Bab 2 Mencari Pekerjaan

Dari shanaya kita bisa belajar bahwa kita tidak boleh percaya pada siapapun walaupun itu sahabat bahkan keluarga. tanpa shanaya lketahui kepergianya di kalimantan ini sudah di rencanakan oleh keluaurganya ,Anaya yang saat ini menderita kanker paru-paru yang merupakan jenis tumor ganas yang berkembang di paru-paru, saat menyadari bahwa ia mengidap kanker paru-paru ia meminta kepada orangtuanya agar melanjutkan perjodohan dirinya dengan hakim, orangtuanya yang selalu memproritaskan anaya langusng menuruti dengan berunding dengan orangtua hakim, pak Ahmad berfikir bahwa shanaya bisa mengurus dirinya sendir terlebih shanaya sehat sedangkan anaya tidak. ia fikir dengan mengabulkan keinginan shanaya bisa membuat putrinya semangat untuk menjalani kemoterapi.

Hakim yang memeang sedari awal menginginkan Anaya menjadi istrinya tentu tak berfikir dua kali, terlebih belum ada cinta yang hadir antara shanaya dan hakim membuatnya langsung menyetujui rencana pernikahanya dengan anaya .tanpa memikirkan shanya dan calon buah hati mereka. Terdengar Brengsek tapi dia tidak nbisa membohongi hatinya bahwa dia sangat menginginkan anaya menjadi istrinya terlepas dari Anaya yang mengalami kanker dia tetap menginginkanya di memang sudah mencintai Anaya sejak pertama kali dikenalkan oleh orangtuanya empat tahun lalu.

****

Disinilah shanaya sekarang membawa map yang berisi berkas untuk melamar pekerjaan, dia juga sudah mengirim beberapa surat lamaran pekerjaan di beberapa perusahaan sejak seminggu yang lalu namun belum ada respon balik, ada satu perusahaan di bidang inndustri yang membutuhkan karyawan di bidang pemasaran namun dia tidak diterima mungkin karna kalah dalam hal penampilan .Ya melihat penampilanya sekarang yang menggunakan hijab panjang dan gamis yang menutup seluruh tubuh, memang dapat dilihat bahwa dia kalah jauh dari pelamar yang lain.

Saat diperjalanan pulang dia singgah di sebuah taman untuk istrahat ,Namun tak lama ada seorang pria datang dan tiba tiba duduk di sampingnya. Pria itu sedang bertelpnan dengan seseorang.

“Apa bagaimana bisa dia mengundurkan diri padahal kita sudah membutuhkannya minggu depan?” katanya

“baiklah aku akn membuat brosur ulang untuk merekrut karyawan baru“ lanjutnya sambil mengusap rambutnya kebelakang.

“apa katanya tadi dia membutuhkan karyawan baru? “ucap shanaya dalam hati .

“Maaf apakah anda membutuhkan karyawan baru ?” shanaya berucap spontan

“Ah iya saya memang ditugaskan untuk mencari karyawan baru “ ucapnya

“Kebetulan saya sedang mencari pekerjaan ,kalau bole saya ingin melamar kebetulan saya membawa berkas-berkas yang diperlukan“ ucap shanya sambil tersenyum penuh harap dan memperlihatkan map yang dibawanya.

“Boleh saya lihat?“ ucapnya sambil meminta berkas ditangan shanaya , shanaya dengan senang hati memberikan berkas ditanganya

“ternyata anda lulusan manajemen ya? kalau dilihat dari berkasnya anda sesuai dengan yang kami butuhkan. tapi karyawan yang kami butuhkan adalah pegawai bank swasta yang.... , maaf tidak menggunakan hijab, karna itu ketentuan  dari bank“ ucapnya dengan ragu sambil menatap shanaya

Shanaya yang mendengarnya seketika terdiam “Ya Allah bagaimana ini ,tidak mungkin aku melepaslan hijabku” ucapnya dalam hati kembali mengingat ucapan hakim sebelum pergi ‘jangan keluar rumah tanpa menggunakan hijab‘ ucapan itu terus berputar di ingatanya

“Untuk apa aku memikirkanya belum tentu dia juga memikirkanku, yang terpenting sekarang aku harus mendapatkan uang” ucapnya dalam hati

“Baik saya bisa‘’ ucap sahanya, laki-laki itu menatap shanaya tidak percaya

“saya sangat membutuhkan pekerjaan, tinggal beberapa bulan lagi saya melahirkan dan saya sangat membutukan uang untuk biyaya persalinan ,saya disini sebatang kara, saya mohon“ ucapnya sambil mengatupkan tangan didepan dada memohon.

