Cinta itu rumit

Aku bingung. Aku harus bilang apa sama Kak Rama? Rasanya kalau aku mengajaknya berbicara itu sangat lancang sekali. Sedangkan sedari tadi, Kak Rama hanya diam saja fokus mengemudi. Aku bingung harus bagaimana. Sungguh berada didalam satu mobil dengannya membuatku tak nyaman.

"Lo bisa ngomong kan? Kok diem aja? Harusnya lo kasih tau alamat rumah lo sama gue. Bukannya diem aja. Gimana kalo gue salah alamat. " Ucap Rama.

"Maaf, kak. Eh... Maaf, Pak Rama. Rumah saya di Perum Arga Citra, Jl. Jati Asih no 15. Dari sini lurus aja ntar ada lampu merah trs belok kanan." Jelas Gita dengan gugup.

" Gak usah diperjelas. Gue juga tau." Sinis Rama

"Maaf, Pak." jawab Gita tunduk.

Gilaaaaaaa.. seneng sekaligus sedih bercampur jadi satu. Perasaan gue ini kenapa sih? Di satu sisi, gue seneng semobil sama dia, di sisi lain, gue benci sama sikap dia yang angkuh kayak gini. Oh, God.. Help me. Apa gue turun aja sekarang? Semakin lama semakin tak nyaman.

"Pak, boleh saya turun disini saja? Rumah saya masih jauh. Kalau Pak Rama mengantar saya, saya akan sangat merasa bersalah. Apalagi ini sudah malam." Bujuk Gita.

"Kalau aku ingin menurunkan mu, sudah ku turunkan kau sejak tadi. Diam lah, dan menurut kepadaku. Kau ini kan bawahan ku, sudah sepatutnya kau turuti apa kataku. Kalau akan ku antarkan, ya akan ku antar. Diam lah! Aku tak ingin mendengar ocehan mu!" Jawab Rama.

Gita mengalah. Dia tak menjawab perkataan Rama.

Aku tak akan menang melawannya. Lebih baik diam dan mengalah saja. Ada baiknya juga dia mengantarku sampai rumah, karena hari sudah gelap aku pun takut jika pulang naik angkutan umum.

Pukul 19.20 mobil sudah berhenti di kediaman Gita. Gita berulang kali mengucapkan terimakasih kepada Rama sebagai rasa hormat seorang atasan yang mengantarkan bawahannya pulang. Ketika Gita akan membuka pintu mobil, ternyata pintu nya masih terkunci.

"Kak, Ehh Pak.. Maaf, pintu nya masih terkunci. boleh tolong bukakan?" Pinta Gita sambil menoleh kearah Rama.

Rama tak menjawab. Kemudian dia melakukan sesuatu yang tak terduga... Rama mendekat kearah Gita, Gita yang terkejut melihat Rama mendekat hanya bisa memejamkan mata sambil menggenggam tangannya. Rama mencium bibir mungil Gita dengan lembutnya. Gita terenyak, Gita kaget dan tidak percaya dengan apa yang telah dilakukan Rama kepadanya. Gita malu sekaligus marah, tapi ia tak bisa marah kepada atasannya sendiri.

"Maaf. Anggap saja tak terjadi apa-apa barusan. Tutup mulutmu dan jangan katakan apapun, terutama kepada Dimas. Kalau sampai ada yang tahu mengenai hal ini, aku tidak akan segan-segan mengeluarkan mu secara tidak hormat. Kau mengerti?" Ancam Rama.

"Ba..baikk Pak. Saya harap begitu. Terimakasih telah mengantar saya pulang. Saya permisi." Gita keluar dari mobil Rama

Mobil Rama sudah meninggalkan rumah Gita beberapa menit yang lalu.

Kenapa? Kenapa gue bisa bertindak bodoh seperti itu? Kenapa bibirnya manis sekali, dan rasanya inginku ***** habis dengan lidahku. Ternyata benar itu adalah gadis yang dulu selalu tersenyum padaku. Bodohnya aku mengabaikan sikap baiknya. Bodohnya aku yang memilih Siska dengan egoku sendiri. Bahkan, bersama Siska aku tak pernah merasakan hangatnya suatu kecupan. Kenapa dengan gadis bodoh itu hatiku berdebar? Lupakan saja. Dari dulu memang gadis itu menyukai Dimas, dia selalu tertawa riang dengan Dimas. Berbeda denganku, dia bersikap biasa saja, selain senyuman merekahnya yang manis itu. Dan benar saja, sekarang mereka pacaran. Memang gadis bodoh itu menyukai Dimas sejak dulu. Gue harus bertindak tegas, jangan sampai Dia berani membeberkan ciuman tadi. Akan ku buat dia takut padaku, agar dia tak berani macam-macam. Gumam Rama.

