Chatting on facebook

Rama telah sampai mengantar Gita menuju rumahnya. Rama melihat disekeliling rumah Gita.

"Rumahmu nyaman juga. Aku baru tahu."

"Bukannya Kakak sudah tahu?"

"Waktu itu sudah gelap, dan aku tidak memperhatikan sekeliling rumahmu. Aku hanya memperhatikan dirimu."

Grrrrrrrrl.. Kenapa perkataannya selalu saja membuatku melayang? Kenapa? Dia kadang menaikkan ku, lalu menjatuhkan ku. Hatiku diombang ambing olehnya. Dan sekarang, apalagi ini? Enyahlah kau wahai Kak Rama. Aku bisa pingsan mendengar semua bualanmu ini.

"Kak Rama apaan sih." Ucap Gita malu

"Nggak lah, gue becanda. Yaudah gue cabut dulu ya. Bye"

"Makasih yah kak, udah anterin aku pulang" ujar Gita sambil melambaikan tangannya ketika Rama pergi.

*Sejujurnya yang ingin ku ucapkan adalah terimakasih kau telah menemaniku hari ini, berbincang denganku, makan denganku, bahkan naik motor denganku. Hal itu sudah mewakili rasa rinduku padamu selama ini. Bahagia sudah hatiku, ini yang aku inginkan sejak dulu Kak, bisa berdua bersamamu menikmati hari. Tapi, disisi lain aku juga merasa bersalah. Aku merasa tak enak pada tunangannya kak Rama. Kalau ia tahu bagaimana? Dia pasti sakit hati. Walaupun aku tak ada hubungan apapun dengan Kak Rama, setidaknya wanita mana sih yang tidak sakit hati melihat pasangannya bersama wanita lain? Maafkan aku Kak Siska. Aku pun tak bisa mengontrol perasaanku. Aku tahu ini salah, tapi tak bisa kupungkiri akupun menikmatinya. Apakah aku seorang wanita yang jahat?

*Dirumah Rama*

Dimas, Maafin gue. Gue udah lancang bawa cewe lu jalan hari ini. Gue juga nggak ngerti kenapa gue bisa ngerasa nyaman banget kalau gue lagi sama dia. Gue tau gue salah, tapi gue harus apa? Semua yang gue dan dia laluin adalah suatu kebetulan. Kebetulan kita bertemu, kebetulan kita lapar, itu hanya sebuah kebetulan kan? kebetulan yang tidak ada artinya. Tapi kenapa aku malah ingin berdua lagi dengannya? Apakah aku mulai menyukainya? Apakah hatiku telah diambil olehnya? Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Sejak kapan perasaanku tumbuh untuknya? Bagaimana aku bisa bersama Siska kalau ternyata hatiku ada ditangan Gita?

*Suasana di perusahaan Angkasa Putra grup**

Semua karyawan sedang sibuk bekerja. Tak terkecuali Gita yang sedang mengetik di komputer. Dia banyak sekali pekerjaan hari ini, dia terlihat fokus menghadap komputer dan tangannya cekatan mengetik keyboard.

Rama berjalan melewati tempat kerja Gita, melihat sekilas kearah Gita, dan tersenyum. Melihatnya saja, sudah membuat Rama bahagia, Mengapa bisa seperti ini? Darimana kah awalnya kisah ini? Mengapa Rama harus terjebak didalam perasaan yang salah? Kalau Gita bukan kekasih Dimas mungkin dia tak akan merasa bersalah seperti ini.

*Siska? Kenapa sekarang hatiku tak tertuju pada Siska. Rasanya sejak dulu kutahan amarahku untuknya. Dan sekarang aku benar-benar sudah tidak menginginkanmu lagi. Apalagi dengan sikap aroganmu. Sungguh aku ingin dia menjauh dari hidupku, karena ada bunga baru dalam hatiku. Meskipun bunga itu entah bisa ku gapai atau tidak.

-Jam Makan Siang-

"Git.. Gita*" Panggil Dimas di seberang sana.

