Nyonya Yan

Lin momo menatap Yan Zhi dengan ekspresi penuh ketertarikan. Pria ini tidak hanya tampan, tapi juga cukup berani untuk menantang situasi yang baru saja mereka hadapi.

Yan Zhi membalas tatapan Lin Momo dengan senyum santai. "Kalau begitu, kau bersiaplah… Siapkan buku rumah tanggamu, kita akan langsung pergi ke catatan sipil."

Lin Momo mengangkat sebelah alisnya, lalu bersedekap. "Oh? Kau serius?"

Yan Zhi mengangkat bahu. "Bukannya ini yang kau usulkan tadi? Lagipula, jika kita tidak segera menikah, kau akan terus menjadi bahan gosip di desa ini. Daripada berlama-lama, lebih baik kita selesaikan sekarang juga."

Lin Momo tertawa kecil. "Baiklah, Tuan Yan. Aku suka pria yang tegas."

Penduduk desa yang masih berkumpul di sekitar mereka tampak terkejut dengan kelancangan Lin Momo. Biasanya, wanita yang tertangkap basah dalam situasi seperti ini akan menangis atau menundukkan kepala karena malu. Tapi Lin Momo? Dia malah menantang keadaan seolah ini bukan masalah besar.

Sementara itu, Wu Yuan dan Xie Wen yang masih berdiri tak jauh dari mereka tampak semakin kesal.

Wu Yuan melangkah maju, berusaha mempertahankan harga dirinya yang sudah hancur di depan semua orang. "Lin Momo! Kau pikir dengan menikah mendadak kau bisa mencuci namamu?! Apa kau yakin pria ini mau menikahi wanita sepertimu?"

Lin Momo menyeringai. "Oh, aku tidak hanya yakin, tapi aku tahu. Kau lihat sendiri tadi, dia yang mengusulkan untuk menikah lebih dulu. Kau iri?"

Yan Zhi mengangguk santai. "Benar. Aku tidak punya alasan untuk menolak wanita seperti Lin Momo."

Xie Wen menatap mereka dengan ekspresi masam. "Yan Zhi kau bahkan tidak tahu siapa dia! Lin Momo itu wanita desa biasa, wajahnya penuh jerawat, kulitnya gelap karena terlalu sering bekerja di sawah. Dia tidak pantas untukmu!"

Lin Momo menoleh ke Xie Wen dan mendengus. "Lucu sekali. Jadi kau pikir Wu Yuan pantas untukku? Lihat saja, dia bahkan menghabiskan semua uang yang aku hasilkan dari kerja keras untuk mempersiapkan pernikahan yang ternyata… untukmu!"

Penduduk desa kembali berbisik-bisik. Sebagian besar dari mereka memang sudah curiga dengan hubungan Wu Yuan dan Xie Wen, tapi baru kali ini ada yang mengatakannya secara terang-terangan.

Yun Zhi meraih tangan Lin Momo dengan percaya diri. "Ayo kita pergi. Semakin lama di sini, semakin banyak orang buang-buang waktu mendengarkan omong kosong."

Lin Momo mengangguk puas. "Setuju. Aku bahkan tidak sabar melihat ekspresi mereka saat kita resmi menikah."

Mereka berdua melangkah pergi, meninggalkan Wu Yuan dan Xie Wen yang hanya bisa menggigit bibir karena malu dan marah.

Lin Momo duduk di bangku kayu tua sambil mengamati sekelilingnya. Kantor catatan sipil di tahun 1990 ini jauh berbeda dari yang ia kenal di masanya. Tidak ada komputer, tidak ada mesin pencetak modern, hanya tumpukan dokumen dan pegawai yang menulis semuanya secara manual.

Yan Zhi duduk di sampingnya, tampak tenang seperti biasa.

"Jadi, kau benar-benar serius menikah denganku?" tanya Lin Momo sambil menyilangkan kakinya.

Yan Zhi menoleh dan tersenyum. "Apa menurutmu aku bercanda?"

Lin Momo menghela napas. "Jujur saja, aku tidak menyangka pernikahan pertamaku akan seperti ini. Tanpa pesta, tanpa gaun mewah, bahkan tanpa cincin."

Yan Zhi mengangkat alis. "Kau mau cincin?"

Lin Momo menatapnya. "Tentu saja. Jika kita akan menikah, aku tidak mau setengah-setengah."

Yan Zhi berpikir sejenak, lalu menarik sesuatu dari sakunya. Sebuah cincin perak sederhana.

"Aku memang tidak merencanakan ini, tapi kebetulan aku punya sesuatu yang bisa dipakai untuk sementara," katanya sambil menyodorkan cincin itu ke Lin Momo.

Lin Momo mengambilnya, memperhatikan desainnya. Tidak ada berlian atau ukiran rumit, hanya cincin perak polos, tapi entah kenapa terasa hangat di tangannya.