Entah mengapa Gita tak bisa marah kepada Rama. Padahal, secara tidak langsung Rama telah melakukan hal yang tidak senonoh. Dia merasakan hangat dalam tubuhnya karena kecupan itu. Hal yang aneh.

Gita pun sudah berada di kamarnya. Dengan hati berkecamuk, dan perasaan yang entah bagaimana bentuknya, dia mencoba menerka-nerka maksud dari perbuatan Rama yang tadi membuat Gita kaget.

Bayangkan saja, seumur hidupnya dia tak pernah berpacaran, apalagi dicium oleh seorang lelaki. Gita dicium oleh seorang lelaki yang menjadi Cinta Pertamanya. Yang lebih mencengangkan, Gita dicium oleh lelaki yang sudah bertunangan. Bagaimana ini? Mengapa hatinya malah berdebar-debar tak karuan begini? Harusnya ia marah dan menampar Rama sangat keras, karena itu sudah merupakan pelecehan baginya. Tapi, entah mengapa hati Gita justru berkata lain, dia sangat berbunga-bunga.

Dicium oleh lelaki yang menjadi tambatan hatinya selama ini. Tak bisa dipungkiri, Gita memang menerima kecupan hangat itu

Aaaaaaah.. Gak mungkin. Kenapa aku malah deg-degan gini sih? Kenapa rasanya bibir Kak Rama hangat sekali, membuatku terngiang-ngiang dalam lamunan. Harusnya aku marah, tapi kenapa aku malah sangat bahagia? Oh, tidak.. Inikah yang dinamakan cinta? Aku harus menutupi kejadian tadi seolah tak terjadi apa-apa. Aku takut. Gumam Gita.

Keesokan harinya, Gita bekerja seperti biasa. Kali ini ia berangkat dengan senyum penuh makna. Entah kenapa ia tak bisa melupakan kejadian semalam dengan Rama. Dia seperti menikmati apa yang Rama lakukan. Tapi, tentu saja ia harus menghapus dan menutup rapat-rapat kejadian semalam. Kalau sampai ada yang tahu, habislah dia.

"Selamat pagi Mbak Rani, Kak Intan dan Mbak Ajeng." Sapa Gita ceria.

"Pagi Git. Cerah banget wajah lo hari ini. Ada apa nih? lagi seneng ya?" Tanya Mbak Rani.

"Gak apa-apa kok mbak. Awali hari dengan senyuman, niscaya semuanya akan indah dan bahagia. iya kan? iya dong pastinya. hehe" Cengir Gita.

"Pastinya sih itu Jatuh Cintrong namanya.. yakhaaaaan?" Jawab Ajeng alay.

"wait see, wait see. Lu jatuh cinta sama cogan yang kemaren bukan hah? Aduh, jangan dooong. Hati gue udah diambil dia separo Git, kasih gue aja yaaa cogan yang kemaren. Pleaseee" Intan memohon.

"Idih, apaan sih kalian. aku gak kenapa-napa kok. Dan juga, aku gak cinta sama Kak Dim, dia udah ku anggap kayak Kakakku sendiri. Kalo Mbak Intan mau, ambil aja. Aku dukung kok. hihi"

"Serius Git? Aaaaaa.. thanks my sista. Lo emang baik banget deh." Intan memuji Gita.

Setelah pukul 8 mereka mulai bekerja dengan kesibukan masing-masing. Gita yang notabene sebagai anak baru pun kini telah menguasai beberapa pekerjaan seniornya.

Gita sudah mengerti dan memahami cara kerja seorang accounting. Dengan kecerdasan yang Gita punya, dia pasti bisa bekerja dengan baik. Ditambah lagi ilmu-ilmu berguna dari seniornya selalu ia perhatikan.

Tak lama kemudian, datang seorang sekretaris cantik keruang Staf Accounting.

"Ada staff yang bernama Gita disini? bisa ikut saya keruangan Pak Direktur? Ada hal penting yang ingin Pak Direktur sampaikan." Ujar Novita, Sekretaris Pribadi Rama Hanggara.

