Help Help Me

Bacin merasa terperangkap dalam ketakutannya yang semakin mendalam. Ia tahu, jika terus melangkah tanpa melakukan sesuatu, maka makhluk itu akan terus mengikutinya, memandangi setiap gerakan dengan senyuman mengerikan yang tak pernah hilang. Bacin merasakan keringat dingin mengalir di dahinya, dan setiap langkah terasa lebih berat.

Dengan cemas, ia mencoba berpikir. Sebuah ide tiba-tiba muncul di kepalanya—bagaimana jika ia mengayunkan kapaknya ke belakang tanpa menengok? Mungkin itu bisa memberi kejutan bagi makhluk itu. Berharap ide itu berhasil, Bacin mengangkat kapaknya dengan tangan gemetar dan mengayunkannya dengan cepat ke belakang, tanpa menoleh.

Namun, yang terjadi membuatnya tercengang. Kapaknya tidak mengenai apapun. Ruang di belakangnya tetap kosong, tak ada sosok yang terpengaruh sama sekali. Bacin merasa bingung, matanya mencari-cari di sekitar, namun tidak ada tanda makhluk itu mendekat. Dia mencoba lagi, kali ini dengan lebih kuat dan lebih cepat, tetapi hasilnya tetap sama—tidak ada apapun yang ia sentuh. Rasa cemas semakin merasuki pikirannya, apakah makhluk itu benar-benar ada di belakangnya?

Bacin melanjutkan perjalanannya dengan langkah hati-hati, berharap ada jalan keluar, berharap bisa menghindari apa yang terus mengikutinya. Dia akhirnya mencapai sebuah bangunan yang tampaknya lebih kokoh. Saat ia mendekat ke salah satu jendela yang pecah, ia melihat pantulan dirinya dalam kaca yang kotor. Ternyata, makhluk itu masih ada di belakangnya, dan semakin mendekat. Kali ini, bulu kuduk Bacin merinding—sosok itu semakin dekat dan seakan semakin nyata.

Tanpa berpikir panjang, Bacin mengayunkan kapaknya lagi ke belakang tanpa menengok. Namun kali ini, sesuatu yang benar-benar mengerikan terjadi. Dalam pantulan kaca, Bacin bisa melihat tubuh makhluk itu membengkokkan dirinya secara tidak wajar, seolah tubuh itu melengkung dengan kecepatan luar biasa, menghindari serangan kapaknya yang datang dengan cepat. Gerakannya sangat aneh, seperti tubuh yang tidak terikat oleh hukum fisika.

Bacin terdiam, menatap pantulan itu dengan ketakutan yang melanda seluruh tubuhnya. Rasa takut yang mencekam membuat jantungnya berdebar kencang, menyadari bahwa apa yang ia lakukan sejauh ini sia-sia. Makhluk itu lebih pintar dan lebih cepat dari yang ia kira. Setiap upayanya terasa hampa, sia-sia.

Sadar bahwa ia tidak bisa terus-menerus bertahan dalam ketidakpastian ini, Bacin memutuskan untuk berjalan kembali. Langkahnya terasa lebih terhuyung-huyung, seperti tubuhnya yang kelelahan, terperangkap dalam permainan makhluk itu yang terus mengikuti dan menantinya. Ketakutan menyelubungi pikirannya, dan tak ada lagi jalan yang jelas untuk melarikan diri. Yang ia tahu, dia harus terus maju.

Bacin merasakan ketegangan yang menyesakkan dada setiap kali ia melangkah. Pemikirannya terpecah antara mencari jalan keluar atau bertahan di tempat ini, tetapi dia tahu bahwa jika ia berlari, makhluk-makhluk mengerikan yang tersembunyi di dalam kabut hitam ini pasti akan menyadarinya, dan itu akan menjadi akhir dari segalanya. Berlari bukanlah pilihan—itu hanya akan mempercepat kehancurannya.

Instingnya membimbingnya untuk tetap berjalan perlahan, setiap langkahnya terasa seperti beban besar yang memaksa tubuhnya untuk terus maju. Bacin berusaha untuk tidak menarik perhatian apapun, berusaha membuat dirinya sekecil mungkin di antara kabut dan bayangan yang mengintainya. Tapi, semakin lama ia berjalan, semakin terasa sesuatu yang salah.

Tiba-tiba, sebuah sentuhan dingin yang sangat lembut mencolek bahunya dari belakang. Bacin merasa tubuhnya membeku seketika. Jantungnya berdebar kencang, seakan seluruh dunia menjadi sunyi, hanya suara detakan jantung yang bergema di telinga. Instingnya langsung berteriak untuk menengok, namun, setiap serat tubuhnya menahan diri. Jika ia menengok, ia tahu apa yang akan terjadi—kematian yang pasti.

