Di Pantai itu..

Gita dan Intan sedang istirahat dikamarnya. Tak lama kemudian Dimas mengetuk pintu. Waktu menunjukkan pukul 16.00 WITA.

Tokk..tokk..tokk..

"Git, Gita. Keluar ayoo. Kita jalan jalan dipantai." Ucap Dimas.

"Eh, Pak Dimas. Gitanya lagi mandi dulu. Katanya nanti aja dia nyusul." Intan malu.

"Si Rama sama si Gita sama, kalau mau bepergian suka lama. Udah kita duluan aja yuk." Ajak Dimas

"Eh, gak apa kak. Aku tunggu Gita aja" Jawab Intan malu

"Udah, nunggu si Gita kelamaan. Ayo udah buruan" Dimas memaksa

"Eh, baiklah Pak" Jawab Intan Gugup

Dimas dan Intan berjalan menyusuri pantai. Angin semilir menambah indahnya pepohonan yang meliuk-liuk.

"Kamu udah lama kerja di Angkasa Grup?" Dimas membuka pertanyaan.

"Baru 3 tahun pak." Jawab Intan gugup

"Jangan panggil bapak dong, kita paling cuma beda beberapa tahun kan. Umurmu berapa?" Tanya Dimas

"27tahun pak"

"Aku juga 27tahun. Kamu bisa panggil Dim atau Dimas aja. "

"Baiklah, Pak, ehhh Dim"

Dimas mengajak Intan duduk ditepi pantai sambil menunggu Rama dan Gita yang masih belum selesai.

"Si Rama sama Gita lama bener dah. Masih pada ngapain sih mereka?" Kesal Dimas

"Gita tadi katanya pengen berendem dulu, abis airnya hangat, katanya" Jawab Intan

"Udah tau gue pengen makan seafood sekarang, malah ngelamain. Hadeuh!" Kesal Dimas

-Dilorong pintu kamar hotel-

Ruang kamar Gita dan Rama tidak jauh, hanya bersebrangan beda 2 kamar. Entah mereka sadari atau tidak ternyata mereka keluar dari kamar hampir bersamaan. Gita tak sadar, ternyata Rama telah memperhatikannya.

"Eh kak Rama, baru keluar jugaa rupanya." Sapa Gita gugup.

"Iya" Jawab Rama polos sambil meninggalkan Gita sendirian.

*Kenapa? Ada apa dengannya? Mengapa ia jadi dingin seperti ini padaku? Padahal aku sudah jelas memintanya agar bersikap biasa saja padaku. Mengapa rasanya sangat sakit sekali melihat perlakuan dinginnya? Mengapa aku seperti tak rela jika ia seperti itu. Oh, Tuhan. Jangan biarkan hatiku seperti ini. -Gita dalam hati-

Inikan yang kau inginkan? Memang sudah seharusnya aku seperti ini padanya. Agar aku mudah melupakannya dan ia pun membenci ku. Sifatku kemarin memang keterlaluan, aku khilaf dan tak tahu diri. Jika ini jalan kita, aku rela jika harus tidak mengenalmu lagi seperti dulu. Bukan ku tak mau bersikap sewajarnya padamu, aku takut hati ini tak bisa menjaga sikap. Aku takut hatiku terpincut lagi denganmu. Lebih baik aku seperti ini, agar aku bisa mengontrol sikapku padamu. -Rama dalam hati*-

Gita tak menyangka Rama akan seperti ini padanya. Untuk apa ia menyuruh Gita berangkat kesini kalau disini ia malah dicuekkan. Gita melihat Rama dari belakang, tubuhnya yang tinggi dan punggungnya yang tegak memang menambah aura ketampanan Rama. Gita sangat ingin memeluk tubuh itu. Tapi apalah dayanya, mungkinkah kisah cintanya akan seperti judul lagu kasih tak sampai?

Rama ingin sekali menoleh ke belakang. Ingin sekali mengajak Gita dan merangkulnya. Tapi ego nya sudah menguasai pikirannya. Biarkanlah aku menjauhinya, dan dia pun akan menjauhiku.

Akhirnya, mereka telah sampai di restoran seafood pinggir pantai. Dimas yang sudah kelaparan dari tadi segera memesan makanan kesukaannya. Rama pun melihat-lihat menu yang ada. Gita tampak tak semangat. Hatinya lesu serasa tak ada semangat. Intan yang kegirangan tak menghiraukan kesedihan temannya, ia sibuk dengan menu yang ada di dalam daftar.

