part 19

15 bulan sudah, Arsel dan Sensa berumah tangga. Sedikit kemajuan, Arsel sudah tidak berbuat kasar, tidak lagi main tangan. Tapi sikap dingin dan cuek, masih terus berlanjut.

Meski begitu, Sensa sudah sangat senang dan bahagia dengan perubahan Arsel. Walau Arsel masih belum mencintainya, tapi Sensa sudah bersyukur Arsel sedikit-sedikit sudah mau berubah. Tinggal menunggu takdir Allah untuk membolak-balik hati Arsel agar suatu saat bisa mencintainya.

Lalu bagaimana dengan Bella? Arsel dan Bella sampai sekarang masih bersama, mereka masih sering bertemu seperti orang pacaran.

********

"Sayang,, ayolah, inikan malam minggu harusnya kita pergi berkencan." rayu Bella.

"Enggak bisa Ella, aku udah ada janji. Lain kali saja ya." ada alasan Arsel menolak ajakan dari Bella. Karna Arsel sudah lebih dulu mengajak Sensa untuk makan diluar. Entah akhir-akhir ini dia ingin memberi Sensa sedikit kebebasan. Arsel sadar bahwa selama ini Sensa selalu sibuk mengurus pekerjaan rumah.

Ada rasa perduli yang tumbuh dihati Arsel atau hati Arsel mulai sayang? entahlah dia sendiri masih belum yakin dan masih merasa bimbang. Hanya saja perasaannya merasa senang dan hangat, ketika melihat Sensa bisa tersenyum saat menyambutnya sepulang dari kantor juga pada saat makan bersama dimeja maka. Padahal awal menikah dia selalu benci melihat Sensa tersenyum, tapi sekarang semua berbanding terbalik.

Arsel memakai pakaian biasa, kaos putih dengan jaket hitam dan celana jins hitam lengkap sepatu hitam juga, tak lupa jam tangan bermerk. Dia terlihat lebih muda dan sangat tampan. Meski terlihat biasa, tapi untuk ukuran kaos yang Arsel pakai bisa bernilai jutaan. Jam tangan yang dia pakai pun bernilai ratusan juta, jangan lupakan dia sang milyader muda, dengan potongan rambut undercut benar-benar terlihat perfect.

Sensa yang keluar dari samping dapur melihat penampilan Arsel sampai shok dan terbengong. 'benar-benar tampan' ucapnya dalam hati. Tersadar dari lamunan pipinya terasa panas dan bersemu merah, dia berjalan sambil menunduk, tak mau Arsel melihatnya yang sedang berbunga-bunga.

Sensa memakai gamis abu-abu polos dengan jilbab senada bermotif bunga-bunga kecil. Sensa hanya menggunakan sepatu flatshoes biasa yang hanya berharga seratus lima puluh ribuan saja dan tas kecil yang menggantung dibahu, didalam tas itu hanya ada dompet, tissu dan ponsel jadulnya.

Selama ini Sensa tidak pernah shopping seperti wanita-wanita lain. Selain tak ada uang, Ia juga tak ada waktu untuk mengurusi penampilannya. Memang Arsel sudah memberinya kartu Black Card, tapi Sensa tak pernah menggunakan kartu itu selain berbelanja kebutuhan dapur saja. Semua barang yang Sensa pakai adalah barang-barang lamanya.

Arsel melihat pipi sensa sedikit memerah.

"Pipimu kenapa merah begitu, kamu sakit?" tanya Arsel.

"Tidak, Tuan." Sensa menggeleng dan tersenyum pipinya bertambah merah.

Sekarang Arsel tahu, kenapa pipi Sensa memerah, sepolos itu istrinya? Arsel merasa gemas melihat Sensa seperti malu-malu. 'wanita ini benar-benar polos' batin Arsel.

"Ya sudah, ayo kita berangkat." ajak Arsel.

Arsel berjalan terlebih dulu dan Sensa mengikuti dibelakangnya. Arsel membuka pintu mobil disusul Sensa juga membuka pintu mobil bagian samping.

Arsel mulai menjalankan mobil sport miliknya.

Sensa merasa sedikit gugup, pasalnya ini seperti kencan pertama nya. Dia sudah duduk tegak dengan tangannya memegang sabuk pengaman erat.

Arsel yang melihat itu hanya tersenyum tipis.

Sudah sampai beberapa menit masih sama seperti itu, Arsel merasa lucu melihat Sensa.

Sebelum pergi ke Restoran, Arsel memarkirkan mobilnya didepan butik.

