Bab 8 Meminta Restu

Karna Abi dan Ana tidak mau pulang, maka shanaya dan Noval terpaksa ikut menginap. Setelah acara pengajian malam ini selesai, semua orang memutuskan untuk masuk kekamar masing-masing.

Rumah pak Imran ini memang bisa dikatakan cukup besar, jika dibandingkan oleh rumah orang tua Shanaya rumahnya jauh lebih besar. Mereka memang dari keluarga berada jadi tidak heran jika rumah mereka sebesar itu.

Sedangkan ditempat lain.............

Tepatnya di sebuah taman kecil disebelah rumah itu, ada Pak Ahmad dan Noval yang sedang berbincang serius.

“Sebenarnya ada hubungan apa Nak Noval ini dengan anak saya? Saya tau betul Shanaya itu seperti apa, dia tidak mudah akrab dengan seseorang, dan tiba-tiba datang dengan seorang pria! apalagi sikembar panggil kamu dengan sebutan Ayah” ucap Pak Ahmad bertanya serius

“Maaf sebelumnya Om, saya dan Naya sudah kenal cukup lama. Sekitar empat tahun lalu, kita tinggal di satu kompleks yang sama dan kebetulan juga bekerja ditempat yang sama” jawab Noval

“Kalau boleh tauh kamu sama Shanay kerja di mana?” Tanya Pak Ahmad

“Kalau Naya di Bank Swasta Om, kalau saya di Kantor pusatnya” Jawab Boval

Astagfirullah.Apakah putrinya itu tidak tauh, bahwa bekerja di Bank apalagi bukan perbankan Syariah itu tidak diperbolehkan dalam islam? Tapi tidak mungkinkan Shanaya tidak tauh

Dalam Al-Qur’an surah Al-baqarah ayat 275-280 dan surah Al-Imran ayat 130 menyebutkan larangan praktik riba. Dimana hal ini dianggap sebagai bentuk eksploitasi terhadap orang lain, riba juga dianggap tidak adil karena mengununtungkan pemberi penjaman secara tidak proporsional, dan riba ini dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dan menghambat pertumbuhan.

Lalu dalam hadist juga menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda “Allah melaknat pemakan riba, pemberi riba, penulisnya, dan saksi-saksi keduanya”

Itu yang diketahui oleh Pak Ahmad...

“Apa karna itu juga dia memutuskan melepas hijabnya?” tanyanya lagi

“Saat itu saya juga ragu pak menawarkan pekerjaan itu kepada Naya, melihat dia adalah hamba Allah yang selalu menjaga dirinya, tidak mungkin dia mau membuka hijabnya. Tapi saat itu Shanay sangat membutuhkan pekerjaan apalagi dia membutuhkan uang untuk biyaya persalinanya, jadi dia tidak punya pilihan lain” jawab Noval menginggal awal-awal shanaya ditinggal pergi suaminya

Noval dan ibunya sudah berulang kali menawarkan bantuan, namun selalu ditolak dengan alasan tidak ingin merepotkan.

Melihat kegigihan Shanaya dalam mencari uang, kesabaranya, kebaikanya, apalagi sikap yang ke ibuan di usianya yang masih terbilang muda, membuatnya mulai tertarik. Sungguh melihatnya dari sudut manapun membuat tak ada celah bagi Noval untuk menghindari perasaanya.

Setelah tiga tahun menyimpan perasaanya dia mencoba mengungkapkan perasaanya di hari ulang tahun sikembar, menjadikan hari paling bersejarah dalm hidupnya. Kalian tau karna apa? Karna ternyata Naya juga memiliki perasaan yang sama, hingga akhirnya... mereka memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih, meski perbedaan agama dan status Naya yang masih menjadi istri orang.

****

Dalam beberapa menit tidak ada percakap apapun antara Noval dan Pak Ahmad.Hingga akhirnya dengan keberaniaan yang ada dalam diri Noval, ia mengungkapkan apa yang sedari tadi ingin dia ucapkan.