Setengah jam kurang lebih mereka menunggu, akhirnya makanan telah tiba. Mereka menyantap hidangan restoran mewah tersebut. Selain mewah, harga makanan disinipun terbilang cukup mahal, karena restoran tersebut mempunyai chef handal dari luar negeri.

Matahari hampir tenggelam. Mereka pun telah selesai makan. Dimas mengajak Gita ketempat yang bagus untuk melihat sunset. Gita beranjak dari duduknya.

"Ram, ayok kita liat sunset. Di ujung pantai sana view nya bagus banget. Kita bisa motret sunset dengan jelas." Ajak Dimas

"Lu duluan aja." Perintah Rama

"Intan, ayo" Ajak Gita

"Makananku masih belum abis, kalian duluan aja. Nanti aku nyusul" Tambah Intan

Akhirnya Dimas dan Gita pergi berdua saja, meninggalkan Rama dan Intan di Restoran.

"Kamu kenapa? Kayaknya ga semangat banget Git." Tanya Dimas

"Aku nggak apa-apa kak" Jawab Gita datar.

"Apa ini ada hubungannya sama Rama?" Selidik Dimas

"Kok kak Rama? Aku sama dia gak kenapa-napa kok. Beneran deh" Gita mencoba menutupi

"Kamu jangan bohong Git, Gue juga bisa baca sorot mata lu kalau ngeliat Rama. Pasti selama gue pergi kemarin, terjadi sesuatu antara kalian berdua ya?" Ucap Dimas.

"Gak kok, gak ada. beneran deh kak"

"Yaudah kalo lo gak mau cerita sekarang, suatu saat kalo lo udah siap cerita, gue pasti jadi pendengar yang baik buat lo" Tegas Rama

"Makasih, kak.." Jawab Gita.

Di Restoran, Intan bingung harus apa. Kalau dia pergi mengikuti Dimas dan Gita, ia takut akan mengganggu mereka, kalau ia diam disini, ia sungkan karena ada Pak Rama. Intan melirik sekilas kearah Rama yang fokus dengan gawainya. Intan melihatnya.

Demi apa itu Pak Rama lagi stalking facebooknya si Gita kan? Anggita Nindya kan nama Gita? Sebenernya ini ada apa sih? Gue gak ngerti sama sekali. Sebelum berangkat tadi Gita bilang jadi pacar pura-pura Dimas, dan sekarang? Gue liat Pak Bos lagi stalking FBnya dia. Ada apa sebenarnya diantara mereka ini? Gue harus minta penjelasan Gita secepatnya.

"Pak Rama, apa perlu kita ikut Pak Dimas dan Gita untuk lihat sunset?" tanya Intan seperlunya

"Kamu pergi saja, aku sedang ingin sendiri" Jawabnya

"Baiklah pak, saya permisi" Intan pergi meninggalkan Rama sendirian.

Intan, Dimas dan Gita tak lupa berfoto bersama. Mereka mengabadikan momen indah ini ditengah-tengah sunset. Tapi, Rama tak terlihat batang hidungnya. Rama tak ikut Selfie ria bersama mereka. Hari pun sudah gelap. Mereka lelah dan tentunya ini waktunya istirahat. Gita dan Intan masuk kekamarnya, Dimas ingin mencari Rama terlebih dahulu.

"Git, sebenernya ada apa sih diantara lu sama mereka berdua?" Tanya Intan penasaran

"Emang kenapa kak?" Tanya Gita heran

"Tadi pagi lo bilang ke gue jadi pacar pura-pura Pak Dimas, terus tadi gue liat Pak Rama lagi stalking FB lo! Kan jadi penasaran gue" Jelas Intan

"Hah? Gak mungkin Pak Rama stalking facebook aku kak. Gak mungkin banget." Jawab Gita heran

"Beneran, gue liat dia lagi scroll foto-foto lu. Namanya juga Anggita Nindya kok! Itu kan elu Git! Ada apa sih sebenernya?" Kepo Intan

Gita menghela nafas

"Hmm, sebenarnya Kak Rama udah nyatain perasaannya ke aku Kak!" Giya tertunduk.

"WHAT? Yang boneng lu Git? Gilaaaa, daebakkk banget ini sih! Terus terus?" Intan semakin kepo.

