Full time with you

Hari ini cuaca sangat cerah. Secerah hati Gita. Entah kenapa suasana hati Gita hari ini tampak ceria, ia sering tersenyum. Sesampainya di gerbang perusahaan, Gita celingak celinguk takut kalau bertemu Rama. Akan seperti apa mukanya kalau ia bertemu Rama. Sebisa mungkin Gita harus menjauhi Rama. Agar tak membahas lagi chat semalam. Tetapi ternyata Gita kurang teliti, ketika dia sedang berjalan menuju gedung perusahaan....

"Kenapa kamu? Celingukan kayak maling?" Ujar Rama mengagetkan Gita.

"Ah, itu.. itu aku barusan, emh.. Gak apa-apa kok kak, eh maaf Pak." Muka Gita memerah

"Kamu sakit?" Tanya Rama memperhatikan wajah Gita yang merah padam.

"Aku baik-baik saja kok, Pak. Aku permisi dulu ya." Menundukan kepalanya dan meninggalkan Rama

Tetapi, Rama menahan tangan Gita...

"Kenapa kamu menghindariku? Kamu berbuat salah?"

Kak Ramaaaa.. Kenapa kau berpura-pura bodoh dan senang sekali mendesakku sih? Harusnya kau tahu, aku malu karena ulahku semalam. Aku malu salah mengirim emoticons padamu. Bodohnya diriku, kenapa harus emoticons kiss sih hah? Dan lagi, kenapa harus bertemu dia sepagi ini ? Padahal aku sudah teliti melihat sekitar agar tak bertemu dengannya. Hatiku, bertahanlah. Jangan sampai kau membuatku malu lagi. Gumam Gita.

"Enggak Pak, Aku malu kalau dilihat yang lain. Mereka pasti membicarakanku kalau tahu aku ngobrol dengan Pak Rama."

"Alasan macam apa itu? Tak masuk akal sekali. Biarkan saja, toh aku sedang membicarakan urusan perkerjaan denganmu."

Apalagi ini? Ngaco banget sih diaaaaa. Mana ada dia bilang membicarakan urusan pekerjaan? memangnya ada urusan kerjaan apa aku sama dia? tanggung jawab Bu Dian untuk laporan padanya, bukan malah aku.

"Maaf Pak."

"Jangan bilang ini semua gara-gara semalem kamu mau menciumku, iya kan?" Selidik Rama

"Sssttt.. Pak Rama, pelan-pelan dong ngomongnya. Lagian, siapa juga yang mau cium Kak Rama, udah aku bilang itu aku salah ketik dan ga liat dulu eh keburu kekirim " Gita menunduk.

"Kalau mau cium juga gak apa-apa kok. Aku seneng malah." Goda Rama.

"Pak Rama... Apaan sih? " Muka Gita sudah memerah bak udang rebus. sungguh memalukan.

"Kamu itu gemesin banget sih, Git. Jadi pengen nyubit pipi kamu" Ujar Rama

*Tolong hentikan bualanmu itu Kak Rama. Aku tak sanggup lagi mendengarnya. Aku tak tahan dengan sikap gila mu itu. Sungguh, hatiku ingin meledak saat ini juga. Jangan sampai orang lain tahu pembicaraan ini. Aku tak sanggup.

"Pak Rama, udah dong. Aku mau masuk kedalem gedung sekarang*."

"Tunggu dulu, nanti siang kamu ikut aku keluar. Kita crosscheck dilapangan. Persiapan untuk hari jadi perusahaan. Kamu siapkan rincian laporan dana dan anggaran untuk nanti. Persiapkan apa saja yang harus disiapkan. Tanyakan kepada Dian Managermu. Mengerti?" Jelas Rama.

"Me..mengerti Pak." Jawab Gita

Rama pun meninggalkannya. Gita heran, kenapa dia yang harus berangkat? Harusnya kan ini tanggung jawab Bu Dian? Pantas saja ia berkata membicarakan urusan pekerjaan. Ini ternyata.

