Bab 16 Kemarahan Hakim

Hakim melihat Shanaya melangkah kearahnya tanpa rasa bersalah. Tak sadarkah istrinya itu jika kini ia sedang menahan emosinya, melihat kelakuan wanita ini

Dilihat dari seragam dan Id card yang mengantung dilehernaya, sepertinya istrinya ini bekerja di Bank. Sungguh dia risih melihat rok span yang dipakai Shanaya itu, panjangnya hanya dibawa lutut yang membentuk bokongnya. Andai hubunganya dan Shanaya baik-baik saja, pasti tidak akan dia izinkan Shanaya untuk keluar rumah dengan pakaian seperti itu.

Dia hanya perlu menunggu waktu yang tepat, jika dia sudah bisa mengembalikan kepercayaan Shanaya. Akan mudah baginya untuk mengatur wanita itu. Akan dia kembalikan Shanaya-nya yang dulu, yang selalu menuruti apapun yang dia katakan, rajin beribadah, dan selalu menjaga auratnya.

Dilihatnya Shanaya sudah memasuki halaman rumah

“Rapat apa sampai pulang tenga malam begini? Hah?” Tanya Hakim, mencoba menahan amarahnya

Shanaya hanya menatapnya dengan malas, lalu kembali melangkah kembali masuk kedalam. Hakim yang melihatnya langsung mengikutinya dari belakang

“Sha, jangan kamu fikir Mas ngak liat apa yang kalian lakukan didalam mobil tadi” Ucap Hakim

“Emang apa yang mas lihat? Hah?” tanya Shanaya berani

“Sha kamu makin hari, makin ngak bisa diatur ya?”

“Gini kelakuan kamu selama Mas tinggal?” tanya Hakim

“Apapun yang aku lakuin itu bukan urusan kamu Mas! Jadi stop ikut campur urusan pribadiku” jawab Shanaya

“Mengerti!!” ucap Shanaya lalu melangkahkan kakinya menuju kamar

“Oke! Sekarang kamu ganti baju, setelah itu kita bicara baik-baik. Mas tunggu di ruang tamu” ucapnya mencoba mengendalikan dirinya, tak ingi terbawa emosi yang akan memperkeruh suasana.

“Tidak perlu. kita selesaikan sekarang” ucap Shanaya, menyimpan tas dan paper bag berisi belanjaanya

“Pertama. harus kau tauh apapun yang aku lakukan dengan Noval, itu tdak ada hubunganya deganmu” Lanjutnya menatap Hakim dengan tatapan berani

Jangan harap dia akan seperti dulu lagi, yang ingin diperbudak selalu mengikuti keinginan Hakim.

“Sha, AKU MASIH SUAMI KAMU. Jadi wajar kalau aku marah!!” Ucap Hakim mulai tersulut emosi

“Dimana ilmu agama kamu, hah. Bukankah kamu ini laki-laki paham agama. Harusnya kamu tauh, kalau wanita yang  ditinggal pergi suamainya tanpa nafka lahir dan batin itu sudah jatu talak satu. Apalagi kamu ninggalin aku itu bukan sebulan dua bulan, empat tahun lohh Mas” Ucap Shanay

“Mungkin pernikahan kita memang masih tercatat di mata hukum dan negara, tapi diamata agama kita udah ngak ada hubungan apa-apa mas” Lanjutnya mencoba menjelaskan

“Mas ngak pernnah ngerasa talak kamu Sha. Jadi semua yang berhubungan sama kamu itu masih jadi urusanku” ucap Hakim mulai melunak

“Kamu kamu ngak bisa apa biarin aku hidup tenang, lepasin aku Mas. Aku nagak mau lagi sama kamu, ngerti ngak?” Ucap Shanaya

“Lagian ngapain kamu kesini, bukanya aku cuma minta surat panggilan dari pengadilan agama. Kenapa malah kamu yang datang kesini?” lanjutnya bertanya

“Shaa, Mas ngak bisa ngelakuin itu. Pernikahan kita masih bisa diperbaiki, apalagi ada anak-anak. Kamu ngak kasian sama mereka?” Jawab Hakim

Shanaya cuman bisa mengurut keningnya. Tak habis fikir dengan isi fikiran laki-laki dihadapanya ini. Lagian siapa juga yang mau balikan.

