Dirumah Sakit

-Keesokan paginya-

Rama bangun dan melihat Gita masih terlelap dengan tangannya yang menggenggam tangan Rama. Rama tersenyum melepaskan tangannya dan mengelus rambut Gita, sungguh bahagianya dia ketika membuka mata wanita yang dicintainya ada dihadapannya.

"Kau sangat cantik meskipun terlelap begini. Sungguh aku ingin mendapatkan mu seutuhnya."

Rama teringat kejadian semalam. Entah ia bermimpi atau tidak. Gita mengutarakan isi hati padanya, Gita membelai rambut dan wajahnya halus. Seketika Rama meengingat Gita menciumnya, sungguh Rama bahagia malam itu.

Apakah itu nyata? Ah, tidak mungkin. Itu pasti hanya mimpi. Tapi, kenapa aku merasa itu seperti nyata? Mungkin karena dia ada disini jadi aku menyangka kalau itu benar terjadi. Tak apa-apa, meskipun itu hanya mimpi, tapi aku sangat bahagia. Mungkin itulah yang ingin dia ucapkan, tetapi saat ini belum saatnya.

"Ehh,eh.. Kakak sudah bangun? Sejak kapan?" Gita bangun kaget

"Baru saja. Kau tidur dikursi itu semalaman?" Tanya Rama

"Iya. Tapi tidurku nyenyak kok. Apa kau sudah baikan?" Tanya Gita.

"Kenapa kau tak membangunkanku? Kalau aku bangun aku pasti menyuruhmu tidur disini, dan aku yang akan tidur dikursi itu." Rama kesal

"Kau kan sedang sakit. Masa iya aku harus tidur disitu, aku tidak apa-apa kok. Apa perutmu masih sakit?" Tanya Gita lagi

"Maafkan aku." Rama tak menggubris pertanyaan Gita

"Untuk apa?"

"Maafkan aku yang tak peka atas perasaanmu, maafkan aku yang tak bisa menjagamu, maafkan aku yang selalu memaksamu, maafkan aku yang hanya bisa terbaring lemah seperti ini, maafkan aku merepotkanmu." Rama memegang tangan Gita

"Kau tak perlu meminta maaf. Aku yang seharusnya minta maaf. Kau sakit begini pasti karena aku!' Ucap Gita.

" Bukan, ini bukan salahmu sama sekali. Aku yang salah" Ujar Rama

"Sudahlah, tak perlu dibahas. Yang ku inginkan hanya satu, kau segera sembuh." Gita menenangkan Rama

"Terimakasih kau ada disini menemaniku semalaman. Aku sangat bahagia." Kata Rama

"Iya kak. Sekarang tolong jawab pertanyaanku. Apa kau sudah baikan? Apa perutmu masih sakit?" Tanya Gita lagi.

"Sudah lebih baik daripada semalam. Perutku masih sedikit sakit, tapi tidak terlalu sakit" Jawab Rama

Sarapan pagi pun datang, diantarkan oleh karyawan rumah sakit.

"Ayo kita sarapan dulu. Kau bisa makan sendiri kan?" tanya Gita

"Aku kan pasien. Biasanya pasien kan harus disuapi." Rama manja

"Tapi ku lihat kau kelihatan membaik. Pasti sudah bisa makan sendiri" Jawab Gita tak mau kalah

"Aww..awww, Aduuuuuh. Perutku sakit lagi ini Git, tolong. Suapi saja aku, aku tak kuat menahan sakitku. aduhhhhhh" Rama berbohong

Cihhhhh, kau kira kau itu aktor apa? Akting mu tidak bagus sama sekali. Aku bisa melihat itu hanyalah kebohongan mu agar aku mau menyuapi mu. Baiklah, aku mengalah demi lelaki manja ini.

"Baiklah, aku akan menyuapimu" Gita tersenyum

"Terimakasih peri cantikku yang baik hati." Rama jadi semangat lagi.

Gita menyuapi Rama dengan hati yang berdebar-debar. Terlihat dari raut wajahnya yang cerah. Merawat Rama dengan tulus, betapa bahagianya Rama saat ini.

"Udah nggak sakit lagi ya perutnya?" Tanya Gita meledek

"Enggak, udah baikan gara-gara disuapin kamu kan!"