Harusnya Bu Dian yang pergi sama Kak Rama, bukan aku. Dia pasti ingin mempermalukanku. Dia pasti ingin mengataiku. Aku yakin itu. Formalitas saja dia mengatakan aku harus crosscheck lapangan bersamanya, padahal aku yakin tujuannya hanya untuk mempermalukanku lagi. Ya ampun, nasibku...

"Kamu sudah tahu kan kalau hari ini kamu gantiin saya? Saya akan siapkan apa yang harus kamu bawa." Ujar Bu Dian

"Iya Bu, tolong bantu saya. Saya takut melakukan kesalahan."

"Tenang saja, ini mudah kok. Nanti, kalau ada yang tidak paham, kamu tanya saya aja. Nih, ambil berkasnya." Tegas Bu Dian.

Waktu sudah menunjukan pukul 10.00 wib. Itu artinya sudah waktunya Rama dan Gita berangkat menuju gedung tempat acara hari jadi perusahaan. Gita menunggu Rama diluar gedung, sesuai perjanjian nya tadi pagi. Akhirnya, Rama pun datang, dan Gita naik mobil Rama.

"Kamu gugup?" Rama melontarkan pertanyaan menggelitik lagi.

"Nggak kok, Pak. Aku cuma belum terbiasa aja kerja diluar seperti ini. Aku takut melakukan kesalahan." Ujar Gita menunduk

"Tenang saja, ada aku disini kamu bisa tanya apapun kalo gak paham." Jawab Rama

Jawabannya begitu menyejukkan hati Gita. Entah kenapa Rama jadi berubah akhir-akhir ini. Sifatnya yang menakutkan di awal pertemuannya dengan Gita, kini sudah tak nampak lagi. Gita berfikir, mungkinkan ini karena Dimas? Karena perkataan Dimas waktu itu yang mengatakan Gita pacarnya dan jangan memarahi Gita lagi, apa benar begitu? Jadi kedekatannya saat ini hanyalah sebagai pacar temannya, yaitu Dimas.

"Gedung ini nanti tempat perayaan hari jadi perusahaan." Jelas Rama

"Bagus dan megah banget, kak, eh Pak."

"Kamu catat semua anggaran dan perlengkapan, nanti rundingkan dengan team mu yang lain. Lalu, rekapannya berikan padaku. Mengerti?"

"Baik, pak"

"Ini sudah waktunya jam makan siang, aku lapar." Ucap Rama

"Yasudah, ayo kita kembali ke perusahaan Pak kalau begitu." Ajak Gita

"Lo ga denger? Gue laper bukan pengen balik ke perusahaan. Ayok kita makan di resto depan gedung." Ajak Rama beranjak keluar gedung.

"Ba..baiklah Pak."

Jadi aku harus makan bareng lagi sama dia? Ya Tuhan, bagaimana aku bisa membuang perasaanku kalau aku selalu bersamanya begini? Kenapa hatiku rasanya bahagia sekali, kenapa aku tak sedikitpun memikirkan perasaan tunangannya Kak Rama? Aku yakin kalau Kak Siska tahu, dia pasti akan sangat marah.

Hanya butuh waktu 5 menit mereka telah sampai di restoran junk food.

"Kamu mau makan apa?" Tanya Rama

"Aku mau chicken hot black peeper aja sama cola" Jawab Gita

"Itukan pedes. Kamu gak takut sakit perut?" Tanya Rama lagi

"Nggak kak, itusih pedesnya gak seberapa dibanding ayam geprek di bakul dekat rumahku"

"Yaudah, mbak saya pesen Chicken hot black peeper nya 2, cola nya juga 2."

Sama lagi? Menu yang sama lagi? Kenapa harus selalu sama denganku? Kenapa Kak Rama tidak kreatif sih dalam memilih menu makanan? pikir Gita dalam hati.