Makhluk itu sedang bermain dengan pikirannya. Ini jelas trik licik untuk membuatnya lengah. Ia mengabaikan sentuhan itu, berusaha tetap tenang meskipun ketakutannya semakin mencekam. Setiap detik terasa lebih panjang dari biasanya, dan ia merasa makhluk itu masih ada di sana, mengintai, menunggunya untuk melakukan kesalahan.

Namun, tak lama setelah itu, sebuah sentuhan lain, kali ini lebih kuat, mencolek punggungnya. Bacin merasa sebuah gelombang ketakutan mendorongnya hingga hampir kehilangan keseimbangan. Mentalnya mulai rapuh, dan suara-suara di kepalanya semakin kacau, berteriak untuk menyerah, untuk berlari dan melawan, tetapi Bacin tahu itu hanya akan memperburuk semuanya.

Langkah demi langkah, keputusasaannya semakin dalam. Bacin mencoba untuk tetap fokus, untuk terus maju meskipun tubuhnya gemetar, tetapi perasaan ketakutan yang tak terlukiskan menghancurkan pikirannya perlahan-lahan. Makhluk itu bermain dengannya, mencolek tubuhnya tanpa pernah terlihat, menyiksanya secara psikologis, dan membuatnya semakin merasa terperangkap dalam permainan tak berujung ini.

Keputusasaannya semakin menguasai dirinya, dan Bacin mulai merasa bahwa mentalnya akan runtuh dalam waktu dekat. Namun, meskipun rasa takut begitu kuat, ia tahu dia harus bertahan—meskipun terkadang, rasanya seperti ia akan hilang dalam ketakutan ini, terperangkap selamanya dalam dunia yang penuh dengan makhluk yang tak bisa dipahami.

Bacin merasakan sentuhan dingin itu lagi, kali ini lebih tajam dan lebih nyata daripada sebelumnya. Dia merasa tubuhnya menegang, kesabarannya mulai habis. Dengan perasaan muak, ia memutuskan untuk menengok ke belakang. Cepat dan penuh ketegangan, ia berbalik, hanya untuk mendapati bahwa di belakangnya... tidak ada apapun. Kosong. Hanya kabut hitam yang menggantung, seakan dunia ini sendiri menjadi bagian dari mimpi buruk.

Bacin melepaskan napas yang hampir ia tahan sepanjang waktu. Lega. Sosok yang mengikutinya—makhluk yang mencoleknya berkali-kali—telah menghilang. Untuk sesaat, ia merasa seolah dia telah lolos dari permainan mengerikan ini. Tanpa ragu, ia melanjutkan langkahnya. Namun, tidak lama kemudian, sentuhan itu kembali. Kali ini lebih kuat, lebih nyata, dan rasa takut yang kembali menguasai tubuhnya lebih dalam.

Bacin merasa nalurinya berkata bahwa makhluk itu belum pergi. Ia kembali menengok, hanya untuk menemukan dirinya sendiri terjebak dalam kehampaan—lagi. Kosong. Tidak ada yang mengikutinya. Tak ada yang terlihat. Hanya kabut dan bayang-bayang yang bergerak dengan sendirinya. Ketakutan mencekam hatinya, namun ia mencoba untuk tenang. Berjalan lebih cepat, berpikir mungkin itu hanya permainan pikiran, teror yang dibuat untuk menghancurkan dirinya dari dalam.

Namun, saat itu terjadi lagi. Colekan dingin, kali ini lebih terasa seperti cengkraman yang sangat halus, tapi begitu tajam rasanya di kulit. Bacin merasa jantungnya berdegup sangat cepat, hampir melompat keluar dari tubuhnya. Ia memutuskan untuk berhenti dan melihat kaca di dekatnya. Di sana, pantulannya terpantul samar, namun jelas terlihat ada sesuatu yang menyertainya. Dengan ketakutan yang menggigit, ia melihat pantulan dirinya sendiri—tapi di belakangnya, makhluk itu masih ada.

Bacin hampir tidak bisa bernapas. Itu tidak bisa jadi kenyataan. Dia menengok ke belakang dengan cepat, namun tidak ada apa-apa—hanya kabut hitam yang semakin tebal, mengisi ruang di sekitarnya. Ketika ia menengok kembali ke kaca, makhluk itu sudah berada di belakangnya. Kecepatan yang tak terlihat. Begitu cepat, hampir tak terdeteksi oleh mata manusia biasa.

Dalam ketakutan yang semakin dalam, Bacin menengok sekali lagi, dan makhluk itu menghilang—tapi kali ini, ia melihat di pantulan kaca lagi dan merasakan hatinya hampir berhenti. Sosok itu tidak hanya mengikutinya, tapi berpindah begitu cepat, begitu tak terlihat oleh matanya, sampai ia merasa hancur.

