part 14

Sensa sudah kembali kekamarnya, irama jantungnya masih berdebar-debar tak karuan. Dia memegang bibir masih terbayang kejadian yang baru dialami.

Sensa menarik nafas dan membuang secara perlahan, terus diulang sampai berapa kali.

"Astagfirullah, apa ini? perasaan ini? jantung ku. Huuuufff,,,," Sensa tersenyum, bahagia tak terkira.

Setelah mendengar azdan subuh, Sensa segera berwudhu dan melaksanakan sholat subuh.

Selesai sholat, Sensa langsung berkutat didapur, menyiapkan masakan. Menu pagi ini dia memasak, tumis kangkung cumi-cumi, tempe goreng, dan ayam goreng.

Arsel sudah bersiap, dia melewati meja makan dan berjalan keluar rumah.

Sensa melihat Arsel keluar, dia berlari mengejar Arsel.

"Tuan, sarapannya sudah siap." kata Sensa.

"Aku sarapan dikantor saja." jawab Arsel cuek.

"Tapi tuan?" Sensa mencegah Arsel lagi.

"Tapi apa?" tanya Arsel.

"Saya sudah memasak makanan kesukaan anda, Tuan."

Arsel kembali berjalan, reflek Sensa memegang tangan Arsel..

"Tuan,," panggil Sensa.

Arsel mendorong tangan Sensa sampai dia terjatuh dilantai.

"Au,,"

Sensa mengerang merasakan bokongnya yang mendarat sempurna dilantai.

"Berani sekali kamu sentuh saya tanpa ijin!! dengar, jangan kira dengan kejadian tadi pagi sudah membuatmu besar kepala. Setelah tadi saya semakin jij*k denganmu!!

halusinasi saya tadi Bella, tapi ternyata itu kamu!! Cih, wanita kampungan!! Aku menyesal!!" kata Arsel dengan tegas.

Sensa mengusap air mata sialan ini, harusnya dia sudah kebal dengan ucapan Arsel yang menghina dirinya. Namun dia tetap merasa sakit, apalagi setelah Arsel bilang dia hanya berhalusinasi tentang Bella.

Sensa sendiri sudah berfikir dengan ciuman tadi mungkin hati Arsel sedikit mulai menerima dirinya. Tapi, kenyataan pahit ini yang harus Sensa dengar.

Arsel meninggalkan Sensa yang duduk dilantai dan menangis.

"Ya Allah, baru saja merasa bahagia sedikit, tapi kenyataan seperti ini, sangat menyakitkan. Harusnya Aku nggak boleh lemah, itu berarti aku harus berusaha lagi," Sensa bermonolog sendiri.

*********

Arsel duduk dikursi kemudi, sedang Sensa duduk disamping Arsel, disamping Arsel? nggak salah? enggak,,,, tadi siang, Mama Eisha menelfon Arsel, mengundang mereka untuk makan malam dirumah.

Alhasil, mereka sekarang sedang dijalan menuju kerumah orang tua Arsel.

"Seperti biasa, kita harus terlihat mesra didepan mereka!!" perintah Arsel.

"Baik, Tuan." jawab Sensa.

Mereka sudah sampai dipelataran rumah orang tua Arsel.

Papa dan Mama Arsel sudah menunggu diruang tamu.

"Assalamu'alaikum,," setelah mengucap salam, Arsel dan Sensa mulai masuk kerumah.

"Wala'ikum salam,," Mama dan Papa Abiyasa beranjak menyambut mereka.

"Bagaimana keadaan kamu Sayang, sehat?

udah lama kalian nggak main kesini. Apa harus menunggu ditelpon, baru mau main kesini?" seperti biasa Mama Eisha selalu antusias bertanya.

Sensa melirik Arsel, memberi kode supaya dia saja yang menjawab.

"Bukan begitu, Ma. Arsel sibuk dikantor, masih merancang Restoran baru, Ma. Arsel juga sering lembur." terang Arsel.

"Sel, kerja memang perlu, tapi pikirin juga istri kamu, kalian menikah sudah setahun lebih Dan Sensa sampai sekarang masih belum ada tanda-tanda hamil. Mau sampai kapan kalian menunda punya momongan!!" tegas Mama Eisha.