"Tadi apa katamu? Geprek apa? Gimana pedasnya?" Tanya Rama

"Oh, itu ayam geprek. cuma level pedesnya bisa sampe level 20 kak, eh Pak. Sensasi pedesnya bener-bener bikin lidah kayak kebakar. Pokoknya enak banget deh!" Jelas Gita.

"Yaudah, kapan-kapan ajakin gue kesana. Oke?" Pinta Rama

"Oke, baiklah Pak"

Seakrab itukah aku dengannya? Kenapa makin hari makin nyaman saja aku bersamanya? Ini sungguh menyalahi aturan. Bagaimana aku bisa lepas dari semua ini? Oh Tuhan, tolong aku.

Handphone Rama berbunyi, terlihat nama di layar handphone nya "Sweet Hubby" memanggilnya. Rama melirik Gita sekilas, lalu mengangjat teleponnya.

"Ada apa?" Tanya Rama.

"Aku sedang di Restoran junk food depan gedung serbaguna."

"Baiklah"

Siska menelepon Rama menanyakan keberadaan Rama. Siska akan memberitahu Rama sesuatu. Ia harus menemui Rama sekarang juga. Eh, tapi.. Bagaimana dengan Gita?

"Siapa kak?" Tanya Gita.

"Siska. Dia mau kesini sekarang." Jawab Rama datar.

"Hah? duh aku harus gimana dong kak? Aku sembunyi dimana? Apa aku pulang duluan aja?" Gita takut

"Memangnya kamu selingkuhanku? Memangnya apa yang kita lakukan? Saat ini kita sedang bekerja. Diam saja ditempat dudukmu. Ini tidak akan apa-apa." Kata Rama.

Memangnya kamu selingkuhanku? memangnya apa yang kita lakukan? Kenapa aku harus gelagapan ketakutan seperti tadi. Benar kata kak Rama, memangnya apa yang kita lakukan? Kita tidak melakukan apapun yang menyalahi aturan. Hatiku yang mengharap lebih ternyata, jadi aku bisa se takut ini. Sadarlah, dia tak menganggapmu apa-apa Gita. Bahkan, akan bertemu dengan tunangannya saja dia tidak malu ada aku disini.

Tak lama kemudian, seorang wanita cantik putih dan tinggi datang. Ya, itu Siska. Wanita yang dipilih Rama menjadi kekasih sekaligus tunangannya.

"Hai sayang. Aku kangen banget sama kamu." Ucap Siska sambil memeluk Rama.

Rama keberatan dan segera melepaskan pelukan Siska.

"Duduklah! Ada apa?" Tanya Rama.

"Ini siapa sayang? Kok aku kayaknya gak asing sama wajahnya." Tanya Siska

Gita masih terdiam, bingung harus menjawab apa.

"Ini staff accounting di perusahaanku. Aku memintanya ikut untuk meninjau pengeluaran anggaran gedung yang akan dipakai dihari jadi perusahaan. Kamu tidak perlu khawatir. Kenalkan, Gita namanya."

Gita menyodorkan tangan seraya mengajak Siska berjabat tangan

"Siska Gavanny, tunangannya Bos mu." kata Siska sombong.

"Sayang, aku to the point aja ya. Kedatanganku kesini aku mau ngasih tau kamu kalau aku harus berangkat ke Brazil malam ini. Ada project mendadak. Managementku memberi tahu nya tadi pagi. Aku akan menjadi model terkenal kalau aku mengikuti project ini. Aku disana sekitar 2 sampai 3 bulan. Aku akan terbang nanti pukul enam petang." Terang Siska

"Mau kuantar?" Tanya Rama.

"Oh, tidak perlu sayang. Kamu pasti sibuk. Aku bisa berangkat dengan managerku. Aku hanya memberitahumu agar kau tak khawatir. nanti aku akan meneleponmu"

"Baiklah, jaga dirimu di sana." Pinta Rama.