“Baik jika itu keputusan anda , owh iya perkenalkan nama  saya Noval Adiaksa“ ucapnya sambil mengulurkan tangan memperkenalkan diri

“salam kenal saya shanaya“ ucapnya dengan senang hati menyambut uluran tangan Noval

“owh iya boleh saya meminta nomor telpon anda ?“ shanaya dengan senang Hati langsung memberikan nomor telponya

“kalau boleh tau anda tinggal di mana ?“ tanya novan

“di perumahan anggrek blok 3 kebetulan saya tinggal sendiri disana“ balas shanay

“ternyata kita satu kompleks saya juga di blok tiga tapi rumah saya paling ujun saya tinggal berdua dengan ibu saya , nanti kapan-kappan bisa berkunjung” ucap novan sambil tersenyum “owh iya mengenai pekerjaan tadi kamu mungkin bisa mulai bekerja minggu depan ,nanti saya berikan alamatnya disana nanti banyak yang mengarahkan ,nanti saya kirimkan seragamnya, kebetulan saya bekerja di kantor pusat, kamu bisa hubungi saya jika ada kendala “ lanjut noval membahas mengenai pekerjaan.

“sekali lagi terima kasih ,saya sangat berhutang budi kepada anda” ucap shanaya

“santai saja, kita saling membutuhkan saya mencari karyawan dan kamu membutuhkan pekerjaan, bisa dibilang kita simbiosis mutualisme” ucapnya sambil tersenyum ”owh iya sudah sore bagaimana jika kita pulang tidak baik jika ibu hamil pulang malam ,kebetulan saya bawa mobil kita pulang bersama kita searakan “ lanjuut noval

“owh iya, Maaf merepotkanmu“ ucap sanaya sambil berdiri mengikuti noval dari belakang

“tidak sama sekali, owh iya kalau bisa jangan terlalu formal kita sekarang berteman sekaligus tetangga “ ucapnya sambil tertawa

Shanya hanya tersenyum ,tidak dia sangka akn bertemu orang baik sepetrti noval ,saat dia kehilangan keluarga Allah mengirimkan teman baik seperti noval .

Mereka pulang naik mobil yang dikendarai noval sambil bercerita banyak hal mulai dari pekerjaan, kehidupan masing-masing, hobi dan banyak lagi. Novan adalah orang yang humoris dan mudah bergaul , shanaya yang introvert menjadi nyaman bercerita denganya

Terpopuler

Comments

JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊

JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊

apa kluarga Shanaya tiada yg tau pasal hukum agama, adik beradik nda boleh bermadu, haram jadinya harus menceraikan salah satunya dulu.