"Itukan alasan kak Rama saja agar aku mau menyuapimu. Iyakan?" Gita cemberut

"Kau tak mau menyuapiku? Yasudah sini sarapanku aku akan makan sendiri" Rama serius

"Kakak kalau marah lucu juga yaaa. Maafkan aku, aku hanya becanda." Gita menggoda Rama

"Becandamu tidak lucu"

Ketika Gita sedang menyuapi Rama, Ibu Gita datang. Ibu Gita melihat pemandangan tersebut.

Mungkinkah lelaki ini kekasih Gita? -Ibu Gita dalam hati-

"Assalamualaikum. Selamat pagi nak." Ibu Gita tersenyum ramah

"Ehh, Ibu sudah datang." Gita malu ketahuan menyuapi Rama.

"Ehh, Ibu. Maafkan saya Bu. Saya merepotkan Ibu dan Gita." Rama segera bangkit duduk tegak

"Tidak apa-apa. Kamu kan sedang sakit nak. Ini Ibu bawakan baju paman Gita, yang mungkin saja cukup denganmu. Ini ada buah dan sedikit cemilan untukmu. Semoga cepat sembuh ya" Ibu Gita mengusap lengan Rama

Astaga.... Perasaan hangat macam apa ini? Ibuku saja tak pernah se-perhatian ini padaku. Tapi? Coba lihat betapa hangatnya perlakuan Ibu Gita padaku. Pantas saja Gita pun sangat cantik dan baik hati, persis seperti ibunya. Aku beruntung memiliki wanita seperti Gita, EHH? Aku tak salah berbicara kak? -Rama dalam hati-

"Bu, Gita titip jaga Kak Rama sebentar ya. Gita mau pulang dan mandi dulu. Tidak akan lama kok. Kak, kalau ada apa-apa minta sama Ibuku aja ya, jangan sungkan" Gita tersenyum

"Ehh, Iya Git. Baiklah.." Rama gugup

"Hati-hati dijalan Nak, Ibu akan menjaga Rama dengan baik." Ibu Gita tersenyum

Gita pun berlalu. Melihat punggung Gita saja sudah membuat Rama bahagia. Sebegitu cintanya kah Rama terhadap Gita?

"Bu, maafkan saya. Ibu jadi harus repot-repot seperti ini. Saya tidak apa-apa kok Bu, Ibu bisa pulang saja" Rama memohon

"Tidak apa-apa nak Rama. Ibu senang bisa merawatmu. Apa Ibu boleh bertanya sesuatu padamu?" Tanya Ibu Rama

"Terimakasih kalau begitu bu. Tentu saja boleh, ibu ingin bertanya apa?" Jawab Rama Ramah

"Apakah kau pacarnya Gita?" Tanya Ibu Rama penasaran

"Oh, bukan bu. Saya hanya rekan kerja nya." Rama gugup.

"Tenang saja, tak apa kalau memang itu benar adanya. Jangan merasa tak enak gitu sama Ibu ya." Ibu Gita tersenyum

"Ehhh, Bu.. ttaa..tapi memang.." Ucapan Rama terpotong Ibunya Gita

"Tidak apa-apa nak Rama. Ibu hanya minta sama kamu, tolong jaga Gita anak semata wayangnya Ibu. Ibu hanya punya Gita, adik Gita telah meninggal dunia. Hanya satu harapan Ibu satu-satunya. Ayah Gita seorang pelayar, beliau hanya pulang 1 tahun sekali, jadi Ibu berharap kamu menyayangi Gita seperti Ayahnya menyayangi Gita. Ibu percaya sama kamu" Ibu Gita menepuk-nepuk pundak Rama.

"E..eee.e.. Baik Bu, Rama pasti menjaga Gita dengan baik. Rama janji" Rama tak ada pilihan lain.

"Terimakasih kamu sudah ada di kehidupan Gita. Ibu senang Gita punya kekasih, dari dulu dia belum pernah berpacaran. Kadang ibu merasa khawatir juga, tapi setelah melihatmu, ibu merasa lega."

