part 7

Pagi ini Arsel sudah mulai bekerja dikantor, Rengga sang Sekertaris sudah menunggu diteras rumah. Tidak lama Sensa berjalan kedepan, membuka pintu untuk Rengga.

"Silahkan masuk, Tuan." kata Sensa.

'Tuan?' Rengga agak sedikit bingung dipanggil Tuan.

"Jangan panggil Saya Tuan Nona, panggil nama Saya saja, perkenalkan Saya Rengga Sekertaris pak Arsel." jawab Rengga sambil sedikit membungkuk.

"Tapi, mana berani Saya panggil nama saja. Begini, bagaimana kalau Saya panggil dengan Sekertaris Rengga saja!" kata Sensa lagi sambil tersenyum.

"Em, terserah anda saja Nona, apa pak Rengga sudah bersiap?" tanya Rengga, mereka belum mengenal satu sama lain, jadi masih menggunakan bahasa formal. Padahal dengan Arsel saja Rengga memakai bahasa Lo, gue.

"Saya tidak tahu Sekertaris Rengga. Coba anda lihat langsung kekamarnya." Sensa menyuruh Rengga untuk langsung kekamar atas.

"Heh?"

'Bagaimana bisa tidak tahu, apa meraka tidak tidur dikamar yang sama? tapi mereka 'kan sudah menikah, harusnya tidur dikamar yang sama?' Rengga benar-benar merasa bingung.

"Baik, Saya lihat langsung kekamarnya"

Rengga memutuskan untuk masuk, tapi langkahnya terhenti saat mendengar suara Sensa yang memanggilnya.

"Masf Sekertaris Rengga, Tuan Arsel biasanya kalo pagi suka minum teh atau kopi?" tanya Sensa.

'astaga' Rengga benar-benar dibuat bingung tujuh putaran. Pernikahan macam apa yang Bos sekaligus sahabatnya itu jalani. Sampai istrinya tidak tau kesukaan suaminya.

"Biasanya Pak Arsel kalo pagi suka minum kopi yang tidak terlalu manis Nona, dia juga jarang sarapan nasi, mungkin hanya sandwich atau roti tawar saja." akhirnya Rengga menjelaskan kesukaan Arsel pada Sensa.

"Baik, terima kasih Sekertaris Rengga sudah memberitahu Saya. Saya akan buatkan kopi sekalian untuk Anda." kata Sensa.

"Kalau Saya minum teh saja Nona." jawab Rengga sambil tersenyum.

Sensa berlalu kedapur untuk membuat minum. Dan Rengga menaiki anak tangga satu persatu menuju kekamar Arsel.

tok,,, tokk ,,,

Rengga mengetuk pintu kamar Arsel, tak kunjung dibuka Rengga masuk begitu saja.

"Hei, dasar kebo! jam segini masih molor aja Lo. Bangun udah siang ni, katanya mau kekantor!" Rengga memukul-mukul punggung Arsel, sedang yang dipukul hanya menggeliat saja. Begitulah Arsel dan Rengga, jika diluar kantor mereka bukan seperti atasan dan bawahan.

"Apaan sih Lo Ga, jam berapa memangnya? ganggu orang tidur aja bangk*k Lo!" Arsel melempar bantal kearah Rengga yang sudah duduk di sofa.

"Tumben amat Lo telat bangun, biasanya Lo paling disiplin? hayo, pasti abis begadang ya? lanjutin malem pertama kemarin, secara udah dirumah sendiri gini 'kan bisa Sampek puas!" hahaha, Rengga tertawa puas.

"Eh, setan! malem pertama apaan? gue liat mukanya yang kampungan itu aja ilfil!" jawab Arsel sambil bergidik.

Rengga hanya melirik sekilas, 'kan otaknya tambah bingung lagi.

"Gue mau mandi dulu, Lo siapin baju, dasi, sama sepatu seperti biasanya!" perintah Arsel, sambil berjalan kekamar mandi.

"Busyet Bos, udah punya bini juga kenapa musti gue sih yang nyiapin, punya bini malah dianggurin, dasar aneh!" Rengga seperti berbicara sendiri karna yang diajak berbicara sudah masuk kekamar mandi.

Lagi-lagi, Renggalah yang harus menyiapkan keperluan Bos sintingnya itu.

'Untung gajinya gede' kalau enggak udah gue tinggal dari dulu-dulu!" gumam Rengga. Meski dengan omelan, Rengga tetap menyiapkan semuanya.

