Sensa merasa beruntung mendapat Mertua sebaik Mama Eisha, yang menyayangi dia seperti anak sendiri.
Sensa teringat kalau dia akan berbelanja kebutuhan dapur, dia segera memesan ojek online. Dan tak butuh waktu lama ojek online itu datang.
Sensa berjalan cukup jauh dari rumah kepintu gerbang, saat melewati pos satpam Sensa menyapa pak satpam yang ada dipos.
"Pagi Pak," sapa Sensa.
"Pagi, Nyonya. Nyonya mau pergi kemana?" tanya Pak satpam.
"Saya mau kepasar Pak, mau beli bahan masakan, didapur sudah habis."
"Kenapa nggak minta anter saja, Nya?" tanya Pak satpam yang bernama Mang Udin.
"Enggak perlu Pak, cuma kepasar Saya sudah biasa." jawab Sensa tersenyum.
"Ya sudah, Nyonya hati-hati dijalan."
"Iya Pak, Saya pergi dulu. Assalamualaikum,"
"Wa'alaikum salam." Pak satpam membalas salam dari Sensa.
"Wah, beruntungnya si Bos, punya istri cantik, baik dan Sholehah seperti Nyonya." gumam Mang Udin.
Sensa lebih memilih pergi kepasar daripada ke supermarket, karna dipasar biasanya harga akan lebih murah dengan tawar menawar.
Sampai dipasar, Sensa membeli daging, ayam, udang, ikan laut, telur, wortel, kol, tomat, semua dia beli walau cuma sedikit-sedikit, karna dia tidak tahu makanan kesukaan suaminya.
Tidak jauh dari Sensa berdiri, ada Nenek-nenek yang sudah tua berjualan tahu dan tempe. Sensa melihat dagangan Nenek itu masih sangat banyak, karna tak tega Sensa mendekati Nenek itu dan memborong dagangannya.
"Berapa semuanya, Nek? tanya Sensa.
"Tujuh puluh ribu saja, Nak." jawab Nenek penjual tempe tadi. Dan Sensa memberikan uang satu lembar seratus ribuan.
"Tunggu Nak, ini masih ada kembaliannya." Nenek mencegah Sensa yang hendak beranjak pergi.
"Tidak usah Nek, kembaliannya buat Nenek saja." kata Sensa tulus.
"Alhamdulillah, terima kasih ya Nak." Nenek itu mengucap syukur dan berterima kasih pada Sensa yang sudah berbaik hati mau memborong dagangannya. Nenek itu pun terlihat sangat senang.
"Sama-sama, Nek." balas Sensa dengan tersenyum.
Karna dirasa sudah semua belanjaan yang dibeli, uang juga tinggal sedikit. Sensa langsung memutuskan untuk pulang.
Sesampainya dirumah, Sensa membereskan belanjaan tadi, dia memasukan semuanya kedalam lemari pendingin.
Mendengar adzan Dzuhur berkumandang, Sensa segera mandi dan melaksanakan sholat.
Selesai melaksanakan sholat tak terasa Sensa tertidur.
Dan sampai adzan ashar Sensa baru terbangun. Dia pergi berwudhu lagi untuk sekalian melaksanakan sholat ashar.
Setelah selasai, Sensa kedapur untuk membuat makan malam. Sensa memasak, ayam rica-rica, sambal ikan laut, orek tempe dan tahu goreng, khas masakan rumahan.
Selesai dengan urusan dapur, Sensa bergegas mandi, dan sekalian berwudhu. Setelah sholat Maghrib, dia mengaji sambil menunggu waktu sholat isya' tiba.
Sudah jam sembilan malam, tetapi, suami tampan berwajah dingin itu belum juga pulang. Sensa menunggu disofa ruang tamu sampai ketiduran.
Jam setengah sepuluh malam baru terdengar suara mobil datang. Tidak lama, Arsel masuk dan melihat Sensa tertidur, dia melenggang begitu saja tanpa memperdulikan Sensa yang sedari tadi menunggunya.
Arsel berjalan kemeja makan, dan melihat ada masakan kesukaannya, orek tempe. Ya, Arsel sangat menyukai masakan berbahan dari tempe. Entah itu tempe goreng, tempe bacem, terutama orek tempe. Walau ada daging sapi, tetap dihati dia hanya ada tempe.
Arsel langsung mangambil piring diisi nasi, orek tempe dan tahu goreng. Sedang ayam rica-rica dan sambal ikan laut tadi sama sekali tidak tersentuh.
Arsel makan dengan begitu lahap, sampai orek tempe satu Piring dan tahu goreng tadi hampir habis, Arsel merasa perutnya sangat kenyang. Arsel beranjak pergi kekamar tanpa membangunkan Sensa.
Dini hari, Sensa terbangun.
'Astagfirullah aladzim, jam setengah tiga, kenapa aku bisa ketiduran sih' Sensa menggerutu sendiri.
Sensa berjalan kearah dapur melewati meja makan dan melihat keatas meja makan. Dan alangkah terkejut orek tempe dan tahu goreng nya hampir habis.
'Apa semalam suami jahatku itu yang memakannya? tumben sekali?" Sensa bingung dengan pemikirannya.
Setelah bingung dengan pemikirannya, Sensa berjalan kekamar mandi mengambil wudhu dan melaksanakan sholat tahajjud.