"Kita juga lagi usaha, Ma. Tapi masih belum dikasih, mau bagaimana lagi, ya Sayang?" Arsel memandang Sensa.

"Iya, Ma. Sensa nggak pa-pa kok, mungkin Allah belum percaya sama Sensa, makanya Sensa belum hamil." jawab Sensa lembut.

'Maafin Sensa, Ma. Bukan maksut ku untuk membohongi kalian.' batin Sensa sedih.

"Ya kalau gitu cobalah kalian progam hamil, siapa tahu bisa cepet hamil!" saran Mama Eisha.

"Iya Ma, nanti kalau Mas Arsel sudah nggak sibuk, kami akan ikut program hamil." jawab Sensa bohong, padahal dia tidak mungkin hamil, sedang Arsel tak pernah menyentuhnya sama sekali.

Mereka makan malam bersama dengan hangat.

Selesai makan malam meraka berpindah keruang tamu dan kembali berbincang-bincang.

"Ma, boleh nggak Sensa bekerja lagi?" Entah mendapat keberanian dari mana Sensa bertanya seperti itu.

Sejenak hening, dan hanya saling pandang.

"Sayang, untuk apa kamu mau bekerja, suamimu sudah punya semuanya? kekayaan suamimu nggak akan habis sampai tujuh turunan, jadi kamu nggak usah capek-capek kerja!" kata Mama Eisha, sedikit shok mendengar Sensa ingin bekerja, fikirannya sudah kemana-mana, nggak mungkin menantunya ingin bekerja kalau nggak ada sesuatu.

"Tapi Aku jenuh Ma, dirumah nggak ngapa-ngapain. Sensa udah terbiasa bekerja." Sensa masih mencoba merayu agar diizinkan kembali bekerja.

"Enggak Sensa!!! pokoknya kamu dirumah aja, nggak boleh bekerja lagi. Kamu juga akan progam hamil jadi kamu nggak boleh capek-capek, kalau kamu bosen dirumah sekali-kali keluarlah jalan-jalan atau shoping ke Mall."

'Gimana mau shoping, Ma. Suamiku aja nggak pernah ngasih uang. Dikasih uang cuma pas buat belanja doang gitu belanja dipasar, kalau diMall semua mahal. Gimana nggak tambah kaya dia? boro-boro mau shoping, selama jadi istri belum pernah aku dibeliin baju, cuma pas nikahan aja dibeliin kebaya.' Sensa malah asik melamun.

"Sayang, kok malah melamun? mikirin apa sih?" tanya Mama Eisha.

"Em, enggak pa-pa kok, Ma." jawab Sensa.

"Sel," panggil Mama Eisha.

"Iya, Ma." jawab Arsel.

"Mungkin istrimu sudah mengantuk tuh, sana ajak istirahat gih," suruh Mama Eisha.

"Kita pulang ajalah, Ma." jawab Arsel.

"Kenapa nggak nginep aja sih, Mama masih pengen sama Sensa."

"Berangkat kekantornya jauh Ma kalau dari sini." alasan Arsel supaya tidak disuruh menginap.

"Mas, selama kita nikah kita belum pernah menginap disini. Bagaimana kalau malam ini kita menginap disini, boleh ya? lagian udah malem, nanti Mas capek nyetir mobilnya." rayu Sensa.

'Ayo dong, mau- mau' batin Sensa.

'Ck,, wanita ini mulai ngelunjak rupanya, awas saja kau!! baik kita mainkan sandiwara ini dengan bagus.' batin Arsel. Mereka berdua saling pandang.

"Tapi Sayang, berangkat kerja nya jauh kalau nginap disini. Besok pagi Aku ada rapat penting dan berkasnya masih dirumah. Lain waktu aja ya menginapnya." Arsel menolak dengan halus.

"Tapi Mas,," Sensa menjawab cepat.

"Sudahlah, nggak usah tapi-tapian." kata Arsel sudah tak mau dibantah.

"Sekarang kita pulang. Ayo, pamit dulu sama Papa, Mama." Arsel sudah berdiri.

"Yah, beneran nih nggak mau menginap?" sedih Mama Eisha.