"Ayo, turun!" ajak Arsel.

"Kenapa disini, Tuan? bukannya kita mau makan?" bingung Sensa, karna Arsel tadi mengajaknya untuk makan diluar. Tapi sekarang malah berhenti didepan sebuah bangunan megah yang berjejer baju-baju glamour.

"Sudah, ayo turun!" Arsel turun terlebih dahulu. Karna takut dan gugup Sensa sampai kesusahan membuka sabuk pengaman.

Arsel yang menunggu diluar dibuat penasaran, karna Sensa tidak juga turun.

dia mengetuk pintu mobil.

"Lama banget, kenapa kamu tidak turun?" tanya Arsel

"Ini Tuan, sabuk pengamannya macet," kata Sensa gugup.

Arsel membuka pintu mobil untuk membantu Sensa, tentu saja wajah Arsel begitu dekat dengan Sensa, dengan posisi seperti itu Arsel bisa mencium wangi parfum dari tubuh Sensa. Ada sesuatu yang aneh, rasanya dia begitu nyaman menghirup parfum itu. Jantungnya sedikit berdetak lebih kencang.

Sensa pun tak bergerak sama sekali, dia menahan nafas saking gugupnya karna wajah Arsel begitu dekat dengan wajahnya.

Begitu juga Sensa bisa mencium aroma maskulin dari tubuh Arsel, membuat pipinya memerah lagi.

"Kamu mau mati dengan nahan nafas kayak gitu!!" Arsel menyadari Sensa yang diam tak bergerak dan juga sedang menahan nafas. Arsel sampai geleng-geleng kepala melihat tingkah lucu Sensa, ya, bagi Arsel Sensa sangat lucu dan polos.

"Eng,enggk, Tuan," jawab Sensa gugup.

"Kamu benar-benar terlalu polos." kata Arsel. Setelah berkata seperti itu, Arsel berjalan masuk kebutik tanpa menunggu Sensa.

"Selamat datang, Tuan. Anda ingin mencari pakaian seperti apa?" pelayan butik menyambut dengan ramah.

"Carikan baju muslim untuk wanita ini!!" kata Arsel pada pelayan.

"Baik, Tuan." sang pelayan tadi menunjukan model-model baju muslim untuk Sensa. Tapi bagi Sensa semua tidak ada yang cocok. Karna setiap Sensa melihat bandrol harga dia selalu mengembalikan baju lagi. Dia sangat shok, karna untuk ukuran satu baju saja, bisa mencapai nominal puluhan juta rupiah.

'Sepuluh juta hanya untuk beli baju? sayang sekali uangnya, padahal uang sepuluh juta bisa untuk makan satu bulan' batin Sensa.

Sensa kembali menghampiri Arsel yang duduk dikursi tunggu dan sedang sibuk dengan ponselnya.

Arsel melihat Sensa kembali tidak membawa apapun. 'apa baju disini jelek-jelek? atau terlalu murah? bukan selera dia? tapi ini butik paling terkenal, tidak mungkin tidak ada yang bagus?' batin Arsel.

Sensa mendekati Arsel, dan sedikit berbisik dengan tangan yang seolah menutupi mulutnya agar tak ada yang mendengar.

"Tuan, kita pindah saja. Kalau tidak kita tidak perlu beli baju disini, biar besok saya beli sendiri dipasar!" bisik Sensa.

Arsel menautkan alis mendengar bisikan Sensa. 'kenapa' batinnya.

"Memang kenapa?" tanya Arsel penasaran.

"Disini harga bajunya terlalu mahal, Tuan. Satu baju harganya ada yang sepuluh juta, dan ada yang sampai lima puluh juta, Tuan!! kalau buat beli bahan dapur sudah bisa untuk jatah sebulan. Sayang Tuan, kalau uangnya kita belikan baju-baju itu." jelas Sensa.

Arsel menepuk jidat mendengar penjelasan Sensa. Dia fikir Sensa tidak menyukai model baju disini, atau karna modelnya yang jelek. Dan ternyata hanya karna alasan harga baju yang mahal. Arsel benar-benar tidak habis fikir dengan yang difikiran Sensa. Sudah 30 menit lebih dia nunggu, dan tidak ada satu baju pun yang diambil. 'bener-bener polos apa ****' batin Arsel sangat gemas.

Arsel berjalan menghampiri pelayan tadi.

"Mbak, bungkus baju muslim keluaran terbaru untuk wanita tadi, nanti sekalian bawakan kemobil!!" perintah Arsel.

