Apakah Punya Mu?

Lin Momo mengikuti Yan Zhi menuju sebuah mobil hitam yang terparkir di pinggir jalan desa. Kendaraan itu terlihat mengilap dan mewah, sesuatu yang sangat jarang ditemui di pedesaan tahun 1990.

Ia menatap suaminya yang berjalan dengan santai menuju mobil itu. Dengan sedikit ragu, ia bertanya, “Mobil ini…apakah punyamu?”

Yan Zhi menoleh sekilas dan tersenyum tipis. “Tidak, aku hanya menyewanya khusus untukmu pindah ke rumahku.”

Lin Momo mengernyit. Entah kenapa, ia merasa jawaban itu terdengar seperti kebohongan. Namun, ia tidak ingin terlalu banyak bertanya, untuk saat ini.

Ia masuk ke dalam mobil dan langsung terkesima. Kursinya empuk, interiornya bersih dan berkelas.

"Mobilnya.... Lumayan lah ya..!" ucap Lin Momo.

"Lumayan? Bukankah ini mobil sangat bagus?" ucap Yan Zhi.

Lin Momo hanya menjawab dengan anggukan dan tersenyum.

Tapi dalam hatinya berkata, "Kau tak tahu aja, tahun 2024 banyak mobil yang lebih bagus dari ini, tahu!"

Saat mobil mulai melaju, Lin Momo tidak bisa menahan rasa ingin tahunya lagi. “Zhi, kalau kau hanya seorang manajer pabrik sepatu, bagaimana bisa menyewa mobil seperti ini?”

Yan Zhi meliriknya sekilas dari balik kemudi, senyum misterius tersungging di wajahnya. “Tenang saja, aku masih punya tabungan. Lagipula ini menyewa itu murah.”

“Murahnya dari mana? Tahun 1990 ini, mobil itu barang mewah, emang murah kah dengan menyewa nya? Aku tak yakin." ucapnya dalam hati.

Lin Momo mendesah. “Baiklah, terserah apa katamu.”

Yan Zhi hanya terkekeh kecil, tidak menjawab.

"Apakah masih jauh?" tanya Lin Momo.

"Sebentar lagi sampai, rumah nya tidak jauh." jawab Yan Zhi.

Setelah sekitar sepuluh menit perjalanan, akhirnya mereka tiba di sebuah rumah sederhana.

"Sudah sampai?" tanya Lin Momo, melirik ke luar jendela mobil.

"Iya, ayo keluar!" jawab Yan Zhi sambil melepas sabuk pengamannya.

Lin Momo menatap sekeliling dan mendengus pelan. "Ini jika kita jalan kaki, hanya butuh 20 menit dari rumah lamaku."

Yan Zhi menoleh dengan alis terangkat. "Kau mengeluh?"

"Bukan mengeluh, hanya… yah, kupikir kita akan pindah lebih jauh. Tapi ya sudahlah."

Lin Momo keluar dari mobil, dibantu oleh Yan Zhi yang membuka pintu untuknya. Begitu kakinya menjejak tanah, ia menatap rumah di depannya dengan mata melebar.

Rumah itu… tidak jauh berbeda dari rumahnya sebelumnya. Terbuat dari batu bata, dengan halaman kecil yang ditumbuhi beberapa tanaman liar. Meski terlihat lebih rapi dan lebih terawat, ini jauh dari yang ia bayangkan sebagai rumah seorang manajer pabrik.

Ia menoleh ke Yan Zhi dengan alis terangkat. “Jadi ini rumahmu?”

Yan Zhi turun dari mobil dan menggeleng sambil tersenyum tipis. “Bukan. Aku menyewanya karena aku hanya sementara jadi manajer di sini. Tapi cukup nyaman, kan?”

Lin Momo menyipitkan matanya. "Kau hanya sementara di sini? Jadi maksudmu, kau tidak akan lama tinggal di desa ini?"

