Berbelanja Perlengkapan Rias

Setelah keluar dari salon, Lin Momo berjalan menuju toko perlengkapan rias. Ia ingin membeli alat-alat yang diperlukan untuk merias adik Nyonya Li di pernikahannya besok. Ini adalah kesempatan besar baginya untuk menunjukkan bakat dan mungkin bahkan memulai karier baru di tahun 1990 sebagai perias wajah.

Saat memasuki toko kosmetik, aroma bedak dan parfum khas langsung tercium. Rak-rak kayu dipenuhi dengan berbagai produk kecantikan seperti lipstik, bedak, dan pensil alis. Pemilik toko, seorang wanita paruh baya dengan rambut digulung rapi, menyambutnya dengan senyum ramah.

"Selamat datang! Apa yang bisa kubantu?" tanya pemilik toko sambil memperhatikan Lin Momo yang terlihat antusias melihat-lihat barang.

Lin Momo tersenyum. "Aku ingin membeli beberapa perlengkapan rias. Aku akan merias pengantin besok, jadi aku butuh produk terbaik."

Mata pemilik toko berbinar. "Oh! Jadi kau seorang perias? Wah, jarang sekali ada perias muda di sini. Biasanya wanita hanya merias diri sendiri atau pergi ke salon. Kau pasti sangat berbakat!"

Lin Momo tertawa kecil. "Aku baru mulai, tapi aku ingin memberikan hasil terbaik."

Pemilik toko mengangguk puas. "Baiklah! Aku akan membantumu memilih produk yang tepat. Untuk pernikahan, biasanya orang-orang menggunakan bedak putih tebal, alis tipis melengkung, dan lipstik merah menyala. Seperti ini!" Ia mengambil beberapa produk dan menunjukkan contoh tampilan khas tahun 1990.

Lin Momo melihat bedak yang sangat terang dan tebal, pensil alis hitam dengan ujung tajam, serta lipstik merah menyala yang sangat kontras. Dalam hati, ia ingin tertawa. Astaga, ini sangat berbeda dari tren tahun 2024!

Ia berpikir sejenak sebelum berkata, "Hmm, sebenarnya aku ingin mencoba sesuatu yang berbeda."

Pemilik toko mengernyitkan dahi. "Berbeda? Maksudmu bagaimana?"

Lin Momo tersenyum. "Aku ingin membuat tampilan yang lebih alami. Riasan yang ringan tapi tetap menonjolkan kecantikan alami si pengantin. Tidak terlalu tebal atau berlebihan."

Pemilik toko tampak terkejut. "Lho, tapi di sini semua orang suka riasan tebal! Kalau tidak putih, nanti wajahnya terlihat kusam di foto!"

Lin Momo menggeleng. "Justru itu. Aku ingin menggunakan teknik baru yang lebih modern. Seperti contouring untuk membentuk wajah, eyeshadow dengan gradasi yang lembut, dan lipstik dengan warna yang lebih natural."

Pemilik toko tampak bingung. "Contouring? Gradasi? Itu apa?"

Lin Momo tersenyum dan mulai menjelaskan. "Contouring adalah teknik menggunakan warna yang lebih gelap untuk menonjolkan bentuk wajah. Misalnya, sedikit shading di bawah pipi agar wajah terlihat lebih tirus dan berdimensi."

Pemilik toko mengangguk perlahan. "Menarik… dan gradasi itu?"

"Gradasi pada eyeshadow berarti warna yang bertahap, dari terang ke gelap, agar terlihat lebih natural dan tidak seperti garis tegas." Lin Momo mengambil sebuah palet eyeshadow dan menunjukkan contoh. "Misalnya, warna emas di tengah kelopak mata, lalu sedikit cokelat di ujungnya untuk efek mendalam."

Pemilik toko mulai terlihat penasaran. "Wah, cara ini terdengar lebih elegan. Tapi apakah ini akan terlihat bagus di foto?"

Lin Momo mengangguk yakin. "Tentu saja! Aku juga ingin menggunakan foundation yang sesuai dengan warna kulit, bukan bedak putih tebal. Ini akan membuat pengantin terlihat lebih segar dan alami."

Pemilik toko tampak berpikir sejenak sebelum akhirnya tersenyum. "Baiklah, aku akan membantumu memilih produk yang sesuai dengan keinginanmu. Tapi aku penasaran, dari mana kau belajar semua ini?"

Lin Momo tersenyum samar. "Anggap saja aku banyak belajar dari berbagai sumber."

Mereka mulai berkeliling toko, memilih produk satu per satu. Lin Momo mengambil foundation dengan warna kulit yang lebih alami, blush on peach yang memberi efek segar, serta lipstik nude pink yang lembut.

Saat mengambil maskara, pemilik toko bertanya, "Biasanya orang-orang di sini lebih suka bulu mata palsu yang tebal. Kau tidak ingin menambahkannya?"

Lin Momo menggeleng. "Aku akan menggunakan maskara waterproof yang bisa memberikan efek panjang dan lentik secara alami. Bulu mata palsu yang terlalu tebal bisa membuat mata terlihat berat."

