Pinjam Dulu Ya

Yan Zhi berdiri di depan dapur kecil, menuangkan air panas ke dalam ember kayu. Uap hangat naik ke udara, memenuhi ruangan dengan kehangatan yang nyaman. Setelah memastikan suhu air sudah pas, ia melangkah ke ruang tengah dan memanggil Lin Momo.

"Air panasnya sudah siap. Kau bisa mandi sekarang."

Lin Momo yang sedang duduk di kursi ruang tamu menoleh. "Baik."

Ia berdiri dan berjalan ke lemari kecil di kamar untuk mencari pakaian. Sayangnya, tidak ada baju tidur yang bisa ia pakai. Setelah berpikir sejenak, ia mengambil salah satu kemeja Yan Zhi yang tergantung di lemari.

"Pinjam dulu, ya," gumamnya, lalu melangkah ke kamar mandi dengan kemeja itu.

Begitu masuk ke kamar mandi, Lin Momo menghela napas panjang. Hari ini benar-benar panjang dan melelahkan. Ia merendam tubuhnya dalam air hangat, membiarkan rasa penatnya perlahan menghilang. Setelah beberapa menit, ia menyelesaikan mandinya dan mengeringkan tubuh.

Ia mengenakan kemeja Yan Zhi yang sedikit kebesaran. Kemeja itu longgar, bagian lengannya hampir menutupi jari-jari tangannya, dan ujungnya menggantung hingga pertengahan pahanya. Meskipun begitu, ia merasa nyaman.

Lin Momo mengeringkan rambutnya dengan handuk, lalu melihat pantulan dirinya di cermin kecil di kamar mandi. Kulitnya masih terlihat kusam, beberapa jerawat kecil masih ada di wajahnya. Namun, setidaknya sekarang ia lebih segar dan wangi.

"Lumayanlah," gumamnya.

Ia keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambut. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat Yan Zhi yang baru saja keluar dari kamar.

Yan Zhi yang awalnya ingin mengambil handuk untuk mandi tiba-tiba terdiam.

Matanya langsung tertuju pada Lin Momo. Wanita itu berdiri di depannya dengan kemeja miliknya yang terlalu besar. Rambutnya masih basah, beberapa helai menempel di pipinya. Kulitnya yang agak gelap tampak kontras dengan warna putih kemeja itu. Meskipun wajahnya masih dihiasi beberapa jerawat kecil, ada sesuatu yang membuatnya terlihat manis.

Yan Zhi menatapnya tanpa sadar, seolah terpesona oleh pemandangan di depannya.

Lin Momo yang menyadari tatapan pria itu mengangkat alis. Ia melambaikan tangannya di depan wajah Yan Zhi. "Hei, kau kenapa?"

Yan Zhi tersentak, segera mengalihkan pandangannya. "Tidak, tidak apa-apa," katanya cepat.

Lin Momo tertawa kecil. "Maaf, aku memakai kemejamu tanpa izin. Aku belum membeli pakaian tidur, jadi besok aku akan membelinya."

Yan Zhi mengangguk. "Tidak masalah. Pakailah sesukamu."

Ia berjalan mengambil handuk di kursi, lalu berkata, "Aku mau mandi dulu. Kau tidurlah lebih dulu jika mengantuk."

Lin Momo mengangguk, lalu berjalan ke tempat tidur dan duduk di atas kasur. Sementara itu, Yan Zhi masuk ke kamar mandi.

Lin Momo duduk di tempat tidur dan menatap langit-langit dan semua dinding kamar itu dengan seksama. Ia masih tidak menyangka bahwa ia melintasi waktu ke tahun 1990 dan terjebak di dunia ini.

"Bagaimana bisa aku terjebak di tahun 1990, dan lucunya langsung terbangun di satu ranjang pria asing, lalu dengan pedenya aku mengajaknya menikah?" ucap Lin Momo sambil terkekeh malu.

Bagaimana gak malu, ia belum melihat rupa dari pemilik tubuh yang kurang perawatan, dan meminta pria yang bersama nya menikah. Mana pria ini yang jadi suaminya saat ini, mau mau aja di ajak nikah dengan wanita yang tak di kenal.

"Hidupku benar-benar berubah dalam sehari," pikirnya.

Sambil menunggu Yan Zhi selesai mandi, Lin Momo kembali mengingat kejadian hari ini, bagaimana ia dipermalukan oleh mantan tunangan Lin Momo, lalu membalikkan keadaan dengan bukti-bukti yang dimilikinya, dan akhirnya mendapatkan kembali uangnya.

"Setidaknya meskipun kau bodoh dalam mencari pasangan, setidaknya kau pintar menulis sesuatu secara rinci. Dan akhirnya aku bisa mengambil uang yang Lin Momo berikan pada pria brengsek itu." ucap Lin Momo merutuki dirinya, tapi ia juga tersenyum puas di akhir.

Beberapa menit kemudian, pintu kamar mandi terbuka, dan Yan Zhi keluar dengan rambut basah. Ia mengenakan pakaian tidur sederhana, tetapi tetap terlihat rapi.