Yan Zhi mengangguk. "Tentu saja. Aku tidak punya alasan untuk menetap lama. Tapi selama aku di sini, aku butuh tempat tinggal yang layak."

Lin Momo menghela napas dan mengangguk pelan. "Ya, setidaknya ini lebih baik daripada tidur di rumah orang lain tanpa tahu kapan bisa pergi."

Yan Zhi terkekeh kecil. "Kau tidak perlu khawatir. Mulai sekarang, ini rumah kita."

Lin Momo menatap rumah itu lagi, lalu mengangguk. "Baiklah, ayo masuk."

Yan Zhi membuka pintu dan membiarkan Lin Momo melangkah lebih dulu. Begitu masuk ke dalam, Lin Momo segera melihat interior yang sederhana tetapi bersih. Tidak ada perabot mahal, hanya perabotan kayu biasa dan beberapa barang rumah tangga standar.

Yan Zhi membuka pintu dan membiarkan Lin Momo melangkah lebih dulu. Begitu masuk ke dalam, Lin Momo segera melihat interior rumah yang sederhana tetapi bersih. Tidak ada perabotan mahal, hanya perabotan kayu biasa dan beberapa barang rumah tangga standar.

Yan Zhi melangkah ke ruang tamu, meletakkan tas Lin Momo di atas kursi, lalu beranjak ke meja makan kayu. Ia menuangkan air ke dalam gelas, kemudian menyerahkannya kepada Lin Momo.

"Minumlah dulu. Perjalanan tadi pasti melelahkan." ucap Yan Zhi.

Lin Momo mengambil gelas itu dan meneguknya perlahan. Setelah itu, Yan Zhi menunjuk ke sebuah pintu di sudut rumah.

"Kau bisa masuk ke kamar dan merapikan barang-barangmu. Hanya ada satu kamar, jadi kita akan berbagi tempat tidur."

Lin Momo melirik pintu kamar itu sebelum menoleh kembali ke Yan Zhi. "Kau tidak keberatan berbagi tempat tidur denganku?" tanyanya dengan nada menggoda.

Yan Zhi tersenyum samar. "Tentu tidak. Kita suami istri, bukan?"

Lin Momo mendengus kecil. "Baiklah."

Yan Zhi berpamitan sejenak. "Aku akan memasak sesuatu untuk kita makan. Kau bisa merapikan pakaianmu dulu."

Lin Momo mengangguk dan masuk ke kamar. Kamar itu kecil tetapi cukup nyaman, dengan tempat tidur kayu sederhana dan lemari kecil di sudut ruangan. Ia membuka tasnya dan mulai menyusun pakaiannya ke dalam lemari.

Setelah selesai, Lin Momo berjalan ke dapur, mencari Yan Zhi. Ia melihat pria itu tengah mengeluarkan beberapa bahan makanan dari rak.

"Kau butuh bantuan?" tanyanya.

Yan Zhi menoleh dan tersenyum. "Tidak perlu. Tapi aku harus minta maaf karena di rumah ini hanya ada kentang kukus dan ubi kukus. Mungkin ini bukan makanan yang biasa kau makan?"

Lin Momo melirik piring berisi kentang dan ubi kukus itu, lalu tersenyum kecil. "Tidak masalah. Aku pernah mengalami masa sulit sebelumnya, jadi ini bukan hal baru bagiku."

Dalam hatinya, ia mengingat kehidupan pertamanya. Sebelum menjadi bintang terkenal, ia pernah mengalami hari-hari penuh kesulitan. Makanan sederhana seperti ini sudah lebih dari cukup.

Mereka duduk bersama dan menikmati makanannya dalam diam. Setelah selesai, Yan Zhi mengangkat piring kotor dan berdiri.

"Kau duduk saja, aku akan menyiapkan air panas untukmu mandi."

Lin Momo menatapnya dengan sedikit terkejut. "Kau tidak perlu repot-repot, aku bisa melakukannya sendiri."