"Rama pasti menjaga Gita dengan baik bu. Rama tak akan pernah menyakiti Gita." Rama tersenyum

"Ngomong-ngomong, kemarin kamu lagi marahan ya sama Gita?" Selidik Ibu Rama

"Ehh, tidak kok bu" Rama malu

"Jujur aja sama Ibu nak Rama, Ibu juga pernah muda lhooo" Ibu Rama tertawa

"i..itu kemarin gak apa-apa kok bu" Rama menggaruk kepalanya

"Yasudah, yasudah.. kalau kamu malu. Ibu tak perlu tahu masalahmu ya?" Ibu tertawa

"Maaf ya bu hehe." Rama malu

"Kamu bagian apa dikantormu?" tanya Ibu Gita lagi

"Eee.. sa.. saya bagian marketing Bu. Iya, di team marketing" Jawab Rama asal

"Oh, marketing itu tugas nya apa ya nak?" Tanya Ibu Gita

Marketing? Mana gue tahu Bu.. Duh, nyokapnya Gita ngapain hal kayak gini musti ditanyain sih. Gue musti jawab apa coba. -Rama dalam hati-

"Itu marketing itu penjualan bu. Pokoknya berhubungan dengan penjualan gitu" Jelas Rama asal

"Oh, sales ya berarti?" Tanya lagi Ibu Gita

Yaelah, sales lagi. Bu, kalau boleh jujur gue ini presdir di perusahaan bokap gue. Tapi gue malu bilangnya, entar dia malah gak percaya lagi. -Rama dalam hati-

"Ya seperti itu, lah bu" Jawab Rama asal

"Kalau Gita kan katanya buat laporan keuangan sama bikin proposal anggaran tuh katanya. Dia selalu nganterin keruangan Direktur. Nih ya katanya Gita Direkturnya itu nyebelin banget nak Rama, dia selalu dimarahin, perkataannya harus selalu dituruti, kalau gak dituruti Gita selalu dimarahi, bawel banget katanya orangnya tuh. Untungnya kamu tidak akan berhubungan dengan Direktur menyebalkan itu. Gita selalu saja berkeluh kesah kalau sudah masuk keruang direktur itu. Kalau sampai kamu ketemu dia, hajar saja dia. Kesal juga Ibu dengarnya" Ibu Gita curhat

Gitaaaaaaaaaa...... kurang ajar banget kamu yaaa. Awas aja nanti. Berani-beraninya dia bilang kalo gue nyebelin. Ngapain juga dia musti ngomong ke Ibunya. Dasar Gita kayak anak kecil. Liat aja nanti pokoknya. Gue sebegini ganteng dan baik hatinya dibilang nyebelin sama bawel? Gitaaaaaaa.. awas aja lu yaaa entar.

"Oh begitu ya bu. Saya gak tahu direkturnya itu kayak gimana." Rama sedikit menahan kesal.

"Katanya Direkturnya memang ganteng, tapi sifatnya yang menyebalkan jadi tak terlihat ganteng lagi. Katanya, direkturnya itu dulu satu sekolahan sama Gita, dia yang punya perusahaan. Tapi, sombongnya minta ampun katanya. Dulu pas masih sekolah Gita suka sama direktur itu, tapi sekarang mungkin sudah tidak, karena kehadiran nak Rama dihidup Gita" Jelas Ibu

Bu, direktur yang sedang ibu bicarakan itu sedang ada dihadapanmu. Bagaimana reaksi Ibu kalau tahu orang yang sedang Ibu gosipkan ada didepan ibu sendiri? Gita, tunggulah pembalasanku.

"Direktur macam apa itu Bu, sombong sekali ya." Rama memancing

"Iya, Gita sampai tiap hari ngedumel sama Ibu. Ngomongin direktur itu terus. Habis katanya setiap hari selalu saja bertemu dengannya."

Rama memancing Ibunya Gita habis-habisan. Ia ingin tahu seberapa banyak Gita membicarakannya pada Ibunya. Tak lama ketika Ibu dan Rama asyik berbincang, Gita pun datang.

"Assalamualaikum" Salam Gita

"Waalaikumsalam" Jawab Ibu dan Rama

"Kamu sudah datang, sudah selesai nak?" Tanya Ibu

"Sudah Bu, kak Rama siang ini bisa pulang." jawab Gita

Muka Rama terlihat seperti seseorang yang ingin balas dendam. Gita tak mengerti kenapa raut wajah Rama bisa seperti itu.

