-Keesokan paginya-
Rama bangun dan melihat Gita masih terlelap dengan tangannya yang menggenggam tangan Rama. Rama tersenyum melepaskan tangannya dan mengelus rambut Gita, sungguh bahagianya dia ketika membuka mata wanita yang dicintainya ada dihadapannya.
"Kau sangat cantik meskipun terlelap begini. Sungguh aku ingin mendapatkan mu seutuhnya."
Rama teringat kejadian semalam. Entah ia bermimpi atau tidak. Gita mengutarakan isi hati padanya, Gita membelai rambut dan wajahnya halus. Seketika Rama meengingat Gita menciumnya, sungguh Rama bahagia malam itu.
Apakah itu nyata? Ah, tidak mungkin. Itu pasti hanya mimpi. Tapi, kenapa aku merasa itu seperti nyata? Mungkin karena dia ada disini jadi aku menyangka kalau itu benar terjadi. Tak apa-apa, meskipun itu hanya mimpi, tapi aku sangat bahagia. Mungkin itulah yang ingin dia ucapkan, tetapi saat ini belum saatnya.
"Ehh,eh.. Kakak sudah bangun? Sejak kapan?" Gita bangun kaget
"Baru saja. Kau tidur dikursi itu semalaman?" Tanya Rama
"Iya. Tapi tidurku nyenyak kok. Apa kau sudah baikan?" Tanya Gita.
"Kenapa kau tak membangunkanku? Kalau aku bangun aku pasti menyuruhmu tidur disini, dan aku yang akan tidur dikursi itu." Rama kesal
"Kau kan sedang sakit. Masa iya aku harus tidur disitu, aku tidak apa-apa kok. Apa perutmu masih sakit?" Tanya Gita lagi
"Maafkan aku." Rama tak menggubris pertanyaan Gita
"Untuk apa?"
"Maafkan aku yang tak peka atas perasaanmu, maafkan aku yang tak bisa menjagamu, maafkan aku yang selalu memaksamu, maafkan aku yang hanya bisa terbaring lemah seperti ini, maafkan aku merepotkanmu." Rama memegang tangan Gita
"Kau tak perlu meminta maaf. Aku yang seharusnya minta maaf. Kau sakit begini pasti karena aku!' Ucap Gita.
" Bukan, ini bukan salahmu sama sekali. Aku yang salah" Ujar Rama
"Sudahlah, tak perlu dibahas. Yang ku inginkan hanya satu, kau segera sembuh." Gita menenangkan Rama
"Terimakasih kau ada disini menemaniku semalaman. Aku sangat bahagia." Kata Rama
"Iya kak. Sekarang tolong jawab pertanyaanku. Apa kau sudah baikan? Apa perutmu masih sakit?" Tanya Gita lagi.
"Sudah lebih baik daripada semalam. Perutku masih sedikit sakit, tapi tidak terlalu sakit" Jawab Rama
Sarapan pagi pun datang, diantarkan oleh karyawan rumah sakit.
"Ayo kita sarapan dulu. Kau bisa makan sendiri kan?" tanya Gita
"Aku kan pasien. Biasanya pasien kan harus disuapi." Rama manja
"Tapi ku lihat kau kelihatan membaik. Pasti sudah bisa makan sendiri" Jawab Gita tak mau kalah
"Aww..awww, Aduuuuuh. Perutku sakit lagi ini Git, tolong. Suapi saja aku, aku tak kuat menahan sakitku. aduhhhhhh" Rama berbohong
Cihhhhh, kau kira kau itu aktor apa? Akting mu tidak bagus sama sekali. Aku bisa melihat itu hanyalah kebohongan mu agar aku mau menyuapi mu. Baiklah, aku mengalah demi lelaki manja ini.
"Baiklah, aku akan menyuapimu" Gita tersenyum
"Terimakasih peri cantikku yang baik hati." Rama jadi semangat lagi.
Gita menyuapi Rama dengan hati yang berdebar-debar. Terlihat dari raut wajahnya yang cerah. Merawat Rama dengan tulus, betapa bahagianya Rama saat ini.
"Udah nggak sakit lagi ya perutnya?" Tanya Gita meledek
"Enggak, udah baikan gara-gara disuapin kamu kan!"