Yan Zhi menggeleng. "Anggap saja ini bentuk tanggung jawabku sebagai suami."

Lin Momo tersenyum tipis. "Terima kasih."

Dalam hatinya, ia merasa bersyukur. Ternyata pria di depannya ini memperlakukannya dengan baik.

Sambil menunggu air panas, Lin Momo berjalan mengelilingi rumah, mengamati setiap sudutnya. Rumah ini sederhana, tetapi cukup nyaman. Namun, ketika ia melewati sebuah cermin di sudut ruangan, ia tanpa sengaja melihat pantulan dirinya.

Ia tertegun, lalu mendekat untuk melihat lebih jelas.

"Astaga…!" Ia refleks menjerit pelan.

Kulitnya agak coklat, wajahnya tampak kusam, dan ada beberapa jerawat kecil di pipinya. Kenapa ia tidak menyadari ini sejak tadi? Oh, malunya!

Mendengar teriakannya, Yan Zhi segera datang dengan wajah khawatir. "Ada apa?"

Lin Momo tersentak dan buru-buru mencari alasan. "Ah, tidak apa-apa. Aku hanya kaget… tadi ada kecoak terbang!"

Yan Zhi mengernyit dan langsung mengambil sapu. "Mana? Aku akan mengusirnya."

Lin Momo tercengang melihat reaksinya yang serius. Ia buru-buru melambaikan tangan. "Sudah terbang tadi, lewat jendela!" katanya berbohong.

Yan Zhi menatapnya curiga selama beberapa detik, lalu akhirnya menghela napas. "Baiklah, kalau sudah pergi."

Ia menoleh ke dapur. "Air panasnya hampir siap. Kau bisa mandi setelah ini."

Lin Momo mengangguk cepat, masih merasa malu. "Baik!"

Saat Yan Zhi kembali ke dapur, Lin Momo menatap cermin lagi dan meraba wajahnya. "Aku harus segera merawat kulitku!" gumamnya dalam hati.

Ia tak menyangka, setelah bereinkarnasi, wajahnya justru lebih kusam dibanding kehidupan sebelumnya. Namun, tidak masalah. Ia akan mengembalikan kecantikannya, dan mulai sekarang, ia harus lebih sadar diri sebelum melihat cermin!