"Bagaimana kau bisa punya ini?" tanyanya penasaran.

Yan Zhi tersenyum tipis. "Itu cincin milik ibuku. Aku selalu membawanya untuk kenang-kenangan."

Lin Momo terdiam sejenak. "Baiklah, aku akan memakainya untuk sekarang."

Seorang pegawai tua datang membawa formulir. "Tuan Yan dan Nona Lin, harap isi dokumen ini."

Lin Momo mengambil pena, lalu melihat Shen Jun. "Nama lengkapmu siapa?"

"Yan Zhi," jawabnya santai.

Lin Momo menuliskan namanya di formulir. "Jadi, aku sekarang akan menjadi Nyonya Yan?"

Yan Zhi tersenyum. "Sepertinya begitu."

Setelah beberapa tanda tangan dan cap jari, akhirnya semuanya selesai.

Pegawai itu menyerahkan dokumen resmi mereka. "Selamat, kalian sekarang resmi menjadi suami istri."

Lin Momo mengambil dokumen itu dan menatapnya dengan perasaan campur aduk. "Jadi… hanya dengan ini, kita sudah menikah?"

Yan Zhi menatapnya dengan tatapan geli. "Kau mengharapkan lebih?"

Lin Momo menyeringai. "Ya, aku mengharapkan sesuatu yang lebih dramatis."

Yan Zhi terkekeh. "Jangan khawatir. Aku yakin hidup bersamamu tidak akan pernah membosankan."

Lin Momo tertawa kecil. "Kau benar."

Mereka pun keluar dari kantor catatan sipil sebagai pasangan suami istri yang sah.

Yan Zhi menarik tangan Lin Momo dengan santai, seolah mereka sudah terbiasa bersama. "Sekarang ayo, aku bantu membereskan pakaianmu."

Lin Momo menatapnya dengan alis terangkat. "Kemana?"

Yan Zhi menoleh ke arahnya dengan ekspresi seperti bertanya balik. "Tentu saja pindah rumah bersamaku. Bukankah kita sudah menikah?"

Lin Momo menyilangkan tangan di dadanya. "Apakah harus?"

Yan Zhi terkekeh. "Tentu saja, kita sudah sah suami istri. Kalau beda tempat tinggal, bukankah akan menjadi menjadi bahan gosip dan bahan ejekan lagi?"

Lin Momo mendengus pelan. "Aku memang tidak peduli dengan omongan orang, tapi baiklah, aku juga tidak ingin terus berurusan dengan dua manusia menyebalkan itu."

Mereka berjalan ke rumah Lin Momo yang sederhana, terbuat dari kayu dengan atap genteng yang mulai menua. Di dalamnya, ada satu lemari kayu kecil, satu ranjang sempit, dan beberapa barang seadanya.

Lin Momo melihat pakaian-pakaian lama nya yang warnanya sudah pudar. Ia menghela napas dan mulai memasukkan beberapa ke dalam tas. "Jujur saja, aku butuh pakaian baru. Selera Lin Momo dalam berpakaian sangat menyedihkan."

Yan Zhi tertawa kecil. "Kita bisa membelinya nanti."

Sambil melipat pakaiannya, Lin Momo sesekali melirik pria di sampingnya. Ia menyadari sesuatu.

Dari caranya berbicara, sikap percaya dirinya, dan cara ia memandang orang lain, Yan Zhi bukan pria biasa. Lin Momo yang di kehidupan sebelumnya seorang aktris dan sering bergaul dengan orang-orang kaya bisa merasakan aura seseorang hanya dari gerak-geriknya.

Dan saat melihat Yan Zhi, ia bisa menebak, pria ini bukan sekadar manajer pabrik biasa.

Setelah selesai berkemas, Yan Zhi mengangkat tas Lin Momo dan tersenyum. "Baiklah, ayo kita pergi. Nyonya Yan"

Lin Momo menatap rumah kecil itu untuk terakhir kalinya. Rumah yang selama ini menjadi saksi penderitaan nya. Sekarang, ia akan memulai hidup baru.

Terpopuler

Comments

💞 NYAK ZEE 💞

💞 NYAK ZEE 💞

bagaimana mau jadi masalah di jamannya hal seperti itu sudah biasa lagian secara mental bukannya dia sudah tua 34 tahun di tambah umur Lin Momo jadi udah paruh baya ya ..... lagian dapat suami ganteng siapa yg ngak mau ....😂😂😂