“Maaf Om, tanpa mengurangi rasa hormat saya. Saya meminta restu ingin mengajak Shanaya ke jenjang yang lebih serius, saya ingin menjadikannya Istri saya dan ibu dari anak-anak saya” ucap Noval sambil menunduk menghindari tatapan Ayah dari Shanaya itu

“Kami saling mencintai Om, saya mengatakan semua ini atas persetujuaan Naya” lanjut Noval meyakinkan calon mertuanya itu

“Apa karna ini Shanaya, ingin secepatnya bercerai dari Hakim?” tanya Pak Ahmad, menatap Noval yang sedari tadi menunduk. Entah kemana perginya keberanianya itu

Noval tidak menjawab, menandakan tebakan Pak Ahmad itu memang benar

“Cinta saja tida cukup nak, saya tidak ingin Shanaya kembali terluka. Apalagi tidak hanya Shanaya saja yang harus kamu jaga, ada si kembar juga yang harus kalian pikirkan” Ucap Pak Ahmad ragu, mungkin Noval bisa menerima Shanay namun tidak  dengan anaknya.

“Om saya suda hidup dengan mereka selama empat tahun, selama itu saya tidak hanya mencintai Naya tapi saya juga sangat menyayangi Anak-anak. saya mohon Om, saya berjanji akanmembahagiakan mereka” jawab Noval bersungguh-sungguh

Pak Ahmad yang mendengarnya mencoba mempertimbangkan, jika memang pernikahan Shanaya dan Hakim tidak bisa diselamatkan lagi, apa salahnya dia memberikan kesempatan Noval untuk membahagiakan putrinya. Apalagi yang dia lihat Noval dan cucu-cucunya sudah sangat akrab dan saling menyayangi.

Baginya saat ini yang terpenting adalah kebahagiaan putrinya. Dia sadar bahwa dialah yang  selalama ini menghancurkan hidup putrinya dan membuatnya menderita selama empat tahun. Sungguh dia akan melakukan apa saja demi kebahagiaan putrinya. Apalagi anaknya tinggal Shanaya

Melihat keyakinan Noval membuatnya akhirnya dia menyetujui.

“Baiklah apapun itu asal Shanaya dan cucu-cucuku bahagia, jaga dan bahagiakan mereka. Tolong jaga kepercayaan saya” Ucap Pak Ahmad sambil menatap Noval, yang juga menatapnya dengan tatapan tidak percaya

Sungguh segampang inikah?, Noval pikir dia harus melewati tujuh samudra dan mendaki pegunungan himalaya untuk mendapatkan restu dari Ayah Sanaya. Huhh lebay sekali dirinya ini

“Saya janji, akan menjaga kepercayaan Om” jawab Noval dengan senyum yang tidak pernah luntur dari bibirnya itu

Biarkanlah saat ini Noval bahagia, ini baru awal perjuanganya untuk mendapatkan Shanaya. Tidak kah dia berfkir jika Pak Ahmad mengetahui dia adalah umat Kristiani, Pak Ahmad akan rela memberikan putrinya dengan mudah. Saat ini memang dia memberikan restu. tapi kita lihat saja, jika Pak Ahmad mengetahui semuanya.