"Baiklah, kalau begitu Ibu pulang dulu. Ibu akan masak. Nanti sepulang dari sini, kerumah kakek dulu ya." Pinta Ibu.

"Iya bu" Jawab Gita

"Yasudah ibu permisi dulu ya nak Rama. Semoga cepat sembuh" Ibu tersenyum ramah

"Iya bu, terimakasih" Rama menunduk.

Ibu telah pergi. Muka Rama terlihat seperti telah memakan ratusan cabe. Pedasssssssss......

Mata Rama menatap Gita dengan tatapan sinis. Sepertinya Gita akan habis oleh Rama hari ini.

"Kenapa?" Tanya Gita polos

"Diperusahaan kau punya berapa direktur?" Tahya Rama sinis

"Memangnya kenapa?" Tanya Gita tak mengerti

"Jawab saja" Rama kesal

"Hanya 1"

"Siapa?" Tanya Rama lagi

"Kau" Gita mulai memahami maksud dari pembicaraan ini.

"Berarti aku ini Direktur yang menyebalkan, bawel, dan sombong ya?" Rama memancing Gita

"HAH? Apa yang Ibu bicarakan padamu?" Gita pucat

"Tanyakan saja pada Ibumu." Rama membalikkan badannya

"Maaf, tapi itukan dulu. Sebelum aku mengenalmu lebih jauh. Kau jangan marah seperti itu padaku. Aku jadi semakin merasa bersalah." Gita menunduk.

"Tapi menurutmu aku tampan?" Goda Rama

"Kau memang tampan" Ucap Gita

"Katakan lagi" Rama cengengesan

"Kau memang tampan" Gita kesal

"Sekali lagi" Goda Rama terus

"Kau memang tampan" Gita mendelik

"Lagi" Rama terus mengerjainya

"Kau memang tampan" Gita menarik nafas

"Terus?" Rama tak tahan menahan tawa

"Kau adalah Direkturku yang tampan, kau direkturku yang baik, kau direkturku yang sangat manis, Kau direkturku yang penyayang, kau direkturku yang tersegalanya." Ucap Gita kesal.

"Kau ingin aku memaafkanmu tidak?" Tanya Rama

"Tentu, ingin" Gita duduk sambil kesal.

"ulangi kata direktur barusan dengan kata lelakiku" Rama menahan tawa

Gita pasrah, kali ini Rama mempermainkannya. Ia tahu ia salah, selalu membicarakannya pada Ibunya. Dan kenapa pula ibunya bisa dengan santai membeberkannya pada orang itu sendiri.

"Kau adalah lelakiku yang tampan, kau adalah lelakiku yang baik, kau lelakiku yang sangat manis, kau lelakiku yang penyayang, kau lelakiku yang tersegalanya. PUAS?" Gita emosi.

"HAHAHAHAHAHAHHAHA.. Kau memang wanita yang menggemaskan" Rama mencubit pipi Gita yang cabi karena cemberut.

Mereka bercanda riang, menertawakan hal dibicarakan ibu Gita. Gita sangat malu sekali, apalagi Rama selalu menggodanya. Tak lama, handphone Rama berdering. Dilayar ponsel terlihat kontak bernama "Papi" Calling.

"Ada apa? Tanya Rama malas

"Kau dimana? Segera pulang. Kakek menunggumu. Dia ingin bicara denganmu. Kau malah pergi seenaknya saja." Papi Rama kesal.

"Baiklah."

*Aku harus sesegera mungkin menyelesaikan masalahku. Aku tak mau berlarut-larut. Jika aku harus melawan mereka semua, akan ku lawan asalkan aku tetap bisa bersama Gita. Tak ada yang bisa memisahkan ku dengan Gita. Camkan itu. -Rama dalam hati-

*Bersambung

Terpopuler

Comments

JR Rhna

JR Rhna

🤣🤣

2023-06-11

0

Che Putri Badar

Che Putri Badar

aduh thor,, aqu pengen ngakak ketawa ngebayangin gi mana expresi nya si rama ... lanjuuut..