Kecepatan itu bukanlah hal biasa. Sosok yang mengikutinya itu bukan makhluk biasa. Ia bisa berpindah tanpa jejak, seperti bayangan yang memudar hanya untuk muncul kembali. Rasa terror menguasai dirinya, menggelayuti pikirannya. Di dalam cermin, makhluk itu terlihat lebih menakutkan, lebih ganas, lebih nyata daripada yang ia bayangkan. Bacin merasa dunia sekitarnya menjadi semakin sempit, dan dirinya terperangkap dalam teror yang tak bisa dihindari.

Saat dia menatap pantulan itu, makhluk itu hampir bisa merasuk ke dalam dirinya, seolah ingin merobek-robek jiwanya, dan Bacin merasa dirinya terperangkap dalam sebuah dunia yang tak bisa lagi ia lari darinya. Ketakutan menggerogoti dirinya, dan dalam satu detik yang penuh kepanikan, ia mulai merasa seperti dirinya sendiri tidak lagi berada dalam dunia nyata. Hanya mimpi buruk yang tak pernah berhenti.

Episodes
1 The Start of The Endless Nightmares
2 Im Not Afraid of The Dark
3 Black Rose Village
4 Mamah Dimana Kamu Aku Takut
5 Emak Tolong Aku Mak
6 Mustahil.....
7 Aku Tidak Hina
8 Kaulah Yang Hina
9 Seluruh Keluargamu Yang Hina
10 P Cari Musuh
11 Serlok Tak Parani
12 Torture
13 Kembali Ke Mimpi Buruk
14 Nightmares
15 Emak...Mamak
16 Mama Tolong Aku
17 Endless Pain
18 Help Help Me
19 Takutnya
20 Fight
21 Sarang Kejahatan
22 Sarang Setan
23 Endless Horrors
24 Viktor Lenz
25 Apa-apaan?
26 Ally
27 Pokoknya Lari
28 Cegil
29 Next What
30 Divisi Supranatual
31 Help... Cewek Gila part 2
32 New Division
33 New Division 2
34 Super Informations
35 Super Information part 2
36 Attention Warning
37 First Mission
38 Imma Snake
39 Working Time
40 Again? Really?
41 Lets Go
42 The Axe
43 Ravenous Requiem
44 P Adu
45 Goliath Power
46 Operasi Besar
47 Operation
48 Simon VS Goliath
49 Dua Pertarungan Dahsyat
50 Guide Walkthrough
51 Bertemu Lucy
52 Danger
53 Death
54 Suprise
55 Investigation
56 De Killa
57 De Killa part 2
58 Pertikaian Hubungan Cek-Cok
59 Awal Psikis Rusak
60 Mental Breakdance
61 Mind Torture
62 Going Insane
63 W-What...?!
64 Sudah Gila
65 Yea... Whatever... Wait... What?
66 You Can't Hide But You Can't Run
67 Ngobrol Santuy di Black World
68 Ajarin Dong Sepuh
69 Carnaval Cosmic From Other Universe
70 Monsta
71 Aku Mengutuk
72 Pasar Gelap
73 P Cari Musuh
74 Bacin VS Raksasa
75 Ga Takut Adu
76 Bacin VS 3
77 Bacin VS Lucien
78 Lelah
79 Sudut Lain
80 Jadwal Kencan Suzie Yang Padat
81 Kencan
82 Mysterious Warning
83 Surprise Dari Suzie
84 Masih Gua Pantau
85 Ready to Start
86 Preparation
87 Execution
88 Betray
89 Different Black World
90 Bacin VS David
91 Dua Kuda Hitam
92 Sudut Pandang Lain
93 Looting
94 Main Power
95 Scheme
96 Escape
97 Pemakaman
98 Crimson Veil
99 Offer
100 New Positition
101 Secret Agent
102 India
103 Action
104 Black Mumbai
105 Partner in Crime
106 Delhi
107 Bacin dan Suzie vs The Worshipers of Shiva
108 Who Are You?
109 Suzie Ngambek
110 Serial Killa
111 Viktor Lenz (1)
112 Viktor Lenz (2)
113 Black World
114 Extractor
115 Bacin dan Suzie VS The World
116 Provocation
117 No Clue
118 Operation
119 Shvati - Mahakala
120 Shiva - God of Destruction
121 Sulit
122 Kemarahan Suzie
123 Viktor VS The World
124 Freezing Time Circle
125 Mother Creator Believer
126 Kidnaped by Suzie
127 Marriage - They Are Happy Couple Now And Then Forever
128 Black Face
129 Deathly Mimic
130 New Enemy New Mission
131 Global Elites
132 New World Order
133 Run
134 Karnaval Sirkus
135 Mirrors
136 Smile
137 Orphanage of New Dawn - The Man's Child VS Madam Kalista
138 Failed Test Subject
139 Duarrr
140 Mk-Ultra
141 Iron Steel Man
142 Cruel Truth
143 Bertemu Mother Creator
144 Suzie Army
145 Ibu....
146 Sweety
147 Planning Scheme
148 Lets go
149 Finals War (1)
150 Finals War (2)
151 Finals War (3)
152 Finals War (4)
153 Finals War (5)
154 Finals War (6)
155 Finals War (7)
156 Finals War (8)
157 Finals War (9)
158 Finals War (10)
159 ENDING
160 EPILOG
Episodes

