Keesokan harinya, Kenan sudah nampak rapi dengan stelan formalnya, dengan tas kerja warna coklat. berbeda dengan hari-hari biasanya yang hanya selalu menggunakan kaos polos, atau Hoodie.
" Yank, aku pergi dulu, setelah urusan aku selesai aku akan langsung pulang. " Ucap Kenan memeluk Diva.
" Iya kamu hati-hati. " Jawab diva membalas pelukan Kenan.
Kini Mereka semua sudah berada di meja makan untuk sarapan.
Diva mengambilkan makanan untuk Kenan, baru dia mengambil untuk dirinya sendiri, lalu duduk di samping suaminya, kini Diva sudah agak berubah, semenjak dia menikah, kini Diva, sudah tidak sebar-bar dulu.
" Nan, kata pak jon ( pengacara keluarga Salman ) kamu langsung aja ke kantor polisi, yang di daerah A, Karena dia sudah mengurus semuanya. " Ucap pak Salman, setelah menyelesaikan sarapannya.
" Orang yang sudah menggelapkan dana dari distro kamu yang di daerah A, sudah ditangani, tinggal kamu kesana untuk melengkapi berkas-berkas nya. " Sambung pak Salman.
" Iya Yah, dan mungkn untuk sementara cabang distro yang di daerah A, akan Kenan tutup dulu, sampai dananya Kembali. " Ucap Kenan.
" Tapi bagaimana dengan pegawai yang disana ? " Tanya Pak Salman.
" Mungkin mereka saya pindahkan di daerah lain, dan sebagian ke office ( kantor pusat setiap cabang distronya ) untuk sementara." Jawab Kenan.
" Baiklah kalau itu menurut kamu yang baik, aku akan selalu dukung kamu. " Ucap Pak Salman berenjak dari kursinya, bersiap untuk kekantor.
" Kamu hati-hati. " Lanjut pak Salman menepuk pundak Kenan, setelah memakai jasanya, yang tadi di gantung di kursi tempatnya duduk.
" iya Yah, aku juga berangkat yank, Bunda. " Ucap Kenan berdiri.
" Kamu hati-hati, kalau mau ngebut hati-hati aja. " Ucap Diva tersenyum.
" Kamu bisa aja yank, mana ada orang ngebut hati-hati. " Jawab Kenan mencubit gemas hidung Diva.
" Maksudnya, kalau ngebut perhatikan pengendara lain, jangan sampai kamu celakai mereka, karena ulah kebut-kebutan kamu. " balas Diva.
" Iya sayang aku berangkat dulu ya. " Ucap Kenan mencium kening Diva.
" Bunda aku juga berangkat. " pamit Kenan kepada Bundanya, yang sudah Masuk kembali setelah mengantar Suaminya sampai depan.
" Iya sayang, kamu hati-hati. " Ucap Bunda Vivian, mengusap pelan bahu Kenan.
" Iya Bunda. " Ucap Kenan Mencium pipi Bundanya.
Kenan keluar dan langsung berangkat kekantor polisi di daerah A.
Sorenya, Kenan baru pulang, karena setelah dari kantor polisi, Kenan langsung pergi ke office, untuk mengecek perkembangan setiap cabang distronya, baik di dalam kota xx, maupun, di luar kota.
Kini distro Kenan sangat berkembang pesat, padahal baru 3 tahun terakhir ini dia memulai bisnis tersebut.
Kenan langsung masuk kekamar, setelah masuk Kenan mendapati Diva sedang tertidur lelap.
Kenan masuk kedalam walk in closed, yang menyatu dengan kamar mandi.
Beberapa menit kemudian Kenan keluar kamar dengan menggunakan kaos putih polos, Kenan ikut naik ketempat tidur, melihat Diva masih tertidur lelap, Kenan segera mengambil ponselnya, Kenan memotret dirinya bersama Diva yang masih tidur.
Kenan yang melihat hasil fotonya tersenyum-senyum sendiri.
Kenan mencium kening Diva, dan memeluknya dari belakang, Diva merasa ada memeluknya, langsung terbangun.
Karena sebentar lagi waktu magrib Kenan sengaja menggannggu Diva agar bangun, dan itu berhasil.
" Sayang bangun, ini sudah hampir magrib. " mengecup bibir Diva sekilas.
" Kamu kapan pulangnya. ? " Tanya Diva sambil merenggangkan otot-otot Nya.
" Baru-baru, buruan gih cepat mandi, habis itu kita sholat magrib bareng. " jawab Kenan menarik tangan Diva agar terbangun.
" Ya udah tunggu sebentar. " Ucap Diva segera masuk ke kamar mandi yang berada satu ruangan dengan walk in closed, di ikuti Kenan masuk ke walk in closed yang mau mengganti pakaiannya untuk sholat magrib.
5 menit kemudian Diva keluar, mereka langsung menunaikan sholat magrib, karena sudah waktunya untuk sholat.
setelah mereka sholat Kenan dan Diva turun untuk makan malam, karena mungkin Bunda dan Ayah sudah menunggunya.
Mereka makan malam tanpa ada yang bicara, karena di keluarga Salman, saat makan memang sudah seperti itu.
Setelah 15 Menit mereka menyelesaikan makan malam mereka.
