Bab 9 Diskusi Dimalam Hari

Sedangkan ditempat lain, Shanaya sedang menidurkan Ana dikamar tamu rumah mertuanya. Tiba-tiba pintu terbuka dari luar, dia seketika menoleh dan mendapati Abi yang berada digendongan Papanya, mengkin anaknya itu kelelahan bermain seharian ini

“Abi ditidurkan dimana Sha?” tanya sang suami

“Di situ saja, di samping kananku” jawab Shanaya menunjuk kasur di sebelah kanannya yang kosong, sedangkan Ana tidur disebelah kirinya.

Sengaja dia selalu tidur ditengah, takut jika mereka terbangun dan dia tidak menyadarinya. Hakim langsung menidurkan sang putra disamping sang istri lalu mencium keningnya, diliriknya putri cerewetnya yang juga sudah tertidur pulas. Dia melangkah ke arah putrinya lalu menciumseluruh permukaan wajahnya.

Semua itu tidak luput dari pengelihatan Shanaya, dia membiarkanya saja. Tohh yang dia cium adalah anak-anaknya sendiri. Kecuali jika yang dia cium itu dirinya, Shanaya tidak akan segan-segan menamparnya.

“Sha anak-anak sudah tidur. bangunlah dulu, Mas mau bicara sebentar” Ucap Hakim, menatap sang istri yang sedari tadi sibuk bermain Hp

Melihat tak ada respon yang diberikan Shanaya. Novan kembali bicara

“Sha, Mas mau bicara sama kamu. Tolong simpan dulu Hp-nya, kita bicara dulu” lanjutnya

Shanaya akhirnya mengalihkan perhatianya, merasa muak dengan Hakim yang terus mengoceh

“Sudahlah Mas, tidak ada yang perlu dibicarakan. Semuanya sudah kujelaskan tadi sore, dihadapan orang tua kita. kurasa semuanya sudah jelas” Ucap Shanaya tanpa mengalihkan perhatianya dari Hp itu

“Ada banyak yang ingin Mas bicarakan, lebih baik kamu bangun dulu. Jangan sampai menganggu tidur anak-anak” ucap hakim

Shanay akhirnya bangun dari tidurnya, laki-laki dihadapanya jika keinginanya tak dituruti tak akan berhenti mengoceh.

Dia melangkah mengikuti Hakim dari belakang, menuju balkon kamar itu. Lalu menutup pintunya taku suara mereka menganggu sikembar

“Sha, Mas mau minta maaf atas apa yang sudah mas lakukan sama kamu dan anak-anak...” ucap hakim menatap Shanaya

Shanaya hanya tersenyum mengejek. Lucu sekali lelaki dihadapanya ini

“Mas fikir dengan minta Maaf, semua bakal baik-baik aja?”

“Enggak Mas. Penderitaanku dan sikembar ngak bisa dibayar hanya dengan kata Maaf”

Ucap shanaya menatap langit malam yang dipenuhi bintang-bintang. Tak ingin menatap Hakim yang terus menatapnya sedari tadi.

“Mas juga sadar Sha. Kesalahan yang mas lakukan ngak akan mudah dimaafkan....”

“Dan ngak akan pernah aku Maafkan Mas”

Belum sempat Hakim menyelesaikan ucapanya Shanya sudah memotongnya.

“Oke. Jika memang begitu Mas hanya ingin minta sama kamu”

“Tolong, Jangan libatkan dan salahkan orang lain atas apa yang terjadi, ini murni kesalahan Mas”

“Apalagi orang tua kamu Ayah dan Bunda, Mama dan Papaku juga ngak ada hubunganya dengan semua ini” Ucap Hakim

Dia hanya tak ingin Shanaya membeci orang tua mereka. Biar bagaimanapun yang bertanggung jawab atas semua yang terjadi selama ini adalah dirinya.

“Omongan kamu makin lama makin ngawur ya Mas? Apa karna efek ditinggal Mbak Anaya dan Anakmu, sampai begini”

“Bagaimana bisa kamu bilang semua ini ngak ada hubunganya dengan mereka, jika memang begitu ngak mungkin semua ini terjadi. Jika mereka memang memiliki hati, ngak mungkin biarin kamu lakuin semua ini. Sekali-kali kamu buat alasan yang logis dong Mas”