Darahku rasanya seperti membeku. Begitu hangatnya perlakuan kak Rama kepada Siska. Jujur, aku sangat iri melihat kejadian ini. Aku belum pernah merasakan kasih sayang dari seorang lelaki kalau bukan ayahku Melihat mereka, aku jadi ingin mempunya kekasih. Sungguh sempurna nya mereka berdua. Aku pun salut dengan Siska, dia terlihat santai saja melihatku. Dia tak terlihat cemburu sedikitpun. Dia memang wanita hebat dan pengertian.

Siska telah berlalu. Aku dan Kak Rama diam mematung. Aku bingung harus berbicara apa.

"Kamu gugup sekali, tenang saja. Dia tak akan marah padamu." Terang Rama.

"Oh, iya Pak. Syukurlah." tenang Gita.

"Sekarang aku bakal kesepian selama tiga bulan ini"

"Kak Rama yang sabar ya. Gak akan lama kok. Kak Siska pasti akan segera pulang. " Jelas Gita.

"Gak apa-apa. Kan ada kamu" Jawab Rama datar

"Ehh, maksud Kak Rama?"

"Ya, ada kamu yang bisa bikin aku nyaman. Ku rasa Dimas tak masalah kalau kamu berteman denganku. Iyakan?" Tanya Rama.

"Ahh, iya. Tentu saja tidak apa-apa Kak" Gita tenang

Tentu saja Kak Dimas tak akan masalah, toh aku dan Dia tidak ada hubungan apa-apa kok. Ternyata dia hanya menganggapku temannya. Baguslah, aku tak akan merasa tak enak pada Kak Siska, aku dan Kak Rama hanya berteman kok. Meskipun hatiku sakit mendengar kata "teman".

"Ayo kita kembali ke perusahaan." Ajak Rama.

"Iya, Kak"

Didalam mobil, Rama dan Gita sama-sama terdiam. Mereka bingung apa yang mau mereka bahas lagi. Beberapa menit dalam keheningan, Dimas berkata sesuatu.

"Kamu masih ingat apa yang kita lakukan dimobil ini waktu aku mengantarkanmu?" Tanya Rama serius

"Ehh, iya Kak. Aku tidak ingat, dan tak akan pernah mengingatnya. Sesuai perjanjian kita" jawab Gita.

"Tapi, aku selalu mengingatnya. Hangat sekali, aroma tubuhmu. Maafkan aku, aku tak bermaksud macam-macam, hanya saja aku tak tahu mengapa hatiku terus mendorong untuk menciummu."

"Ee.. ehh.. ii.iiyaa.. Kak, tidak apa-apa. Itu hanya kesalahan. " Gita gugup

"Seandainya waktu bisa kuputar kembali, mungkin kau sudah jadi milikku." Ucap Rama pelan.

"Hah? Apa kak?" Gita tak mendengar jelas ucapan Rama.

*Bersambung*

Terpopuler

Comments

Che Putri Badar

Che Putri Badar

tapi aqu tau gitaaaa, hati qu juga meleleh......