“Mas, tolong kamu dengar baik-baik ya!. Aku ngak ada rencana mau balikan sama kamu dan gak akan pernah. Soal anak-anak, aku bisa kasih pengertian kemereka. Aku yakin setelah sikembar dewasa nanti, meraka akan memahami semuanya. Lagian selama ini sikembar baik-baik aja ngak ada kamu” ucap shanaya lalu masuk kekamarnya

Episodes
1 Bab 1 Ditinggal Pergi
2 Bab 2 Mencari Pekerjaan
3 Bab 3 Memulai Hidup Baru
4 Bab 4 Pulang
5 Bab 5 Pertemuan Setelah 4 Tahun
6 Bab 6 Hakim dan Sikembar
7 Bab 7 Situasi Yang Menegangkan
8 Bab 8 Meminta Restu
9 Bab 9 Diskusi Dimalam Hari
10 Bab 10 Pertengkaran Tak Berujung
11 Bab 11 Shanaya dan Ayahnya
12 Bab 12 Drama Perpisahan
13 Bab 13 Kembali dengan Tangan Kosong
14 Bab 14 Kedatangan Hakim
15 Bab 15 Pov Hakim
16 Bab 16 Kemarahan Hakim
17 Bab 17 Hukuman
18 Bab 18 Shanaya dan Hakim Dipagi Hari
19 Bab 19 Hakim dan Sikembar dipagi Hari
20 Bab 20 Nasi Goreng dan Telur Dadar
21 Bab 21 Hanya Perihal Bekal Makanan
22 Bab 22 Pov Noval
23 Bab 23 Tangisan Shanaya
24 Bab 24 Noval dan Hakim 1
25 Bab 25 Noval dan Hakim 2
26 Bab 26 Tamu Tak Diundang
27 Bab 27 Ternyata Orang Tua Shanaya
28 Bab 28 Kamar Shanaya
29 Bab 29 Trauma Shanaya
30 Bab 30 Flacback Saat Shanaya Melahirkan
31 Bab 31 Terlambat Bangun
32 Bab 32 Hari Libur Shanaya
33 Bab 33 Berangkat Kerja
34 Bab 34 Pertengkaran Shanaya dengan Ayahnya
35 Bab 35 Shanaya dan Hakim 1
36 Bab 36 Shanaya dan Hakim 2
37 Bab 37 Hasrat Hakim
38 Bab 38 Gagal!!
39 Bab 39 Pukul 03:20
40 Bab 40 Pelukan Hangat Hakim
41 Bab 41 Shalat dan Mengaji
42 Bab 42 Laki-laki Sebaik Hakim?
43 Bab 43 Diperjalanan
44 Bab 44 Refresin
45 Bab 45 Kecelakaan
46 Bab 46 Dilarika Kerumah Sakit
47 Bab 47 Pertolongan Untuk Abi
48 Bab 48 Mendonorkan Darah
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Bab 1 Ditinggal Pergi
2
Bab 2 Mencari Pekerjaan
3
Bab 3 Memulai Hidup Baru
4
Bab 4 Pulang
5
Bab 5 Pertemuan Setelah 4 Tahun
6
Bab 6 Hakim dan Sikembar
7
Bab 7 Situasi Yang Menegangkan
8
Bab 8 Meminta Restu
9
Bab 9 Diskusi Dimalam Hari
10
Bab 10 Pertengkaran Tak Berujung
11
Bab 11 Shanaya dan Ayahnya
12
Bab 12 Drama Perpisahan
13
Bab 13 Kembali dengan Tangan Kosong
14
Bab 14 Kedatangan Hakim
15
Bab 15 Pov Hakim
16
Bab 16 Kemarahan Hakim
17
Bab 17 Hukuman
18
Bab 18 Shanaya dan Hakim Dipagi Hari
19
Bab 19 Hakim dan Sikembar dipagi Hari
20
Bab 20 Nasi Goreng dan Telur Dadar
21
Bab 21 Hanya Perihal Bekal Makanan
22
Bab 22 Pov Noval
23
Bab 23 Tangisan Shanaya
24
Bab 24 Noval dan Hakim 1
25
Bab 25 Noval dan Hakim 2
26
Bab 26 Tamu Tak Diundang
27
Bab 27 Ternyata Orang Tua Shanaya
28
Bab 28 Kamar Shanaya
29
Bab 29 Trauma Shanaya
30
Bab 30 Flacback Saat Shanaya Melahirkan
31
Bab 31 Terlambat Bangun
32
Bab 32 Hari Libur Shanaya
33
Bab 33 Berangkat Kerja
34
Bab 34 Pertengkaran Shanaya dengan Ayahnya
35
Bab 35 Shanaya dan Hakim 1
36
Bab 36 Shanaya dan Hakim 2
37
Bab 37 Hasrat Hakim
38
Bab 38 Gagal!!
39
Bab 39 Pukul 03:20
40
Bab 40 Pelukan Hangat Hakim
41
Bab 41 Shalat dan Mengaji
42
Bab 42 Laki-laki Sebaik Hakim?
43
Bab 43 Diperjalanan
44
Bab 44 Refresin
45
Bab 45 Kecelakaan
46
Bab 46 Dilarika Kerumah Sakit
47
Bab 47 Pertolongan Untuk Abi
48
Bab 48 Mendonorkan Darah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!