DEGGGH.... Kenapa lagi dia memanggilku? Apa ada yang tahu mengenai kejadian semalam? Apa aku akan dihukum? Oh, tidakkkkk.. bukankah mereka tak ada yang tahu seorangpun? Bahkan aku akan menutup hal ini erat-erat bahkan sampai aku mati mungkin. Lantas kenapa dia memanggilku? Kesalahan apalagi yang aku perbuat? Oh tuhan, tolonglah aku. Aku takut menghadapi sikap misterius Kak Rama. Aku takut hal buruk menimpaku.

"Saya Gita, Bu. Saya akan ikut Ibu ke ruangan Pak Direktur." Kata Gita sambil mengacungkan tangannya.

Rani dan yang lainnya kaget. Ada masalah apa sampai-sampai Gita harus menghadap lagi ke ruangan direktur. Mereka berdoa, semoga saja hal buruk tidak menimpa sahabatnya itu.

Sesampainya diruang Direktur.

"Pak, Rama. Gita sudah berada didepan." Ucap Sekretaris itu.

"Masuk" Katanya.

-Heninggggggg-

"Masuk kamu!" Bentak Rama.

"Aa..aada apa Pak Rama memanggil saya kesini?" Tanya Gita takut.

"Kau kira, dengan aku mencium mu kemarin, apakah itu berarti aku menyukaimu hah?" Hardik Rama

"Ti..tidak Pak. Tidak begitu. Maksud Bapak bagaimana? Maaf, saya tidak mengerti." Gita ketakutan.

"Betapa senangnya ya, dirimu! Kamu memberitahu temanmu sambil haha hihi didepan mereka. Sudah kubilang jangan pernah membahas hal yang kemarin. Itu adalah kekhilafan ku. Kau masih tak tahu diri juga ya? Kau mau dipecat? HAH?" Bentak Rama

"Maaf pak. Maaf sekali. Sumpah.. Saya tidak membicarakan hal konyol itu. saya tadi hanya menyapa rekan kerja saya. Demi Tuhan saya tidak akan membahas hal itu bahkan sampai saya matipun pak. Saya janji." Gita berkaca-kaca.

"Hal konyol menurutmu? Cihh, Berani juga kau mengatakan ciuman adalah hal konyol bagimu. Menurutmu aku ini konyol, HAH?"

"Bu..bukan begitu Pak. Sungguh, maafkan saya. Saya tidak akan sebodoh itu. Saya tahu, Pak Rama sudah mempunyai tunangan. Pak Rama tidak mungkin menyukai saya. Saya sadar akan hal itu. Tapi, mohon maaf sekali lagi, jangan pandang saya sebelah mata. Saya tidak akan mengungkit hal seperti itu. Saya janji pak." Jelas Gita.

Kenapa suaranya terdengar seperti seseorang yang sedang cemburu? Ada apa dengan gadis bodoh ini? Dan, kenapa aku harus bertindak segila ini? Ternyata dugaan ku salah. Benar, dia tak mungkin membocorkan hal gila kemarin, dia pasti takut ketahuan dimas. Dan aku salah mengira. Kupikir tadi dia bercanda dengan rekannya karena membicarakan ku. Oh, God. Kenapa pikiranku menjadi dangkal seperti ini? Kenapa gadis ini jadi memenuhi kepalaku? Ah, mungkin ini karena ulah Siska. Selalu membuatku marah, jadi aku mencari pelampiasan orang yang bisa membuatku memikirkannya. Tapi bagaimana sekarang? Kalau untuk meminta maaf rasanya gengsi sekali. Halah, kenapa aku jadi seperti anak TK begini sih? Bodoh... bodoh.. Ucap Rama dalam hati.

"Jangan sampai kudengar kau mengungkit kejadian kita semalam. Ini peringatan terakhirku. Jangan sampai Dimas tahu, dan cukup saja kita lupakan semua ini. Awas saja kalau kau berani macam-macam" Tegas Rama.

Kenapa sih dengan orang ini? Lama-lama rasa suka ku padanya bisa memudar kalau tahu ternyata sifat aslinya Kak Rama itu begini. Syukurlah, akan ku buang perasaan ini mentah-mentah. Lagipula, kenapa dia menyalahkan ku terus sih? aku sama sekali tidak membahas apapun. Justru dia yang selalu membicarakan tentang ciuman itu. Memang orang kaya seenaknya saja. Dia yang selalu membahas tapi malah terus-terusan menyalahkan ku. Sabar ya hati, kita sedang diuji.. Kita lewatin ini semua dengan baik.. Semoga perasaan ini cepat hilang. Ternyata tak selamanya cinta pertama itu akan berakhir bahagia, terkadang seringkali cinta pertama adalah cinta yang gagal. Aku harus menemukan cintaku yang baru, agar aku tak tersiksa dalam keadaan ini. Semoga suatu hari nanti, akan ada seorang lelaki yang datang padaku dan mencintaiku dengan tulus. Big Hope. Amin...