2023-06-03

0

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

Dimas? Rama thor

2023-04-28

0

KomaLia

KomaLia

eyaaa

2021-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Pandangan Pertama
2 Akhirnya bertemu
3 Fakta mengejutkan
4 Cinta itu rumit
5 Kisah Rama
6 Reuni
7 Berdua denganmu
8 Chatting on facebook
9 Full time with you
10 perasaanku sesungguhnya
11 Kesalahan termanis
12 On the way Bali
13 Di Pantai itu..
14 Memories at the sea
15 Kenyataan pahit
16 pengumuman pernikahan
17 Menemukanmu
18 Dirumah Sakit
19 kembali ke bandung
20 Rencana jahat Siska
21 Jebakan Siska
22 Maafkan aku Gita
23 Jangan tinggalkan aku
24 Sepertinya.......
25 Meet Siska, Meet Vina.
26 Maaf, aku pergi.
27 Gita, dimana kau?
28 Perkenalan
29 Isi hati
30 dekat denganmu & kegilaan Siska
31 Selalu saja bayangmu
32 Jalan-jalan with Gilvan
33 Aku mencintaimu
34 Hubungan serius
35 Kejujuranku
36 Mendesak Siska
37 Pengakuan
38 Pengakuan 2
39 Makan malam
40 Kerumah Gita
41 Menuju Malaysia
42 bertemu Vina
43 pertemuan denganmu
44 bertemu di rumah sakit
45 bertemu Ibunya
46 dirumah Gita
47 periksa kandungan
48 melahirkan buah hati
49 perseteruan
50 Vina
51 salam perpisahan
52 Kembali lagi
53 pulang
54 Tentang Siska
55 Pengawal Rey
56 Masalah baru
57 menuju hari bahagia
58 Permintaan Siska
59 Bayi Siska
60 surprise
61 Dikamar itu
62 Gilvan dan vina?
63 Menua bersamamu
64 Happy wedding
65 Malam itu
66 Baju Renang
67 kejujuran hati
68 Gara-gara Dimas
69 Tentang Nakka
70 Kehadiran Gilvan
71 Kesalahan terbesar
72 Rama usil
73 Hancurnya Vina
74 teka-teki
75 malam kedua
76 Rahasia Vina
77 POV Vina
78 Malam panjang
79 Bekerja hari 1
80 Ke rumah Vina
81 Sebenarnya.....
82 All about Vina
83 Hati yang terluka
84 meeting
85 Aku cemburu
86 H-1 Malaysia
87 Berangkat bersamaan
88 Malaysia dan Bandung
89 Lathi Challenge
90 Honeymoon part 1
91 Hari kedua
92 Kisah romantis
93 Ancaman
94 Ada aku untukmu
95 Bertemu GILVAN
96 Terluka
97 Sakit hati..
98 Kenapa harus Gita?
99 DILEMA
100 Melemparkan sahabatmu!
101 Ingatkah?
102 Maafkan aku, ya!
103 New York
104 Miaaaaaa
105 Merayu
106 Ingin bertemu
107 pembantu
108 Tas branded
109 Gita & Rama
110 apartemen
111 kebun binatang
112 POV Vina dan Gilvan
113 POV 2 Couple
114 Cinta
115 Cinta pertama
116 New York hari 1
117 New York 2
118 New York 3
119 New York 4
120 Mengungkap Fakta
121 kejujuran yang menyakitkan
122 Merelakan kepergian
123 Terakhir
124 Ekstra Part
125 Ekstra Part 2
126 Season 2 1. Surat Wasiat
127 S2 2. Gilvan kemana?
128 3. Bayi Perempuan
129 4. Siapa itu?
130 5. Teman baru
131 S2 6. GILVAN
132 Makan malam
133 Pertemuan
134 penjelasan
135 Perasaan ini?
136 bertemu gita
137 curhat
138 restoran
139 Gelisah
140 datang kembali
141 Anak itu..
142 Gita dan Rama
143 Mungkinkah dia?
144 melihat buaya
145 Siapa dia?
146 Vina masih egois
147 bertemu bersama