Ucap Shanya diselingi tawa, tak habis fikir dengan ucapan Hakim

Episodes
1 Bab 1 Ditinggal Pergi
2 Bab 2 Mencari Pekerjaan
3 Bab 3 Memulai Hidup Baru
4 Bab 4 Pulang
5 Bab 5 Pertemuan Setelah 4 Tahun
6 Bab 6 Hakim dan Sikembar
7 Bab 7 Situasi Yang Menegangkan
8 Bab 8 Meminta Restu
9 Bab 9 Diskusi Dimalam Hari
10 Bab 10 Pertengkaran Tak Berujung
11 Bab 11 Shanaya dan Ayahnya
12 Bab 12 Drama Perpisahan
13 Bab 13 Kembali dengan Tangan Kosong
14 Bab 14 Kedatangan Hakim
15 Bab 15 Pov Hakim
16 Bab 16 Kemarahan Hakim
17 Bab 17 Hukuman
18 Bab 18 Shanaya dan Hakim Dipagi Hari
19 Bab 19 Hakim dan Sikembar dipagi Hari
20 Bab 20 Nasi Goreng dan Telur Dadar
21 Bab 21 Hanya Perihal Bekal Makanan
22 Bab 22 Pov Noval
23 Bab 23 Tangisan Shanaya
24 Bab 24 Noval dan Hakim 1
25 Bab 25 Noval dan Hakim 2
26 Bab 26 Tamu Tak Diundang
27 Bab 27 Ternyata Orang Tua Shanaya
28 Bab 28 Kamar Shanaya
29 Bab 29 Trauma Shanaya
30 Bab 30 Flacback Saat Shanaya Melahirkan
31 Bab 31 Terlambat Bangun
32 Bab 32 Hari Libur Shanaya
33 Bab 33 Berangkat Kerja
34 Bab 34 Pertengkaran Shanaya dengan Ayahnya
35 Bab 35 Shanaya dan Hakim 1
36 Bab 36 Shanaya dan Hakim 2
37 Bab 37 Hasrat Hakim
38 Bab 38 Gagal!!
39 Bab 39 Pukul 03:20
40 Bab 40 Pelukan Hangat Hakim
41 Bab 41 Shalat dan Mengaji
42 Bab 42 Laki-laki Sebaik Hakim?
43 Bab 43 Diperjalanan
44 Bab 44 Refresin
45 Bab 45 Kecelakaan
46 Bab 46 Dilarika Kerumah Sakit
47 Bab 47 Pertolongan Untuk Abi
48 Bab 48 Mendonorkan Darah
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Bab 1 Ditinggal Pergi
2
Bab 2 Mencari Pekerjaan
3
Bab 3 Memulai Hidup Baru
4
Bab 4 Pulang
5
Bab 5 Pertemuan Setelah 4 Tahun
6
Bab 6 Hakim dan Sikembar
7
Bab 7 Situasi Yang Menegangkan
8
Bab 8 Meminta Restu
9
Bab 9 Diskusi Dimalam Hari
10
Bab 10 Pertengkaran Tak Berujung
11
Bab 11 Shanaya dan Ayahnya
12
Bab 12 Drama Perpisahan
13
Bab 13 Kembali dengan Tangan Kosong
14
Bab 14 Kedatangan Hakim
15
Bab 15 Pov Hakim
16
Bab 16 Kemarahan Hakim
17
Bab 17 Hukuman
18
Bab 18 Shanaya dan Hakim Dipagi Hari
19
Bab 19 Hakim dan Sikembar dipagi Hari
20
Bab 20 Nasi Goreng dan Telur Dadar
21
Bab 21 Hanya Perihal Bekal Makanan
22
Bab 22 Pov Noval
23
Bab 23 Tangisan Shanaya
24
Bab 24 Noval dan Hakim 1
25
Bab 25 Noval dan Hakim 2
26
Bab 26 Tamu Tak Diundang
27
Bab 27 Ternyata Orang Tua Shanaya
28
Bab 28 Kamar Shanaya
29
Bab 29 Trauma Shanaya
30
Bab 30 Flacback Saat Shanaya Melahirkan
31
Bab 31 Terlambat Bangun
32
Bab 32 Hari Libur Shanaya
33
Bab 33 Berangkat Kerja
34
Bab 34 Pertengkaran Shanaya dengan Ayahnya
35
Bab 35 Shanaya dan Hakim 1
36
Bab 36 Shanaya dan Hakim 2
37
Bab 37 Hasrat Hakim
38
Bab 38 Gagal!!
39
Bab 39 Pukul 03:20
40
Bab 40 Pelukan Hangat Hakim
41
Bab 41 Shalat dan Mengaji
42
Bab 42 Laki-laki Sebaik Hakim?
43
Bab 43 Diperjalanan
44
Bab 44 Refresin
45
Bab 45 Kecelakaan
46
Bab 46 Dilarika Kerumah Sakit
47
Bab 47 Pertolongan Untuk Abi
48
Bab 48 Mendonorkan Darah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!