Gita melihat kearah Dimas, dan melambaikan tangannya.

"Udah makan belum?" Tanya Dimas

"Udah kak, barusan."

"Jalan-jalan keliling kantor yuk."

"Boleh, kak"

Gita dan Dimas berjalan mengitari taman kantor, karena waktu istirahat masih ada dua puluh menit lagi. Dimas membuka pembicaraan.

"Libur kemarin kamu kemana aja?" Tanya Dimas

"Aku cuma lari pagi aja di alun-alun." Ucap Gita

"Sama siapa?" Tanya Dimas lagi.

DEGGG.. Kenapa pertanyaan kak Dimas seperti itu? Kak Dimas nanya aku sama siapa? Apa dia lihat aku kemarin sama Kak Rama? Ah, tapi masa sih? Ehh, tapi kenapa aku harus tidak nyaman ditanya seperti itu? Kak Dimas itu bukan siapa-siapa aku kan? Pikir Gita.

"Aku sendiri kak, tapi setelah itu aku bertemu Kak Rama. Ternyata dia juga sedang lari pagi itu." Jawab Gita jujur

"Terus kamu jalan sama dia?" Selidik Dimas.

Eh, ini kenapa lagi sih? Pertanyaannya kok seperti menyudutkan aku gini. Kak Dimas kenapa sih? Kok dia kayak jealous gitu? Duh, aku jadi gak nyaman.

"Karena aku lapar, jadi dia ngajak aku makan kak. Tapi setelah itu aku pulang."

"Kamu diantar Rama?" Tanyanya lagi.

"Iya, dia mengantarku." Wajah Gita terlihat takut.

"Hahahahahaha, kenapa kamu ketakutan gitu sih? Santai aja napa Git. Gue cuma nanya aja." Gelak tawa Dimas

"Abisnya kak Dimas kayak lagi interogasi aku gitu. padahal aku sama kak Rama cuma sengaja bertemu. Aku jadi takut ketahuan sama tunangannya Kak Rama." Jelas Gita.

"Harusnya sebelum kamu menerima tawaran Rama, kamu pikirkan itu dulu. Untung yang lihat cuma aku, kalau ternyata tunangan Rama melihat, apa yang akan terjadi padamu?"

"Kakak lihat aku? Kenapa gak nemuin aku kalo gitu? jahat banget." tanya Gita

"Aku buru-buru kemarin" jawab Dimas simpel

Gimana aku mau nemuin kamu Git? kamu bilang pacarmu kan lagi tak enak badan. Yasudah aku tak menampakkan diriku dihadapan kalian. Sejujurnya, aku ingin mendekati kaliaan kemarin, tapi rasanya pasti akan sangat canggung. Dan aku heran, kenapa kebetulan kalian itu selalu saja terjadi berulang-ulang kali? Gumam Dimas.

Kak Dimas benar juga. Kenapa kemarin aku mau mau saja diajaknya makan? kenapa aku malah tak menolaknya. Kenapa aku tak pakai alasan tunangannya saja? Kenapa dekat kak Rama malah membuatku jadi bodoh sih? Umpat Gita dalam hati.

Waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB. Mereka pun kembali beraktifitas seperti biasa. Berkutat dengan laporan dan pembukuan. Sampai tak terasa waktu telah menunjukan pukul 16.00 WIB. Beberapa karyawan meninggalkan ruang kerja mereka bergegas segera pulang, beberapa karyawan lagi masih menetap karena ada overtime dan pekerjaan tambahan.

Gita pulang dengan angkutan umum. Untuk menuju rumahnya, Gita harus dua kali menaiki angkutan umum. Ribet memang, tapi itu lebih ekonomis menurutnya ketimbang dia naik Car online, memakan biaya dua kali lipat. Tak apalah aku ribet sedikit, pikirnya.