"Enggak Ma, besok kapan-kapan lagi kita nginepnya, besok Arsel ada rapat penting pagi-pagi."

"Ya udah." jawab Mama Eisha lesu.

"Kita pulang dulu ya, Pa, Ma." pamit Arsel sambil mencium tangan kedua orang tuanya, dan bergantian dengan Sensa.

"Assalamu'alaikum,," serempak Arsel dan Sensa mengucap salam.

"Wala'ikum Salam,," Papa Abiyasa dan Mama Eisha menjawab.

"Hati-hati dijalan, nggak usah kebut-kebutan, Sel." pesan Mama Eisha.

"Iya, Ma." jawab Arsel.

Arsel berjalan membuka pintu mobil untuk Sensa, lalu Arsel memutari mobil membuka pintu dan masuk dibagian kemudi. Arsel menyalakan mobil dan mulai meninggalkan pelataran rumah mewah itu.

Terpopuler

Comments

Wirda Wati

Wirda Wati

jangan bego betul donk Thor sensanya

2022-07-14

1

Mega Zeen

Mega Zeen

apa yg kamu harapkan dari ciuman yang menjijikan itu sensa🤦🙄

2022-03-19

0

Nura Kaserun

Nura Kaserun

kok di bikin bego bngt perempuan nya,bikin ngelawan lah thor geram saya

2021-12-24

0

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 part 32
33 part 33
34 part 34
35 part 35.
36 part 36.
37 part 37.
38 part 38.
39 part 39.
40 part 40.
41 Part 41
42 Part 42 (Belum Direvisi)
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 part 55
56 part 56
57 part 57
58 part 58
59 part 59
60 part 60
61 part 61
62 part 62
63 part 63
64 part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75(belum revisi)
76 part 76
77 part 77
78 part 78
79 part 79
80 part 80
81 part 81
82 part 82
83 part 83
84 part 84
85 Pengumuman 1
86 Bonus Chapter part 1
87 Bonus Chapter part 2
88 Bonus Chapter part 3
89 Bonus Chapter part 4
90 Bonus Chapter part 5
91 Bonus Chapter part 6
92 Bonus Chapter part 7
93 Bonus Chapter part 8
94 Bonus Chapter part 9
95 Bonus Chapter part 10
96 Bonus Chapter part 11
97 Bonus Chapter part 12
98 Bonus Chapter part 13 Arsellio Reytaka Milard & Arsellia Reynata Milard
99 Bonus Chapter part 14
100 Season 2. Ibu-ibu campuran.
101 Season 2. Korupsi.
102 Season 2. Solo Karir
103 Season 2. Obrolan dipagi hari
104 Season 2 Pembentukan panitia Family Day
105 Season 2 Berdebat dengan Ibu ketua genk
106 Season 2. Kedatangan Arsel.
107 Season 2. Puisi untuk Ayah Bunda.
108 Season 2. Memilih roti tawar.
109 Season 2. Orang tua yang unik.
110 Season 2. Berdebat sebelum berangkat kerumah sakit.
111 Season 2. Suntik KB
112 Season 2. Acara lamaran Rengga.
113 Season 2. Lamaran diterima.
114 Season 2. Menikmati malam berdua.
115 Season 2. Kesibukan dipagi hari.
116 Season 2. Frustasi karna ulah anak-anak.
117 Season 2. Ingin tukar tombok dengan anak panda.
118 Season 2. Duo Sincan
119 Season 2. Potongan rambut 2020
120 Season 2. Pemilik Hati.
121 Season 2. Rencana Honeymoon.
122 Season 2. Pulau Dewata Bali.
123 Season 2. Anak Sumanto.
124 Season 2. Berondong kencur.
125 Season 2. Keluarga bahagia.
126 Season 2. Menu makanan yang membingungkan.
127 Season 2. Ancaman Rengga.
128 Season 2. Keceriaan dipagi hari.
129 Season 2. Berkelahi.
130 Season 2. Kembali pulang.
131 Season 2. Sarang burung
132 Season 2. Insiden kecil Taka.
133 Season 2. Bercerita masa itu.
134 Season 2. Permintaan maaf kepada Erik.
135 Babak baru. Disekolah Saka.
136 Obrolan.
137 Diskusi.
138 Berteman.
139 Bernyanyi.