2023-06-03

0

Leni Fatmawati Fatmawati

Leni Fatmawati Fatmawati

hiiss cowok idaman bngt rama

2022-01-22

0

lihat semua
Episodes
1 Pandangan Pertama
2 Akhirnya bertemu
3 Fakta mengejutkan
4 Cinta itu rumit
5 Kisah Rama
6 Reuni
7 Berdua denganmu
8 Chatting on facebook
9 Full time with you
10 perasaanku sesungguhnya
11 Kesalahan termanis
12 On the way Bali
13 Di Pantai itu..
14 Memories at the sea
15 Kenyataan pahit
16 pengumuman pernikahan
17 Menemukanmu
18 Dirumah Sakit
19 kembali ke bandung
20 Rencana jahat Siska
21 Jebakan Siska
22 Maafkan aku Gita
23 Jangan tinggalkan aku
24 Sepertinya.......
25 Meet Siska, Meet Vina.
26 Maaf, aku pergi.
27 Gita, dimana kau?
28 Perkenalan
29 Isi hati
30 dekat denganmu & kegilaan Siska
31 Selalu saja bayangmu
32 Jalan-jalan with Gilvan
33 Aku mencintaimu
34 Hubungan serius
35 Kejujuranku
36 Mendesak Siska
37 Pengakuan
38 Pengakuan 2
39 Makan malam
40 Kerumah Gita
41 Menuju Malaysia
42 bertemu Vina
43 pertemuan denganmu
44 bertemu di rumah sakit
45 bertemu Ibunya
46 dirumah Gita
47 periksa kandungan
48 melahirkan buah hati
49 perseteruan
50 Vina
51 salam perpisahan
52 Kembali lagi
53 pulang
54 Tentang Siska
55 Pengawal Rey
56 Masalah baru
57 menuju hari bahagia
58 Permintaan Siska
59 Bayi Siska
60 surprise
61 Dikamar itu
62 Gilvan dan vina?
63 Menua bersamamu
64 Happy wedding
65 Malam itu
66 Baju Renang
67 kejujuran hati
68 Gara-gara Dimas
69 Tentang Nakka
70 Kehadiran Gilvan
71 Kesalahan terbesar
72 Rama usil
73 Hancurnya Vina
74 teka-teki
75 malam kedua
76 Rahasia Vina
77 POV Vina
78 Malam panjang
79 Bekerja hari 1
80 Ke rumah Vina
81 Sebenarnya.....
82 All about Vina
83 Hati yang terluka
84 meeting
85 Aku cemburu
86 H-1 Malaysia
87 Berangkat bersamaan
88 Malaysia dan Bandung
89 Lathi Challenge
90 Honeymoon part 1
91 Hari kedua
92 Kisah romantis
93 Ancaman
94 Ada aku untukmu
95 Bertemu GILVAN
96 Terluka
97 Sakit hati..
98 Kenapa harus Gita?
99 DILEMA
100 Melemparkan sahabatmu!
101 Ingatkah?
102 Maafkan aku, ya!
103 New York
104 Miaaaaaa
105 Merayu
106 Ingin bertemu
107 pembantu
108 Tas branded
109 Gita & Rama
110 apartemen
111 kebun binatang
112 POV Vina dan Gilvan
113 POV 2 Couple
114 Cinta
115 Cinta pertama
116 New York hari 1
117 New York 2
118 New York 3
119 New York 4
120 Mengungkap Fakta
121 kejujuran yang menyakitkan
122 Merelakan kepergian
123 Terakhir
124 Ekstra Part
125 Ekstra Part 2
126 Season 2 1. Surat Wasiat
127 S2 2. Gilvan kemana?
128 3. Bayi Perempuan
129 4. Siapa itu?
130 5. Teman baru
131 S2 6. GILVAN
132 Makan malam
133 Pertemuan
134 penjelasan
135 Perasaan ini?
136 bertemu gita
137 curhat
138 restoran
139 Gelisah
140 datang kembali
141 Anak itu..
142 Gita dan Rama
143 Mungkinkah dia?
144 melihat buaya
145 Siapa dia?
146 Vina masih egois
147 bertemu bersama
148 BUKTI
149 Pelayan baru