Sensa berdo'a, supaya suaminya bisa berubah sedikit lembut dan mau menerima dia apa adanya, menyayangi dia seperti dia menyayangi Arsel. Ya, rupanya perempuan baik hati ini sudah menaruh hati kapada suaminya sendiri. Dari pertama bertemu Sensa sudah terpesona dengan ketampanan seorang Arsel Dirga milard, seorang CEO muda kaya raya, dengan sejuta pesona yang membuat semua wanita terkagum-kagum.
Pesona yang Arsel miliki memang luar biasa, walau dengan wajah dingin tak tersentuh tetapi tetap saja membuat wanita klepek-klepek dan jatuh hati padanya.
Sensa pun sudah terpaut dengan pesona yang dimiliki Arsel, dia akan berusaha sebisa mungkin membuat Arsel bisa menerima dia suatu saat nanti, walau tak tahu pasti, kapan itu? tapi dia akan berusaha sabar menunggu.
Rutinitas pagi sama seperti pagi-pagi yang lalu. Sensa merasa bener-bener lelah, setiap hari harus membersihkan rumah bak istana itu.
Hari minggu, Sensa bangun kesiangan, dia merasa kedinginan dan suhu ditubuhnya terasa panas. Tetapi dia tetap harus melakukan rutinitas seperti biasa, karna dirumah sebesar itu tidak ada pembantu.
Walau dengan keadaan sakit, dia harus tetap memasak dan membersihkan rumah.
Arsel turun dan duduk dimeja makan.
Dia hanya melihat ada nasi goreng dan telur mata sapi diatas nya. Merasa tidak berselera, Arsel berjalan kedapur membawa nasi goreng itu dan membuangnya dikotak sampah.
Sensa yang sedang mencuci piring dan melihat itu dia menitikan air mata, lagi makanan itu harus dibuang. Padahal susah payah Sensa membuat dengan keadaan menahan sakit. Tetapi tanpa perasaan Arsel membuang makanan itu begitu saja.
Arsel kembali duduk dan meminum kopi, sambil membaca koran.
Sensa berjalan disamping Arsel, pusing dikepalanya seperti tak tertahan, dia berpegang kursi disamping Arsel ingin duduk sebentar supaya pusing itu sedikit berkurang.
Melihat itu Arsel menggebrak meja.
Brakkk.
"Ngapain, kamu duduk disitu!!" Bentak Arsel.
"Ma,maaf Tuan. Saya merasa sedikit pusing, biarkan saja istirahat sebentar saja Tuan." pinta Sensa.
Arsel memang melihat wajah sensa yang pucat, tapi lagi-lagi dia tak perduli, perikemanusiaannya masih bersembunyi.
"Apa!! enak sekali kamu mau malas-malasan, hah!! kalau kamu nggak mau kerja, hari ini kamu boleh makan!!" ancam Arsel dengan nada tinggi.
"Tapi Tuan, kemarin Saya belanja memakai uang Saya." takut-takut Sensa menjawab.
Walau keadaannya memang begitu, tetapi Arsel tetap saja Arsel tidak mau mendengarkan semua omongan Sensa. Dia akan tetap terus menyiksa istri malangnya itu.
"Sudah berani kamu melawan Saya!!" geram, Arsel berdiri dan menjambak rambut Sensa yang ada dibalik jilbab. Entah bisikan setan atau jin, dia membenturkan kepala Sensa ke meja, seketika darah mengucur didahi Sensa, jilbab putih itu menjadi merah karna terkena darah.
Setetes air mata jatuh, dan tak lama sensa tak sadarkan diri. Arsel melepas tangannya dan menepuk-nepuk pipi Sensa.
"Hei, bangun bodoh, bangun!!" Arsel bersuara keras, tapi tetap Sensa tak bergerak.
"Ah, Sial!!" Arsel mengumpat.
Arsel mengangkat tubuh Sensa kekamarnya dilantai atas, dia merogoh ponsel disaku celana untuk menelfon Dokter keluarga.
Darah masih ada didahi Sensa, Arsel terpaksa membawa Sensa kekamarnya, dia tak mau Dokter keluarga nya curiga. Walau Dokter itu tak mengetahui kalau dia adalah istrinya tapi dia takut Dokter itu akan bercerita kepada kedua orang tuanya saat mereka bertemu nanti, dan itu akan menjadi masalah besar baginya.
Arsel pergi kekamar mandi untuk membersihkan tangan dan mengganti baju yang terkena darah.
Tak lama Dokter sudah datang,
dia segera membersihkan darah didahi Sensa dan membalutkan perban. Dokter juga memberikan obat, dia menjelaskan bahwa tekanan darah Sensa terlalu rendah dan suhu badannya sangat tinggi.
"Saya sarankan, Anda harus merawat Nona ini dengan baik, Tuan. Agar sakitnya tidak bertambah parah. Baik, kalau begitu Saya permisi." Pamit Dokter yang menangani Sensa tadi.
"Baik Dok, silahkan." Arsel mengantar Dokter itu sampai didepan pintu kamarnya. Dan dia kembali mendekati Sensa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Sumi Sumi
tempe orek paporit suami ku juga
2024-04-17
0
Kasih 🥰 Ibu😘😘
Arsel suka tempe goreng . klo Taka suka tempe busuk.🤣🤣
2023-02-09
0
Salma Cheng
bener" iblis
2022-05-17
0