"Itukan alasan kak Rama saja agar aku mau menyuapimu. Iyakan?" Gita cemberut
"Kau tak mau menyuapiku? Yasudah sini sarapanku aku akan makan sendiri" Rama serius
"Kakak kalau marah lucu juga yaaa. Maafkan aku, aku hanya becanda." Gita menggoda Rama
"Becandamu tidak lucu"
Ketika Gita sedang menyuapi Rama, Ibu Gita datang. Ibu Gita melihat pemandangan tersebut.
Mungkinkah lelaki ini kekasih Gita? -Ibu Gita dalam hati-
"Assalamualaikum. Selamat pagi nak." Ibu Gita tersenyum ramah
"Ehh, Ibu sudah datang." Gita malu ketahuan menyuapi Rama.
"Ehh, Ibu. Maafkan saya Bu. Saya merepotkan Ibu dan Gita." Rama segera bangkit duduk tegak
"Tidak apa-apa. Kamu kan sedang sakit nak. Ini Ibu bawakan baju paman Gita, yang mungkin saja cukup denganmu. Ini ada buah dan sedikit cemilan untukmu. Semoga cepat sembuh ya" Ibu Gita mengusap lengan Rama
Astaga.... Perasaan hangat macam apa ini? Ibuku saja tak pernah se-perhatian ini padaku. Tapi? Coba lihat betapa hangatnya perlakuan Ibu Gita padaku. Pantas saja Gita pun sangat cantik dan baik hati, persis seperti ibunya. Aku beruntung memiliki wanita seperti Gita, EHH? Aku tak salah berbicara kak? -Rama dalam hati-
"Bu, Gita titip jaga Kak Rama sebentar ya. Gita mau pulang dan mandi dulu. Tidak akan lama kok. Kak, kalau ada apa-apa minta sama Ibuku aja ya, jangan sungkan" Gita tersenyum
"Ehh, Iya Git. Baiklah.." Rama gugup
"Hati-hati dijalan Nak, Ibu akan menjaga Rama dengan baik." Ibu Gita tersenyum
Gita pun berlalu. Melihat punggung Gita saja sudah membuat Rama bahagia. Sebegitu cintanya kah Rama terhadap Gita?
"Bu, maafkan saya. Ibu jadi harus repot-repot seperti ini. Saya tidak apa-apa kok Bu, Ibu bisa pulang saja" Rama memohon
"Tidak apa-apa nak Rama. Ibu senang bisa merawatmu. Apa Ibu boleh bertanya sesuatu padamu?" Tanya Ibu Rama
"Terimakasih kalau begitu bu. Tentu saja boleh, ibu ingin bertanya apa?" Jawab Rama Ramah
"Apakah kau pacarnya Gita?" Tanya Ibu Rama penasaran
"Oh, bukan bu. Saya hanya rekan kerja nya." Rama gugup.
"Tenang saja, tak apa kalau memang itu benar adanya. Jangan merasa tak enak gitu sama Ibu ya." Ibu Gita tersenyum
"Ehhh, Bu.. ttaa..tapi memang.." Ucapan Rama terpotong Ibunya Gita
"Tidak apa-apa nak Rama. Ibu hanya minta sama kamu, tolong jaga Gita anak semata wayangnya Ibu. Ibu hanya punya Gita, adik Gita telah meninggal dunia. Hanya satu harapan Ibu satu-satunya. Ayah Gita seorang pelayar, beliau hanya pulang 1 tahun sekali, jadi Ibu berharap kamu menyayangi Gita seperti Ayahnya menyayangi Gita. Ibu percaya sama kamu" Ibu Gita menepuk-nepuk pundak Rama.
"E..eee.e.. Baik Bu, Rama pasti menjaga Gita dengan baik. Rama janji" Rama tak ada pilihan lain.
"Terimakasih kamu sudah ada di kehidupan Gita. Ibu senang Gita punya kekasih, dari dulu dia belum pernah berpacaran. Kadang ibu merasa khawatir juga, tapi setelah melihatmu, ibu merasa lega."