Setelah makan malam, Gita beristirahat. Menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya dikasur. Sudah lama Gita tak membuka Aplikasi facebooknya. Sambil mendengarkan alunan lagu favoritnya dari Ysabelle Cuevas, Gita melihat kabar beranda facebooknya. Perhatiannya terfokus pada permintaan pertemanan di facebooknya, dengan nama "Rama Hanggara Putra". Dia segera membuka permintaan pertemanan itu, dan melihat siapa Rama Hanggara Putra. Apakah Rama yang ia sukai? Ah, tapi di facebook kan nama yang sama itu pasti banyak, pikirnya.

Oh my God, ini benar Kak Rama. Foto Profil facebook nya memang benar dia. Dia meminta pertemanan facebook denganku. Tapi bagaimana dia menemukan akun facebook ku? Ah, pasti gampang saja, nama facebook ku kan Anggita Nindya, nama asliku. Pasti mudah saja menemukannya. TAPI, masa dia mencari akun facebookku? Apa dia sengaja mencari namaku? Ah, khayalan gila ini lagi. Pasti karena ada saran pertemanan, dan kebetulan namaku muncul di berandanya, tak sengaja ia memencet " tambah teman" Ya.. pasti begitu. Tidak mungkin kak Rama sengaja mencari akun facebookku.

Gita mengklik "Konfirmasi" pada gawainya. Sekarang, ia dan Rama berteman di facebooknya. Gita penasaran, dengan isengnya ia membuka profil Rama dan stalking profil nya sambil melihat status dan foto-foto Rama. Tetapi, Rama jang membuat postingan, hanya sering memposting foto-foto saja. Gita melihat di informasi tentang Rama, Bertunangan dengan Siska Gavanny Putri. Nama yang cantik, seperti orangnya. Gita melamun.

*Apakah boleh kukatakan sekali ini saja bahwa aku cemburu? Tunangan Rama sama cantik, pintar dan pastinya Kak Rama sangat menyayangi nya sampai di facebook pun ia cantumkan nama tunangannya. Lamunannya buyar, seketika ada chat masuk.

👨‍💼Rama Hanggara : Kamu lagi apa?

HaHhh? Kak Rama mengetik pesan untukku. Ternyata dia tahu bahwa ini aku. Tanpa sadar Gita kegirangan melihat chatting dari Rama. Aku harus segera membalasnya, pikir Gita.

👩‍💼Anggita Nindya : Lagi tiduran. Ini Kak Rama kan?

👨‍💼Rama Hanggara : Ya, siapa lagi.

👩‍💼Anggita Nindya : Hehe.. Kak Rama sedang apa?

👨‍💼 Rama Hanggara : Sedang memikirkanmu 🤣

👩‍💼 Anggita Nindya : Mulai deh, nyebelin. 😒

👨‍💼 Rama Hanggara : Lucuuuuuuu..

👩‍💼 Anggita Nindya : Lucu apa coba?

👨‍💼 Rama Hanggara : Kamu, lucu kalau cemberut gitu.

👩‍💼 Anggita Nindya : Idih, apaan sih. Siapa yang cemberut coba.

👨‍💼 Rama Hanggara : Galak juga ya kamu kalo chatting gini.

👩‍💼 Anggita Nindya : Aku, baik hati gini dibilang galak.

👨‍💼 Rama Hanggara : Kamu memang peri baik hati yang turun dari langit.

👩‍💼 Anggita Nindya : Aku boleh ketawa gak?

👨‍💼 Rama Hanggara : Kenapa?

👩‍💼 Anggita Nindya : Kak Rama lucu. Kalo ketemu aku langsung suka jutek, kalo lagi chatting gini bikin aku ngakak terus 😋

👨‍💼 Rama Hanggara : Emang aku keliatan lagi ngelucu?

Hadehhhhhh, mulai deh nyebelin kalo penyakit nyebelin kak Rama kambuh. Umpat Gita dalam hati.

👩‍💼 Anggita Nindya : Ya enggak sih. Udah, lupain aja.

👨‍💼 Rama Hanggara : Mana bisa aku lupain peri baik hati?

👩‍💼 Anggita Nindya : Kak Ramaaaaaaaaa.. 😕

👨‍💼 Rama Hanggara : Apa Gitaaaaaaaaaaa?