Arsel memberi kartu debit pada pelayan.

Sensa hanya membulatkan mata, melihat pelayan mengambil beberapa baju yang dia coba tadi dan itu cukup fantastis harganya.

Selesai semua urusan dibutik, sekarang mereka menuju ke Restoran milik Arsel sendiri. Arsel ingin mengajak Sensa menuju ke Privat Room, tapi Sensa menolak. Dia ingin makan dilantai dasar saja dan meminta tempat yang dekat dengan jendela.

Sensa lebih suka menikmati pemandangan diluar Restoran yang menyuguhkan taman bunga dan lampu yang kerlap-kerlip.

Arsel sendiri tampak tidak nyaman karna dia jarang berbaur satu ruangan dengan banyak orang. Tapi saat ini orang-orang tidak memperhatikan dan tidak mengenali siapa Arsel, karna Arsel hanya memakai pakaian santai, berbeda saat dia sedang memakai pakaian formal, orang-orang akan segan melihatnya.

Tidak lama pelayan datang membawa menu makanan. Pelayan itu hanya fokus melihat kearah Sensa saja, karna Sensa hanya memakai pakaian yang sangat sederhana. Pelayan itu melihat penampilan Sensa dari atas sampai kebawah sambil memicingkan mata.

Arsel memperhatikan pelayan yang terus memperhatikan penampilan Sensa dari atas sampai bawah.

"Mau, aku congkel bola mata mu itu. Hah!!" kata Arsel sarkas.

Suara Arsel yang sarkas mengagetkan pelayan itu.

Pelayan itu langsung mengalihkan pandangan dan melihat kearah sumber suara. Dan betapa terkejutnya pelayan itu, melihat Arsel pemilik Restoran tempatnya berdiri saat ini.

"Ma,maaf, Pak. Tolong maafkan saya. Saya benar-benar tidak tau kalau itu, anda." pelayan tadi benar-benar sudah sangat ketakutan, dia takut Arsel akan memecatnya saat ini juga.

"Berikan menu utama. Cepat!!!" bentak Arsel yang sudah geram dengan pelayan yang diam menunduk itu. Padahal pelayan sedang takut setengah mati.

"Ba baik, Tuan." jawab pelayan dan cepat-cepat berlalu dari situ.

'Aduh apalagi ini, suaminya memang penuh kejutan' batin Sensa.

Terpopuler

Comments

Sumi Sumi

Sumi Sumi

dasar emosian kamu arsel

2024-04-17

0

Rita Ratnawati

Rita Ratnawati

harus ada saingan biar tau rasa Arsal dan nyesel

2021-10-16

2

Gavin Bae

Gavin Bae

mudah banget melupakan kejahatan suaminya.benar2 bucin.