"Rama pasti menjaga Gita dengan baik bu. Rama tak akan pernah menyakiti Gita." Rama tersenyum
"Ngomong-ngomong, kemarin kamu lagi marahan ya sama Gita?" Selidik Ibu Rama
"Ehh, tidak kok bu" Rama malu
"Jujur aja sama Ibu nak Rama, Ibu juga pernah muda lhooo" Ibu Rama tertawa
"i..itu kemarin gak apa-apa kok bu" Rama menggaruk kepalanya
"Yasudah, yasudah.. kalau kamu malu. Ibu tak perlu tahu masalahmu ya?" Ibu tertawa
"Maaf ya bu hehe." Rama malu
"Kamu bagian apa dikantormu?" tanya Ibu Gita lagi
"Eee.. sa.. saya bagian marketing Bu. Iya, di team marketing" Jawab Rama asal
"Oh, marketing itu tugas nya apa ya nak?" Tanya Ibu Gita
Marketing? Mana gue tahu Bu.. Duh, nyokapnya Gita ngapain hal kayak gini musti ditanyain sih. Gue musti jawab apa coba. -Rama dalam hati-
"Itu marketing itu penjualan bu. Pokoknya berhubungan dengan penjualan gitu" Jelas Rama asal
"Oh, sales ya berarti?" Tanya lagi Ibu Gita
Yaelah, sales lagi. Bu, kalau boleh jujur gue ini presdir di perusahaan bokap gue. Tapi gue malu bilangnya, entar dia malah gak percaya lagi. -Rama dalam hati-
"Ya seperti itu, lah bu" Jawab Rama asal
"Kalau Gita kan katanya buat laporan keuangan sama bikin proposal anggaran tuh katanya. Dia selalu nganterin keruangan Direktur. Nih ya katanya Gita Direkturnya itu nyebelin banget nak Rama, dia selalu dimarahin, perkataannya harus selalu dituruti, kalau gak dituruti Gita selalu dimarahi, bawel banget katanya orangnya tuh. Untungnya kamu tidak akan berhubungan dengan Direktur menyebalkan itu. Gita selalu saja berkeluh kesah kalau sudah masuk keruang direktur itu. Kalau sampai kamu ketemu dia, hajar saja dia. Kesal juga Ibu dengarnya" Ibu Gita curhat
Gitaaaaaaaaaa...... kurang ajar banget kamu yaaa. Awas aja nanti. Berani-beraninya dia bilang kalo gue nyebelin. Ngapain juga dia musti ngomong ke Ibunya. Dasar Gita kayak anak kecil. Liat aja nanti pokoknya. Gue sebegini ganteng dan baik hatinya dibilang nyebelin sama bawel? Gitaaaaaaa.. awas aja lu yaaa entar.
"Oh begitu ya bu. Saya gak tahu direkturnya itu kayak gimana." Rama sedikit menahan kesal.
"Katanya Direkturnya memang ganteng, tapi sifatnya yang menyebalkan jadi tak terlihat ganteng lagi. Katanya, direkturnya itu dulu satu sekolahan sama Gita, dia yang punya perusahaan. Tapi, sombongnya minta ampun katanya. Dulu pas masih sekolah Gita suka sama direktur itu, tapi sekarang mungkin sudah tidak, karena kehadiran nak Rama dihidup Gita" Jelas Ibu
Bu, direktur yang sedang ibu bicarakan itu sedang ada dihadapanmu. Bagaimana reaksi Ibu kalau tahu orang yang sedang Ibu gosipkan ada didepan ibu sendiri? Gita, tunggulah pembalasanku.
"Direktur macam apa itu Bu, sombong sekali ya." Rama memancing
"Iya, Gita sampai tiap hari ngedumel sama Ibu. Ngomongin direktur itu terus. Habis katanya setiap hari selalu saja bertemu dengannya."
Rama memancing Ibunya Gita habis-habisan. Ia ingin tahu seberapa banyak Gita membicarakannya pada Ibunya. Tak lama ketika Ibu dan Rama asyik berbincang, Gita pun datang.
"Assalamualaikum" Salam Gita
"Waalaikumsalam" Jawab Ibu dan Rama
"Kamu sudah datang, sudah selesai nak?" Tanya Ibu
"Sudah Bu, kak Rama siang ini bisa pulang." jawab Gita
Muka Rama terlihat seperti seseorang yang ingin balas dendam. Gita tak mengerti kenapa raut wajah Rama bisa seperti itu.
