorial dan referensi
199 Kita putus!
200 Aku hanya iseng!
201 Gimana rasanya?
202 Tahu ritme, gak sih?
203 Bertemu orang tuamu
204 Ada apa denganmu?
205 Melihat matahari terbenam.
206 Kasihan kamu, Fadli.
207 Keceplosan deh!
208 Romance Dinner
209 Bercinta dengan cinta
210 Mulai berani.
211 Menemui mu.
212 Menuju kebahagiaan
213 Wisuda
214 Akhir sebuah kisah.
215 Bonus chapter 1
216 Bonus Chapter 2.
217 Bonus Chapter 3, TAMAT.
218 Novel baru Kanayya & Kanakka
219 PENGUMUMAN JUDUL KANAKKA
220 Baca Yukkkkk
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Pandangan Pertama
2
Akhirnya bertemu
3
Fakta mengejutkan
4
Cinta itu rumit
5
Kisah Rama
6
Reuni
7
Berdua denganmu
8
Chatting on facebook
9
Full time with you
10
perasaanku sesungguhnya
11
Kesalahan termanis
12
On the way Bali
13
Di Pantai itu..
14
Memories at the sea
15
Kenyataan pahit
16
pengumuman pernikahan
17
Menemukanmu
18
Dirumah Sakit
19
kembali ke bandung
20
Rencana jahat Siska
21
Jebakan Siska
22
Maafkan aku Gita
23
Jangan tinggalkan aku
24
Sepertinya.......
25
Meet Siska, Meet Vina.
26
Maaf, aku pergi.
27
Gita, dimana kau?
28
Perkenalan
29
Isi hati
30
dekat denganmu & kegilaan Siska
31
Selalu saja bayangmu
32
Jalan-jalan with Gilvan
33
Aku mencintaimu
34
Hubungan serius
35
Kejujuranku
36
Mendesak Siska
37
Pengakuan
38
Pengakuan 2
39
Makan malam
40
Kerumah Gita
41
Menuju Malaysia
42
bertemu Vina
43
pertemuan denganmu
44
bertemu di rumah sakit
45
bertemu Ibunya
46
dirumah Gita
47
periksa kandungan
48
melahirkan buah hati
49
perseteruan
50
Vina
51
salam perpisahan
52
Kembali lagi
53
pulang
54
Tentang Siska
55
Pengawal Rey
56
Masalah baru
57
menuju hari bahagia
58
Permintaan Siska
59
Bayi Siska
60
surprise
61
Dikamar itu
62
Gilvan dan vina?
63
Menua bersamamu
64
Happy wedding
65
Malam itu
66
Baju Renang
67
kejujuran hati
68
Gara-gara Dimas
69
Tentang Nakka
70
Kehadiran Gilvan
71
Kesalahan terbesar
72
Rama usil
73
Hancurnya Vina
74
teka-teki
75
malam kedua
76
Rahasia Vina
77
POV Vina
78
Malam panjang
79
Bekerja hari 1
80
Ke rumah Vina
81
Sebenarnya.....
82
All about Vina
83
Hati yang terluka
84
meeting
85
Aku cemburu
86
H-1 Malaysia
87
Berangkat bersamaan
88
Malaysia dan Bandung
89
Lathi Challenge
90
Honeymoon part 1
91
Hari kedua
92
Kisah romantis
93
Ancaman
94
Ada aku untukmu
95
Bertemu GILVAN
96
Terluka
97
Sakit hati..
98
Kenapa harus Gita?
99
DILEMA
100
Melemparkan sahabatmu!
101
Ingatkah?
102
Maafkan aku, ya!
103
New York
104
Miaaaaaa
105
Merayu
106
Ingin bertemu
107
pembantu
108
Tas branded
109
Gita & Rama
110
apartemen
111
kebun binatang
112
POV Vina dan Gilvan
113
POV 2 Couple
114
Cinta
115
Cinta pertama
116
New York hari 1
117
New York 2
118
New York 3
119
New York 4
120
Mengungkap Fakta
121
kejujuran yang menyakitkan
122
Merelakan kepergian
123
Terakhir
124
Ekstra Part
125
Ekstra Part 2
126
Season 2 1. Surat Wasiat
127
S2 2. Gilvan kemana?
128
3. Bayi Perempuan
129
4. Siapa itu?
130
5. Teman baru
131
S2 6. GILVAN
132
Makan malam
133
Pertemuan
134
penjelasan
135
Perasaan ini?
136
bertemu gita
137
curhat
138
restoran
139
Gelisah
140
datang kembali
141
Anak itu..
142
Gita dan Rama
143
Mungkinkah dia?
144
melihat buaya
145
Siapa dia?
146
Vina masih egois
147
bertemu bersama
148
BUKTI
149
Pelayan baru
150
Akhirnya, aku tahu
151
Bantu aku
152
Apa maumu?
153
Kepala batu!
154
Tak ingat!
155
Ayo, pergi
156
Aku rindu
157
Maafkan kesalahanku
158
bertemu buaya lagi
159
Harus bagaimana?
160
Tak ku sangka
161
Terima kasih
162
Ketahuan
163
Aku jelaskan!
164
Ini untukmu..
165
Kepergok
166
Terbongkar
167
Jawaban
168
Lebih cepat lebih baik, tapi?
169
pertemuan pertama
170
One step Closer
171
perjodohan
172
Lampu hijau
173
Itu cucuku
174
bertemu!!!
175
Lamaran dan kemarahan
176
Perjanjian
177
Dilema kah?
178
Melihat kamu dan dia.
179
Menjelang..
180
Cie, Vina.
181
Perfect wedding
182
Yang kedua kalinya
183
Ada apa denganmu, Raina?
184
Lusa?
185
Membeli Mahar.
186
Hari pertama SAH
187
Masih saja, jutek.
188
Raina-ku
189
Lika-liku Raina.
190
Istri Fadli kah?
191
Wanita pintar ngeles
192
Belikan apa ya?
193
Tidur di sampingmu
194
Aku akan mencobanya!
195
Ke restoran Fadli.
196
Ketakutan Raina.
197
Duo gengsi
198
Tutorial dan referensi
199
Kita putus!
200
Aku hanya iseng!
201
Gimana rasanya?
202
Tahu ritme, gak sih?
203
Bertemu orang tuamu
204
Ada apa denganmu?
205
Melihat matahari terbenam.
206
Kasihan kamu, Fadli.
207
Keceplosan deh!
208
Romance Dinner
209
Bercinta dengan cinta
210
Mulai berani.
211
Menemui mu.
212
Menuju kebahagiaan
213
Wisuda
214
Akhir sebuah kisah.
215
Bonus chapter 1
216
Bonus Chapter 2.
217
Bonus Chapter 3, TAMAT.
218
Novel baru Kanayya & Kanakka
219
PENGUMUMAN JUDUL KANAKKA
220
Baca Yukkkkk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!