Rama menahan amarahnya ketika tahu bahwa ia akan segera menikah. Rama berfikir kenapa Gita sampai hati pergi dan tak ingin melihat peresmian dirinya. Mungkin saja Gita sudah diancam oleh orang bayaran keluarganya. Rama pasti mengira hal itu benar terjadi. Gita tak mungkin berbohong padaku, dia pasti diancam orang suruhan keluargaku. Pikir Rama dalam hati
Rama melajukan mobilnya dengan cepat. Ia sangat ingin segera bertemu dengan Gita. Rama yakin Gita pasti mengetahui hal ini. Tidak mungkin ia pergi seperti itu kalau tak ada sebabnya, apalagi sampai berbohong kepada Rama.
Sesampainya di Bogor, ia mengunjungi rumah kakek Gita, sesuai alamat yang diberikan oleh asistennya.
Tokk..tok..tokkk..
"Selamat malam" Ujar Rama sopan
"Cari siapa ya?" Sapa Ibu Gita.
"Ini rumah kakek Gita, betul?" tanya Rama sopan
"Iya betul, kamu siapa ya?"
"Kenalkan, saya Rama tante. Teman kerja Gita dikantor. Saya tahu Gita katanya sedang di Bogor, jadi saya mampir kesini." Rama sopan
"Oh, temannya Gita. Mari masuk nak." Ibu Gita ramah
"Gita nya lagi apa ya tante?" Tanya Rama.
"Kebetulah Gita sedang pergi keluar, katanya ia ingin ke kebun teh diatas sana." Jawab Ibu Gita
"Oh, baiklah kalau gitu saya kesana sekarang aja ya bu" Rama sopan
"Kamu tidak mau minum teh dulu nak?"
"Tidak usah, terimakasih bu. Saya permisi dulu ya."
Rama berlari menuju kebun teh diatas bukit, Rama tak sabar ingin segera mencari Gita. Rama berlari mencari sekitar kebun teh, tapi Gita tidak ada. Mencari lagi ketempat lain, masih tidak ada. Rama tak patah arah, terus mencari Gita. Meskipun gelap, Rama tetap berlari. Dia tak peduli dirinya yang lelah dalam perjalanan, ia pun tak sempat makan seharian ini. Yang ia pedulikan hanyalah Gita.
Pandangan Rama terhenti ketika melihat Gita sedang duduk diujung bukit melihat pemandangan indah kebun teh dimalam hari. Rama sudah siap dengan apapun yang terjadi. Ia siap menerima segala amarah Gita, ia yakin Gita adalah tambatan hati terakhirnya, apapun resikonya, ia akan mengarungi dan menjalaninya.
"Kenapa kau senang menyendiri seperti ini?" Suara Rama tiba-tiba datang dengan perasaan khawatir
Gita menoleh kebelakang. Ia tak percaya siapa yang ada dibelakangnya. Bagaimana mungkin Rama tahu dirinya berada disini. Kenapa selalu saja hal seperti ini terjadi?
"Sedang apa kau disini? " Gita kaget
"Untuk menemuimu. Aku mencarimu" Rama kelelahan.
"Untuk apa kau mencariku?" Tanya Gita
"Aku merindukanmu. Sudah kubilang aku tak bisa jauh darimu." Rama mendekat.
Selalu saja Rama bisa menemukannya. Bahkan kali ini Gita tak ingin melihatnya. Kenapa dia harus jauh-jauh datang kesini? Apa maksudnya selalu saja seperti ini? Sungguh, bunuh saja aku daripada harus berurusan denganmu terus.
"Kau merindukan orang yang salah!" Gita menahan amarah
"Kenapa kau harus pergi kesini? Kenapa kau tak hadir di acara peresmianku?" Tanya Rama
"Aku ada acara keluarga. Makanya aku berada disini." Ucap Gita
"Kau berbohong!!!" Rama mengeraskan suaranya.