"Baiklah, kalau begitu Ibu pulang dulu. Ibu akan masak. Nanti sepulang dari sini, kerumah kakek dulu ya." Pinta Ibu.
"Iya bu" Jawab Gita
"Yasudah ibu permisi dulu ya nak Rama. Semoga cepat sembuh" Ibu tersenyum ramah
"Iya bu, terimakasih" Rama menunduk.
Ibu telah pergi. Muka Rama terlihat seperti telah memakan ratusan cabe. Pedasssssssss......
Mata Rama menatap Gita dengan tatapan sinis. Sepertinya Gita akan habis oleh Rama hari ini.
"Kenapa?" Tanya Gita polos
"Diperusahaan kau punya berapa direktur?" Tahya Rama sinis
"Memangnya kenapa?" Tanya Gita tak mengerti
"Jawab saja" Rama kesal
"Hanya 1"
"Siapa?" Tanya Rama lagi
"Kau" Gita mulai memahami maksud dari pembicaraan ini.
"Berarti aku ini Direktur yang menyebalkan, bawel, dan sombong ya?" Rama memancing Gita
"HAH? Apa yang Ibu bicarakan padamu?" Gita pucat
"Tanyakan saja pada Ibumu." Rama membalikkan badannya
"Maaf, tapi itukan dulu. Sebelum aku mengenalmu lebih jauh. Kau jangan marah seperti itu padaku. Aku jadi semakin merasa bersalah." Gita menunduk.
"Tapi menurutmu aku tampan?" Goda Rama
"Kau memang tampan" Ucap Gita
"Katakan lagi" Rama cengengesan
"Kau memang tampan" Gita kesal
"Sekali lagi" Goda Rama terus
"Kau memang tampan" Gita mendelik
"Lagi" Rama terus mengerjainya
"Kau memang tampan" Gita menarik nafas
"Terus?" Rama tak tahan menahan tawa
"Kau adalah Direkturku yang tampan, kau direkturku yang baik, kau direkturku yang sangat manis, Kau direkturku yang penyayang, kau direkturku yang tersegalanya." Ucap Gita kesal.
"Kau ingin aku memaafkanmu tidak?" Tanya Rama
"Tentu, ingin" Gita duduk sambil kesal.
"ulangi kata direktur barusan dengan kata lelakiku" Rama menahan tawa
Gita pasrah, kali ini Rama mempermainkannya. Ia tahu ia salah, selalu membicarakannya pada Ibunya. Dan kenapa pula ibunya bisa dengan santai membeberkannya pada orang itu sendiri.
"Kau adalah lelakiku yang tampan, kau adalah lelakiku yang baik, kau lelakiku yang sangat manis, kau lelakiku yang penyayang, kau lelakiku yang tersegalanya. PUAS?" Gita emosi.
"HAHAHAHAHAHAHHAHA.. Kau memang wanita yang menggemaskan" Rama mencubit pipi Gita yang cabi karena cemberut.
Mereka bercanda riang, menertawakan hal dibicarakan ibu Gita. Gita sangat malu sekali, apalagi Rama selalu menggodanya. Tak lama, handphone Rama berdering. Dilayar ponsel terlihat kontak bernama "Papi" Calling.
"Ada apa? Tanya Rama malas
"Kau dimana? Segera pulang. Kakek menunggumu. Dia ingin bicara denganmu. Kau malah pergi seenaknya saja." Papi Rama kesal.
"Baiklah."
*Aku harus sesegera mungkin menyelesaikan masalahku. Aku tak mau berlarut-larut. Jika aku harus melawan mereka semua, akan ku lawan asalkan aku tetap bisa bersama Gita. Tak ada yang bisa memisahkan ku dengan Gita. Camkan itu. -Rama dalam hati-
*Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
JR Rhna
🤣🤣
2023-06-11
0
Che Putri Badar
aduh thor,, aqu pengen ngakak ketawa ngebayangin gi mana expresi nya si rama ... lanjuuut..
2023-06-03
0
Leni Fatmawati Fatmawati
hiiss cowok idaman bngt rama
2022-01-22
0