"Dan aku gak mungkin nerima dia, karena aku tahu dia sudah punya tunangan. Lalu, aku berpura-pura sudah pacaran dengan Kak Dimas. Itu alasanku bilang ke kak Intan tadi." Gita jujur

"Gila lu, hebat banget bisa bikin Direktur cinta sama lu. Kok bisa sih? Bagi tips nya dong biar Pak manager juga bisa suka sama gue? Lagian bodo banget lu, kenapa ga terima aja? tunangan juga bisa dibatalin kan, belum nikah ini." Intan cengengesan.

"Kak, jauh sebelum kak Rama melihatku, aku sudah melihatnya, jauh sebelum kak Rama tersenyum padaku, aku sudah tersenyum padanya, bahkan setiap melihatnya aku selalu tersenyum, jauh sebelum Rama mengenalku, aku sudah mengenalnya, jauh sebelum kak Rama mencintaiku, aku sudah mencintainya. Kak Rama itu cinta pertamaku! Dia yang menjadi tambatan hatiku selama ini Dia yang menjadi penyemangatku. Dia yang membuatku sulit untuk jatuh cinta lagi. Aku benar-benar tak bisa menerima kenyataan ini kak" Gita menitikkan air mata.

"Ya ampun Gita.. Gue speechless. Gaktau musti ngomong apa. Lo yang sabar ya, lo pasti sakit banget tau kenyataan ini. Lo emang cewe baik, lo gak mau nyakitin hati wanita lain. Tapi, gue sebagai temen lo gak mau liat lo sedih kayak gini. Gita, lo dengerin gue baek-baek ya.. Cinta itu harus diperjuangkan, ada kalanya cinta jatuh ketempat yang salah, tapi pada akhirnya dia akan menemukan jalannya. Cinta akan datang pada waktu yang tepat dan kepada orang yang tepat. Mungkin sekarang Rama sedang jatuh dalam cinta yang salah, makanya dia cari cinta yang lain. Lo gak salah kok, harusnya lo perjuangin cinta lo sama dia. Masa lo mau nyerah gitu aja? Dia kan cinta pertama lo!

Lo dari dulu susah payah mengagumi dia dengan waktu yang lama, dan sekarang setelah dia datang sama lo dan mulai mencintai lo, lo malah nolak dia gitu aja? Parah lo. Lo jangan selalu mikirin perasaan orang lain, lo juga harus pikirin perasaaan lo sendiri" Jelas Intan panjang lebar.

Gita menangis dipelukan Intan. Omongan Intan ada benarnya juga. Tetapi dia tak mau sampai ada hati yang tersakiti. Dia bingung, dia tak tahu harus bagaimana. Pikirannya kosong, melayang tanpa arah. Mengapa ia tak memikirkan matang-matang dulu kemarin?

"Kak Intan, terimakasih atas sarannya. Aku akan pikirkan dengan baik." Ucap Gita

"Apapun yang terjadi, lo harus semangat. Gue ada dibelakang lo." Intan menyemangati.

"Iya. Kak, aku mau cari angin dulu ya, aku mau menenangkan fikiranku sebentar." Pinta Gita

"Baiklah, tapi jangan terlalu lama. Diluar pasti dingin" ucap Intan

"Iya kak"

Gita berjalan menyusuri pantai dimalam yang dingin ini. Semilir angin membuatnya kedinginan. Ia lupa tak memakai jaket, hanya memakai baju tidur saja.

Ia memutuskan untuk duduk ditepi pantai, melihat ombak yang bergemuruh.

Gita larut dalam kesepian. memikirkan kisahnya dengan Rama entah akan bagaimana akhirnya. Memikirkan hatinya yang sangat rapuh. Ia melihat ombak yang datang dan berlalu.

Meskipun aku tenang layaknya ikan didasar laut, tetapi hatiku gelisah bagai ombak dilautan lepas.

Memikirkan mu saat gelap, memanggil namamu dengan keras, hanya pilu yang kurasa, tiada yang menjawabku, selain hati ini dan ombak yang bergemuruh kencang.

Ketika ombak bergelombang dengan suara gemuruhnya, datang menghempas karang dan pergi dengan tenang, akankah ini adalah akhir dari sebuah pengharapan? -Anggita Nindya-

"Kak Ramaaaaa...." Gita memanggil Rama sambil menangis meskipun ia tahu takkan ada yang menjawabnya.

"Apa?" Suara itu mengagetkan Gita.