Updated 160 Episodes

1
The Start of The Endless Nightmares
2
Im Not Afraid of The Dark
3
Black Rose Village
4
Mamah Dimana Kamu Aku Takut
5
Emak Tolong Aku Mak
6
Mustahil.....
7
Aku Tidak Hina
8
Kaulah Yang Hina
9
Seluruh Keluargamu Yang Hina
10
P Cari Musuh
11
Serlok Tak Parani
12
Torture
13
Kembali Ke Mimpi Buruk
14
Nightmares
15
Emak...Mamak
16
Mama Tolong Aku
17
Endless Pain
18
Help Help Me
19
Takutnya
20
Fight
21
Sarang Kejahatan
22
Sarang Setan
23
Endless Horrors
24
Viktor Lenz
25
Apa-apaan?
26
Ally
27
Pokoknya Lari
28
Cegil
29
Next What
30
Divisi Supranatual
31
Help... Cewek Gila part 2
32
New Division
33
New Division 2
34
Super Informations
35
Super Information part 2
36
Attention Warning
37
First Mission
38
Imma Snake
39
Working Time
40
Again? Really?
41
Lets Go
42
The Axe
43
Ravenous Requiem
44
P Adu
45
Goliath Power
46
Operasi Besar
47
Operation
48
Simon VS Goliath
49
Dua Pertarungan Dahsyat
50
Guide Walkthrough
51
Bertemu Lucy
52
Danger
53
Death
54
Suprise
55
Investigation
56
De Killa
57
De Killa part 2
58
Pertikaian Hubungan Cek-Cok
59
Awal Psikis Rusak
60
Mental Breakdance
61
Mind Torture
62
Going Insane
63
W-What...?!
64
Sudah Gila
65
Yea... Whatever... Wait... What?
66
You Can't Hide But You Can't Run
67
Ngobrol Santuy di Black World
68
Ajarin Dong Sepuh
69
Carnaval Cosmic From Other Universe
70
Monsta
71
Aku Mengutuk
72
Pasar Gelap
73
P Cari Musuh
74
Bacin VS Raksasa
75
Ga Takut Adu
76
Bacin VS 3
77
Bacin VS Lucien
78
Lelah
79
Sudut Lain
80
Jadwal Kencan Suzie Yang Padat
81
Kencan
82
Mysterious Warning
83
Surprise Dari Suzie
84
Masih Gua Pantau
85
Ready to Start
86
Preparation
87
Execution
88
Betray
89
Different Black World
90
Bacin VS David
91
Dua Kuda Hitam
92
Sudut Pandang Lain
93
Looting
94
Main Power
95
Scheme
96
Escape
97
Pemakaman
98
Crimson Veil
99
Offer
100
New Positition
101
Secret Agent
102
India
103
Action
104
Black Mumbai
105
Partner in Crime
106
Delhi
107
Bacin dan Suzie vs The Worshipers of Shiva
108
Who Are You?
109
Suzie Ngambek
110
Serial Killa
111
Viktor Lenz (1)
112
Viktor Lenz (2)
113
Black World
114
Extractor
115
Bacin dan Suzie VS The World
116
Provocation
117
No Clue
118
Operation
119
Shvati - Mahakala
120
Shiva - God of Destruction
121
Sulit
122
Kemarahan Suzie
123
Viktor VS The World
124
Freezing Time Circle
125
Mother Creator Believer
126
Kidnaped by Suzie
127
Marriage - They Are Happy Couple Now And Then Forever
128
Black Face
129
Deathly Mimic
130
New Enemy New Mission
131
Global Elites
132
New World Order
133
Run
134
Karnaval Sirkus
135
Mirrors
136
Smile
137
Orphanage of New Dawn - The Man's Child VS Madam Kalista
138
Failed Test Subject
139
Duarrr
140
Mk-Ultra
141
Iron Steel Man
142
Cruel Truth
143
Bertemu Mother Creator
144
Suzie Army
145
Ibu....
146
Sweety
147
Planning Scheme
148
Lets go
149
Finals War (1)
150
Finals War (2)
151
Finals War (3)
152
Finals War (4)
153
Finals War (5)
154
Finals War (6)
155
Finals War (7)
156
Finals War (8)
157
Finals War (9)
158
Finals War (10)
159
ENDING
160
EPILOG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!