140 Tetap Taka jagonya berdebat.
141 Pertemanan yang semakin dekat.
142 Melukis Senja.
143 Celah berjarak.
144 Pemilik hati, cinta dalam diam.
145 Ikatan batin seorang Ibu.
146 Cobaan hidup.
147 Akankah cinta itu diuji dengan jarak dan waktu?
148 Kepergian Saka.
149 Takdir kejam yang memisahkan kita.
150 Perpisahan.
151 Menghibur Bunda yang sakit.
152 Edisi tertawa.
153 Penangkapan.
154 Saling memaafkan.
155 Surat untuk Bintang.
156 Seperti pesan.
157 Kepulangan yang terlambat.
158 Harusnya Aku.
159 Bercerita kepada Bunda.
160 Bingung judul?
161 Masih belum tau, alasannya.
162 Perpisahan yang terakhir.
163 Melihat gubuk masa lalu.
164 Diskusi raja dangdut.
165 Tertawa berjama'ah.
166 Gadis Tomboy, kuncir kuda.
167 Melerai.
168 Pencopet.
169 Ternyata.
170 Bertemu sahabat lama.
171 Sudahkah melupakan Bintang?
172 Orang tua yang unik disepanjang zaman.
173 Kritis
174 Menjaga Amanah.
175 Demi sebuah alasan.
176 Kekonyolan Taka.
177 Menyambut Saka dan Seika.
178 Pesan dari Bunda.
179 Berkelahi
180 Dua pilihan, berjuang atau menyerah.
181 Pesan Bunda. Jangan mengejar bayangan semu.
182 Kepergian Bintang untuk selamanya.
183 Sebuah fakta.
184 Permintaan untuk menunggu.
185 Lagi-lagi mulut limis.
186 Ungkapan hati Seika.
187 Di Cafe.
188 Rasa yang tepat diwaktu yang salah.
189 Nafas buatan.
190 Dirawat.
191 Menyuapi.
192 Garai Mumet.
193 Masih lanjut, garai mumet.
194 Membulatkan tekad.
195 Memutuskan untuk pergi.
196 Meninggalkan rumah.
197 Kepergian yang jauh.
198 Melacak nomor ponsel.
199 Usaha mencari.
200 Tidak ada takdir bertemu.
201 Mama Eisha sakit.
202 Percakapan Saka dengan Sekertaris Zein.
203 Usaha mencari.
204 Kisah yang hampir sama.
205 Menu makanan dari kampung.
206 Berpulangnya Mama Eisha.
207 Pemakaman Mama Eisha.
208 Masih bersedih.
209 Terakhir mengingat masa lalu digubuk.
210 Tak sengaja bertemu.
211 Keluh kesah dihati.
212 Sejarah yang terulang.
213 Takdir bertemu dan takdir berpisah.
214 Sama-sama terluka.
215 Hanya bisa berpasrah.
216 Di Bandara.
217 Ku kejar cintaku di Bandara.
218 Kembali ke Pesantren.
219 Meminta Restu.
220 Acara Penyambutan.
221 Ijab Qobul.
222 Airmata kebahagiaan.
223 Harus membiasakan diri disatu kamar.
224 Harus membiasakan diri dulu.
225 Malu-malu Meong.
226 Suasana romantis yang ambyar.
227 Grup koplak dibubarkan.
228 Membuka Kado Pernikahan.
229 Tiket Honeymoon.
230 Mencoba.
231 Susah payah, akhirnya gol.
232 Onderdil Keramat.
233 Dari zigot, embrio, pertanian dan terakhir perkelahian.
234 Sikap Seika yang aneh.
235 Keinginan Yang Nyeleneh.
236 Sudah positif hamil.
237 Permintaan tengah malam.
238 Permintaan tengah malam 2
239 Proses melahirkan.
240 Akhir cerita dan perjuangan. (Safwana Seisa Anindira Zahwa Milard.)
241 Pengumuman.
242 Extra Part. Pulang Kerumah.
243 Baby Saf-Saf Konser Ditengah Malam.
244 Gara-gara Kesiangan.
245 Berjemur Matahari Pagi.
246 Mengantisipasi Konser Baby Saf-Saf.
247 Kecanduan Music Dangdut.
248 Berusia 4Bulan.
249 Bom Nuklir Untuk Om-Limis
250 Om Jahil.
251 Sebuket Bunga.
252 Kardus Laknat.
253 Kalender Laknat.
254 SARI.....NEM
255 Salon Laknat!
256 Obrolan Dihari Libur.
257 Mengenaskan.
258 Suami Bu Tedjo.
259 Berlibur.
260 Melupakan Orang tua.
261 Pengumuman
262 Keluarga Bahagia
Episodes