150 Akhirnya, aku tahu
151 Bantu aku
152 Apa maumu?
153 Kepala batu!
154 Tak ingat!
155 Ayo, pergi
156 Aku rindu
157 Maafkan kesalahanku
158 bertemu buaya lagi
159 Harus bagaimana?
160 Tak ku sangka
161 Terima kasih
162 Ketahuan
163 Aku jelaskan!
164 Ini untukmu..
165 Kepergok
166 Terbongkar
167 Jawaban
168 Lebih cepat lebih baik, tapi?
169 pertemuan pertama
170 One step Closer
171 perjodohan
172 Lampu hijau
173 Itu cucuku
174 bertemu!!!
175 Lamaran dan kemarahan
176 Perjanjian
177 Dilema kah?
178 Melihat kamu dan dia.
179 Menjelang..
180 Cie, Vina.
181 Perfect wedding
182 Yang kedua kalinya
183 Ada apa denganmu, Raina?
184 Lusa?
185 Membeli Mahar.
186 Hari pertama SAH
187 Masih saja, jutek.
188 Raina-ku
189 Lika-liku Raina.
190 Istri Fadli kah?
191 Wanita pintar ngeles
192 Belikan apa ya?
193 Tidur di sampingmu
194 Aku akan mencobanya!
195 Ke restoran Fadli.
196 Ketakutan Raina.
197 Duo gengsi
198 Tutorial dan referensi
199 Kita putus!
200 Aku hanya iseng!
201 Gimana rasanya?
202 Tahu ritme, gak sih?
203 Bertemu orang tuamu
204 Ada apa denganmu?
205 Melihat matahari terbenam.
206 Kasihan kamu, Fadli.
207 Keceplosan deh!
208 Romance Dinner
209 Bercinta dengan cinta
210 Mulai berani.
211 Menemui mu.
212 Menuju kebahagiaan
213 Wisuda
214 Akhir sebuah kisah.
215 Bonus chapter 1
216 Bonus Chapter 2.
217 Bonus Chapter 3, TAMAT.
218 Novel baru Kanayya & Kanakka
219 PENGUMUMAN JUDUL KANAKKA
220 Baca Yukkkkk
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Pandangan Pertama
2
Akhirnya bertemu
3
Fakta mengejutkan
4
Cinta itu rumit
5
Kisah Rama
6
Reuni
7
Berdua denganmu
8
Chatting on facebook
9
Full time with you
10
perasaanku sesungguhnya
11
Kesalahan termanis
12
On the way Bali
13
Di Pantai itu..
14
Memories at the sea
15
Kenyataan pahit
16
pengumuman pernikahan
17
Menemukanmu
18
Dirumah Sakit
19
kembali ke bandung
20
Rencana jahat Siska
21
Jebakan Siska
22
Maafkan aku Gita
23
Jangan tinggalkan aku
24
Sepertinya.......
25
Meet Siska, Meet Vina.
26
Maaf, aku pergi.
27
Gita, dimana kau?
28
Perkenalan
29
Isi hati
30
dekat denganmu & kegilaan Siska
31
Selalu saja bayangmu
32
Jalan-jalan with Gilvan
33
Aku mencintaimu
34
Hubungan serius
35
Kejujuranku
36
Mendesak Siska
37
Pengakuan
38
Pengakuan 2
39
Makan malam
40
Kerumah Gita
41
Menuju Malaysia
42
bertemu Vina
43
pertemuan denganmu
44
bertemu di rumah sakit
45
bertemu Ibunya
46
dirumah Gita
47
periksa kandungan
48
melahirkan buah hati
49
perseteruan
50
Vina
51
salam perpisahan
52
Kembali lagi
53
pulang
54
Tentang Siska
55
Pengawal Rey
56
Masalah baru
57
menuju hari bahagia
58
Permintaan Siska
59
Bayi Siska
60
surprise
61
Dikamar itu
62
Gilvan dan vina?
63
Menua bersamamu
64
Happy wedding
65
Malam itu
66
Baju Renang
67
kejujuran hati
68
Gara-gara Dimas
69
Tentang Nakka
70
Kehadiran Gilvan
71
Kesalahan terbesar
72
Rama usil