Pemilik toko terkagum-kagum. "Wah, teknikmu benar-benar berbeda dari yang biasa kami lakukan."

Lin Momo tersenyum. "Aku yakin ini akan menjadi tren suatu hari nanti."

Setelah selesai memilih semua perlengkapan, pemilik toko membantu Lin Momo menghitung total belanjaannya.

"Semua ini totalnya 150 yuan. Karena kau pelanggan pertama yang membawa ide baru, aku akan memberi sedikit diskon. Kau cukup membayar 130 yuan saja."

Lin Momo tersenyum senang. "Terima kasih banyak! Aku pasti akan kembali lagi ke sini jika butuh produk lain."

Pemilik toko mengangguk. "Tentu! Dan besok setelah kau merias pengantin, datanglah lagi dan ceritakan hasilnya. Aku ingin tahu apakah metode barumu benar-benar berhasil."

Lin Momo mengangguk yakin. "Aku pasti akan kembali. Terima kasih!"

Setelah membayar, ia membawa kantong belanjaannya dan keluar dari toko dengan penuh semangat. Ia tak sabar untuk mencoba teknik riasan modern di dunia yang masih menggunakan metode lama.

Dalam hati, ia berkata pada dirinya sendiri, "Aku akan membuat pengantin itu terlihat paling cantik di hari pernikahannya. Dan ini mungkin awal dari karier baruku sebagai perias wajah di tahun 1990."

Yan Zhi yang telah selesai mencuci muka kini tampak lebih segar. Ketika kembali ke ruang tamu, ia mendapati Zhou Qie, asistennya, sudah duduk santai di salah satu kursi.

"Pagi, Tuan Yan," sapa Zhou Qie dengan senyum ramah.

Namun, Yan Zhi justru terlihat panik. Matanya celingak-celinguk mencari sosok Lin Momo. "Kenapa kau di sini? Kenapa tidak menunggu di mobil? Kalau istriku tahu, bagaimana?" bisiknya dengan nada cemas.

Zhou Qie terkekeh kecil. "Tenang saja, Tuan. Saya bertemu dengan Nyonya di halaman tadi, dan dia sendiri yang menyuruh saya masuk."

"APA?" Yan Zhi hampir melonjak kaget.

"Tenang, Tuan," Zhou Qie segera menenangkan. "Saya tidak bilang apa pun tentang pekerjaan Anda. Saya hanya mengatakan bahwa saya teman Anda sekaligus sopir pemilik pabrik sepatu."

Yan Zhi menghela napas lega. "Baiklah, asal dia tidak curiga."

Zhou Qie menatap bosnya dengan senyum jahil. "Tuan ini kenapa? Kenapa Anda begitu takut istri tahu? Bukankah dia istri Anda sendiri?"

Yan Zhi melotot. "Tentu saja aku takut! Aku belum ingin dia tahu siapa aku sebenarnya. Lagipula, kalau dia tahu aku pemilik pabrik sepatu, dia pasti mulai bertanya-tanya banyak hal!"

Zhou Qie terkekeh. "Benar juga, Nyonya sepertinya wanita yang cerdas. Dia pasti langsung mencari tahu lebih lanjut."

Yan Zhi duduk di kursi seberang Zhou Qie dan mengubah topik pembicaraan. "Bagaimana dengan mess untukku? Apakah sudah siap?"

Zhou Qie mengangguk. "Sudah, Tuan. Semua kamar sudah disiapkan sesuai permintaan Anda."

Yan Zhi mengangguk puas. "Bagaimana dengan perlengkapan di dalam rumah? Semua sudah lengkap?"

"Ya, Tuan. Semua perabotan, termasuk lemari, meja kerja, dan kasur, sudah tersedia. Anda bisa mengeceknya sendiri nanti." ucap Zhou Qie.

Yan Zhi menghela napas lega. "Bagus. Kalau begitu, Oh, kau siapkan juga di dalam rumah ku nanti, TV, lemari pendingin, Kipas, mesin jahit dan juga sepeda."

"Baik, Tuan." ucap Zhou Qie dengan mantap.

"Aku ingin lusa sudah pindah kesana." ucap Yan Zhi.

"Ya, Tuan. Akan saya siapkan semuanya." jawab Zhou Qie.

Mereka berdua berjalan menuju mobil yang diparkir tak jauh dari rumah Yan Zhi. Begitu masuk ke dalam mobil, Yan Zhi duduk di kursi belakang dengan ekspresi serius. Zhou Qie segera menyalakan mesin dan mulai mengemudi.