Updated 262 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
part 32
33
part 33
34
part 34
35
part 35.
36
part 36.
37
part 37.
38
part 38.
39
part 39.
40
part 40.
41
Part 41
42
Part 42 (Belum Direvisi)
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
part 55
56
part 56
57
part 57
58
part 58
59
part 59
60
part 60
61
part 61
62
part 62
63
part 63
64
part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75(belum revisi)
76
part 76
77
part 77
78
part 78
79
part 79
80
part 80
81
part 81
82
part 82
83
part 83
84
part 84
85
Pengumuman 1
86
Bonus Chapter part 1
87
Bonus Chapter part 2
88
Bonus Chapter part 3
89
Bonus Chapter part 4
90
Bonus Chapter part 5
91
Bonus Chapter part 6
92
Bonus Chapter part 7
93
Bonus Chapter part 8
94
Bonus Chapter part 9
95
Bonus Chapter part 10
96
Bonus Chapter part 11
97
Bonus Chapter part 12
98
Bonus Chapter part 13 Arsellio Reytaka Milard & Arsellia Reynata Milard
99
Bonus Chapter part 14
100
Season 2. Ibu-ibu campuran.
101
Season 2. Korupsi.
102
Season 2. Solo Karir
103
Season 2. Obrolan dipagi hari
104
Season 2 Pembentukan panitia Family Day
105
Season 2 Berdebat dengan Ibu ketua genk
106
Season 2. Kedatangan Arsel.
107
Season 2. Puisi untuk Ayah Bunda.
108
Season 2. Memilih roti tawar.
109
Season 2. Orang tua yang unik.
110
Season 2. Berdebat sebelum berangkat kerumah sakit.
111
Season 2. Suntik KB
112
Season 2. Acara lamaran Rengga.
113
Season 2. Lamaran diterima.
114
Season 2. Menikmati malam berdua.
115
Season 2. Kesibukan dipagi hari.
116
Season 2. Frustasi karna ulah anak-anak.
117
Season 2. Ingin tukar tombok dengan anak panda.
118
Season 2. Duo Sincan
119
Season 2. Potongan rambut 2020
120
Season 2. Pemilik Hati.
121
Season 2. Rencana Honeymoon.
122
Season 2. Pulau Dewata Bali.
123
Season 2. Anak Sumanto.
124
Season 2. Berondong kencur.
125
Season 2. Keluarga bahagia.
126
Season 2. Menu makanan yang membingungkan.
127
Season 2. Ancaman Rengga.
128
Season 2. Keceriaan dipagi hari.
129
Season 2. Berkelahi.
130
Season 2. Kembali pulang.
131
Season 2. Sarang burung
132
Season 2. Insiden kecil Taka.
133
Season 2. Bercerita masa itu.
134
Season 2. Permintaan maaf kepada Erik.
135
Babak baru. Disekolah Saka.
136
Obrolan.
137
Diskusi.
138
Berteman.
139
Bernyanyi.
140
Tetap Taka jagonya berdebat.
141
Pertemanan yang semakin dekat.
142
Melukis Senja.
143
Celah berjarak.
144
Pemilik hati, cinta dalam diam.
145
Ikatan batin seorang Ibu.
146
Cobaan hidup.
147
Akankah cinta itu diuji dengan jarak dan waktu?
148
Kepergian Saka.
149
Takdir kejam yang memisahkan kita.
150
Perpisahan.
151
Menghibur Bunda yang sakit.
152
Edisi tertawa.
153
Penangkapan.
154
Saling memaafkan.
155
Surat untuk Bintang.
156
Seperti pesan.
157
Kepulangan yang terlambat.
158
Harusnya Aku.
159