Lin Momo menoleh dan menatapnya sekilas sebelum kembali merebahkan diri di tempat tidur. "Kau sudah selesai?"

Yan Zhi mengangguk. "Ya. Kenapa kau belum tidur?"

Ia berjalan ke sisi tempat tidur dan duduk di tepi kasur. Sejenak, keheningan menyelimuti mereka.

Lin Momo menoleh ke arahnya.

"Tidak apa apa, hanya... Yah memikirkan sesuatu yang tidak penting. Kau tidak keberatan berbagi tempat tidur denganku, kan?" tanyanya dengan nada bercanda.

Yan Zhi menoleh dan menatapnya. "Kita sudah menikah, jadi tidak ada alasan untuk keberatan."

Lin Momo tersenyum. "Bagus kalau begitu."

Ia menarik selimut dan menutupi tubuhnya. "Selamat malam, Yan Zhi."

Yan Zhi menatapnya beberapa saat sebelum menjawab, "Selamat malam, Lin Momo."

Lin Momo tertidur lebih dulu. Napasnya teratur, wajahnya tampak damai di bawah cahaya redup lampu kamar.

Namun, Yan Zhi masih terjaga. Ia berbaring dengan mata terbuka, Menatap langit-langit, sebelum akhirnya melirik ke arah wanita yang sekarang menjadi istrinya.

Ia mengubah posisinya, berbalik menghadap Lin Momo. Cahaya redup dari jendela memperlihatkan wajah gadis itu yang tertidur nyenyak. Meski kulitnya sedikit gelap dan masih ada beberapa jerawat kecil di wajahnya, Lin Momo tetap memiliki pesona tersendiri.

Yan Zhi menghela napas pelan. "Hanya dalam satu hari, aku dari pria lajang tiba-tiba menjadi seorang suami," pikirnya.

Semua ini terjadi begitu cepat. Jika ada yang mengatakan padanya pagi tadi bahwa ia akan menikah di hari yang sama, ia pasti akan menertawakan mereka. Tapi sekarang, kenyataan ada di depan matanya.

Ia kembali membalikkan badannya, bersiap untuk tidur. Namun, sebelum ia sempat memejamkan mata,

PLAK!

Sebuah kaki tiba-tiba menimpa perutnya.

Yan Zhi langsung membuka matanya lebar-lebar. Ia menoleh dan melihat kaki Lin Momo nangkring di tubuhnya, membuatnya hampir ingin berteriak.

"Astaga..."

Lebih parahnya lagi, selimut yang seharusnya menutupi tubuh Lin Momo malah terlipat, memperlihatkan paha wanita itu yang terbuka.

Yan Zhi buru-buru menoleh ke arah lain, wajahnya sedikit memerah. Dengan hati-hati, ia mengangkat kaki Lin Momo dan mengembalikannya ke tempat semula. Setelah itu, ia menarik selimut dan menutupinya dengan benar.

Ia menghela napas lega. "Aku baru tahu, tidur seseorang bisa seberantakan ini."

Setelah memastikan semuanya kembali normal, Yan Zhi pun ikut memejamkan matanya dan berusaha untuk tidur.

Namun, malam itu tidak berakhir begitu saja.

Tengah malam, Yan Zhi tiba-tiba terbangun.

Ia merasakan kasur terus bergoyang pelan. Ketika membuka matanya, ia melihat Lin Momo menggeliat, terlihat tidak nyaman dalam tidurnya.

Wanita itu berbalik ke kanan, lalu ke kiri, seakan mencari posisi yang enak. Tapi tak peduli bagaimana pun, ia tetap terlihat gelisah.

Yan Zhi mendesah. Jika ini terus berlanjut, ia juga tidak akan bisa tidur dengan tenang.

Akhirnya, tanpa berpikir panjang, ia bergerak mendekat. Ia merentangkan tangannya dan dengan lembut menarik Lin Momo ke dalam pelukannya.

Tiba-tiba, gadis itu diam.

Tubuh Lin Momo yang gelisah tadi kini menjadi tenang dalam pelukan Yan Zhi.

Yan Zhi menatap wajah istrinya yang masih tertidur lelap. Seulas senyum kecil muncul di bibirnya. "Sepertinya ini cara terbaik."

Dengan posisi seperti itu, Yan Zhi pun kembali memejamkan matanya. Perlahan, rasa kantuk kembali menyerangnya.

Dan untuk pertama kalinya sejak mereka menikah, mereka tidur dalam pelukan satu sama lain.

