Kenan dan Diva sudah sampai di bandara di kota xx, di depan loby bandara sudah ada pak Urip, sopir keluarga Salman menunggu mereka, karna sebelum nya Kenan sudah memberi kabar kepada pak Salman, kalau sebentar lagi Kenan dan Diva akan segera Sampai.
" Selamat datang den, non. " Ucap pak Urip yang sudah membuka pintu mobil untuk Kenan dan Diva.
Kenan tersenyum dan mempersilahkan Diva untuk segera masuk kedalam mobil, setelah Diva masuk kedalam mobil, Kenan ikut masuk.
" Terimakasih pak. " Ucap Kenan ikut masuk kedalam mobil.
perjalanan dari bandara menuju rumah keluarga Salman memakan waktu selama satu jam.
selama perjalanan Kenan terus mengobrol sambil sesekali di timpali pak Urip disela-sela pembicaraan Kenan dan Diva.
pak Urip sudah dianggap seperti keluarga, di keluarga Salman, pak Urip sudah bekerja di keluarga Salman saat pak Salman baru menikah dengan Bunda Vivian, pak Urip bekerja bersama sang istri dikeluarga pak Salman, yaitu bi' Ati.
Bi' Ati adalah pengasuh Kenan dari masih bayi.
"Non tau, waktu den Kenan ini masih kecil jahilnya minta ampun, apa lagi kalau sama Bapak, saya sering dikerjain den Kenan. " Ucap pak Urip sambil melihat Diva dan Kenan di kursi belakang.
" Tapi dia tidak akan berani jahilin saya pak. " Sahut Diva melirik Kenan.
" saya bisa lebih jail darinya. " sambung Diva.
Kenan mendengar Ucapan Diva, langsung memeluk Diva dari samping dengan satu tangan nya.
" Asal kamu jahilnya, cuman sama aku doang sayang, aku ikhlas. " Ucap Kenan mengedipkan sebelah matanya.
" Ishh.... Genit. " Ucap Diva melihat Kenan mengedipkan matanya.
" Genit sama istri sendiri tidak apa-apa kan pak ?" Tanya Kenan kepada pak Urip.
" Tidak apa-apa den, semakin genit sama istri, malah semakin bagus den. " Ucap pak Urip.
" Kalau genit sama mantan baru tidak boleh sayang. " Ucap Kenan mencubit hidung Diva.
Diva mendengar ucapan Kenan langsung menoleh kearah Kenan mengernyitkan keningnya.
" Berapa kali kamu pacaran. ? Tanya Diva tiba-tiba.
Kenan yang mendengar pertanyaan Diva seketika menoleh kearah Diva.
" Kamu mau yang jujur, apa yang bohongan sayang. ?" Tanya Kenan.
" terserah kamu, kalau kamu suka bohong ya bohong aja, tapi aku maunya yang jujur. " Jawab Diva.
" satu kali. " Ucap Kenan menjawab pertanyaan Diva.
" Itu jawaban yang jujur apa bohongan ?" tanya Diva.
" Yang jujur. " Jawab Kenan.
" Kalau kamu Yank, berapa kali kamu pacaran ?" Tanya Kenan setelah menjawab pertanyaan Diva.
" Tidak pernah. " Jawab Diva cepat.
" Aku tidak percaya kalau kamu baru satu kali pacaran. " Sambung Diva melihat kearah Kenan.
" Eh....lupa kalau aku sudah pacaran dua kali, yang kedua ini bakalan jadi yang terakhir, karena aku sangat menyayangi, dan sangat-sangat mencintai nya. Ucap Kenan menatap lurus kedepan.
" Emmmm...." sahut Diva langsung menoleh kearah jendela mobil saat mendengar ucapan Kenan, dan itu membuat hati Diva sakit, matanya sudah berkaca-kaca, Diva berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh, Diva memejamkan matanya memikirkan ucapan Kenan.
" Apa yang di maksud Kenan adalah Sarla, orang yang pernah dia ceritakan, waktu kami pemotretan prewedding. " Batin Diva terus memejamkan matanya, kini Diva sangat merasa sakit, karela telah menganggap Kenan benar-benar mencintainya.
" Kamu mau tau, siapa orang yang aku maksud. " Tanya Kenan, setelah melihat perubahan sikap Diva setelah mendengar ucapannya.
" Tidak perlu, aku mau tidur sebentar, kalau sudah sampai segera bangunkan aku. " Jawab Diva tetap memejamkan matanya.
Kenan memajukan sedikit kepalanya ke arah pak Urip, dan memegang bahu pak Urip.
" Pak tolong mobilnya di minggirkan dulu, saya juga minta tolong bapak tinggalkan kami dulu. " Ucap Kenan kepada pak Urip.
Pak Urip segera turun dan berlalu ke warung yang ada dipinggir jalan, meninggalkan mereka berdua, setelah pak Urip meminggirkan mobil, sesuai permintaan Kenan.