148 BUKTI
149 Pelayan baru
150 Akhirnya, aku tahu
151 Bantu aku
152 Apa maumu?
153 Kepala batu!
154 Tak ingat!
155 Ayo, pergi
156 Aku rindu
157 Maafkan kesalahanku
158 bertemu buaya lagi
159 Harus bagaimana?
160 Tak ku sangka
161 Terima kasih
162 Ketahuan
163 Aku jelaskan!
164 Ini untukmu..
165 Kepergok
166 Terbongkar
167 Jawaban
168 Lebih cepat lebih baik, tapi?
169 pertemuan pertama
170 One step Closer
171 perjodohan
172 Lampu hijau
173 Itu cucuku
174 bertemu!!!
175 Lamaran dan kemarahan
176 Perjanjian
177 Dilema kah?
178 Melihat kamu dan dia.
179 Menjelang..
180 Cie, Vina.
181 Perfect wedding
182 Yang kedua kalinya
183 Ada apa denganmu, Raina?
184 Lusa?
185 Membeli Mahar.
186 Hari pertama SAH
187 Masih saja, jutek.
188 Raina-ku
189 Lika-liku Raina.
190 Istri Fadli kah?
191 Wanita pintar ngeles
192 Belikan apa ya?
193 Tidur di sampingmu
194 Aku akan mencobanya!
195 Ke restoran Fadli.
196 Ketakutan Raina.
197 Duo gengsi
198 Tutorial dan referensi
199 Kita putus!
200 Aku hanya iseng!
201 Gimana rasanya?
202 Tahu ritme, gak sih?
203 Bertemu orang tuamu
204 Ada apa denganmu?
205 Melihat matahari terbenam.
206 Kasihan kamu, Fadli.
207 Keceplosan deh!
208 Romance Dinner
209 Bercinta dengan cinta
210 Mulai berani.
211 Menemui mu.
212 Menuju kebahagiaan
213 Wisuda
214 Akhir sebuah kisah.
215 Bonus chapter 1
216 Bonus Chapter 2.
217 Bonus Chapter 3, TAMAT.
218 Novel baru Kanayya & Kanakka
219 PENGUMUMAN JUDUL KANAKKA
220 Baca Yukkkkk
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Pandangan Pertama
2
Akhirnya bertemu
3
Fakta mengejutkan
4
Cinta itu rumit
5
Kisah Rama
6
Reuni
7
Berdua denganmu
8
Chatting on facebook
9
Full time with you
10
perasaanku sesungguhnya
11
Kesalahan termanis
12
On the way Bali
13
Di Pantai itu..
14
Memories at the sea
15
Kenyataan pahit
16
pengumuman pernikahan
17
Menemukanmu
18
Dirumah Sakit
19
kembali ke bandung
20
Rencana jahat Siska
21
Jebakan Siska
22
Maafkan aku Gita
23
Jangan tinggalkan aku
24
Sepertinya.......
25
Meet Siska, Meet Vina.
26
Maaf, aku pergi.
27
Gita, dimana kau?
28
Perkenalan
29
Isi hati
30
dekat denganmu & kegilaan Siska
31
Selalu saja bayangmu
32
Jalan-jalan with Gilvan
33
Aku mencintaimu
34
Hubungan serius
35
Kejujuranku
36
Mendesak Siska
37
Pengakuan
38
Pengakuan 2
39
Makan malam
40
Kerumah Gita
41
Menuju Malaysia
42
bertemu Vina
43
pertemuan denganmu
44
bertemu di rumah sakit
45
bertemu Ibunya
46
dirumah Gita
47
periksa kandungan
48
melahirkan buah hati
49
perseteruan
50
Vina
51
salam perpisahan
52
Kembali lagi
53
pulang
54
Tentang Siska
55
Pengawal Rey
56
Masalah baru
57
menuju hari bahagia
58
Permintaan Siska
59
Bayi Siska
60
surprise
61
Dikamar itu
62
Gilvan dan vina?
63
Menua bersamamu
64
Happy wedding
65
Malam itu
66
Baju Renang
67
kejujuran hati
68
Gara-gara Dimas
69
Tentang Nakka
70
Kehadiran Gilvan
71
Kesalahan terbesar
