Hari-hari bekerja makin berat saja bagi Gita. Apalagi, ketika Rama mengancamnya. Akan memperhatikan tingkah lakunya. Tapi untuk berhenti dari perusahaan inipun ia tak mungkin. Jelas-jelas sangat sulit untuk bisa bekerja di perusahaan ini. Perusahaan terbaik di Asia, dan mendapatkan julukan The Great Asia. Perusahaan yang dibangun oleh keluarga Rama, lebih tepatnya kakek Rama yang membangun perusahaan ini dari nol.
"Hi cantik. Kemana aja sih? Baru keliatan lagi." Goda dimas ketika Gita berjalan menuju gedung perusahaan.
"Eh, Kak Dim. Aku baik-baik aja kok. Ia nih, baru ketemu lagi kita. Oh iya, Kak Dim kerja di bagian apa sih? Kok aku gak pernah lihat." Tanya Gita.
"Aku di bagian marketing Git. Manager marketing. Jadi, terkadang aku di lapangan dan jarang di kantor."
"Oh, pantesan aku jarang liat Kak Dimas." Berjalan bersama memasuki gedung perusahaan.
Tanpa disadari mereka berdua, ternyata ada sepasang mata yang sedang memperhatikan Gita dan Dimas. Ya, Rama sedang memperhatikan mereka berdua dari dalam mobil. Diam-diam ternyata Rama memperhatikan Gita lebih dari itu. Hal yang membuatnya tak mengerti sampai sekarang adalah mengapa ketika Rama mencium Gita, perasaan hangat mengalir di sekujur tubuhnya. Seakan otaknya memaksa untuk selalu memikirkan Gita. Dia seakan menikmatinya dan menginginkannya. Jelas-jelas Rama telah memiliki Siska, tunangan sekaligus wanita yang dijodohkan oleh orang tuanya.
Memang dahulu Rama menolak habis-habisan dijodohkan dengan Siska. Tetapi, Siska tak patah semangat. Dia terus menggoda dan mendekati Rama, sampai pada akhirnya Rama jatuh hati kepada Siska, dan terbuai dalam permainan Siska.
Rama bersikap lembut dan menyayangi Siska sepenuh hati. Semasa kuliah mereka selalu bersama. Rama sangat percaya kepada Siska, wanita yang ia puja. Sampai pada akhirnya, Mereka pun bertunangan. Meskipun itu perintah kedua orang tua mereka, tetapi Rama pun menginginkannya juga. Karena Rama sudah menyayangi Siska.
Tiga bulan setelah pertunangan tersebut, Siska kepergok tidur di hotel dengan lelaki lain. Amarah Rama tak tertahan. Dia mengamuk habis-habisan. Siska memohon ampun dan bersimpuh dihadapan Rama. Tak bisa dipercaya wanita yang ia sayangi mengkhianatinya. Rama sangat ingin menyudahi pertunangan tersebut, tetapi ini sungguh tak mungkin. Karena ikatan kedua keluarga mereka semakin erat setelah pertunangan itu terjadi. Karena perselingkuhan Siska lah, yang membuat Sifat Rama berubah 180° seperti sekarang ini.
Rama tak mau di injak-injak oleh siapapun. Bersikap lemah lembut seperti biasanya, hanya membuat orang lain bersikap seenaknya kepada dirinya. Maka dari itu, dia tak ingin kisah kelam tersebut terulang kembali, itulah yang menjadi alasan Rama berubah. Hal yang tak diketahui Gita, hal yang membuat Gita heran melihat sifat Cinta pertamanya yang berubah.
Mungkin kalau itu cewek bukan pacarnya si Dimas, gue bisa dapetin dia kali ya? Ehh.. Gila, gila lo Ram!!! Bener-bener gak ada akhlak emang gue. Kenapa hati gue bisa ngomong kayak begitu? Gila aja. masa baru ciuman segitu aja gue udah mulai tertarik sama tu cewek? Parah banget emang gue. Dear hati, tolong kondisikan sifat elu ya! Kalo elu masih mau gue pakai di diri gue, bersikaplah sopan santun, jangan ngelunjak. Mengerti? Gumam Rama kikuk.