Gita menoleh ke sumber suara tersebut.

Ya, dia adalah Rama Hanggara. Orang yang berada dalam pengharapan Gita selama ini. Rama membuka jaketnya, dengan lembut dan penuh kehangatan, ia menutup punggung Gita dengan jaketnya.

"Kenapa kau seceroboh ini? Ini sudah larut. Cuacanya sangat dingin." Ucap Rama.

*Bersambung*

Terpopuler

Comments

Habibah Qolbi

Habibah Qolbi

auto ngakak 🤣🤣🤣🤣

2023-01-05

0

Diah Arie Wulandari

Diah Arie Wulandari

kaget campur syok, seneng tapinya

2021-06-18

1

Frisky cipan

Frisky cipan

malu aku Gita yg manggil Rama,tau ny Rama nyaut😂😂

2021-06-05

0

lihat semua
Episodes
1 Pandangan Pertama
2 Akhirnya bertemu
3 Fakta mengejutkan
4 Cinta itu rumit
5 Kisah Rama
6 Reuni
7 Berdua denganmu
8 Chatting on facebook
9 Full time with you
10 perasaanku sesungguhnya
11 Kesalahan termanis
12 On the way Bali
13 Di Pantai itu..
14 Memories at the sea
15 Kenyataan pahit
16 pengumuman pernikahan
17 Menemukanmu
18 Dirumah Sakit
19 kembali ke bandung
20 Rencana jahat Siska
21 Jebakan Siska
22 Maafkan aku Gita
23 Jangan tinggalkan aku
24 Sepertinya.......
25 Meet Siska, Meet Vina.
26 Maaf, aku pergi.
27 Gita, dimana kau?
28 Perkenalan
29 Isi hati
30 dekat denganmu & kegilaan Siska
31 Selalu saja bayangmu
32 Jalan-jalan with Gilvan
33 Aku mencintaimu
34 Hubungan serius
35 Kejujuranku
36 Mendesak Siska
37 Pengakuan
38 Pengakuan 2
39 Makan malam
40 Kerumah Gita
41 Menuju Malaysia
42 bertemu Vina
43 pertemuan denganmu
44 bertemu di rumah sakit
45 bertemu Ibunya
46 dirumah Gita
47 periksa kandungan
48 melahirkan buah hati
49 perseteruan
50 Vina
51 salam perpisahan
52 Kembali lagi
53 pulang
54 Tentang Siska
55 Pengawal Rey
56 Masalah baru
57 menuju hari bahagia
58 Permintaan Siska
59 Bayi Siska
60 surprise
61 Dikamar itu
62 Gilvan dan vina?
63 Menua bersamamu
64 Happy wedding
65 Malam itu
66 Baju Renang
67 kejujuran hati
68 Gara-gara Dimas
69 Tentang Nakka
70 Kehadiran Gilvan
71 Kesalahan terbesar
72 Rama usil
73 Hancurnya Vina
74 teka-teki
75 malam kedua
76 Rahasia Vina
77 POV Vina
78 Malam panjang
79 Bekerja hari 1
80 Ke rumah Vina
81 Sebenarnya.....
82 All about Vina
83 Hati yang terluka
84 meeting
85 Aku cemburu
86 H-1 Malaysia
87 Berangkat bersamaan
88 Malaysia dan Bandung
89 Lathi Challenge
90 Honeymoon part 1
91 Hari kedua
92 Kisah romantis
93 Ancaman
94 Ada aku untukmu
95 Bertemu GILVAN
96 Terluka
97 Sakit hati..
98 Kenapa harus Gita?
99 DILEMA
100 Melemparkan sahabatmu!
101 Ingatkah?
102 Maafkan aku, ya!
103 New York
104 Miaaaaaa
105 Merayu
106 Ingin bertemu
107 pembantu
108 Tas branded
109 Gita & Rama
110 apartemen
111 kebun binatang
112 POV Vina dan Gilvan
113 POV 2 Couple
114 Cinta
115 Cinta pertama
116 New York hari 1
117 New York 2
118 New York 3
119 New York 4
120 Mengungkap Fakta
121 kejujuran yang menyakitkan
122 Merelakan kepergian
123 Terakhir
124 Ekstra Part
125 Ekstra Part 2
126 Season 2 1. Surat Wasiat
127 S2 2. Gilvan kemana?
128 3. Bayi Perempuan
129 4. Siapa itu?
130 5. Teman baru