Bersambung

Hai sayang-sayangku.. Seperti biasa ya, setelah membaca, budayakan LIKE 🤗 Aku senang kalau kalian bersedia memberikan like nya, apalagi komentarnya. Itu buat aku tambah semangat menulis. Aku buat novel ini khusus untuk kalian pembaca setiaku 😘💋

Terpopuler

Comments

SR.Yuni

SR.Yuni

ini karya udah lama, sebenarnya pingin lanjut baca tapi sayangnya kebanyakan Ungkapan batin .....🙏🙏

2023-06-27

0

Lai Lai

Lai Lai

Gita bodoh seperti murahah tukar watak

2023-06-23

0

yani suko

yani suko

Pak Rwma....bukan Pak, Rama

2023-05-24

0

lihat semua
Episodes
1 Pandangan Pertama
2 Akhirnya bertemu
3 Fakta mengejutkan
4 Cinta itu rumit
5 Kisah Rama
6 Reuni
7 Berdua denganmu
8 Chatting on facebook
9 Full time with you
10 perasaanku sesungguhnya
11 Kesalahan termanis
12 On the way Bali
13 Di Pantai itu..
14 Memories at the sea
15 Kenyataan pahit
16 pengumuman pernikahan
17 Menemukanmu
18 Dirumah Sakit
19 kembali ke bandung
20 Rencana jahat Siska
21 Jebakan Siska
22 Maafkan aku Gita
23 Jangan tinggalkan aku
24 Sepertinya.......
25 Meet Siska, Meet Vina.
26 Maaf, aku pergi.
27 Gita, dimana kau?
28 Perkenalan
29 Isi hati
30 dekat denganmu & kegilaan Siska
31 Selalu saja bayangmu
32 Jalan-jalan with Gilvan
33 Aku mencintaimu
34 Hubungan serius
35 Kejujuranku
36 Mendesak Siska
37 Pengakuan
38 Pengakuan 2
39 Makan malam
40 Kerumah Gita
41 Menuju Malaysia
42 bertemu Vina
43 pertemuan denganmu
44 bertemu di rumah sakit
45 bertemu Ibunya
46 dirumah Gita
47 periksa kandungan
48 melahirkan buah hati
49 perseteruan
50 Vina
51 salam perpisahan
52 Kembali lagi
53 pulang
54 Tentang Siska
55 Pengawal Rey
56 Masalah baru
57 menuju hari bahagia
58 Permintaan Siska
59 Bayi Siska
60 surprise
61 Dikamar itu
62 Gilvan dan vina?
63 Menua bersamamu
64 Happy wedding
65 Malam itu
66 Baju Renang
67 kejujuran hati
68 Gara-gara Dimas
69 Tentang Nakka
70 Kehadiran Gilvan
71 Kesalahan terbesar
72 Rama usil
73 Hancurnya Vina
74 teka-teki
75 malam kedua
76 Rahasia Vina
77 POV Vina
78 Malam panjang
79 Bekerja hari 1
80 Ke rumah Vina
81 Sebenarnya.....
82 All about Vina
83 Hati yang terluka
84 meeting
85 Aku cemburu
86 H-1 Malaysia
87 Berangkat bersamaan
88 Malaysia dan Bandung
89 Lathi Challenge
90 Honeymoon part 1
91 Hari kedua
92 Kisah romantis
93 Ancaman
94 Ada aku untukmu
95 Bertemu GILVAN
96 Terluka
97 Sakit hati..
98 Kenapa harus Gita?
99 DILEMA
100 Melemparkan sahabatmu!
101 Ingatkah?
102 Maafkan aku, ya!
103 New York
104 Miaaaaaa
105 Merayu
106 Ingin bertemu
107 pembantu
108 Tas branded
109 Gita & Rama
110 apartemen
111 kebun binatang
112 POV Vina dan Gilvan
113 POV 2 Couple
114 Cinta
115 Cinta pertama
116 New York hari 1
117 New York 2
118 New York 3
119 New York 4
120 Mengungkap Fakta
121 kejujuran yang menyakitkan
122 Merelakan kepergian
123 Terakhir
124 Ekstra Part
125 Ekstra Part 2
126 Season 2 1. Surat Wasiat
127 S2 2. Gilvan kemana?
128 3. Bayi Perempuan
129 4. Siapa itu?
130 5. Teman baru
131 S2 6. GILVAN