2021-08-07

1

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 part 32
33 part 33
34 part 34
35 part 35.
36 part 36.
37 part 37.
38 part 38.
39 part 39.
40 part 40.
41 Part 41
42 Part 42 (Belum Direvisi)
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 part 55
56 part 56
57 part 57
58 part 58
59 part 59
60 part 60
61 part 61
62 part 62
63 part 63
64 part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75(belum revisi)
76 part 76
77 part 77
78 part 78
79 part 79
80 part 80
81 part 81
82 part 82
83 part 83
84 part 84
85 Pengumuman 1
86 Bonus Chapter part 1
87 Bonus Chapter part 2
88 Bonus Chapter part 3
89 Bonus Chapter part 4
90 Bonus Chapter part 5
91 Bonus Chapter part 6
92 Bonus Chapter part 7
93 Bonus Chapter part 8
94 Bonus Chapter part 9
95 Bonus Chapter part 10
96 Bonus Chapter part 11
97 Bonus Chapter part 12
98 Bonus Chapter part 13 Arsellio Reytaka Milard & Arsellia Reynata Milard
99 Bonus Chapter part 14
100 Season 2. Ibu-ibu campuran.
101 Season 2. Korupsi.
102 Season 2. Solo Karir
103 Season 2. Obrolan dipagi hari
104 Season 2 Pembentukan panitia Family Day
105 Season 2 Berdebat dengan Ibu ketua genk
106 Season 2. Kedatangan Arsel.
107 Season 2. Puisi untuk Ayah Bunda.
108 Season 2. Memilih roti tawar.
109 Season 2. Orang tua yang unik.
110 Season 2. Berdebat sebelum berangkat kerumah sakit.
111 Season 2. Suntik KB
112 Season 2. Acara lamaran Rengga.
113 Season 2. Lamaran diterima.
114 Season 2. Menikmati malam berdua.
115 Season 2. Kesibukan dipagi hari.
116 Season 2. Frustasi karna ulah anak-anak.
117 Season 2. Ingin tukar tombok dengan anak panda.
118 Season 2. Duo Sincan
119 Season 2. Potongan rambut 2020
120 Season 2. Pemilik Hati.
121 Season 2. Rencana Honeymoon.
122 Season 2. Pulau Dewata Bali.
123 Season 2. Anak Sumanto.
124 Season 2. Berondong kencur.
125 Season 2. Keluarga bahagia.
126 Season 2. Menu makanan yang membingungkan.
127 Season 2. Ancaman Rengga.
128 Season 2. Keceriaan dipagi hari.
129 Season 2. Berkelahi.
130 Season 2. Kembali pulang.
131 Season 2. Sarang burung
132 Season 2. Insiden kecil Taka.
133 Season 2. Bercerita masa itu.
134 Season 2. Permintaan maaf kepada Erik.
135 Babak baru. Disekolah Saka.
136 Obrolan.
137 Diskusi.
138 Berteman.
139 Bernyanyi.
140 Tetap Taka jagonya berdebat.
141 Pertemanan yang semakin dekat.
142 Melukis Senja.
143 Celah berjarak.
144 Pemilik hati, cinta dalam diam.
145 Ikatan batin seorang Ibu.
146 Cobaan hidup.
147 Akankah cinta itu diuji dengan jarak dan waktu?
148 Kepergian Saka.
149 Takdir kejam yang memisahkan kita.
150 Perpisahan.
151 Menghibur Bunda yang sakit.
152 Edisi tertawa.
153 Penangkapan.
154 Saling memaafkan.
155 Surat untuk Bintang.
156 Seperti pesan.
157 Kepulangan yang terlambat.