131 S2 6. GILVAN
132 Makan malam
133 Pertemuan
134 penjelasan
135 Perasaan ini?
136 bertemu gita
137 curhat
138 restoran
139 Gelisah
140 datang kembali
141 Anak itu..
142 Gita dan Rama
143 Mungkinkah dia?
144 melihat buaya
145 Siapa dia?
146 Vina masih egois
147 bertemu bersama
148 BUKTI
149 Pelayan baru
150 Akhirnya, aku tahu
151 Bantu aku
152 Apa maumu?
153 Kepala batu!
154 Tak ingat!
155 Ayo, pergi
156 Aku rindu
157 Maafkan kesalahanku
158 bertemu buaya lagi
159 Harus bagaimana?
160 Tak ku sangka
161 Terima kasih
162 Ketahuan
163 Aku jelaskan!
164 Ini untukmu..
165 Kepergok
166 Terbongkar
167 Jawaban
168 Lebih cepat lebih baik, tapi?
169 pertemuan pertama
170 One step Closer
171 perjodohan
172 Lampu hijau
173 Itu cucuku
174 bertemu!!!
175 Lamaran dan kemarahan
176 Perjanjian
177 Dilema kah?
178 Melihat kamu dan dia.
179 Menjelang..
180 Cie, Vina.
181 Perfect wedding
182 Yang kedua kalinya
183 Ada apa denganmu, Raina?
184 Lusa?
185 Membeli Mahar.
186 Hari pertama SAH
187 Masih saja, jutek.
188 Raina-ku
189 Lika-liku Raina.
190 Istri Fadli kah?
191 Wanita pintar ngeles
192 Belikan apa ya?
193 Tidur di sampingmu
194 Aku akan mencobanya!
195 Ke restoran Fadli.
196 Ketakutan Raina.
197 Duo gengsi
198 Tutorial dan referensi
199 Kita putus!
200 Aku hanya iseng!
201 Gimana rasanya?
202 Tahu ritme, gak sih?
203 Bertemu orang tuamu
204 Ada apa denganmu?
205 Melihat matahari terbenam.
206 Kasihan kamu, Fadli.
207 Keceplosan deh!
208 Romance Dinner
209 Bercinta dengan cinta
210 Mulai berani.
211 Menemui mu.
212 Menuju kebahagiaan
213 Wisuda
214 Akhir sebuah kisah.
215 Bonus chapter 1
216 Bonus Chapter 2.
217 Bonus Chapter 3, TAMAT.
218 Novel baru Kanayya & Kanakka
219 PENGUMUMAN JUDUL KANAKKA
220 Baca Yukkkkk
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Pandangan Pertama
2
Akhirnya bertemu
3
Fakta mengejutkan
4
Cinta itu rumit
5
Kisah Rama
6
Reuni
7
Berdua denganmu
8
Chatting on facebook
9
Full time with you
10
perasaanku sesungguhnya
11
Kesalahan termanis
12
On the way Bali
13
Di Pantai itu..
14
Memories at the sea
15
Kenyataan pahit
16
pengumuman pernikahan
17
Menemukanmu
18
Dirumah Sakit
19
kembali ke bandung
20
Rencana jahat Siska
21
Jebakan Siska
22
Maafkan aku Gita
23
Jangan tinggalkan aku
24
Sepertinya.......
25
Meet Siska, Meet Vina.
26
Maaf, aku pergi.
27
Gita, dimana kau?
28
Perkenalan
29
Isi hati
30
dekat denganmu & kegilaan Siska
31
Selalu saja bayangmu
32
Jalan-jalan with Gilvan
33
Aku mencintaimu
34
Hubungan serius
35
Kejujuranku
36
Mendesak Siska
37
Pengakuan
38
Pengakuan 2
39
Makan malam
40
Kerumah Gita
41
Menuju Malaysia
42
bertemu Vina
43
pertemuan denganmu
44
bertemu di rumah sakit
45
bertemu Ibunya
46
dirumah Gita
47
periksa kandungan
48
melahirkan buah hati
49
perseteruan
50
Vina
51
salam perpisahan
52
Kembali lagi
53
pulang
54
Tentang Siska
55
Pengawal Rey
56
Masalah baru
57
menuju hari bahagia
58
Permintaan Siska
59
Bayi Siska
60
surprise
61
Dikamar itu
62
Gilvan dan vina?
63