Dia ngetik namaku. Gitaaaaaa.. Hatiku meleleh, hatiku mencair. Oh, tidak. Tolong jangan teruskan chatting ini kak, aku tak sanggup lagi, hatiku berflower-flower sepertinya.

👩‍💼 Anggita Nindya : Tauk ah, gelap.

👨‍💼 Rama Hanggara : Sini, aku akan menerangi malammu yang gelap.

Gilaaaaaaaa, kenapa dia jadi seperti ini sih? Sadar Gita sadar. Kak Rama mungkin hanya bosan, jangan berharap lebih. Tenangkan hatimu, dan jangan terlihat bahagia. Biasa saja.

👩‍💼 Anggita Nindya : hahahahaa

👨‍💼 Rama Hanggara : Kenapa belum tidur ?

👩‍💼 Anggita Nindya : Sebentar lagi

👨‍💼 Rama Hanggara : Jangan terlalu malam, besok kamu harus kerja

👩‍💼 Anggita Nindya : Siap, Bos

👨‍💼 Rama Hanggara : Aku memang bos mu.

👩‍💼 Anggita Nindya : Hihihihi, aku benar kan

👨‍💼 Rama Hanggara : Aku mau tidur. Selamat malam, selamat tidur.

👩‍💼 Anggita Nindya : Iya kak. Selamat tidur juga 💋

👨‍💼 Rama Hanggara : Kamu mau menciumku?

Hahhhhhhh, kenapa bisa salah emoticons begitu? Ya Ampun Gita lo malu-maluin ajaaaaa.

Hapus Pesan? Ya.

👩‍💼 Anggita Nindya : Ralat. Iya kak. Selamat tidur juga 😴

👨‍💼 Rama Hanggara : Tapi aku sudah lihat tadi.

👩‍💼 Anggita Nindya : Itukan salah pencet. Keburu kekirim.

👨‍💼 Rama Hanggara : Kamu malu ya?

👩‍💼 Anggita Nindya : Apaan sih Kak Rama? Udah ah, katanya mau tidur. Aku tidur duluan aja. Selamat malam ya kak. Nice dream.

Anggita Nindya sedang tidak aktif

Ehhh, langsung offline. Dia pasti malu. Rama, jahat banget lo ngerjain cewek polos kayak dia. Tapi gue seneng. Hidup gue jadi berwarna. Maafin gue ya peri baik hati. Gumam Rama sambil senyam senyum.

Gita tak kuasa menahan malu, kenapa dia harus salah emoticons begitu sih? Kan malu-maluin.

Gimana besok kalau aku ketemu dia? aku ga sanggup. aku malu. Aaaaaah, Kak Rama kenaoa menyebalkan begitu sih? Aku gak mau ketemu dia. Aku benar-benar malu.

Disisi lain, ia sangat senang bisa mengobrol santai dengan Rama meskipun hanya lewat ketikan. Dia tak menyangka akhirnya bisa sedekat ini dengan Rama. Tunangannya? Ah, biarkanlah dahulu. Aku kan tidak berbuat hal yang aneh-aneh. Hanya sebatas teman dan rekan kerja saja.

*Bersambung

Terpopuler

Comments

Gaparkoh Mda

Gaparkoh Mda

bisa ketawa sendiri

2023-07-11

0

Leni Fatmawati Fatmawati

Leni Fatmawati Fatmawati

hatiku yg berbunga" jd ny,hahayy berasa blk ke masa muda🤭

2022-01-21

0

Sigid Prihatmoyo

Sigid Prihatmoyo

u kan tau rama n siska ad mslh, jd terusin aza... biar waktu yg menjwb, takdir g akan slh kok