"Untuk apa kau ada disini? Keluarga dan tunanganmu pasti mencarimu. Kau harus segera pergi." Usir Gita
"Masa bodoh dengan mereka. Aku hanya ingin disini denganmu. Aku sangat merindukanmu!" Ucap Rama
"HENTIKAN!!! Hentikan semua omong kosongmu. Tolong kau segera pergi dari sini. Jangan kau buat masalah lagi. Aku sudah muak dengan semua ini. PERGI!!! PERGI KAU!!! AKU TAK SUDI MELIHAT WAJAHMU!" Gita menangis menjerit dan membentak Rama.
Rama tak bergeming. Ia tahu ini pasti menyulitkan untuk Gita. Ia sadar ia salah. Ia tak tahu harus bagaimana agar Gita tak marah kepadanya. Rama memeluk Gita erat, Gita menolak, Gita memukul-mukul dada bidang Rama, menghempaskan pelukan Rama. Tapi tangan Rama terlalu kuat, sehingga ia tetap berada dalam dekapan Rama.
"Tolong.. tolong dengarkan aku sekali ini saja. Aku mohon Git. Aku tahu, ada orang yang mengancammu kan? aku tahu itu. Maafkan aku yang tak mengantisipasi hal ini. Aku sudah kecolongan start oleh keluargaku, aku tak tahu hal ini akan terjadi. Tapi kau harus percaya padaku, perjodohan itu tak akan terjadi. Aku akan mencari bagaimanapun caranya agar aku bisa terlepas dari jeratan itu. Kutahu kau belum terbiasa dengan semua ini, kutahu hatimu sangat sakit. Tapi ku mohon dengarkan aku, dengarkan ketulusan hatiku. Ini sumpahku, aku akan memperjuangkan mu bagaimanapun caranya. Meskipun aku harus kehilangan segalanya, aku sanggup. Tolong kau percaya saja padaku. Biarkan orang tuaku melakukan apapun padamu, kau harus kuat. Ayo kita bersama-sama melawan orang tuaku. Aku mohon percayalah padaku Git. Aku hanya ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu" Suara Rama melemah
Gita enggan menjawabnya. Tetapi mengapa pelukan ini terasa sangat berat dan membuat Gita hampir terjatuh. Gita melihat Rama, betapa kagetnya dia melihat Rama terkujur kaku. Wajahnya pucat, matanya sayup, Rama memegangi perut dan dadanya yang kesakitan. Gita cemas, ia tak tahu harus berbuat apa.
"Kak, Rama.. Kakak kenapa? apa yang sakit? katakan padaku? Tolong kak, jangan buat aku khawatir." Gita cemas
"Badanku terasa lemas sekali, aku tak tahu kenapa, dan perut serta ulu hatiku pun sangat sakit. Tapi, kau tak perlu khawatirkan aku, aku baik-ba..aik saja kok. Yang terpenting sekarang kau ada dissisiku." Rama seakan ingin pingsan, tapi ia tahan. Rama meringis memegangi dada dan perutnya.
"Kalau aku tak bertindak, kau bisa mati bodoh. Apa aku harus menggendong mu?" Gita memarahi Rama.
'Tak perlu, kau pegangi saja badanku. Aku akan berjalan sekuat tenagaku. Antarkan aku ke RS terdekat." Rama terpogoh-pogoh.
"Ayo bangun, jalan pelan-pelan"
Gita berjalan membopong Rama. Gita tak mengerti, untuk apa dia kemari kalau kondisi badannya tidak sehat seperti ini. Selalu aja membuatnya repot.
Sesampainya di RS, Rama masuk ke UGD. Lalu ia diperiksa dokter. Dokter bilang Rama harus dirawat, karena penyakit GERD Rama kambuh.