73
Hancurnya Vina
74
teka-teki
75
malam kedua
76
Rahasia Vina
77
POV Vina
78
Malam panjang
79
Bekerja hari 1
80
Ke rumah Vina
81
Sebenarnya.....
82
All about Vina
83
Hati yang terluka
84
meeting
85
Aku cemburu
86
H-1 Malaysia
87
Berangkat bersamaan
88
Malaysia dan Bandung
89
Lathi Challenge
90
Honeymoon part 1
91
Hari kedua
92
Kisah romantis
93
Ancaman
94
Ada aku untukmu
95
Bertemu GILVAN
96
Terluka
97
Sakit hati..
98
Kenapa harus Gita?
99
DILEMA
100
Melemparkan sahabatmu!
101
Ingatkah?
102
Maafkan aku, ya!
103
New York
104
Miaaaaaa
105
Merayu
106
Ingin bertemu
107
pembantu
108
Tas branded
109
Gita & Rama
110
apartemen
111
kebun binatang
112
POV Vina dan Gilvan
113
POV 2 Couple
114
Cinta
115
Cinta pertama
116
New York hari 1
117
New York 2
118
New York 3
119
New York 4
120
Mengungkap Fakta
121
kejujuran yang menyakitkan
122
Merelakan kepergian
123
Terakhir
124
Ekstra Part
125
Ekstra Part 2
126
Season 2 1. Surat Wasiat
127
S2 2. Gilvan kemana?
128
3. Bayi Perempuan
129
4. Siapa itu?
130
5. Teman baru
131
S2 6. GILVAN
132
Makan malam
133
Pertemuan
134
penjelasan
135
Perasaan ini?
136
bertemu gita
137
curhat
138
restoran
139
Gelisah
140
datang kembali
141
Anak itu..
142
Gita dan Rama
143
Mungkinkah dia?
144
melihat buaya
145
Siapa dia?
146
Vina masih egois
147
bertemu bersama
148
BUKTI
149
Pelayan baru
150
Akhirnya, aku tahu
151
Bantu aku
152
Apa maumu?
153
Kepala batu!
154
Tak ingat!
155
Ayo, pergi
156
Aku rindu
157
Maafkan kesalahanku
158
bertemu buaya lagi
159
Harus bagaimana?
160
Tak ku sangka
161
Terima kasih
162
Ketahuan
163
Aku jelaskan!
164
Ini untukmu..
165
Kepergok
166
Terbongkar
167
Jawaban
168
Lebih cepat lebih baik, tapi?
169
pertemuan pertama
170
One step Closer
171
perjodohan
172
Lampu hijau
173
Itu cucuku
174
bertemu!!!
175
Lamaran dan kemarahan
176
Perjanjian
177
Dilema kah?
178
Melihat kamu dan dia.
179
Menjelang..
180
Cie, Vina.
181
Perfect wedding
182
Yang kedua kalinya
183
Ada apa denganmu, Raina?
184
Lusa?
185
Membeli Mahar.
186
Hari pertama SAH
187
Masih saja, jutek.
188
Raina-ku
189
Lika-liku Raina.
190
Istri Fadli kah?
191
Wanita pintar ngeles
192
Belikan apa ya?
193
Tidur di sampingmu
194
Aku akan mencobanya!
195
Ke restoran Fadli.
196
Ketakutan Raina.
197
Duo gengsi
198
Tutorial dan referensi
199
Kita putus!
200
Aku hanya iseng!
201
Gimana rasanya?
202
Tahu ritme, gak sih?
203
Bertemu orang tuamu
204
Ada apa denganmu?
205
Melihat matahari terbenam.
206
Kasihan kamu, Fadli.
207
Keceplosan deh!
208
Romance Dinner
209
Bercinta dengan cinta
210
Mulai berani.
211
Menemui mu.
212
Menuju kebahagiaan
213
Wisuda
214
Akhir sebuah kisah.
215
Bonus chapter 1
216
Bonus Chapter 2.
217
Bonus Chapter 3, TAMAT.
218
Novel baru Kanayya & Kanakka
219
PENGUMUMAN JUDUL KANAKKA
220
Baca Yukkkkk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!