2021-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Pandangan Pertama
2 Akhirnya bertemu
3 Fakta mengejutkan
4 Cinta itu rumit
5 Kisah Rama
6 Reuni
7 Berdua denganmu
8 Chatting on facebook
9 Full time with you
10 perasaanku sesungguhnya
11 Kesalahan termanis
12 On the way Bali
13 Di Pantai itu..
14 Memories at the sea
15 Kenyataan pahit
16 pengumuman pernikahan
17 Menemukanmu
18 Dirumah Sakit
19 kembali ke bandung
20 Rencana jahat Siska
21 Jebakan Siska
22 Maafkan aku Gita
23 Jangan tinggalkan aku
24 Sepertinya.......
25 Meet Siska, Meet Vina.
26 Maaf, aku pergi.
27 Gita, dimana kau?
28 Perkenalan
29 Isi hati
30 dekat denganmu & kegilaan Siska
31 Selalu saja bayangmu
32 Jalan-jalan with Gilvan
33 Aku mencintaimu
34 Hubungan serius
35 Kejujuranku
36 Mendesak Siska
37 Pengakuan
38 Pengakuan 2
39 Makan malam
40 Kerumah Gita
41 Menuju Malaysia
42 bertemu Vina
43 pertemuan denganmu
44 bertemu di rumah sakit
45 bertemu Ibunya
46 dirumah Gita
47 periksa kandungan
48 melahirkan buah hati
49 perseteruan
50 Vina
51 salam perpisahan
52 Kembali lagi
53 pulang
54 Tentang Siska
55 Pengawal Rey
56 Masalah baru
57 menuju hari bahagia
58 Permintaan Siska
59 Bayi Siska
60 surprise
61 Dikamar itu
62 Gilvan dan vina?
63 Menua bersamamu
64 Happy wedding
65 Malam itu
66 Baju Renang
67 kejujuran hati
68 Gara-gara Dimas
69 Tentang Nakka
70 Kehadiran Gilvan
71 Kesalahan terbesar
72 Rama usil
73 Hancurnya Vina
74 teka-teki
75 malam kedua
76 Rahasia Vina
77 POV Vina
78 Malam panjang
79 Bekerja hari 1
80 Ke rumah Vina
81 Sebenarnya.....
82 All about Vina
83 Hati yang terluka
84 meeting
85 Aku cemburu
86 H-1 Malaysia
87 Berangkat bersamaan
88 Malaysia dan Bandung
89 Lathi Challenge
90 Honeymoon part 1
91 Hari kedua
92 Kisah romantis
93 Ancaman
94 Ada aku untukmu
95 Bertemu GILVAN
96 Terluka
97 Sakit hati..
98 Kenapa harus Gita?
99 DILEMA
100 Melemparkan sahabatmu!
101 Ingatkah?
102 Maafkan aku, ya!
103 New York
104 Miaaaaaa
105 Merayu
106 Ingin bertemu
107 pembantu
108 Tas branded
109 Gita & Rama
110 apartemen
111 kebun binatang
112 POV Vina dan Gilvan
113 POV 2 Couple
114 Cinta
115 Cinta pertama
116 New York hari 1
117 New York 2
118 New York 3
119 New York 4
120 Mengungkap Fakta
121 kejujuran yang menyakitkan
122 Merelakan kepergian
123 Terakhir
124 Ekstra Part
125 Ekstra Part 2
126 Season 2 1. Surat Wasiat
127 S2 2. Gilvan kemana?
128 3. Bayi Perempuan
129 4. Siapa itu?
130 5. Teman baru
131 S2 6. GILVAN
132 Makan malam
133 Pertemuan
134 penjelasan
135 Perasaan ini?
136 bertemu gita
137 curhat
138 restoran
139 Gelisah
140 datang kembali
141 Anak itu..
142 Gita dan Rama
143 Mungkinkah dia?
144 melihat buaya
145 Siapa dia?
146 Vina masih egois
147 bertemu bersama
148 BUKTI
149 Pelayan baru
150 Akhirnya, aku tahu
151 Bantu aku
152 Apa maumu?