Bercerita kepada Bunda.
160
Bingung judul?
161
Masih belum tau, alasannya.
162
Perpisahan yang terakhir.
163
Melihat gubuk masa lalu.
164
Diskusi raja dangdut.
165
Tertawa berjama'ah.
166
Gadis Tomboy, kuncir kuda.
167
Melerai.
168
Pencopet.
169
Ternyata.
170
Bertemu sahabat lama.
171
Sudahkah melupakan Bintang?
172
Orang tua yang unik disepanjang zaman.
173
Kritis
174
Menjaga Amanah.
175
Demi sebuah alasan.
176
Kekonyolan Taka.
177
Menyambut Saka dan Seika.
178
Pesan dari Bunda.
179
Berkelahi
180
Dua pilihan, berjuang atau menyerah.
181
Pesan Bunda. Jangan mengejar bayangan semu.
182
Kepergian Bintang untuk selamanya.
183
Sebuah fakta.
184
Permintaan untuk menunggu.
185
Lagi-lagi mulut limis.
186
Ungkapan hati Seika.
187
Di Cafe.
188
Rasa yang tepat diwaktu yang salah.
189
Nafas buatan.
190
Dirawat.
191
Menyuapi.
192
Garai Mumet.
193
Masih lanjut, garai mumet.
194
Membulatkan tekad.
195
Memutuskan untuk pergi.
196
Meninggalkan rumah.
197
Kepergian yang jauh.
198
Melacak nomor ponsel.
199
Usaha mencari.
200
Tidak ada takdir bertemu.
201
Mama Eisha sakit.
202
Percakapan Saka dengan Sekertaris Zein.
203
Usaha mencari.
204
Kisah yang hampir sama.
205
Menu makanan dari kampung.
206
Berpulangnya Mama Eisha.
207
Pemakaman Mama Eisha.
208
Masih bersedih.
209
Terakhir mengingat masa lalu digubuk.
210
Tak sengaja bertemu.
211
Keluh kesah dihati.
212
Sejarah yang terulang.
213
Takdir bertemu dan takdir berpisah.
214
Sama-sama terluka.
215
Hanya bisa berpasrah.
216
Di Bandara.
217
Ku kejar cintaku di Bandara.
218
Kembali ke Pesantren.
219
Meminta Restu.
220
Acara Penyambutan.
221
Ijab Qobul.
222
Airmata kebahagiaan.
223
Harus membiasakan diri disatu kamar.
224
Harus membiasakan diri dulu.
225
Malu-malu Meong.
226
Suasana romantis yang ambyar.
227
Grup koplak dibubarkan.
228
Membuka Kado Pernikahan.
229
Tiket Honeymoon.
230
Mencoba.
231
Susah payah, akhirnya gol.
232
Onderdil Keramat.
233
Dari zigot, embrio, pertanian dan terakhir perkelahian.
234
Sikap Seika yang aneh.
235
Keinginan Yang Nyeleneh.
236
Sudah positif hamil.
237
Permintaan tengah malam.
238
Permintaan tengah malam 2
239
Proses melahirkan.
240
Akhir cerita dan perjuangan. (Safwana Seisa Anindira Zahwa Milard.)
241
Pengumuman.
242
Extra Part. Pulang Kerumah.
243
Baby Saf-Saf Konser Ditengah Malam.
244
Gara-gara Kesiangan.
245
Berjemur Matahari Pagi.
246
Mengantisipasi Konser Baby Saf-Saf.
247
Kecanduan Music Dangdut.
248
Berusia 4Bulan.
249
Bom Nuklir Untuk Om-Limis
250
Om Jahil.
251
Sebuket Bunga.
252
Kardus Laknat.
253
Kalender Laknat.
254
SARI.....NEM
255
Salon Laknat!
256
Obrolan Dihari Libur.
257
Mengenaskan.
258
Suami Bu Tedjo.
259
Berlibur.
260
Melupakan Orang tua.
261
Pengumuman
262
Keluarga Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!