Rama berjalan melewati kubik tempat Gita bekerja. Sekilas ia melihat kearah Gita. Dia melihat Gita sedang sibuk bekerja, tak sadar ia pun tersenyum melihat wajah cantik Gita. Gita memang cantik, kecantikannya benar-benar alami. Tanpa dipoles make up pun dia sudah terlihat cantik, apalagi kalau Gita berdandan.
Hati, kenapa lu musti senyum liat cewek bodoh itu? Tolong ya tolong, ini peringatan dari gue. Lo harus jaga sikap lo. Jangan seenaknya nyuruh bibir gue buat senyum liat cewe itu. Sialan. Umpat Rama dalam hati.
Jatuh cinta terkadang memang membuat kita bertingkah bodoh, bertingkah diluar nalar logika kita. Hati dan pikiran tak akan pernah sinkron dengan apa yang diucapkan. Ketika hati memilih mencintai, namun bibir berkata tidak, saat itulah ego sedang menguasai diri kita. Berhati-hatilah dengan cinta. Kekuatannya bisa mengalahkan segalanya.
Rama mulai berkutat dengan kesibukannya. Bahkan, ia sudah mulai mengabaikan Siska. Handphonenya berdering berkali-kali Tapi, Rama enggan mengangkatnya. Dilihatnya, tertulis kontak "Sweet Hubby" panggilan tak terjawab sebanyak tujuh kali.
-Kediaman Siska-
"Rama sialan!!! Kenapa sekarang dia mengabaikan gue kayak gini? Apa dia udah mulai bosen sama hubungan ini? Oh, No! Jangan sampai itu terjadi. Bisa-bisa, ATM berjalan gue hilang kalau begini caranya. Berfikir Sis, berfikir!!! Harus gimana ya gue? Deketin Mamy nya Rama? Gak mungkin kan? Dia sedang liburan di Eropa. Duh.. sekarang Rama lagi apa ya? Apa gue ke perusahaan aja sekarang? Secara gue kan sekarang Brand Ambassadornya perusahaan Rama. Kenapa juga gue gak boleh ke sana? Pinter. Siska emang cewek paling pinter. Oke Good, sekarang gue ganti baju dulu, dandan yang cakep biar Rama luluh liat gue!" Ucap Siska menggebu-gebu.
Sementara itu di Angkasa Putra Group sedang disibukkan dengan tugas baru. Sebentar lagi pimpinan tertinggi atau kakek Rama akan pulang dari Eropa, dan akan menghadiri hari jadi Angkasa Putra Grup yang ke 56 tahun. Entah apa yang akan terjadi di hari jadi perusahaan, tetapi yang jelas semua karyawan diharapkan bersiap, dan memberikan yang terbaik.
Begitupun juga Rama, dia sedang sibuk menandatangani proposal untuk hari jadi perusahaan. Dia harus meninjau dan melihat bagaimana tata acara yang akan dilaksanakan sekitar dua minggu lagi. Tugasnya sebagai direktur keuangan merangkap kemana-mana, karena hanya ia satu-satunya penerus Angkasa Putra Grup. Adiknya perempuan, dan sedang kuliah diluar negeri.
Setelah beberapa jam kemudian, akhirnya Siska sampai juga di perusahaan Rama. Dia tergesa-gesa masuk kedalam gedung ini.
Perusahaan sebesar ini, sebentar lagi akan jadi milikku. Tinggal selangkah lagi, menuju pelaminan dan aku akan jadi Nyonya Hanggara putra pemilik perusahaan. Rama memang tak sehebat lelaki yang sering ia tiduri, tetapi kekayaan Rama membuat Siska tak bisa melepaskannya. Ia bersenang-senang dengan lelaki diluar sana karena merasa Rama itu tak asyik, hanya lelaki polos yang bucin terhadapnya. Siska memerlukan lelaki yang gairahnya sama seperti dirinya.