153 Kepala batu!
154 Tak ingat!
155 Ayo, pergi
156 Aku rindu
157 Maafkan kesalahanku
158 bertemu buaya lagi
159 Harus bagaimana?
160 Tak ku sangka
161 Terima kasih
162 Ketahuan
163 Aku jelaskan!
164 Ini untukmu..
165 Kepergok
166 Terbongkar
167 Jawaban
168 Lebih cepat lebih baik, tapi?
169 pertemuan pertama
170 One step Closer
171 perjodohan
172 Lampu hijau
173 Itu cucuku
174 bertemu!!!
175 Lamaran dan kemarahan
176 Perjanjian
177 Dilema kah?
178 Melihat kamu dan dia.
179 Menjelang..
180 Cie, Vina.
181 Perfect wedding
182 Yang kedua kalinya
183 Ada apa denganmu, Raina?
184 Lusa?
185 Membeli Mahar.
186 Hari pertama SAH
187 Masih saja, jutek.
188 Raina-ku
189 Lika-liku Raina.
190 Istri Fadli kah?
191 Wanita pintar ngeles
192 Belikan apa ya?
193 Tidur di sampingmu
194 Aku akan mencobanya!
195 Ke restoran Fadli.
196 Ketakutan Raina.
197 Duo gengsi
198 Tutorial dan referensi
199 Kita putus!
200 Aku hanya iseng!
201 Gimana rasanya?
202 Tahu ritme, gak sih?
203 Bertemu orang tuamu
204 Ada apa denganmu?
205 Melihat matahari terbenam.
206 Kasihan kamu, Fadli.
207 Keceplosan deh!
208 Romance Dinner
209 Bercinta dengan cinta
210 Mulai berani.
211 Menemui mu.
212 Menuju kebahagiaan
213 Wisuda
214 Akhir sebuah kisah.
215 Bonus chapter 1
216 Bonus Chapter 2.
217 Bonus Chapter 3, TAMAT.
218 Novel baru Kanayya & Kanakka
219 PENGUMUMAN JUDUL KANAKKA
220 Baca Yukkkkk
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Pandangan Pertama
2
Akhirnya bertemu
3
Fakta mengejutkan
4
Cinta itu rumit
5
Kisah Rama
6
Reuni
7
Berdua denganmu
8
Chatting on facebook
9
Full time with you
10
perasaanku sesungguhnya
11
Kesalahan termanis
12
On the way Bali
13
Di Pantai itu..
14
Memories at the sea
15
Kenyataan pahit
16
pengumuman pernikahan
17
Menemukanmu
18
Dirumah Sakit
19
kembali ke bandung
20
Rencana jahat Siska
21
Jebakan Siska
22
Maafkan aku Gita
23
Jangan tinggalkan aku
24
Sepertinya.......
25
Meet Siska, Meet Vina.
26
Maaf, aku pergi.
27
Gita, dimana kau?
28
Perkenalan
29
Isi hati
30
dekat denganmu & kegilaan Siska
31
Selalu saja bayangmu
32
Jalan-jalan with Gilvan
33
Aku mencintaimu
34
Hubungan serius
35
Kejujuranku
36
Mendesak Siska
37
Pengakuan
38
Pengakuan 2
39
Makan malam
40
Kerumah Gita
41
Menuju Malaysia
42
bertemu Vina
43
pertemuan denganmu
44
bertemu di rumah sakit
45
bertemu Ibunya
46
dirumah Gita
47
periksa kandungan
48
melahirkan buah hati
49
perseteruan
50
Vina
51
salam perpisahan
52
Kembali lagi
53
pulang
54
Tentang Siska
55
Pengawal Rey
56
Masalah baru
57
menuju hari bahagia
58
Permintaan Siska
59
Bayi Siska
60
surprise
61
Dikamar itu
62
Gilvan dan vina?
63
Menua bersamamu
64
Happy wedding
65
Malam itu
66
Baju Renang
67
kejujuran hati
68
Gara-gara Dimas
69
Tentang Nakka
70
Kehadiran Gilvan
71
Kesalahan terbesar
72
Rama usil
73
Hancurnya Vina
74