Terpopuler

Comments

Cha Sumuk

Cha Sumuk

bagus ceritanya MC ceweknya tdk lemah

2025-02-10

1

Nurwana

Nurwana

wkwkwk... harus sadar diri kalau bertemu cermin 😁😁😁😁

2025-03-18

0

Maggie Toth Lim

Maggie Toth Lim

😂😂😂terkejut dia tengok cermin

2025-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 Akhir Hidup Monika
2 Terjebak Di Tahun 1990
3 Nyonya Yan
4 Pindah Rumah
5 Apakah Punya Mu?
6 Pinjam Dulu Ya
7 Suami Baru Cukup Perhatian
8 Tak Sia-Sia Bakatnya
9 Tak Sebanding Dengan Suamiku
10 Masakan Pertama Lin Momo
11 Handukmu Hampir Melorot
12 Aku Lin Momo Tapi Berbeda
13 Tak Perlu Menungguku
14 Menyuapi Yan Zhi
15 Bertemu Nyonya Lie, Istri Direktur
16 Berbelanja Perlengkapan Rias
17 Menikmati Waktu di Restoran 1990
18 Yan Zhi Menungguku?
19 Kau Gugup Sekali
20 Benar-Benar Ujian
21 Mie Cinta Yang Gagal
22 Tiba-Tiba Adegan Slow Motion
23 Lin Momo Yang Tersangat Senang
24 Lin Momo Yang Menggemaskan
25 Pekerjaan Pertama Lin Momo
26 Jasa Merias Lin Momo
27 Tukang Onar Pasar
28 Cerita Lin Momo
29 Mengantar Yan Zhi Kerja
30 Tamu Negara Asing Datang
31 Kaki Lin Momo Berdarah
32 Rencana Licik Wu Yuan
33 Kemarahan Yan Zhi
34 KeKhawatiran Yan Zhi
35 Telepone Dari Ibu Mertua
36 Merasa Panas Bermain Api
37 Ungkapan Suka Yan Zhi
38 Godaan Lin Momo di Pagi Hari
39 Kedatangan Nyonya Besar
40 Kesalahpahaman
41 Aku Belum Bertemu
42 Kedatangan Ji Ru di Asrama
43 Salah Alamat
44 Ceraikan Saja Suami Mu
45 Identitas Pemilik Pabrik
46 Ibu Seret Kau Ke Semua Toko
47 Aku Mencintaimu, Lin Momo
48 Dibawah Tatapan Yan Zhi
49 Pagi yang Manis untuk Istri Tersayang
50 Suami Manja Lin Momo
51 Kejutan Istimewa
52 Terpesona Pria 1990
53 Malam Sebelum Pesta
54 Hari Pesta Pernikahan
55 Kabar Bahagia
56 Rencana Masa Depan
57 Pemeriksaan Lanjutan
58 Kejutan Tak Terduga 'Mereka'
59 Hadiah Terindah Dalam Hidup
60 Ada Yang Baru
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Akhir Hidup Monika
2
Terjebak Di Tahun 1990
3
Nyonya Yan
4
Pindah Rumah
5
Apakah Punya Mu?
6
Pinjam Dulu Ya
7
Suami Baru Cukup Perhatian
8
Tak Sia-Sia Bakatnya
9
Tak Sebanding Dengan Suamiku
10
Masakan Pertama Lin Momo
11
Handukmu Hampir Melorot
12
Aku Lin Momo Tapi Berbeda
13
Tak Perlu Menungguku
14
Menyuapi Yan Zhi
15
Bertemu Nyonya Lie, Istri Direktur
16
Berbelanja Perlengkapan Rias
17
Menikmati Waktu di Restoran 1990
18
Yan Zhi Menungguku?
19
Kau Gugup Sekali
20
Benar-Benar Ujian
21
Mie Cinta Yang Gagal
22
Tiba-Tiba Adegan Slow Motion
23
Lin Momo Yang Tersangat Senang
24
Lin Momo Yang Menggemaskan
25
Pekerjaan Pertama Lin Momo
26
Jasa Merias Lin Momo
27
Tukang Onar Pasar
28
Cerita Lin Momo
29
Mengantar Yan Zhi Kerja
30
Tamu Negara Asing Datang
31
Kaki Lin Momo Berdarah
32
Rencana Licik Wu Yuan
33
Kemarahan Yan Zhi
34
KeKhawatiran Yan Zhi
35
Telepone Dari Ibu Mertua
36
Merasa Panas Bermain Api
37
Ungkapan Suka Yan Zhi
38
Godaan Lin Momo di Pagi Hari
39
Kedatangan Nyonya Besar
40
Kesalahpahaman
41
Aku Belum Bertemu
42
Kedatangan Ji Ru di Asrama
43
Salah Alamat
44
Ceraikan Saja Suami Mu
45
Identitas Pemilik Pabrik
46
Ibu Seret Kau Ke Semua Toko
47
Aku Mencintaimu, Lin Momo
48
Dibawah Tatapan Yan Zhi
49
Pagi yang Manis untuk Istri Tersayang
50
Suami Manja Lin Momo
51
Kejutan Istimewa
52
Terpesona Pria 1990
53
Malam Sebelum Pesta
54
Hari Pesta Pernikahan
55
Kabar Bahagia
56
Rencana Masa Depan
57
Pemeriksaan Lanjutan
58
Kejutan Tak Terduga 'Mereka'
59
Hadiah Terindah Dalam Hidup
60
Ada Yang Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!