Semua mata tertuju pada Siska. Gadis yang mempunyai tubuh ideal dan lekuk tubuh bak gitar spanyol mampu membuat semua orang terpana melihatnya, terutama para pekerja pria di sana. Dia model yang cukup cantik, kakinya yang jenjang menambah aura keseksiannya.
Ketika melewati ruang kerja Gita di Staff Accounting, Gita pun terpana melihat kecantikan Siska. Semua orang melihat kearahnya. Cantik, Itulah kata yang dilontarkan setiap orang.
"Mbak, cewek itu siapa? cantik banget. Dia kerja disini?" Tanya Gita
"Huss.. sembarangan kamu, dia gak kerja disini. Denger-denger dia itu Tunangannya Direktur, Git!" Jawab Rani.
Tunangannya Kak Rama? Luar biasa... Sungguh cantik sekali. Melihatnya saja sudah membuat Gita tak percaya diri. Teringat kejadian beberapa hari yang lalu ketika Rama marah padanya. Dia berkata Apa dengan mencium itu berarti suka padaku? Tentu saja jawabannya TIDAK. Karena, wanita yang jadi tunangannya saja jauh lebih segalanya daripada diriku. Lantas mengapa Kak? Lantas mengapa kau mencium ku? Mencium ku dengan lembut dan penuh perasaan hangat? Jujur, aku tak tahu apa alasanmu. Mengapa kau harus mencium ku jelas-jelas kau punya wanita yang lebih baik dariku? Gumam gita sedih.
"Cantik banget ya mbak, tunangannya Pak Rama. Mereka pasti bahagia sekali. Kak Rama tampan, dan wanita itu cantik sekali. Mereka pasangan yang cocok." Ujar Gita, sedikit ada perasaan tak terima.
"Tapi kamu jangan bilang siapa-siapa ya?" ucap Rani berbisik.
"Emang kenapa mbak?" Jawab Gita penasaran.
"Denger-denger gosip yang beredar nih ya, tunangannya Direktur itu pernah ketahuan selingkuh. Dan itu terjadi lagi baru-baru ini. Tapi, Direktur gak bisa lepasin tunangannya karena keterikatan antara dua keluarga mereka yang sudah terjalin sejak lama. Makanya direktur itu angkuh dan ketus, karena dia tidak bisa mengontrol emosinya. Dia tak tahu tempat untuk meluapkan amarahnya. Contohnya sama kamu, waktu itu dia marah besar kan? Karena wanita itu mungkin penyebabnya." Bisik Rani
"Hah? serius mbak? Kok tega ya wanita itu. Harusnya dia beruntung memiliki Pak Rama. Kenapa dia bisa seperti itu. Dia wanita yang tak pandai bersyukur." Celoteh Gita
"Syuttt. Udah ah Ghibah nya. Takut ketahuan. Ayok, fokus kerja lagi." Ajak Rani
"Hihi.. Iya mbak, maaf" Ujar Gita.
Gita memikirkan perkataan Mbak Rani barusan. Mungkinkah Sifat Rama yang sekarang ini ada hubungannya dengan tunangan Rama? Jelas-jelas dulu aku mengenal Kak Rama adalah sosok yang kalem dan ramah, karena itulah aku menyukainya. Tapi sekarang? lihatlah betapa angkuh dan arogannya dia. Justru membuatku kesal dengan tingkah lakunya sekarang ini. Kalau memang sifat Kak Rama ada kaitan dengan tunangannya, tapi mengapa kak Rama tak melepaskan saja wanita itu? Ah, mungkin Kak Rama pun mencintainya. Wajar saja saja meskipun sudah disakiti tapi dia tetap bersamanya. Itulah Cinta, se-pedih apapun kau pasti mempertahankannya. Iyakan?
"Ijinkan saya masuk. Kamu tahu kan siapa saya?" Tegas Siska
"Maaf, tapi Pak Rama sedang sibuk. Dia tidak mengizinkan siapapun masuk keruangan nya." Jawab Sekretaris Rama, Andin namanya.