teka-teki
75
malam kedua
76
Rahasia Vina
77
POV Vina
78
Malam panjang
79
Bekerja hari 1
80
Ke rumah Vina
81
Sebenarnya.....
82
All about Vina
83
Hati yang terluka
84
meeting
85
Aku cemburu
86
H-1 Malaysia
87
Berangkat bersamaan
88
Malaysia dan Bandung
89
Lathi Challenge
90
Honeymoon part 1
91
Hari kedua
92
Kisah romantis
93
Ancaman
94
Ada aku untukmu
95
Bertemu GILVAN
96
Terluka
97
Sakit hati..
98
Kenapa harus Gita?
99
DILEMA
100
Melemparkan sahabatmu!
101
Ingatkah?
102
Maafkan aku, ya!
103
New York
104
Miaaaaaa
105
Merayu
106
Ingin bertemu
107
pembantu
108
Tas branded
109
Gita & Rama
110
apartemen
111
kebun binatang
112
POV Vina dan Gilvan
113
POV 2 Couple
114
Cinta
115
Cinta pertama
116
New York hari 1
117
New York 2
118
New York 3
119
New York 4
120
Mengungkap Fakta
121
kejujuran yang menyakitkan
122
Merelakan kepergian
123
Terakhir
124
Ekstra Part
125
Ekstra Part 2
126
Season 2 1. Surat Wasiat
127
S2 2. Gilvan kemana?
128
3. Bayi Perempuan
129
4. Siapa itu?
130
5. Teman baru
131
S2 6. GILVAN
132
Makan malam
133
Pertemuan
134
penjelasan
135
Perasaan ini?
136
bertemu gita
137
curhat
138
restoran
139
Gelisah
140
datang kembali
141
Anak itu..
142
Gita dan Rama
143
Mungkinkah dia?
144
melihat buaya
145
Siapa dia?
146
Vina masih egois
147
bertemu bersama
148
BUKTI
149
Pelayan baru
150
Akhirnya, aku tahu
151
Bantu aku
152
Apa maumu?
153
Kepala batu!
154
Tak ingat!
155
Ayo, pergi
156
Aku rindu
157
Maafkan kesalahanku
158
bertemu buaya lagi
159
Harus bagaimana?
160
Tak ku sangka
161
Terima kasih
162
Ketahuan
163
Aku jelaskan!
164
Ini untukmu..
165
Kepergok
166
Terbongkar
167
Jawaban
168
Lebih cepat lebih baik, tapi?
169
pertemuan pertama
170
One step Closer
171
perjodohan
172
Lampu hijau
173
Itu cucuku
174
bertemu!!!
175
Lamaran dan kemarahan
176
Perjanjian
177
Dilema kah?
178
Melihat kamu dan dia.
179
Menjelang..
180
Cie, Vina.
181
Perfect wedding
182
Yang kedua kalinya
183
Ada apa denganmu, Raina?
184
Lusa?
185
Membeli Mahar.
186
Hari pertama SAH
187
Masih saja, jutek.
188
Raina-ku
189
Lika-liku Raina.
190
Istri Fadli kah?
191
Wanita pintar ngeles
192
Belikan apa ya?
193
Tidur di sampingmu
194
Aku akan mencobanya!
195
Ke restoran Fadli.
196
Ketakutan Raina.
197
Duo gengsi
198
Tutorial dan referensi
199
Kita putus!
200
Aku hanya iseng!
201
Gimana rasanya?
202
Tahu ritme, gak sih?
203
Bertemu orang tuamu
204
Ada apa denganmu?
205
Melihat matahari terbenam.
206
Kasihan kamu, Fadli.
207
Keceplosan deh!
208
Romance Dinner
209
Bercinta dengan cinta
210
Mulai berani.
211
Menemui mu.
212
Menuju kebahagiaan
213
Wisuda
214
Akhir sebuah kisah.
215
Bonus chapter 1
216
Bonus Chapter 2.
217
Bonus Chapter 3, TAMAT.
218
Novel baru Kanayya & Kanakka
219
PENGUMUMAN JUDUL KANAKKA
220
Baca Yukkkkk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!