132 Makan malam
133 Pertemuan
134 penjelasan
135 Perasaan ini?
136 bertemu gita
137 curhat
138 restoran
139 Gelisah
140 datang kembali
141 Anak itu..
142 Gita dan Rama
143 Mungkinkah dia?
144 melihat buaya
145 Siapa dia?
146 Vina masih egois
147 bertemu bersama
148 BUKTI
149 Pelayan baru
150 Akhirnya, aku tahu
151 Bantu aku
152 Apa maumu?
153 Kepala batu!
154 Tak ingat!
155 Ayo, pergi
156 Aku rindu
157 Maafkan kesalahanku
158 bertemu buaya lagi
159 Harus bagaimana?
160 Tak ku sangka
161 Terima kasih
162 Ketahuan
163 Aku jelaskan!
164 Ini untukmu..
165 Kepergok
166 Terbongkar
167 Jawaban
168 Lebih cepat lebih baik, tapi?
169 pertemuan pertama
170 One step Closer
171 perjodohan
172 Lampu hijau
173 Itu cucuku
174 bertemu!!!
175 Lamaran dan kemarahan
176 Perjanjian
177 Dilema kah?
178 Melihat kamu dan dia.
179 Menjelang..
180 Cie, Vina.
181 Perfect wedding
182 Yang kedua kalinya
183 Ada apa denganmu, Raina?
184 Lusa?
185 Membeli Mahar.
186 Hari pertama SAH
187 Masih saja, jutek.
188 Raina-ku
189 Lika-liku Raina.
190 Istri Fadli kah?
191 Wanita pintar ngeles
192 Belikan apa ya?
193 Tidur di sampingmu
194 Aku akan mencobanya!
195 Ke restoran Fadli.
196 Ketakutan Raina.
197 Duo gengsi
198 Tutorial dan referensi
199 Kita putus!
200 Aku hanya iseng!
201 Gimana rasanya?
202 Tahu ritme, gak sih?
203 Bertemu orang tuamu
204 Ada apa denganmu?
205 Melihat matahari terbenam.
206 Kasihan kamu, Fadli.
207 Keceplosan deh!
208 Romance Dinner
209 Bercinta dengan cinta
210 Mulai berani.
211 Menemui mu.
212 Menuju kebahagiaan
213 Wisuda
214 Akhir sebuah kisah.
215 Bonus chapter 1
216 Bonus Chapter 2.
217 Bonus Chapter 3, TAMAT.
218 Novel baru Kanayya & Kanakka
219 PENGUMUMAN JUDUL KANAKKA
220 Baca Yukkkkk
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Pandangan Pertama
2
Akhirnya bertemu
3
Fakta mengejutkan
4
Cinta itu rumit
5
Kisah Rama
6
Reuni
7
Berdua denganmu
8
Chatting on facebook
9
Full time with you
10
perasaanku sesungguhnya
11
Kesalahan termanis
12
On the way Bali
13
Di Pantai itu..
14
Memories at the sea
15
Kenyataan pahit
16
pengumuman pernikahan
17
Menemukanmu
18
Dirumah Sakit
19
kembali ke bandung
20
Rencana jahat Siska
21
Jebakan Siska
22
Maafkan aku Gita
23
Jangan tinggalkan aku
24
Sepertinya.......
25
Meet Siska, Meet Vina.
26
Maaf, aku pergi.
27
Gita, dimana kau?
28
Perkenalan
29
Isi hati
30
dekat denganmu & kegilaan Siska
31
Selalu saja bayangmu
32
Jalan-jalan with Gilvan
33
Aku mencintaimu
34
Hubungan serius
35
Kejujuranku
36
Mendesak Siska
37
Pengakuan
38
Pengakuan 2
39
Makan malam
40
Kerumah Gita
41
Menuju Malaysia
42
bertemu Vina
43
pertemuan denganmu
44
bertemu di rumah sakit
45
bertemu Ibunya
46
dirumah Gita
47
periksa kandungan
48
melahirkan buah hati
49
perseteruan
50
Vina
51
salam perpisahan
52
Kembali lagi
53
pulang
54
Tentang Siska
55
Pengawal Rey
56
Masalah baru
57
menuju hari bahagia
58
Permintaan Siska
59
Bayi Siska
60
surprise
61
Dikamar itu
62
Gilvan dan vina?
63
Menua bersamamu
64