"Minggir." Menghempaskan tubuh Sekretaris Andin, dan membuka paksa pintu ruangan kerja Rama.
"Kenapa kamu gak angkat telepon dari aku HAH?" Siska kesal.
"Aku sibuk. Kamu gak liat?" jawab Rama acuh.
"Tapi nggak gitu juga dong. Sesibuk apapun kamu, aku yang tetap harus jadi prioritas mu." Ucap Siska
"Sudahlah, aku sedang banyak kerjaan. Kamu sekarang lebih baik pulang. Nanti malam ku jemput ke rumahmu, kita pergi ke acara reuni." Jelas Rama
"Kamu yaaa, jauh-jauh aku berangkat dari rumah demi nemuin kamu. Dan sekarang kamu nyuruh aku pergi? Kenapa sih kamu jadi cuek gini? Kita kan udah sepakat lupakan masa lalu dan akan menata masa depan. Iya kan?" Ucap Siska geram
"Iya, aku tahu. Sekarang aku sedang sibuk. Kamu harus mengerti. Nanti malam kan bisa ketemu. Aku jemput kamu." menyudahi pembicaraan
Terpaksa Siska pun pulang dengan kekecewaan. Dan apalagi itu? Reuni? Kenapa Rama itu tidak mengasyikkan sekali sih? Kenapa hanya acara reuni? Pasti membosankan. Belum pernah sekalipun Rama mengajak Siska clubbing atau sekedar minum di diskotik. Rama kolot sekali. Siska yang terbiasa dengan dunia malam harus mengalah karena kelakuan kolot Rama.
***
Sudah lebih dari seminggu Gita tak menemui sahabat karibnya, Vina. Dia terlalu sibuk hingga lupa untuk sekedar menyapa Vina. Setelah pulang kerja, Gita memutuskan untuk pergi ke Cafe tempat Vina bekerja. Gita ingin menceritakan banyak hal kepadanya.
"HAHHHH??? Gak salah lo Git? lo pasti becanda kan? Gila lo!!!" Ucap Vina tak percaya ketika Gita menceritakan bahwa Rama pernah menciumnya.
Haduh. Kenapa aku ceroboh sekali? Kenapa aku malah menceritakan ini pada Vina? Bukankah ancaman Kak Rama sangat menakutkan? Oh my God, Vina. Kumohon, jaga rahasia ini rapat-rapat. Aku hanya tak tahu harus berbagi pada siapa. Yang aku punya dan bisa ku percaya hanyalah Vina, sahabatku satu-satunya. Batin Gita
"Syutttttt. Berisik. pelan-pelan lo ngomongnya. Plis, gue mohon dengan sangat. Setelah ini lo harus pura-pura lupa dan pura-pura gak denger tadi gue ngomong apa. Kalo lo setuju, gue bakal lanjutin ceritanya." Tawar Gita.
"Oke, Git. Lo bisa percaya sama gue kan? sekarang jelasin!!!" ujar Vina penasaran.
Gita menceritakan saat Rama mengantar ia pulang, dan saat itulah kejadian tak diinginkan itu terjadi. Tetapi, tak ada penyesalan di hati Gita, justru malah sebaliknya. Gita pun menceritakan tentang tunangannya Rama kepada Vina. Vina mendengarkan dengan baik, dan mengisyaratkan bahwa ia akan menjaga obrolan ini rapat-rapat. Karena yang dibincangkan adalah seseorang yang angkuh. Mereka harus pandai menutup mulut.
"Gak nyangka gue Git. bener-bener daebakkkkk ini sih! Dan, lo? Dimas ngaku kalo lo pacarnya dia? berani banget tu dia. Lo harusnya cegah dong Dimas kayak gitu. Pembunuhan karakter itu namanya Git!"