Tidak lama Arsel keluar, dan segera memakai baju yang sudah disiapkan Sekertaris nya itu.

Dia berjalan menuju lemari yang khusus penyimpanan jam tangan bermerk, mengambil salah satu dan memakainya.

Beralih kemeja rias, mengambil sedikit minyak rambut dan memakainya, menyisir rambut hingga rapi. 'Perfect' Arsel benar-benar sangat tampan.

Arsel menuruni tangga dengan Sekertaris Rengga yang berjalan dibelakangnya membawakan tas kerja.

Sensa sudah berdiri disamping meja makan.

" Tuan, kopinya sudah siap." kata Sensa. Arsel tak menjawab dia langsung duduk, mengambil secangkir kopi yang dibuat Sensa.

Arsel mulai meminum kopi itu, dan lagi-lagi dimuntahkan begitu saja.

"Kamu bikin kopi terlalu pahit!" kata Arsel.

"Maaf Tuan, biar Saya bikinkan yang baru."

Sensa pergi kedapur, dan membuatnya lagi kali ini dia menambahkan sedikit gula dari takaran sendok yang tadi. Sedang Rengga hanya mengamati saja, sambil meminum teh, dia tidak berani untuk ikut campur urusan rumah tangga Bosnya.

Beberapa saat, Sensa kembali membawa secangkir kopi panas, dia letakkan didepan Arsel.

Arsel kembali mencicipi kopinya, dan.

Byuuuuurrr!!

Arsel menumpahkan kopi panas itu ketubuh Sensa.

"Au, panas-panas" rintih Sensa sambil membersihkan air kopi panas yang mengenai baju dan kulitnya, panas tentu saja. Sensa menangis, kulit nya terasa terbakar.

Melihat itu, Rengga benar-benar terkejut dengan sikap Arsel. Bisa-bisanya, Arsel bersikap tak berprikemanusiaan kepada istrinya sendiri.

"Cukup! tindakan Lo bener-bener keterlaluan!" Sentak Rengga marah kepada Arsel. Rengga mendekati Sensa dan membantu membersihkan sisa kopi itu. Rengga melihat tangan Sensa yang merah dan melepuh. Dia berjalan mengambil kotak obat, mengambil salep untuk luka bakar. Saat hendak mengobati, dia dicegah oleh Arsel.

"Ayo kita berangkat. Enggak perlu Lo urusin dia, dia pantes kek gitu, dia udah bikin mood gue jelek pagi-pagi gini!" kata arsel.

"Tapi," Rengga ingin protes.

"Tapi apa! Lo mau gue pecat!" ancam Arsel.

Rengga memandang Sensa, ingin dia membantu mengobati. Tapi, dia juga tidak mau dipecat.

"Maafkan Saya Nona, Saya tidak bisa membantu mengobati luka Anda, ini salepnya." Rengga merasa bersalah, dan memberikan salep itu pada Sensa.

"Tidak apa-apa Sekertaris Rengga, biar Saya obati sendiri," kata Sensa.

Arsel keluar rumah menuju kemobilnya. Tidak lama, Rengga berlari untuk membukakan pintu mobil bagian belakang, setelah Arsel sudah masuk kemobil, dia berganti membuka pintu mobil bagian kemudi, mulai menyalakan mesin mobil dan mereka berangkat ke kantor bersama.

"Sel, Lo bener-bener keterlaluan!" Rengga ingin menasehati sahabatnya yang bertindak tidak wajar tadi.

"Cukup Ga, gue males bahas yang tadi! jangan bikin mood gue tambah buruk lagi!!" Sentak Arsel.

Rengga diam, tidak berani membahas lagi, dia takut kalau Arsel benar-benar marah bisa seharian dia terkena amukan Arsel, bertahun-tahun berteman dengan Arsel membuat dia faham dengan sifat Arsel yang dingin, keras kepala, dan tidak mau dibantah. 'Jangan Sampek mood Bos dingin itu buruk, bisa saja dia akan menjadi monster mengerikan!' batin Rengga.

Sensa masih menangis, sambil mengoleskan salep ketangan yang tersiram kopi panas tadi.

Ya Allah, berilah hamba kesabaran, dan keikhlasan. Dengan tangan yang sakit tak lantas membuat Sensa bisa bersantai, banyak pekerjaan yang menunggunya. Dia masih harus membersihkan rumah.