158 Harusnya Aku.
159 Bercerita kepada Bunda.
160 Bingung judul?
161 Masih belum tau, alasannya.
162 Perpisahan yang terakhir.
163 Melihat gubuk masa lalu.
164 Diskusi raja dangdut.
165 Tertawa berjama'ah.
166 Gadis Tomboy, kuncir kuda.
167 Melerai.
168 Pencopet.
169 Ternyata.
170 Bertemu sahabat lama.
171 Sudahkah melupakan Bintang?
172 Orang tua yang unik disepanjang zaman.
173 Kritis
174 Menjaga Amanah.
175 Demi sebuah alasan.
176 Kekonyolan Taka.
177 Menyambut Saka dan Seika.
178 Pesan dari Bunda.
179 Berkelahi
180 Dua pilihan, berjuang atau menyerah.
181 Pesan Bunda. Jangan mengejar bayangan semu.
182 Kepergian Bintang untuk selamanya.
183 Sebuah fakta.
184 Permintaan untuk menunggu.
185 Lagi-lagi mulut limis.
186 Ungkapan hati Seika.
187 Di Cafe.
188 Rasa yang tepat diwaktu yang salah.
189 Nafas buatan.
190 Dirawat.
191 Menyuapi.
192 Garai Mumet.
193 Masih lanjut, garai mumet.
194 Membulatkan tekad.
195 Memutuskan untuk pergi.
196 Meninggalkan rumah.
197 Kepergian yang jauh.
198 Melacak nomor ponsel.
199 Usaha mencari.
200 Tidak ada takdir bertemu.
201 Mama Eisha sakit.
202 Percakapan Saka dengan Sekertaris Zein.
203 Usaha mencari.
204 Kisah yang hampir sama.
205 Menu makanan dari kampung.
206 Berpulangnya Mama Eisha.
207 Pemakaman Mama Eisha.
208 Masih bersedih.
209 Terakhir mengingat masa lalu digubuk.
210 Tak sengaja bertemu.
211 Keluh kesah dihati.
212 Sejarah yang terulang.
213 Takdir bertemu dan takdir berpisah.
214 Sama-sama terluka.
215 Hanya bisa berpasrah.
216 Di Bandara.
217 Ku kejar cintaku di Bandara.
218 Kembali ke Pesantren.
219 Meminta Restu.
220 Acara Penyambutan.
221 Ijab Qobul.
222 Airmata kebahagiaan.
223 Harus membiasakan diri disatu kamar.
224 Harus membiasakan diri dulu.
225 Malu-malu Meong.
226 Suasana romantis yang ambyar.
227 Grup koplak dibubarkan.
228 Membuka Kado Pernikahan.
229 Tiket Honeymoon.
230 Mencoba.
231 Susah payah, akhirnya gol.
232 Onderdil Keramat.
233 Dari zigot, embrio, pertanian dan terakhir perkelahian.
234 Sikap Seika yang aneh.
235 Keinginan Yang Nyeleneh.
236 Sudah positif hamil.
237 Permintaan tengah malam.
238 Permintaan tengah malam 2
239 Proses melahirkan.
240 Akhir cerita dan perjuangan. (Safwana Seisa Anindira Zahwa Milard.)
241 Pengumuman.
242 Extra Part. Pulang Kerumah.
243 Baby Saf-Saf Konser Ditengah Malam.
244 Gara-gara Kesiangan.
245 Berjemur Matahari Pagi.
246 Mengantisipasi Konser Baby Saf-Saf.
247 Kecanduan Music Dangdut.
248 Berusia 4Bulan.
249 Bom Nuklir Untuk Om-Limis
250 Om Jahil.
251 Sebuket Bunga.
252 Kardus Laknat.
253 Kalender Laknat.
254 SARI.....NEM
255 Salon Laknat!
256 Obrolan Dihari Libur.
257 Mengenaskan.
258 Suami Bu Tedjo.
259 Berlibur.
260 Melupakan Orang tua.
261 Pengumuman
262 Keluarga Bahagia
Episodes