Menua bersamamu
64
Happy wedding
65
Malam itu
66
Baju Renang
67
kejujuran hati
68
Gara-gara Dimas
69
Tentang Nakka
70
Kehadiran Gilvan
71
Kesalahan terbesar
72
Rama usil
73
Hancurnya Vina
74
teka-teki
75
malam kedua
76
Rahasia Vina
77
POV Vina
78
Malam panjang
79
Bekerja hari 1
80
Ke rumah Vina
81
Sebenarnya.....
82
All about Vina
83
Hati yang terluka
84
meeting
85
Aku cemburu
86
H-1 Malaysia
87
Berangkat bersamaan
88
Malaysia dan Bandung
89
Lathi Challenge
90
Honeymoon part 1
91
Hari kedua
92
Kisah romantis
93
Ancaman
94
Ada aku untukmu
95
Bertemu GILVAN
96
Terluka
97
Sakit hati..
98
Kenapa harus Gita?
99
DILEMA
100
Melemparkan sahabatmu!
101
Ingatkah?
102
Maafkan aku, ya!
103
New York
104
Miaaaaaa
105
Merayu
106
Ingin bertemu
107
pembantu
108
Tas branded
109
Gita & Rama
110
apartemen
111
kebun binatang
112
POV Vina dan Gilvan
113
POV 2 Couple
114
Cinta
115
Cinta pertama
116
New York hari 1
117
New York 2
118
New York 3
119
New York 4
120
Mengungkap Fakta
121
kejujuran yang menyakitkan
122
Merelakan kepergian
123
Terakhir
124
Ekstra Part
125
Ekstra Part 2
126
Season 2 1. Surat Wasiat
127
S2 2. Gilvan kemana?
128
3. Bayi Perempuan
129
4. Siapa itu?
130
5. Teman baru
131
S2 6. GILVAN
132
Makan malam
133
Pertemuan
134
penjelasan
135
Perasaan ini?
136
bertemu gita
137
curhat
138
restoran
139
Gelisah
140
datang kembali
141
Anak itu..
142
Gita dan Rama
143
Mungkinkah dia?
144
melihat buaya
145
Siapa dia?
146
Vina masih egois
147
bertemu bersama
148
BUKTI
149
Pelayan baru
150
Akhirnya, aku tahu
151
Bantu aku
152
Apa maumu?
153
Kepala batu!
154
Tak ingat!
155
Ayo, pergi
156
Aku rindu
157
Maafkan kesalahanku
158
bertemu buaya lagi
159
Harus bagaimana?
160
Tak ku sangka
161
Terima kasih
162
Ketahuan
163
Aku jelaskan!
164
Ini untukmu..
165
Kepergok
166
Terbongkar
167
Jawaban
168
Lebih cepat lebih baik, tapi?
169
pertemuan pertama
170
One step Closer
171
perjodohan
172
Lampu hijau
173
Itu cucuku
174
bertemu!!!
175
Lamaran dan kemarahan
176
Perjanjian
177
Dilema kah?
178
Melihat kamu dan dia.
179
Menjelang..
180
Cie, Vina.
181
Perfect wedding
182
Yang kedua kalinya
183
Ada apa denganmu, Raina?
184
Lusa?
185
Membeli Mahar.
186
Hari pertama SAH
187
Masih saja, jutek.
188
Raina-ku
189
Lika-liku Raina.
190
Istri Fadli kah?
191
Wanita pintar ngeles
192
Belikan apa ya?
193
Tidur di sampingmu
194
Aku akan mencobanya!
195
Ke restoran Fadli.
196
Ketakutan Raina.
197
Duo gengsi
198
Tutorial dan referensi
199
Kita putus!
200
Aku hanya iseng!
201
Gimana rasanya?
202
Tahu ritme, gak sih?
203
Bertemu orang tuamu
204
Ada apa denganmu?
205
Melihat matahari terbenam.
206
Kasihan kamu, Fadli.
207
Keceplosan deh!
208
Romance Dinner
209
Bercinta dengan cinta
210
Mulai berani.
211
Menemui mu.
212
Menuju kebahagiaan
213
Wisuda
214
Akhir sebuah kisah.
215
Bonus chapter 1
216
Bonus Chapter 2.
217
Bonus Chapter 3, TAMAT.
218
Novel baru Kanayya & Kanakka
219
PENGUMUMAN JUDUL KANAKKA
220
Baca Yukkkkk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!