Sensa teringat bahan-bahan dapur sudah tidak ada, dan dia juga lupa tidak meminta uang belanja pada Arsel. Sensa pergi kekamar dan mengecek dompet apakah masih ada uang, ternyata masih ada sisa 400 ribu dari gaji bekerja ditoko bunga.

Nggak pa-pa lah Aku Pakai uang ini dulu, daripada nanti nggak ada makanan. kata Sensa.

Baru Sensa ingin berjalan keluar, telfon diruang keluarga berdering.

Sensa langsung mengangkat telfon.

"Hallo, Assalamu'alaikum," jawab Sensa.

"Walaikum salam, sayang," ternyata yang menelfon adalah Mama Eisha.

"Iya Ma. Mama apa kabar, Mama sehatkan?" tanya Sensa.

"Iya Sayang, Mama sehat. Kamu sendiri gimana Nak?" Mama Eisha berganti bertanya.

"Iya Ma, Sensa baik-baik saja."

"Kok suara kamu beda Sayang, kayak orang habis nangis?" tanya Mama Eisha curiga.

"Eng,enggak, kok Ma. Sensa hanya sedikit flu saja." jawab Sensa bohong.

Maafin Sensa Ma, Sensa sudah berbohong. Batin Sensa.

"Ya ampun, sudah berobat belum? kamu suruh suamimu buat anterin kerumah sakit Nak, nanti semakin parah Lo kalau nggak segera diobatin!" Khawatir Mama Eisha.

"Nggak apa-apa Ma, cuma flu aja kok nanti juga sembuh sendiri, Mama nggak usah khawatir," Sensa menenangkan Mama Mertuanya.

"Ya sudah, kamu istirahat saja ya sayang. Biar cepet sembuh, pokoknya kamu jangan capek-capek!" pesan Mama Eisha.

"Iya Ma, makasih ya udah khawatirin Aku" jawab Sensa.

"Mama sayang sama kamu. Kamu sudah Mama anggep seperti anak Mama sendiri. Ya udah, Mama tutup dulu ya telfonnya. Assalamu'alaikum." Mama Eisha mengakhiri pembicaraan.

"Wala'ikum Salam." Sensa menjawab salam Mama Eisha.