Updated 262 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
part 32
33
part 33
34
part 34
35
part 35.
36
part 36.
37
part 37.
38
part 38.
39
part 39.
40
part 40.
41
Part 41
42
Part 42 (Belum Direvisi)
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
part 55
56
part 56
57
part 57
58
part 58
59
part 59
60
part 60
61
part 61
62
part 62
63
part 63
64
part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75(belum revisi)
76
part 76
77
part 77
78
part 78
79
part 79
80
part 80
81
part 81
82
part 82
83
part 83
84
part 84
85
Pengumuman 1
86
Bonus Chapter part 1
87
Bonus Chapter part 2
88
Bonus Chapter part 3
89
Bonus Chapter part 4
90
Bonus Chapter part 5
91
Bonus Chapter part 6
92
Bonus Chapter part 7
93
Bonus Chapter part 8
94
Bonus Chapter part 9
95
Bonus Chapter part 10
96
Bonus Chapter part 11
97
Bonus Chapter part 12
98
Bonus Chapter part 13 Arsellio Reytaka Milard & Arsellia Reynata Milard
99
Bonus Chapter part 14
100
Season 2. Ibu-ibu campuran.
101
Season 2. Korupsi.
102
Season 2. Solo Karir
103
Season 2. Obrolan dipagi hari
104
Season 2 Pembentukan panitia Family Day
105
Season 2 Berdebat dengan Ibu ketua genk
106
Season 2. Kedatangan Arsel.
107
Season 2. Puisi untuk Ayah Bunda.
108
Season 2. Memilih roti tawar.
109
Season 2. Orang tua yang unik.
110
Season 2. Berdebat sebelum berangkat kerumah sakit.
111
Season 2. Suntik KB
112
Season 2. Acara lamaran Rengga.
113
Season 2. Lamaran diterima.
114
Season 2. Menikmati malam berdua.
115
Season 2. Kesibukan dipagi hari.
116
Season 2. Frustasi karna ulah anak-anak.
117
Season 2. Ingin tukar tombok dengan anak panda.
118
Season 2. Duo Sincan
119
Season 2. Potongan rambut 2020
120
Season 2. Pemilik Hati.
121
Season 2. Rencana Honeymoon.
122
Season 2. Pulau Dewata Bali.
123
Season 2. Anak Sumanto.
124
Season 2. Berondong kencur.
125
Season 2. Keluarga bahagia.
126
Season 2. Menu makanan yang membingungkan.
127
Season 2. Ancaman Rengga.
128
Season 2. Keceriaan dipagi hari.
129
Season 2. Berkelahi.
130
Season 2. Kembali pulang.
131
Season 2. Sarang burung
132
Season 2. Insiden kecil Taka.
133
Season 2. Bercerita masa itu.
134
Season 2. Permintaan maaf kepada Erik.
135
Babak baru. Disekolah Saka.
136
Obrolan.
137
Diskusi.
138
Berteman.
139
Bernyanyi.
140
Tetap Taka jagonya berdebat.
141
Pertemanan yang semakin dekat.
142
Melukis Senja.
143
Celah berjarak.
144
Pemilik hati, cinta dalam diam.
145
Ikatan batin seorang Ibu.
146
Cobaan hidup.
147
Akankah cinta itu diuji dengan jarak dan waktu?
148
Kepergian Saka.
149
Takdir kejam yang memisahkan kita.
150
Perpisahan.
151
Menghibur Bunda yang sakit.
152
Edisi tertawa.
153
Penangkapan.
154
Saling memaafkan.
155
Surat untuk Bintang.
156
Seperti pesan.
157
Kepulangan yang terlambat.
158
Harusnya Aku.
159
Bercerita kepada Bunda.
160
Bingung judul?
161
Masih belum tau, alasannya.
162
Perpisahan yang terakhir.
163
Melihat gubuk masa lalu.
164
Diskusi raja dangdut.
165
Tertawa berjama'ah.
166
Gadis Tomboy, kuncir kuda.
167
Melerai.
168
Pencopet.
169
Ternyata.
170
Bertemu sahabat lama.
171
Sudahkah melupakan Bintang?
172
Orang tua yang unik disepanjang zaman.
173
Kritis
174
Menjaga Amanah.
175
Demi sebuah alasan.
176
Kekonyolan Taka.
177
Menyambut Saka dan Seika.
178
Pesan dari Bunda.
179
Berkelahi
180
Dua pilihan, berjuang atau menyerah.
181
Pesan Bunda. Jangan mengejar bayangan semu.
182
Kepergian Bintang untuk selamanya.
183
Sebuah fakta.
184
Permintaan untuk menunggu.
185
Lagi-lagi mulut limis.
186
Ungkapan hati Seika.
187
Di Cafe.
188
Rasa yang tepat diwaktu yang salah.
189
Nafas buatan.
190
Dirawat.
191
Menyuapi.
192
Garai Mumet.
193
Masih lanjut, garai mumet.
194
Membulatkan tekad.
195
Memutuskan untuk pergi.
196
Meninggalkan rumah.
197
Kepergian yang jauh.
198
Melacak nomor ponsel.
199
Usaha mencari.
200
Tidak ada takdir bertemu.
201
Mama Eisha sakit.
202
Percakapan Saka dengan Sekertaris Zein.
203
Usaha mencari.
204
Kisah yang hampir sama.
205
Menu makanan dari kampung.
206
Berpulangnya Mama Eisha.
207
Pemakaman Mama Eisha.
208
Masih bersedih.
209
Terakhir mengingat masa lalu digubuk.
210
Tak sengaja bertemu.
211
Keluh kesah dihati.
212
Sejarah yang terulang.
213
Takdir bertemu dan takdir berpisah.
214
Sama-sama terluka.
215
Hanya bisa berpasrah.
216
Di Bandara.
217
Ku kejar cintaku di Bandara.
218
Kembali ke Pesantren.
219
Meminta Restu.
220
Acara Penyambutan.
221
Ijab Qobul.
222
Airmata kebahagiaan.
223
Harus membiasakan diri disatu kamar.
224
Harus membiasakan diri dulu.
225
Malu-malu Meong.
226
Suasana romantis yang ambyar.
227
Grup koplak dibubarkan.
228
Membuka Kado Pernikahan.
229
Tiket Honeymoon.
230
Mencoba.
231
Susah payah, akhirnya gol.
232
Onderdil Keramat.
233
Dari zigot, embrio, pertanian dan terakhir perkelahian.
234
Sikap Seika yang aneh.
235
Keinginan Yang Nyeleneh.
236
Sudah positif hamil.
237
Permintaan tengah malam.
238
Permintaan tengah malam 2
239
Proses melahirkan.
240
Akhir cerita dan perjuangan. (Safwana Seisa Anindira Zahwa Milard.)
241
Pengumuman.
242
Extra Part. Pulang Kerumah.
243
Baby Saf-Saf Konser Ditengah Malam.
244
Gara-gara Kesiangan.
245
Berjemur Matahari Pagi.
246
Mengantisipasi Konser Baby Saf-Saf.
247
Kecanduan Music Dangdut.
248
Berusia 4Bulan.
249
Bom Nuklir Untuk Om-Limis
250
Om Jahil.
251
Sebuket Bunga.
252
Kardus Laknat.
253
Kalender Laknat.
254
SARI.....NEM
255
Salon Laknat!
256
Obrolan Dihari Libur.
257
Mengenaskan.
258
Suami Bu Tedjo.
259
Berlibur.
260
Melupakan Orang tua.
261
Pengumuman
262
Keluarga Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!