2025-03-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Ditinggal Pergi
2 Bab 2 Mencari Pekerjaan
3 Bab 3 Memulai Hidup Baru
4 Bab 4 Pulang
5 Bab 5 Pertemuan Setelah 4 Tahun
6 Bab 6 Hakim dan Sikembar
7 Bab 7 Situasi Yang Menegangkan
8 Bab 8 Meminta Restu
9 Bab 9 Diskusi Dimalam Hari
10 Bab 10 Pertengkaran Tak Berujung
11 Bab 11 Shanaya dan Ayahnya
12 Bab 12 Drama Perpisahan
13 Bab 13 Kembali dengan Tangan Kosong
14 Bab 14 Kedatangan Hakim
15 Bab 15 Pov Hakim
16 Bab 16 Kemarahan Hakim
17 Bab 17 Hukuman
18 Bab 18 Shanaya dan Hakim Dipagi Hari
19 Bab 19 Hakim dan Sikembar dipagi Hari
20 Bab 20 Nasi Goreng dan Telur Dadar
21 Bab 21 Hanya Perihal Bekal Makanan
22 Bab 22 Pov Noval
23 Bab 23 Tangisan Shanaya
24 Bab 24 Noval dan Hakim 1
25 Bab 25 Noval dan Hakim 2
26 Bab 26 Tamu Tak Diundang
27 Bab 27 Ternyata Orang Tua Shanaya
28 Bab 28 Kamar Shanaya
29 Bab 29 Trauma Shanaya
30 Bab 30 Flacback Saat Shanaya Melahirkan
31 Bab 31 Terlambat Bangun
32 Bab 32 Hari Libur Shanaya
33 Bab 33 Berangkat Kerja
34 Bab 34 Pertengkaran Shanaya dengan Ayahnya
35 Bab 35 Shanaya dan Hakim 1
36 Bab 36 Shanaya dan Hakim 2
37 Bab 37 Hasrat Hakim
38 Bab 38 Gagal!!
39 Bab 39 Pukul 03:20
40 Bab 40 Pelukan Hangat Hakim
41 Bab 41 Shalat dan Mengaji
42 Bab 42 Laki-laki Sebaik Hakim?
43 Bab 43 Diperjalanan
44 Bab 44 Refresin
45 Bab 45 Kecelakaan
46 Bab 46 Dilarika Kerumah Sakit
47 Bab 47 Pertolongan Untuk Abi
48 Bab 48 Mendonorkan Darah
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Bab 1 Ditinggal Pergi
2
Bab 2 Mencari Pekerjaan
3
Bab 3 Memulai Hidup Baru
4
Bab 4 Pulang
5
Bab 5 Pertemuan Setelah 4 Tahun
6
Bab 6 Hakim dan Sikembar
7
Bab 7 Situasi Yang Menegangkan
8
Bab 8 Meminta Restu
9
Bab 9 Diskusi Dimalam Hari
10
Bab 10 Pertengkaran Tak Berujung
11
Bab 11 Shanaya dan Ayahnya
12
Bab 12 Drama Perpisahan
13
Bab 13 Kembali dengan Tangan Kosong
14
Bab 14 Kedatangan Hakim
15
Bab 15 Pov Hakim
16
Bab 16 Kemarahan Hakim
17
Bab 17 Hukuman
18
Bab 18 Shanaya dan Hakim Dipagi Hari
19
Bab 19 Hakim dan Sikembar dipagi Hari
20
Bab 20 Nasi Goreng dan Telur Dadar
21
Bab 21 Hanya Perihal Bekal Makanan
22
Bab 22 Pov Noval
23
Bab 23 Tangisan Shanaya
24
Bab 24 Noval dan Hakim 1
25
Bab 25 Noval dan Hakim 2
26
Bab 26 Tamu Tak Diundang
27
Bab 27 Ternyata Orang Tua Shanaya
28
Bab 28 Kamar Shanaya
29
Bab 29 Trauma Shanaya
30
Bab 30 Flacback Saat Shanaya Melahirkan
31
Bab 31 Terlambat Bangun
32
Bab 32 Hari Libur Shanaya
33
Bab 33 Berangkat Kerja
34
Bab 34 Pertengkaran Shanaya dengan Ayahnya
35
Bab 35 Shanaya dan Hakim 1
36
Bab 36 Shanaya dan Hakim 2
37
Bab 37 Hasrat Hakim
38
Bab 38 Gagal!!
39
Bab 39 Pukul 03:20
40
Bab 40 Pelukan Hangat Hakim
41
Bab 41 Shalat dan Mengaji
42
Bab 42 Laki-laki Sebaik Hakim?
43
Bab 43 Diperjalanan
44
Bab 44 Refresin
45
Bab 45 Kecelakaan
46
Bab 46 Dilarika Kerumah Sakit
47
Bab 47 Pertolongan Untuk Abi
48
Bab 48 Mendonorkan Darah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!