Terpopuler

Comments

Salma Cheng

Salma Cheng

Bu eisha jangan hanya nelpon donk langsung tengokin anak mantu

2022-05-17

1

Khema Wati

Khema Wati

hiini

2022-01-03

0

Rita Ratnawati

Rita Ratnawati

percuma punya mertua baik klo suami kejam

2021-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 part 32
33 part 33
34 part 34
35 part 35.
36 part 36.
37 part 37.
38 part 38.
39 part 39.
40 part 40.
41 Part 41
42 Part 42 (Belum Direvisi)
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 part 55
56 part 56
57 part 57
58 part 58
59 part 59
60 part 60
61 part 61
62 part 62
63 part 63
64 part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75(belum revisi)
76 part 76
77 part 77
78 part 78
79 part 79
80 part 80
81 part 81
82 part 82
83 part 83
84 part 84
85 Pengumuman 1
86 Bonus Chapter part 1
87 Bonus Chapter part 2
88 Bonus Chapter part 3
89 Bonus Chapter part 4
90 Bonus Chapter part 5
91 Bonus Chapter part 6
92 Bonus Chapter part 7
93 Bonus Chapter part 8
94 Bonus Chapter part 9
95 Bonus Chapter part 10
96 Bonus Chapter part 11
97 Bonus Chapter part 12
98 Bonus Chapter part 13 Arsellio Reytaka Milard & Arsellia Reynata Milard
99 Bonus Chapter part 14
100 Season 2. Ibu-ibu campuran.
101 Season 2. Korupsi.
102 Season 2. Solo Karir
103 Season 2. Obrolan dipagi hari
104 Season 2 Pembentukan panitia Family Day
105 Season 2 Berdebat dengan Ibu ketua genk
106 Season 2. Kedatangan Arsel.
107 Season 2. Puisi untuk Ayah Bunda.
108 Season 2. Memilih roti tawar.
109 Season 2. Orang tua yang unik.
110 Season 2. Berdebat sebelum berangkat kerumah sakit.
111 Season 2. Suntik KB
112 Season 2. Acara lamaran Rengga.
113 Season 2. Lamaran diterima.
114 Season 2. Menikmati malam berdua.
115 Season 2. Kesibukan dipagi hari.
116 Season 2. Frustasi karna ulah anak-anak.
117 Season 2. Ingin tukar tombok dengan anak panda.
118 Season 2. Duo Sincan
119 Season 2. Potongan rambut 2020
120 Season 2. Pemilik Hati.
121 Season 2. Rencana Honeymoon.
122 Season 2. Pulau Dewata Bali.
123 Season 2. Anak Sumanto.
124 Season 2. Berondong kencur.
125 Season 2. Keluarga bahagia.
126 Season 2. Menu makanan yang membingungkan.
127 Season 2. Ancaman Rengga.
128 Season 2. Keceriaan dipagi hari.
129 Season 2. Berkelahi.
130 Season 2. Kembali pulang.
131 Season 2. Sarang burung
132 Season 2. Insiden kecil Taka.
133 Season 2. Bercerita masa itu.
134 Season 2. Permintaan maaf kepada Erik.
135 Babak baru. Disekolah Saka.
136 Obrolan.
137 Diskusi.
138 Berteman.
139 Bernyanyi.
140 Tetap Taka jagonya berdebat.
141 Pertemanan yang semakin dekat.
142 Melukis Senja.
143 Celah berjarak.
144 Pemilik hati, cinta dalam diam.
145 Ikatan batin seorang Ibu.
146 Cobaan hidup.
147 Akankah cinta itu diuji dengan jarak dan waktu?
148 Kepergian Saka.
149 Takdir kejam yang memisahkan kita.
150 Perpisahan.
151 Menghibur Bunda yang sakit.
152 Edisi tertawa.