Episodes
1 Bab 1 Ditinggal Pergi
2 Bab 2 Mencari Pekerjaan
3 Bab 3 Memulai Hidup Baru
4 Bab 4 Pulang
5 Bab 5 Pertemuan Setelah 4 Tahun
6 Bab 6 Hakim dan Sikembar
7 Bab 7 Situasi Yang Menegangkan
8 Bab 8 Meminta Restu
9 Bab 9 Diskusi Dimalam Hari
10 Bab 10 Pertengkaran Tak Berujung
11 Bab 11 Shanaya dan Ayahnya
12 Bab 12 Drama Perpisahan
13 Bab 13 Kembali dengan Tangan Kosong
14 Bab 14 Kedatangan Hakim
15 Bab 15 Pov Hakim
16 Bab 16 Kemarahan Hakim
17 Bab 17 Hukuman
18 Bab 18 Shanaya dan Hakim Dipagi Hari
19 Bab 19 Hakim dan Sikembar dipagi Hari
20 Bab 20 Nasi Goreng dan Telur Dadar
21 Bab 21 Hanya Perihal Bekal Makanan
22 Bab 22 Pov Noval
23 Bab 23 Tangisan Shanaya
24 Bab 24 Noval dan Hakim 1
25 Bab 25 Noval dan Hakim 2
26 Bab 26 Tamu Tak Diundang
27 Bab 27 Ternyata Orang Tua Shanaya
28 Bab 28 Kamar Shanaya
29 Bab 29 Trauma Shanaya
30 Bab 30 Flacback Saat Shanaya Melahirkan
31 Bab 31 Terlambat Bangun
32 Bab 32 Hari Libur Shanaya
33 Bab 33 Berangkat Kerja
34 Bab 34 Pertengkaran Shanaya dengan Ayahnya
35 Bab 35 Shanaya dan Hakim 1
36 Bab 36 Shanaya dan Hakim 2
37 Bab 37 Hasrat Hakim
38 Bab 38 Gagal!!
39 Bab 39 Pukul 03:20
40 Bab 40 Pelukan Hangat Hakim
41 Bab 41 Shalat dan Mengaji
42 Bab 42 Laki-laki Sebaik Hakim?
43 Bab 43 Diperjalanan
44 Bab 44 Refresin
45 Bab 45 Kecelakaan
46 Bab 46 Dilarika Kerumah Sakit
47 Bab 47 Pertolongan Untuk Abi
48 Bab 48 Mendonorkan Darah
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Bab 1 Ditinggal Pergi
2
Bab 2 Mencari Pekerjaan
3
Bab 3 Memulai Hidup Baru
4
Bab 4 Pulang
5
Bab 5 Pertemuan Setelah 4 Tahun
6
Bab 6 Hakim dan Sikembar
7
Bab 7 Situasi Yang Menegangkan
8
Bab 8 Meminta Restu
9
Bab 9 Diskusi Dimalam Hari
10
Bab 10 Pertengkaran Tak Berujung
11
Bab 11 Shanaya dan Ayahnya
12
Bab 12 Drama Perpisahan
13
Bab 13 Kembali dengan Tangan Kosong
14
Bab 14 Kedatangan Hakim
15
Bab 15 Pov Hakim
16
Bab 16 Kemarahan Hakim
17
Bab 17 Hukuman
18
Bab 18 Shanaya dan Hakim Dipagi Hari
19
Bab 19 Hakim dan Sikembar dipagi Hari
20
Bab 20 Nasi Goreng dan Telur Dadar
21
Bab 21 Hanya Perihal Bekal Makanan
22
Bab 22 Pov Noval
23
Bab 23 Tangisan Shanaya
24
Bab 24 Noval dan Hakim 1
25
Bab 25 Noval dan Hakim 2
26
Bab 26 Tamu Tak Diundang
27
Bab 27 Ternyata Orang Tua Shanaya
28
Bab 28 Kamar Shanaya
29
Bab 29 Trauma Shanaya
30
Bab 30 Flacback Saat Shanaya Melahirkan
31
Bab 31 Terlambat Bangun
32
Bab 32 Hari Libur Shanaya
33
Bab 33 Berangkat Kerja
34
Bab 34 Pertengkaran Shanaya dengan Ayahnya
35
Bab 35 Shanaya dan Hakim 1
36
Bab 36 Shanaya dan Hakim 2
37
Bab 37 Hasrat Hakim
38
Bab 38 Gagal!!
39
Bab 39 Pukul 03:20
40
Bab 40 Pelukan Hangat Hakim
41
Bab 41 Shalat dan Mengaji
42
Bab 42 Laki-laki Sebaik Hakim?
43
Bab 43 Diperjalanan
44
Bab 44 Refresin
45
Bab 45 Kecelakaan
46
Bab 46 Dilarika Kerumah Sakit
47
Bab 47 Pertolongan Untuk Abi
48
Bab 48 Mendonorkan Darah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!