"Asam lambungnya naik ke kerongkongan, disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter yang terletak di kerongkongan bagian bawah. Pasien pasti merasa sakit di ulu hati dan kerongkongan. Sepertinya dia mengidap Gerd Anxiety. Sebelumnya dia memang punya MAAG, dan ini sudah kronis. Apakah saudara Rama sedang banyak pikiran atau dia sedang cemas yang berlebihan? Penyakit ini penyakit yang serius. GERD bisa kambuh ketika pengidapnya sedang mengalami stres/kecemasan berlebihan. Ketika GERD-Anxiety muncul, dukungan keluarga atau orang terdekat sangat membantu si penderita untuk cepat pulih," tutupnya.
"Baik, Dok. Terimakasih" Gita terlihat sedih.
Gita tak menyangka Rama tak bisa menghadapi stress ataupun kecemasan berlebihan dalam hidupnya, dirasa penyakit itu sepele tetapi jika sudah kambuh bisa membuat Rama terkapar tak berdaya seperti ini.
Ini semua karena aku. Kak Rama sakit karena aku. Mungkin dia stress sampai-sampai lupa akan segalanya dan penyakitnya kambuh lagi. Kenapa kau harus memaksakan diri hanya untukku kak? Kenapa kau tak biarkan saja hatimu menetap di dalam istana? Kenapa kau memilih gubuk reyot sepertiku? Sungguh, aku tak layak bersanding denganmu. Keluargamu pasti tak menerima kehadiranku. Kau harusnya sadar, air dan minyak tak dapat bersatu. Mengapa kau selalu memaksakannya?
"Kamu jangan nangis. Nanti cantiknya hilang" Suara Rama lemah
"Kak, kenapa kakak harus se-ceroboh ini? Harusnya kau tak perlu susah payah begini mencariku. Kau tahu? Aku tidak apa-apa." Gita menenangkan.
"Hatiku tak bisa melihatmu menangis, aku tak sanggup jika kau menjauhi ku. Aku lupa, seharian ini aku sibuk. Sudah 2 malam aku melupakan makananku, aku tak menyangka penyakit sialan ini kambuh lagi. Maafkan aku merepotkanmu" Rama memegang tangan Gita yang duduk disampingnya.
"Kenapa kau tak memikirkan kesehatan dirimu Hah? Kalau sudah seperti ini kau tak bisa berbuat apa-apa! Harusnya kau jaga kesehatanmu. Hidupmu itu sangat berharga!" Gita ceramah
"Tak ada hal yang lebih berharga selain bisa hidup bersamamu. Semua ini ku lakukan hanya untukmu. Aku berjanji, akan melakukan apapun untuk kita." Rama memelas
"Sudahlah, tak perlu kau fikirkan apapun. Sekarang fokus saja pada kesehatanmu. Aku akan menelepon Ibu agar esok hari ia membawa makanan dan perlengkapan untukmu. Kau tidurlah, jangan memikirkan apapun, karena saat ini aku ada disisimu" Gita berkaca-kaca.
"Terimakasih, itulah yang ku inginkan seumur hidupku. Berada disisimu selamanya, bersama cinta kita" Rama mengusap rambu Gita perlahan.
Rama pun istirahat, ia tertidur lelap setelah minum obat yang diresepkan dokter. Gita tak bisa tidur semalaman, ia selalu memandangi wajah tampan didepannya itu. Ia merasa khawatir dengan kehidupan Rama. Kalau saja kemarin ia tak pergi kesini dan menyemangati Rama dalam acara peresmiannya, mungkin Rama tak akan sakit seperti ini. Ia sungguh merasa bersalah.
Karena Gita merasa Rama sudah tidur, ia pun berbicara sendiri. Mengeluarkan semua isi hatinya.