Terpopuler

Comments

Eka Uderayana

Eka Uderayana

beruntung nya Lin momo bersuami Yan Zhi... menurut ku Yan Zhi suami yang baik dan sayang sama istri

2025-02-10

0

Zeepree 1994

Zeepree 1994

semangat Ka othor.. tambah lagi up nya /Smile/

2025-02-10

0

Erni Nofiyanti

Erni Nofiyanti

semangat kkk
tp masih kurangggg

2025-02-10

0

lihat semua
Episodes
1 Akhir Hidup Monika
2 Terjebak Di Tahun 1990
3 Nyonya Yan
4 Pindah Rumah
5 Apakah Punya Mu?
6 Pinjam Dulu Ya
7 Suami Baru Cukup Perhatian
8 Tak Sia-Sia Bakatnya
9 Tak Sebanding Dengan Suamiku
10 Masakan Pertama Lin Momo
11 Handukmu Hampir Melorot
12 Aku Lin Momo Tapi Berbeda
13 Tak Perlu Menungguku
14 Menyuapi Yan Zhi
15 Bertemu Nyonya Lie, Istri Direktur
16 Berbelanja Perlengkapan Rias
17 Menikmati Waktu di Restoran 1990
18 Yan Zhi Menungguku?
19 Kau Gugup Sekali
20 Benar-Benar Ujian
21 Mie Cinta Yang Gagal
22 Tiba-Tiba Adegan Slow Motion
23 Lin Momo Yang Tersangat Senang
24 Lin Momo Yang Menggemaskan
25 Pekerjaan Pertama Lin Momo
26 Jasa Merias Lin Momo
27 Tukang Onar Pasar
28 Cerita Lin Momo
29 Mengantar Yan Zhi Kerja
30 Tamu Negara Asing Datang
31 Kaki Lin Momo Berdarah
32 Rencana Licik Wu Yuan
33 Kemarahan Yan Zhi
34 KeKhawatiran Yan Zhi
35 Telepone Dari Ibu Mertua
36 Merasa Panas Bermain Api
37 Ungkapan Suka Yan Zhi
38 Godaan Lin Momo di Pagi Hari
39 Kedatangan Nyonya Besar
40 Kesalahpahaman
41 Aku Belum Bertemu
42 Kedatangan Ji Ru di Asrama
43 Salah Alamat
44 Ceraikan Saja Suami Mu
45 Identitas Pemilik Pabrik
46 Ibu Seret Kau Ke Semua Toko
47 Aku Mencintaimu, Lin Momo
48 Dibawah Tatapan Yan Zhi
49 Pagi yang Manis untuk Istri Tersayang
50 Suami Manja Lin Momo
51 Kejutan Istimewa
52 Terpesona Pria 1990
53 Malam Sebelum Pesta
54 Hari Pesta Pernikahan
55 Kabar Bahagia
56 Rencana Masa Depan
57 Pemeriksaan Lanjutan
58 Kejutan Tak Terduga 'Mereka'
59 Hadiah Terindah Dalam Hidup
60 Ada Yang Baru
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Akhir Hidup Monika
2
Terjebak Di Tahun 1990
3
Nyonya Yan
4
Pindah Rumah
5
Apakah Punya Mu?
6
Pinjam Dulu Ya
7
Suami Baru Cukup Perhatian
8
Tak Sia-Sia Bakatnya
9
Tak Sebanding Dengan Suamiku
10
Masakan Pertama Lin Momo
11
Handukmu Hampir Melorot
12
Aku Lin Momo Tapi Berbeda
13
Tak Perlu Menungguku
14
Menyuapi Yan Zhi
15
Bertemu Nyonya Lie, Istri Direktur
16
Berbelanja Perlengkapan Rias
17
Menikmati Waktu di Restoran 1990
18
Yan Zhi Menungguku?
19
Kau Gugup Sekali
20
Benar-Benar Ujian
21
Mie Cinta Yang Gagal
22
Tiba-Tiba Adegan Slow Motion
23
Lin Momo Yang Tersangat Senang
24
Lin Momo Yang Menggemaskan
25
Pekerjaan Pertama Lin Momo
26
Jasa Merias Lin Momo
27
Tukang Onar Pasar
28
Cerita Lin Momo
29
Mengantar Yan Zhi Kerja
30
Tamu Negara Asing Datang
31
Kaki Lin Momo Berdarah
32
Rencana Licik Wu Yuan
33
Kemarahan Yan Zhi
34
KeKhawatiran Yan Zhi
35
Telepone Dari Ibu Mertua
36
Merasa Panas Bermain Api
37
Ungkapan Suka Yan Zhi
38
Godaan Lin Momo di Pagi Hari
39
Kedatangan Nyonya Besar
40
Kesalahpahaman
41
Aku Belum Bertemu
42
Kedatangan Ji Ru di Asrama
43
Salah Alamat
44
Ceraikan Saja Suami Mu
45
Identitas Pemilik Pabrik
46
Ibu Seret Kau Ke Semua Toko
47
Aku Mencintaimu, Lin Momo
48
Dibawah Tatapan Yan Zhi
49
Pagi yang Manis untuk Istri Tersayang
50
Suami Manja Lin Momo
51
Kejutan Istimewa
52
Terpesona Pria 1990
53
Malam Sebelum Pesta
54
Hari Pesta Pernikahan
55
Kabar Bahagia
56
Rencana Masa Depan
57
Pemeriksaan Lanjutan
58
Kejutan Tak Terduga 'Mereka'
59
Hadiah Terindah Dalam Hidup
60
Ada Yang Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!