153 Penangkapan.
154 Saling memaafkan.
155 Surat untuk Bintang.
156 Seperti pesan.
157 Kepulangan yang terlambat.
158 Harusnya Aku.
159 Bercerita kepada Bunda.
160 Bingung judul?
161 Masih belum tau, alasannya.
162 Perpisahan yang terakhir.
163 Melihat gubuk masa lalu.
164 Diskusi raja dangdut.
165 Tertawa berjama'ah.
166 Gadis Tomboy, kuncir kuda.
167 Melerai.
168 Pencopet.
169 Ternyata.
170 Bertemu sahabat lama.
171 Sudahkah melupakan Bintang?
172 Orang tua yang unik disepanjang zaman.
173 Kritis
174 Menjaga Amanah.
175 Demi sebuah alasan.
176 Kekonyolan Taka.
177 Menyambut Saka dan Seika.
178 Pesan dari Bunda.
179 Berkelahi
180 Dua pilihan, berjuang atau menyerah.
181 Pesan Bunda. Jangan mengejar bayangan semu.
182 Kepergian Bintang untuk selamanya.
183 Sebuah fakta.
184 Permintaan untuk menunggu.
185 Lagi-lagi mulut limis.
186 Ungkapan hati Seika.
187 Di Cafe.
188 Rasa yang tepat diwaktu yang salah.
189 Nafas buatan.
190 Dirawat.
191 Menyuapi.
192 Garai Mumet.
193 Masih lanjut, garai mumet.
194 Membulatkan tekad.
195 Memutuskan untuk pergi.
196 Meninggalkan rumah.
197 Kepergian yang jauh.
198 Melacak nomor ponsel.
199 Usaha mencari.
200 Tidak ada takdir bertemu.
201 Mama Eisha sakit.
202 Percakapan Saka dengan Sekertaris Zein.
203 Usaha mencari.
204 Kisah yang hampir sama.
205 Menu makanan dari kampung.
206 Berpulangnya Mama Eisha.
207 Pemakaman Mama Eisha.
208 Masih bersedih.
209 Terakhir mengingat masa lalu digubuk.
210 Tak sengaja bertemu.
211 Keluh kesah dihati.
212 Sejarah yang terulang.
213 Takdir bertemu dan takdir berpisah.
214 Sama-sama terluka.
215 Hanya bisa berpasrah.
216 Di Bandara.
217 Ku kejar cintaku di Bandara.
218 Kembali ke Pesantren.
219 Meminta Restu.
220 Acara Penyambutan.
221 Ijab Qobul.
222 Airmata kebahagiaan.
223 Harus membiasakan diri disatu kamar.
224 Harus membiasakan diri dulu.
225 Malu-malu Meong.
226 Suasana romantis yang ambyar.
227 Grup koplak dibubarkan.
228 Membuka Kado Pernikahan.
229 Tiket Honeymoon.
230 Mencoba.
231 Susah payah, akhirnya gol.
232 Onderdil Keramat.
233 Dari zigot, embrio, pertanian dan terakhir perkelahian.
234 Sikap Seika yang aneh.
235 Keinginan Yang Nyeleneh.
236 Sudah positif hamil.
237 Permintaan tengah malam.
238 Permintaan tengah malam 2
239 Proses melahirkan.
240 Akhir cerita dan perjuangan. (Safwana Seisa Anindira Zahwa Milard.)
241 Pengumuman.
242 Extra Part. Pulang Kerumah.
243 Baby Saf-Saf Konser Ditengah Malam.
244 Gara-gara Kesiangan.
245 Berjemur Matahari Pagi.
246 Mengantisipasi Konser Baby Saf-Saf.
247 Kecanduan Music Dangdut.
248 Berusia 4Bulan.
249 Bom Nuklir Untuk Om-Limis
250 Om Jahil.
251 Sebuket Bunga.
252 Kardus Laknat.
253 Kalender Laknat.
254 SARI.....NEM
255 Salon Laknat!
256 Obrolan Dihari Libur.
257 Mengenaskan.
258 Suami Bu Tedjo.
259 Berlibur.
260 Melupakan Orang tua.
261 Pengumuman
262 Keluarga Bahagia
Episodes