Kini, Keluarga pak Salman, termasuk Diva berada di ruang tamu untuk mengobrol.
" Nan, Kamu tidak bisa pindah sekolah ke kota Z, karena sebentar lagi kalian Ujian. Begitu juga dengan Diva tidak bisa pindah di kota Xx, dengan alasan yang Sama, Tadi ayah sudah mengkonfirmasi di sekolah kamu, begitu juga ayah Fikram, juga sudah mengkonfirmasi di sekolah Diva. " Jelas Ayah Salman to the poin.
Kenan mendengar penjelasan Ayah Salman, terdiam saling pandang dengan tatapan sendu mereka.
" Jadi kami harus tinggal terpisah, begitu yah ?" Tanya Kenan menatap ayahnya.
" Iya, untuk sementara kalian harus tinggal terpisah untuk sementara, sampai kalian selesai ujian, lagian kalian Masih bisa ketemu kalau kalian libur. " jawab pak Salman.
" Tapi yah, pasti bakalan tidak ada lagi libur karena kami sudah semester akhir, dan sudah mau ujian. " sahut Kenan.
" Kamukan masih bisa izin, seperti dulu. " ucap pak Salman.
" Sudah tidak bisa yah, izin aku sudah sangat banyak, di tambah aku sudah izin satu bulan, pihak sekolah sudah tidak bisa memberi aku izin lagi. " Jelas Kenan kepada ayahnya.
" Jadi mau kamu apa ?" Tanya pak Salman.
" Ya mau bagaimana lagi. " Jawab Kenan pasrah.
Diva sedari tadi hanya bisa diam, mendengar pembicaraan mertua dan suaminya, Diva merasa sangat sedih mendengar mereka akan tinggal terpisah untuk jangka waktu Kurang lebih 6bulan.
Kenan pamit kepada kedua orang tuanya untuk kembali ke kamar, dan menarik tangan Diva untuk ikut.
sesampainya di kamar Diva duduk di sofa samping tempat tidur mereka, Diva terlihat murung.
" Yank..." Ucap Kenan Langsung tiduran di sofa berbantalkan paha Diva.
Diva tidak menyadari Kalau Kenan tidur di pangkuannya, Diva terus saja melamun memikirkan pembicaraan mertua dan suaminya.
" Yank..." Panggil Kenan memeluk pinggang Diva, dan menghadap ke arah perut Diva.
" Eh...sejak kapan kamu disitu ?" Tanya Diva sedikit kaget.
" Sejak nenek moyang kamu lahir Yank. " Ucap Kenan menatap wajah sendu Diva.
" Kamu kenapa ?" Tanya Kenan.
" Apa kamu akan selalu setia, apa kamu tidak akan mengkhianati ku, saat nanti kita tinggal terpisah ?" Tanya Diva dengan mata yang sudah berkaca-kaca, sambil mengusap pelan rambut Kenan.
" Iya aku janji yank, bakalan selalu setia sama kamu, dan aku tidak akan pernah mengkhianati kamu, karena aku sangat mencintaimu. " Ucap mempererat pelukannya di pinggang Diva.
" Yank kamu juga harus janji Yank, tidak melirik laki-laki lain selain aku, dan kamu jangan terlalu dekat dengan Rafa. " Sahut Kenan tanpa merubah posisinya.
" Iya, aku janji sayang, Dan untuk Rafa, aku sama dia cuman teman, lagian aku sama dia, sudah seperti biasa. " Jawab Diva, sambil mengusap rambut Kenan.
" Pokoknya tidak boleh Yank, tidak ada laki-laki lain yang bisa manggil sayang selain aku Yank, dan tidak boleh deket-deket kamu. " Ucap Kenan.
" Dan tadi kamu manggil aku apa Yank ?" lanjut Kenan mendongakkan kepalanya melihat Diva.
" bilang apa ?" Tanya Diva.
" kamu manggil aku tadi apa Yank, coba kamu kamu ulangi yank. " Ucap Kenan.
" Aku lupa, " Ucap Diva pura-pura lupa.
" Aku ngantuk, capek, mau tidur, selamat malam Kenan Al Fariziq, " Ucap Diva menuju tempat tidur, dan langsung merebahkan dirinya, dan menarik selimut sampai pinggang.
" Jangan lupa, lampunya di matikan. " sambung Diva lalu memejamkan matanya.
" Yank...yank...." panggil Kenan sedikit kesal melihat tingkah istrinya.
Kenan segera mematikan lampu utama kamar, dan menyalakan lampu tidur di samping nya.
Kenan segera ikut naik ketempat tidur, lalu masuk kedalam selimut yang sama dengan Diva, Kenan langsung menarik Diva, agar menghadap dirinya, Kenan memeluk Diva erat dan mencium pucuk kepada Diva.
" Kamu udah mau tidur Yank ?" Tanya Kenan.
" Iya. " Jawab Diva ikut memeluk Kenan, dan memejamkan matanya.
Kenan sekali lagi mengecup pucuk kepala Diva.
" Aku mencintaimu Yank..."
Ucap Kenan dan ikut memejamkan matanya, tak lama mereka tertidur saling memeluk.
Terimakasih atas dukungannya.
jangan lupa
like
vote
coment
🤗🤗🤗🤗🤗🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 368 Episodes
Comments