72
Rama usil
73
Hancurnya Vina
74
teka-teki
75
malam kedua
76
Rahasia Vina
77
POV Vina
78
Malam panjang
79
Bekerja hari 1
80
Ke rumah Vina
81
Sebenarnya.....
82
All about Vina
83
Hati yang terluka
84
meeting
85
Aku cemburu
86
H-1 Malaysia
87
Berangkat bersamaan
88
Malaysia dan Bandung
89
Lathi Challenge
90
Honeymoon part 1
91
Hari kedua
92
Kisah romantis
93
Ancaman
94
Ada aku untukmu
95
Bertemu GILVAN
96
Terluka
97
Sakit hati..
98
Kenapa harus Gita?
99
DILEMA
100
Melemparkan sahabatmu!
101
Ingatkah?
102
Maafkan aku, ya!
103
New York
104
Miaaaaaa
105
Merayu
106
Ingin bertemu
107
pembantu
108
Tas branded
109
Gita & Rama
110
apartemen
111
kebun binatang
112
POV Vina dan Gilvan
113
POV 2 Couple
114
Cinta
115
Cinta pertama
116
New York hari 1
117
New York 2
118
New York 3
119
New York 4
120
Mengungkap Fakta
121
kejujuran yang menyakitkan
122
Merelakan kepergian
123
Terakhir
124
Ekstra Part
125
Ekstra Part 2
126
Season 2 1. Surat Wasiat
127
S2 2. Gilvan kemana?
128
3. Bayi Perempuan
129
4. Siapa itu?
130
5. Teman baru
131
S2 6. GILVAN
132
Makan malam
133
Pertemuan
134
penjelasan
135
Perasaan ini?
136
bertemu gita
137
curhat
138
restoran
139
Gelisah
140
datang kembali
141
Anak itu..
142
Gita dan Rama
143
Mungkinkah dia?
144
melihat buaya
145
Siapa dia?
146
Vina masih egois
147
bertemu bersama
148
BUKTI
149
Pelayan baru
150
Akhirnya, aku tahu
151
Bantu aku
152
Apa maumu?
153
Kepala batu!
154
Tak ingat!
155
Ayo, pergi
156
Aku rindu
157
Maafkan kesalahanku
158
bertemu buaya lagi
159
Harus bagaimana?
160
Tak ku sangka
161
Terima kasih
162
Ketahuan
163
Aku jelaskan!
164
Ini untukmu..
165
Kepergok
166
Terbongkar
167
Jawaban
168
Lebih cepat lebih baik, tapi?
169
pertemuan pertama
170
One step Closer
171
perjodohan
172
Lampu hijau
173
Itu cucuku
174
bertemu!!!
175
Lamaran dan kemarahan
176
Perjanjian
177
Dilema kah?
178
Melihat kamu dan dia.
179
Menjelang..
180
Cie, Vina.
181
Perfect wedding
182
Yang kedua kalinya
183
Ada apa denganmu, Raina?
184
Lusa?
185
Membeli Mahar.
186
Hari pertama SAH
187
Masih saja, jutek.
188
Raina-ku
189
Lika-liku Raina.
190
Istri Fadli kah?
191
Wanita pintar ngeles
192
Belikan apa ya?
193
Tidur di sampingmu
194
Aku akan mencobanya!
195
Ke restoran Fadli.
196
Ketakutan Raina.
197
Duo gengsi
198
Tutorial dan referensi
199
Kita putus!
200
Aku hanya iseng!
201
Gimana rasanya?
202
Tahu ritme, gak sih?
203
Bertemu orang tuamu
204
Ada apa denganmu?
205
Melihat matahari terbenam.
206
Kasihan kamu, Fadli.
207
Keceplosan deh!
208
Romance Dinner
209
Bercinta dengan cinta
210
Mulai berani.
211
Menemui mu.
212
Menuju kebahagiaan
213
Wisuda
214
Akhir sebuah kisah.
215
Bonus chapter 1
216
Bonus Chapter 2.
217
Bonus Chapter 3, TAMAT.
218
Novel baru Kanayya & Kanakka
219
PENGUMUMAN JUDUL KANAKKA
220
Baca Yukkkkk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!