"Kenapa kak? Kenapa harus dirimu yang menjadi tambatan hatiku selama ini? Kenapa hatiku tak sanggup mencintai orang lain selain dirimu? Kenapa aku harus masuk ke duniamu yang kejam itu? Aku harus bagaimana? Bahkan cintaku padamu selalu aku pendam selama ini. Karena aku takut akan kemungkinan yang terjadi. Kau harus segera sembuh, kalau memang perkataanmu itu benar, aku harus kuat. Aku harus bisa mengalahkan Siska dan keluargamu. Aku memang harus memperjuangkan cintaku, Kau pun mencintaiku kan? Aku akan membantumu kalau itu membuatmu bahagia. Aku tak akan pergi lagi. Aku akan ada disisimu sampai waktu mengizinkan kita. Aku tak mau kau sakit seperti ini, hatiku sangat sakit melihat kau terbaring dikasur seperti ini. Sungguh, jika bisa aku ingin menggantikanmu sakit. Kau tak boleh sakit kak, banyak hal yang harus kau perjuangkan. Perusahaanmu, yang sedang kau pimpin membutuhkan tenaga dan pikiranmu. Aku? membutuhkan dirimu dan cintamu. Kau harus segera sembuh, aku janji akan berjuang bersamamu. Karena aku mencintaimu, meskipun aku tak berani mengatakannya, tapi hatiku hanya untukmu, hanya aku yang tahu cinta ini. Aku tak ingin kau bertindak gegabah kalau tahu aku mencintaimu. Biarkan cinta ini tetap ada, sampai aku dan kau diizinkan bersatu." Gita menangis.
Gita menangis, membelai halus wajah tampan Rama. Memperhatikan bibirnya yang manis, bibir yang pernah saling berpagut meskipun tanpa sebuah ikatan. Gita melihat dan merasakan darahnya mengalir lebih cepat. Gita tak tahan ingin mencium Rama. Gita mendaratkan bibirnya di bibir Rama. Dengan lembut ia menciumnya. Ia merasakan hangat ditubuhnya ketika melakukan hal seperti ini bersama Rama.
"Ini ciuman pertamaku untukmu kak. Semoga kau tak sadar dan tak pernah mengetahuinya sampai kapanpun." Gita melepaskan ciumannya.
Gita merasa hatinya sangat bahagia. Amarahnya hilang ketika lelaki yang ia sayangi berada disampingnya. Meskipun kini ia sedang terkapar lemah di Rumah sakit, tapi karena ini ia tahu betapa sesungguhnya Rama sangat mencintainya. Tak mungkin Rama tanpa alasan langsung mencarinya kesini, padahal acara baru selesai beberapa menit saja. Cinta memang tak mengenal batas dan waktu.
Gita pun terlelap disamping Rama. Dengan tangannya yang menggenggam erat tangan Rama. Sungguh hangat. Ia tertidur dengan senyuman manis dibibirnya.
Gejolak yang berkecamuk
Mengisyaratkan hati yang luka
Menahan hasrat yang terpendam
Karena Cinta ia bertahan
Hati yang menata
Cinta didalam kesakitan
Mungkinkah cinta ini?
Menjadi cinta yang menyempurnakan
Biarkan sejenak aku bertahan
Menahan sakit didalam cinta
Kuharap hati ini tak patah
Meskipun duka nestapa merundung
Menghujam agar hati ini mati
Genggam tanganku erat
Mungkin kita akan lebih kuat
Mengusir semua kepedihan
Hati dan cinta kan menyatu
Melebur bersama hingga tiada
*Bersambung*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
Ani_iskandar0421👻
air sama minyak bisa bersatu koq, kalo di campur sabun cuci piring🤣🤣🤣🤣
2023-08-06
0
KomaLia
cinta yang rumit
2021-02-11
0
Yani mulyani
knp ya karena dunia orang tua kekeh mau menjodohkan anaknya terlebih Siska kan udah pernah selingkuh dan berbuat bejat d hotel bersama cowo lain ...harusnya itu bisa d jadikan kartu ya buat lepas dari perjodohan ......tp orang tua nya Rama msh ttp aja ga mau peduli anehhhh ... biasanya klo orang tua udah tau calon menantu nya bejat pasti marah kan??? loh ini
2021-01-21
0