Updated 262 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
part 32
33
part 33
34
part 34
35
part 35.
36
part 36.
37
part 37.
38
part 38.
39
part 39.
40
part 40.
41
Part 41
42
Part 42 (Belum Direvisi)
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
part 55
56
part 56
57
part 57
58
part 58
59
part 59
60
part 60
61
part 61
62
part 62
63
part 63
64
part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75(belum revisi)
76
part 76
77
part 77
78
part 78
79
part 79
80
part 80
81
part 81
82
part 82
83
part 83
84
part 84
85
Pengumuman 1
86
Bonus Chapter part 1
87
Bonus Chapter part 2
88
Bonus Chapter part 3
89
Bonus Chapter part 4
90
Bonus Chapter part 5
91
Bonus Chapter part 6
92
Bonus Chapter part 7
93
Bonus Chapter part 8
94
Bonus Chapter part 9
95
Bonus Chapter part 10
96
Bonus Chapter part 11
97
Bonus Chapter part 12
98
Bonus Chapter part 13 Arsellio Reytaka Milard & Arsellia Reynata Milard
99
Bonus Chapter part 14
100
Season 2. Ibu-ibu campuran.
101
Season 2. Korupsi.
102
Season 2. Solo Karir
103
Season 2. Obrolan dipagi hari
104
Season 2 Pembentukan panitia Family Day
105
Season 2 Berdebat dengan Ibu ketua genk
106
Season 2. Kedatangan Arsel.
107
Season 2. Puisi untuk Ayah Bunda.
108
Season 2. Memilih roti tawar.
109
Season 2. Orang tua yang unik.
110
Season 2. Berdebat sebelum berangkat kerumah sakit.
111
Season 2. Suntik KB
112
Season 2. Acara lamaran Rengga.
113
Season 2. Lamaran diterima.
114
Season 2. Menikmati malam berdua.
115
Season 2. Kesibukan dipagi hari.
116
Season 2. Frustasi karna ulah anak-anak.
117
Season 2. Ingin tukar tombok dengan anak panda.
118
Season 2. Duo Sincan
119
Season 2. Potongan rambut 2020
120
Season 2. Pemilik Hati.
121
Season 2. Rencana Honeymoon.
122
Season 2. Pulau Dewata Bali.
123
Season 2. Anak Sumanto.
124
Season 2. Berondong kencur.
125
Season 2. Keluarga bahagia.
126
Season 2. Menu makanan yang membingungkan.
127
Season 2. Ancaman Rengga.
128
Season 2. Keceriaan dipagi hari.
129
Season 2. Berkelahi.
130
Season 2. Kembali pulang.
131
Season 2. Sarang burung
132
Season 2. Insiden kecil Taka.
133
Season 2. Bercerita masa itu.
134
Season 2. Permintaan maaf kepada Erik.
135
Babak baru. Disekolah Saka.
136
Obrolan.
137
Diskusi.
138
Berteman.
139
Bernyanyi.
140
Tetap Taka jagonya berdebat.
141
Pertemanan yang semakin dekat.
142
Melukis Senja.
143
Celah berjarak.
144
Pemilik hati, cinta dalam diam.
145
Ikatan batin seorang Ibu.
146
Cobaan hidup.
147
Akankah cinta itu diuji dengan jarak dan waktu?
148
Kepergian Saka.
149
Takdir kejam yang memisahkan kita.
150
Perpisahan.
151
Menghibur Bunda yang sakit.
152
Edisi tertawa.
153
Penangkapan.
154
Saling memaafkan.
155
Surat untuk Bintang.
156
Seperti pesan.
157
Kepulangan yang terlambat.
158
Harusnya Aku.
159
Bercerita kepada Bunda.
160
Bingung judul?
161
Masih belum tau, alasannya.
162
Perpisahan yang terakhir.
163
Melihat gubuk masa lalu.
164
Diskusi raja dangdut.
165
Tertawa berjama'ah.
166
Gadis Tomboy, kuncir kuda.
167
Melerai.
168
Pencopet.
169
Ternyata.
170
Bertemu sahabat lama.
171
Sudahkah melupakan Bintang?
172
Orang tua yang unik disepanjang zaman.
173
Kritis
174
Menjaga Amanah.
175
Demi sebuah alasan.
176
Kekonyolan Taka.
177
Menyambut Saka dan Seika.
178
Pesan dari Bunda.
179
Berkelahi
180
Dua pilihan, berjuang atau menyerah.
181
Pesan Bunda. Jangan mengejar bayangan semu.
182
Kepergian Bintang untuk selamanya.
183
Sebuah fakta.
184
Permintaan untuk menunggu.
185
Lagi-lagi mulut limis.
186
Ungkapan hati Seika.
187
Di Cafe.
188
Rasa yang tepat diwaktu yang salah.
189
Nafas buatan.
190
Dirawat.
191
Menyuapi.
192
Garai Mumet.
193
Masih lanjut, garai mumet.
194
Membulatkan tekad.
195
Memutuskan untuk pergi.
196
Meninggalkan rumah.
197
Kepergian yang jauh.
198
Melacak nomor ponsel.
199
Usaha mencari.
200
Tidak ada takdir bertemu.
201
Mama Eisha sakit.
202
Percakapan Saka dengan Sekertaris Zein.
203
Usaha mencari.
204
Kisah yang hampir sama.
205
Menu makanan dari kampung.
206
Berpulangnya Mama Eisha.
207
Pemakaman Mama Eisha.
208
Masih bersedih.
209
Terakhir mengingat masa lalu digubuk.
210
Tak sengaja bertemu.
211
Keluh kesah dihati.
212
Sejarah yang terulang.
213
Takdir bertemu dan takdir berpisah.
214
Sama-sama terluka.
215
Hanya bisa berpasrah.
216
Di Bandara.
217
Ku kejar cintaku di Bandara.
218
Kembali ke Pesantren.
219
Meminta Restu.
220
Acara Penyambutan.
221
Ijab Qobul.
222
Airmata kebahagiaan.
223
Harus membiasakan diri disatu kamar.
224
Harus membiasakan diri dulu.
225
Malu-malu Meong.
226
Suasana romantis yang ambyar.
227
Grup koplak dibubarkan.
228
Membuka Kado Pernikahan.
229
Tiket Honeymoon.
230
Mencoba.
231
Susah payah, akhirnya gol.
232
Onderdil Keramat.
233
Dari zigot, embrio, pertanian dan terakhir perkelahian.
234
Sikap Seika yang aneh.
235
Keinginan Yang Nyeleneh.
236
Sudah positif hamil.
237
Permintaan tengah malam.
238
Permintaan tengah malam 2
239
Proses melahirkan.
240
Akhir cerita dan perjuangan. (Safwana Seisa Anindira Zahwa Milard.)
241
Pengumuman.
242
Extra Part. Pulang Kerumah.
243
Baby Saf-Saf Konser Ditengah Malam.
244
Gara-gara Kesiangan.
245
Berjemur Matahari Pagi.
246
Mengantisipasi Konser Baby Saf-Saf.
247
Kecanduan Music Dangdut.
248
Berusia 4Bulan.
249
Bom Nuklir Untuk Om-Limis
250
Om Jahil.
251
Sebuket Bunga.
252
Kardus Laknat.
253
Kalender Laknat.
254
SARI.....NEM
255
Salon Laknat!
256
Obrolan Dihari Libur.
257
Mengenaskan.
258
Suami Bu Tedjo.
259
Berlibur.
260
Melupakan Orang tua.
261
Pengumuman
262
Keluarga Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!