Terpopuler

Comments

RJ 💜🐑

RJ 💜🐑

semangat Lin Momo semoga karir MUA nya sukses yaaa 💪🏻💪🏻💪🏻😍😍

2025-02-14

1

vj'z tri

vj'z tri

jadi trend center nanti 🥳🥳🥳🥳🥳

2025-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Akhir Hidup Monika
2 Terjebak Di Tahun 1990
3 Nyonya Yan
4 Pindah Rumah
5 Apakah Punya Mu?
6 Pinjam Dulu Ya
7 Suami Baru Cukup Perhatian
8 Tak Sia-Sia Bakatnya
9 Tak Sebanding Dengan Suamiku
10 Masakan Pertama Lin Momo
11 Handukmu Hampir Melorot
12 Aku Lin Momo Tapi Berbeda
13 Tak Perlu Menungguku
14 Menyuapi Yan Zhi
15 Bertemu Nyonya Lie, Istri Direktur
16 Berbelanja Perlengkapan Rias
17 Menikmati Waktu di Restoran 1990
18 Yan Zhi Menungguku?
19 Kau Gugup Sekali
20 Benar-Benar Ujian
21 Mie Cinta Yang Gagal
22 Tiba-Tiba Adegan Slow Motion
23 Lin Momo Yang Tersangat Senang
24 Lin Momo Yang Menggemaskan
25 Pekerjaan Pertama Lin Momo
26 Jasa Merias Lin Momo
27 Tukang Onar Pasar
28 Cerita Lin Momo
29 Mengantar Yan Zhi Kerja
30 Tamu Negara Asing Datang
31 Kaki Lin Momo Berdarah
32 Rencana Licik Wu Yuan
33 Kemarahan Yan Zhi
34 KeKhawatiran Yan Zhi
35 Telepone Dari Ibu Mertua
36 Merasa Panas Bermain Api
37 Ungkapan Suka Yan Zhi
38 Godaan Lin Momo di Pagi Hari
39 Kedatangan Nyonya Besar
40 Kesalahpahaman
41 Aku Belum Bertemu
42 Kedatangan Ji Ru di Asrama
43 Salah Alamat
44 Ceraikan Saja Suami Mu
45 Identitas Pemilik Pabrik
46 Ibu Seret Kau Ke Semua Toko
47 Aku Mencintaimu, Lin Momo
48 Dibawah Tatapan Yan Zhi
49 Pagi yang Manis untuk Istri Tersayang
50 Suami Manja Lin Momo
51 Kejutan Istimewa
52 Terpesona Pria 1990
53 Malam Sebelum Pesta
54 Hari Pesta Pernikahan
55 Kabar Bahagia
56 Rencana Masa Depan
57 Pemeriksaan Lanjutan
58 Kejutan Tak Terduga 'Mereka'
59 Hadiah Terindah Dalam Hidup
60 Ada Yang Baru
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Akhir Hidup Monika
2
Terjebak Di Tahun 1990
3
Nyonya Yan
4
Pindah Rumah
5
Apakah Punya Mu?
6
Pinjam Dulu Ya
7
Suami Baru Cukup Perhatian
8
Tak Sia-Sia Bakatnya
9
Tak Sebanding Dengan Suamiku
10
Masakan Pertama Lin Momo
11
Handukmu Hampir Melorot
12
Aku Lin Momo Tapi Berbeda
13
Tak Perlu Menungguku
14
Menyuapi Yan Zhi
15
Bertemu Nyonya Lie, Istri Direktur
16
Berbelanja Perlengkapan Rias
17
Menikmati Waktu di Restoran 1990
18
Yan Zhi Menungguku?
19
Kau Gugup Sekali
20
Benar-Benar Ujian
21
Mie Cinta Yang Gagal
22
Tiba-Tiba Adegan Slow Motion
23
Lin Momo Yang Tersangat Senang
24
Lin Momo Yang Menggemaskan
25
Pekerjaan Pertama Lin Momo
26
Jasa Merias Lin Momo
27
Tukang Onar Pasar
28
Cerita Lin Momo
29
Mengantar Yan Zhi Kerja
30
Tamu Negara Asing Datang
31
Kaki Lin Momo Berdarah
32
Rencana Licik Wu Yuan
33
Kemarahan Yan Zhi
34
KeKhawatiran Yan Zhi
35
Telepone Dari Ibu Mertua
36
Merasa Panas Bermain Api
37
Ungkapan Suka Yan Zhi
38
Godaan Lin Momo di Pagi Hari
39
Kedatangan Nyonya Besar
40
Kesalahpahaman
41
Aku Belum Bertemu
42
Kedatangan Ji Ru di Asrama
43
Salah Alamat
44
Ceraikan Saja Suami Mu
45
Identitas Pemilik Pabrik
46
Ibu Seret Kau Ke Semua Toko
47
Aku Mencintaimu, Lin Momo
48
Dibawah Tatapan Yan Zhi
49
Pagi yang Manis untuk Istri Tersayang
50
Suami Manja Lin Momo
51
Kejutan Istimewa
52
Terpesona Pria 1990
53
Malam Sebelum Pesta
54
Hari Pesta Pernikahan
55
Kabar Bahagia
56
Rencana Masa Depan
57
Pemeriksaan Lanjutan
58
Kejutan Tak Terduga 'Mereka'
59
Hadiah Terindah Dalam Hidup
60
Ada Yang Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!