Happy wedding
65
Malam itu
66
Baju Renang
67
kejujuran hati
68
Gara-gara Dimas
69
Tentang Nakka
70
Kehadiran Gilvan
71
Kesalahan terbesar
72
Rama usil
73
Hancurnya Vina
74
teka-teki
75
malam kedua
76
Rahasia Vina
77
POV Vina
78
Malam panjang
79
Bekerja hari 1
80
Ke rumah Vina
81
Sebenarnya.....
82
All about Vina
83
Hati yang terluka
84
meeting
85
Aku cemburu
86
H-1 Malaysia
87
Berangkat bersamaan
88
Malaysia dan Bandung
89
Lathi Challenge
90
Honeymoon part 1
91
Hari kedua
92
Kisah romantis
93
Ancaman
94
Ada aku untukmu
95
Bertemu GILVAN
96
Terluka
97
Sakit hati..
98
Kenapa harus Gita?
99
DILEMA
100
Melemparkan sahabatmu!
101
Ingatkah?
102
Maafkan aku, ya!
103
New York
104
Miaaaaaa
105
Merayu
106
Ingin bertemu
107
pembantu
108
Tas branded
109
Gita & Rama
110
apartemen
111
kebun binatang
112
POV Vina dan Gilvan
113
POV 2 Couple
114
Cinta
115
Cinta pertama
116
New York hari 1
117
New York 2
118
New York 3
119
New York 4
120
Mengungkap Fakta
121
kejujuran yang menyakitkan
122
Merelakan kepergian
123
Terakhir
124
Ekstra Part
125
Ekstra Part 2
126
Season 2 1. Surat Wasiat
127
S2 2. Gilvan kemana?
128
3. Bayi Perempuan
129
4. Siapa itu?
130
5. Teman baru
131
S2 6. GILVAN
132
Makan malam
133
Pertemuan
134
penjelasan
135
Perasaan ini?
136
bertemu gita
137
curhat
138
restoran
139
Gelisah
140
datang kembali
141
Anak itu..
142
Gita dan Rama
143
Mungkinkah dia?
144
melihat buaya
145
Siapa dia?
146
Vina masih egois
147
bertemu bersama
148
BUKTI
149
Pelayan baru
150
Akhirnya, aku tahu
151
Bantu aku
152
Apa maumu?
153
Kepala batu!
154
Tak ingat!
155
Ayo, pergi
156
Aku rindu
157
Maafkan kesalahanku
158
bertemu buaya lagi
159
Harus bagaimana?
160
Tak ku sangka
161
Terima kasih
162
Ketahuan
163
Aku jelaskan!
164
Ini untukmu..
165
Kepergok
166
Terbongkar
167
Jawaban
168
Lebih cepat lebih baik, tapi?
169
pertemuan pertama
170
One step Closer
171
perjodohan
172
Lampu hijau
173
Itu cucuku
174
bertemu!!!
175
Lamaran dan kemarahan
176
Perjanjian
177
Dilema kah?
178
Melihat kamu dan dia.
179
Menjelang..
180
Cie, Vina.
181
Perfect wedding
182
Yang kedua kalinya
183
Ada apa denganmu, Raina?
184
Lusa?
185
Membeli Mahar.
186
Hari pertama SAH
187
Masih saja, jutek.
188
Raina-ku
189
Lika-liku Raina.
190
Istri Fadli kah?
191
Wanita pintar ngeles
192
Belikan apa ya?
193
Tidur di sampingmu
194
Aku akan mencobanya!
195
Ke restoran Fadli.
196
Ketakutan Raina.
197
Duo gengsi
198
Tutorial dan referensi
199
Kita putus!
200
Aku hanya iseng!
201
Gimana rasanya?
202
Tahu ritme, gak sih?
203
Bertemu orang tuamu
204
Ada apa denganmu?
205
Melihat matahari terbenam.
206
Kasihan kamu, Fadli.
207
Keceplosan deh!
208
Romance Dinner
209
Bercinta dengan cinta
210
Mulai berani.
211
Menemui mu.
212
Menuju kebahagiaan
213
Wisuda
214
Akhir sebuah kisah.
215
Bonus chapter 1
216
Bonus Chapter 2.
217
Bonus Chapter 3, TAMAT.
218
Novel baru Kanayya & Kanakka
219
PENGUMUMAN JUDUL KANAKKA
220
Baca Yukkkkk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!