Kenan melihat pak Urip sudah keluar dari mobil, segera memegang lalu menarik Diva bersandar di bahunya dan memeluknya dengan tangan kirinya. sedangkan tangan kanannya sudah dia satukan dengan jari-jari tangan kanan Diva.
" Div, orang yang aku maksud itu kamu, " sahut Kenan mencium tangan Diva, kemudian melepaskan tangan mereka.
Kini Kenan beralih memegang bahu Diva menghadapkan Diva kearahnya, menatap dalam manik mata Diva
" Adiva Savina Ilyas, Aku sangat menyayangi mu, dan sangat mencintaimu. " Ucap Kenan dengan tulus.
" Adiva Savina Ilyas, Maukah kamu menjadi kekasih dunia akhiratku, ?" Tanya Kenan.
Diva melihat ketulusan Kenan, langsung memeluk Kenan erat, air mata yang sedari tadi dia tahan, kini keluar membasahi pipi mulus Diva.
" Aku juga sayang sama kamu, Kenan Al Fariziq. " Ucap Diva.
" Aku takut kamu meninggalkan ku. " sahut Diva.
" Aku tidak akan pernah bisa meninggalkan kamu, Yank. " Jawab Kenan.
" Yank..?" tanya Diva mendongakkan kepalanya melihat Kenan.
" Iyya mulai saat ini, panggilan sayang aku ke kamu adalah YANK. " Jawab Kenan, melepaskan pelukannya, sekilas mengecup bibir Diva.
" Udah nangisnya, kemana cewek bar-bar yang dulu bisa buat aku jatuh cinta, saat dia salah ngerangkul lengan orang, kok dia sekarang jadi cengeng gini. " Ucap Kenan mengusap air mata Diva dengan kedua jempolnya.
" Apa sih, cewek bar-bar juga manusia, yang punya air mata untuk menangis saat suaminya selalu saja menjahilinya. " Ucap Diva memajukan bibirnya.
" siapa yang jahilin kamu ha ?" Tanya Kenan gemas melihat diva seperti itu dan menarik hidung Diva.
" Tunggu aku panggil pak Urip dulu. " Ucap Kenan turun di samping mobilnya, dan memanggil pak Urip, di warung yang tak jauh dari mobilnya.
Pak Urip segera melajukan mobil menuju rumah keluarga Salman.
" Apa masih jauh ?" Tanya Diva bersandar di bahu Kenan.
" Masih sekitar 40 Menit lagi. " jawab Kenan.
" kamu tidur aja dulu, nanti kalau sudah sampai aku bangunin." sambung Kenan sambil memeriksa e-mail masuk dari maneger toko distro yang di daerah A, soal masalah yang di alami salah satu tokonya.
Sekitar 40 Menit kemudian, kini mereka sudah sampai di depan rumah mewah keluarga Salman yang bernuansa modern klasik Eropa.
Sedangkan di depan pintu teras rumah, di sana sudah ada Pak Salman dan bunda Vivian menunggu kedatangan anak dan menantu kesayangan nya.
" Akhirnya sampai juga, " Ucap kenab menoleh ke arah Diva yang masih tertidur lelap dibahunya.
" Yank...Yank... sayang, bangun kita sudah sampai. " ucap Kenan membangunkan Diva, sambil mengelus pipi Diva.
Diva yang merasa terganggu karna pipinya di elus segera membuka mata dan menguap dan menutup mulut pakai tangannya.
Diva menarik tangannya lurus diatas kepala guna merenggangkan otot-otot Nya yang kaku, karena perjalanan jauh.
sedangkan Kenan hanya tersenyum melihat tingkah Diva.
" Udah sampai yank, ayo kita turun, Bunda sama ayah sudah menunggu kita. " Ucap Kenan segera turun dari mobil dan di ikuti Diva di belakang.
sedangkan pak Urip menurunkan barang-barang mereka.
Kenan dan Diva menghampiri orang tuanya, Yang sudah menunggunya di depan pintu.
" Assalamualaikum Yah, Bunda. " Salam Kenan dan Diva langsung mencium punggung tangan kedua orangtuanya.
" Ayah sama Bunda apa kabar ?" Tanya Diva setelah selesai manyalimi ke dua mertuanya.
" Kami sehat sayang, mari masuk. " Jawab bunda Vivian, merangkul menantunya masuk, tanpa menghiraukan keberadaan Kenan.
" Nah... sebenarnya yang anaknya siapa sih, masa gue di cuekin gitu aja." sahut Kenan kesal melihat sikap bundanya.
" Ya udah, kamu sama ayah saja, emang gitu kelakuan para ibu, jika putranya sudah memberi mereka menantu, pasti putranya sendiri di lupakan. " Ucap pak Salman merangkul putranya masuk rumah.