2025-02-12

0

Erna Masliana

Erna Masliana

masih pake mesin tik 🤔

2025-02-28

0

Hikam Sairi

Hikam Sairi

tahun 70/80an kali Thor 🤔

2025-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 Akhir Hidup Monika
2 Terjebak Di Tahun 1990
3 Nyonya Yan
4 Pindah Rumah
5 Apakah Punya Mu?
6 Pinjam Dulu Ya
7 Suami Baru Cukup Perhatian
8 Tak Sia-Sia Bakatnya
9 Tak Sebanding Dengan Suamiku
10 Masakan Pertama Lin Momo
11 Handukmu Hampir Melorot
12 Aku Lin Momo Tapi Berbeda
13 Tak Perlu Menungguku
14 Menyuapi Yan Zhi
15 Bertemu Nyonya Lie, Istri Direktur
16 Berbelanja Perlengkapan Rias
17 Menikmati Waktu di Restoran 1990
18 Yan Zhi Menungguku?
19 Kau Gugup Sekali
20 Benar-Benar Ujian
21 Mie Cinta Yang Gagal
22 Tiba-Tiba Adegan Slow Motion
23 Lin Momo Yang Tersangat Senang
24 Lin Momo Yang Menggemaskan
25 Pekerjaan Pertama Lin Momo
26 Jasa Merias Lin Momo
27 Tukang Onar Pasar
28 Cerita Lin Momo
29 Mengantar Yan Zhi Kerja
30 Tamu Negara Asing Datang
31 Kaki Lin Momo Berdarah
32 Rencana Licik Wu Yuan
33 Kemarahan Yan Zhi
34 KeKhawatiran Yan Zhi
35 Telepone Dari Ibu Mertua
36 Merasa Panas Bermain Api
37 Ungkapan Suka Yan Zhi
38 Godaan Lin Momo di Pagi Hari
39 Kedatangan Nyonya Besar
40 Kesalahpahaman
41 Aku Belum Bertemu
42 Kedatangan Ji Ru di Asrama
43 Salah Alamat
44 Ceraikan Saja Suami Mu
45 Identitas Pemilik Pabrik
46 Ibu Seret Kau Ke Semua Toko
47 Aku Mencintaimu, Lin Momo
48 Dibawah Tatapan Yan Zhi
49 Pagi yang Manis untuk Istri Tersayang
50 Suami Manja Lin Momo
51 Kejutan Istimewa
52 Terpesona Pria 1990
53 Malam Sebelum Pesta
54 Hari Pesta Pernikahan
55 Kabar Bahagia
56 Rencana Masa Depan
57 Pemeriksaan Lanjutan
58 Kejutan Tak Terduga 'Mereka'
59 Hadiah Terindah Dalam Hidup
60 Ada Yang Baru
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Akhir Hidup Monika
2
Terjebak Di Tahun 1990
3
Nyonya Yan
4
Pindah Rumah
5
Apakah Punya Mu?
6
Pinjam Dulu Ya
7
Suami Baru Cukup Perhatian
8
Tak Sia-Sia Bakatnya
9
Tak Sebanding Dengan Suamiku
10
Masakan Pertama Lin Momo
11
Handukmu Hampir Melorot
12
Aku Lin Momo Tapi Berbeda
13
Tak Perlu Menungguku
14
Menyuapi Yan Zhi
15
Bertemu Nyonya Lie, Istri Direktur
16
Berbelanja Perlengkapan Rias
17
Menikmati Waktu di Restoran 1990
18
Yan Zhi Menungguku?
19
Kau Gugup Sekali
20
Benar-Benar Ujian
21
Mie Cinta Yang Gagal
22
Tiba-Tiba Adegan Slow Motion
23
Lin Momo Yang Tersangat Senang
24
Lin Momo Yang Menggemaskan
25
Pekerjaan Pertama Lin Momo
26
Jasa Merias Lin Momo
27
Tukang Onar Pasar
28
Cerita Lin Momo
29
Mengantar Yan Zhi Kerja
30
Tamu Negara Asing Datang
31
Kaki Lin Momo Berdarah
32
Rencana Licik Wu Yuan
33
Kemarahan Yan Zhi
34
KeKhawatiran Yan Zhi
35
Telepone Dari Ibu Mertua
36
Merasa Panas Bermain Api
37
Ungkapan Suka Yan Zhi
38
Godaan Lin Momo di Pagi Hari
39
Kedatangan Nyonya Besar
40
Kesalahpahaman
41
Aku Belum Bertemu
42
Kedatangan Ji Ru di Asrama
43
Salah Alamat
44
Ceraikan Saja Suami Mu
45
Identitas Pemilik Pabrik
46
Ibu Seret Kau Ke Semua Toko
47
Aku Mencintaimu, Lin Momo
48
Dibawah Tatapan Yan Zhi
49
Pagi yang Manis untuk Istri Tersayang
50
Suami Manja Lin Momo
51
Kejutan Istimewa
52
Terpesona Pria 1990
53
Malam Sebelum Pesta
54
Hari Pesta Pernikahan
55
Kabar Bahagia
56
Rencana Masa Depan
57
Pemeriksaan Lanjutan
58
Kejutan Tak Terduga 'Mereka'
59
Hadiah Terindah Dalam Hidup
60
Ada Yang Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!