"Justru itu,gue juga kesel sama Kak Dim. Tapi apa mau dikata, katanya itu juga buat ngelindungin gue dari Kak Rama.Dia khawatir sama gue. Takunya Rama makin seenaknya bertingkah, katanya." Jelas Gita
"Gue yakin, itu alibi si Dimas aja Git! Kayaknya dia emang suka beneran sama lo. Dari dulu juga dia selalu caper kan sama lo."
"Yah.. Semoga saja itu tidak benar. Karena aku sudah menganggapnya sebagai kakakku sendiri Dia orang yang baik"
Mereka berdua tertawa ria melepaskan kerinduan. Sambil menyantap makanan dari cafe tempat Vina bekerja. Karena waktu sudah menunjukan angka 5 sore, Gita bergegas pulang menuju rumahnya dan berpamitan pada sabahat nya Vina.
Gita sedang merebahkan badannya di kasur empuknya. Sambil memakan snack dan mendengarkan musik, lagu Someone Who Loved nya Lewis Capaldi. Lagu tersebut mengingatkannya pada Rama.
🎵🎵I need somebody to heal
Somebody to know
Somebody to have
Somebody to hold
It's easy to say
But it's never the same
I guess I kinda liked the way you numbed all the pain🎵🎵
Tak lama kemudian, gawai Gita berbunyi. Ternyata Dimas meneleponnya. Ada apa sore-sore begini dia meneleponku. Pikir Gita.
"Hallo kak, ada apa?" tanya Gita ramah
"Git, lo dimana? Nanti malem ada acara gak?" tanya Dimas
"Di rumah. Kayaknya nggak ada deh. Emang kenapa kak?" Ucap Gita
"Gue lupa hari ini ada reuni anak-anak Basket jaman SMA dulu. Nah, gue mau minta bantuan lu dong Git. Ikut gue ke sana yuk ntr malem jam tujuh, yaa please?" Pinta Dimas
"Hah? Aku ikut kak Dimas? Kenapa Kak Dimas gak sendiri aja? Aku gak mau ikut ah Kak, malu." jawab Gita.
"Ayolah, sekali ini aja. Lu kan pacar boongannya gua Git. Malu gua kalo teterusan sendiri ke acara reuni. Ayolah, mau ya mau. Rama juga dateng kok, lo kan udah kenal, jadi gak bakal canggung meskipun banyak yang lain." Bujuk Dimas
Mendengar kata "Rama" disebut entah kenapa membuat hati Gita meluluh. Dia menerima ajakan dimas untuk datang ke acara reuni dan berpura-pura lagi menjadi pacar bohongannya Dimas. Apa ini tidak kelewatan? Ah,biarlah. Hanya pura-pura ini kan? Gita luluh bukan karena ajakan Dimas yang agak memaksa, tetapi karena nama Rama disebut. Entah mengapa hatinya tak bisa membenci Rama meskipun sudah berulang kali Rama membuat Gita bersedih.
Gita bersolek didepan cermin dan menyisir rambutnya yang lurus sebahu. Ditempat kerja Gita selalu mengikat rambutnya agar lebih terkesan formal. Untuk saat ini, karena ini acara bebas, Gita mengurai rambutnya bebas. Dia terlibat sangat menawan, dengan rambut terurai dan dress selutut membuat penampilannya sungguh elegant.
Mengapa aku harus repot-repot berdandan seperti ini? Untuk siapa aku harus secantik ini? Toh, ini hanya pacaran rekayasa kok. Tapi kenapa ketika nama Kak Rama disebut, aku begitu semangat? Kak Rama? kenapa selalu namanya dan bayangannya yang muncul ketika aku sedang berfikir. Kenapa harus kak Rama?
Bersambung*...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
Sandisalbiah
aduh.. gita jgn begok dong.. cinta buta tuh namanya... jaga harga diri perempuan dong...
2022-09-05
0
Heny Ekawati
rama bodoh ya mau aj diporotin siska dan diselingkuhi berkali kali
2021-09-25
1
Diah Arie Wulandari
kak penasaran nih babang Rama dan Gita visualnya dong
2021-06-18
0