" Pak tolong barang-barang kami, langsung saja di bawa kekamar. " Ucap Kenan sebelum masuk.
" Baik den. " Ucap pak Urip.
Kini mereka semua Duduk diruang tamu.
" Bagaimana perjalan kalian ? " Tanya pak Salman
" Lumayan capek, Yah. " Jawab Diva.
" sayang, kamu antar istri kamu kekamar, buat bersihin badan Kalian dulu. " Ucap Bunda Vivian kepada Kenan.
" Iya Bun, kami keatas dulu, mau bersih-bersih. " Ucap Kenan.
" Habis itu kalian turun dulu untuk makan siang baru istirahat. " sahut bunda.
" Yuk Yank...." Ajak Kenan memeluk bahu Diva, dari samping.
" Dulu aja nolak, sekarang yank-yankngan, tidak bisa jauh-jauh pula tuh. " Ucap pak Salman melihat sikap Kenan.
" jelaslah yah, ternyata, pacarnya setelah halal, lebih enak, mau ngapain aja, tidak akan takut dosa. " Ucap Kenan
" Tau gini, aku minta dinikahkan nya sudah lama. " sambung Kenan.
Dan Yang mendengar ucapan Kenan, mencubit pinggang Kenan, yang sedang merangkul nya.
" Awww... Yank sakit tau, ini termasuk KDRT loh Yank. " Ucap Kenan.
" Sudah, sana kalian, kalian cepatlah bersih-bersihnya, dan segera makan siang, baru kalian istirahat, kalian pasti capek kan. " sahut Bunda Vivian.
" Iya Bun, Kami naik dulu, Yah, Bun. " Pamit Kenan.
Diva tercengang melihat dekor kamar Kenan, sangat bagus, luas, bahkan sangat rapi, disana juga sudah ada tiga foto pernikahan mereka yang berukuran agak besar yang sudah terpasang di dinding di atas tempat tidur.
kamar Kenan dan Diva ( aanggap saja bingkai yang diatas tempat tidur itu foto Diva dan Kenan ).
" Ini kamar kamu ?" Tanya Diva duduk di sofa samping tempat tidur.
" Bukan, ini kamar kita. " Jawab Kenan berbaring berbantalkan paha Diva.
" sebelumnya, tidak seperti ini, tapi setelah rencana pernikahan kita di tentukan, Bunda merenovasinya, dan menyatukan kamar yang berada disebelah, yang sekarang jadi walkin closed. " jelas Kenan menghadap perut Diva, dan memeluk pinggang Diva.
" Nan, aku mau bersih-bersih, nanti sama ayah nungguin kita. " Ucap Diva mengusap pelan rambut Kenan.
" Barengan yuk, yank. " Ucap Kenan bangun menarik tangan Diva untuk berdiri.
" NGGAK..." Ucap Diva cepat berlalu masuk walk in closed, yang menyatu dengan kamar mandi.
Kenan tersenyum puas karena berhasil menggoda istri nya.
10 menit kemudian, Diva keluar dari walk in closed, dengan pakaian rumahnya.
" Nan, bangun Nan, kamu mandi gih..." Ucap Diva membangunkan Kenan.
Kenan menarik tangan Diva jatuh ke tempat tidur, Kenan langsung menindih tubuh Diva.
Kenan mencium dan m****** bibir Diva, Kenan menekan tengkuk Diva, dan semakin memperdalam ciumannya.
" Emmppp.... Nan. " Ucap Diva, mendorong tubuh Kenan.
Kenan melepaskan ciumannya, dan menatap dalam manik mata Diva.
" Aku mencintaimu. " Sahut Kenan kembali mencium sekilas bibir Diva.
" Buruan, mandi gih, aku juga mencintaimu. " Ucap Diva tersenyum kearah Kenan.
Kenan segera beranjak bangun menuju walk in closed, dan masuk kekamar mandi.
Kini mereka semua sudah berada di meja makan, untuk makan siang bersama, hari ini pak Salman, sengaja pulang cepat untuk menyambut menantunya.
mereka segera makan tanpa ada yang bicara. beberapa menit kemudian mereka selesai makan siang, dan pindah keruang keluarga.
" Kenan kapan kamu akan ke distro yang di daerah A ?" tanya pak Salman.
" Besok yah, mungkin aku akan menindak lanjuti, ke jalur hukum yah. " Jawab kenan,
" Ok, besok saya akan menyuruh pengacara mengurus semuanya. " Ucap pak Salman.
" Baik yah, terimakasih sudah mau membantu Kenan. " Ucap Kenan.
" iya, kalian istirahat saja dulu. " Ucap pak Salman.
Kenan dan Diva pun kekamar untuk beristirahat.
Terimakasih atas dukungan para readers, jangan lupa
like
vote
coment.
🤗🤗🤗🤗🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 368 Episodes
Comments
Mul Yono
Semakin menarik ceritanya..siip
2023-09-22
0