Setelah 10 menit berpelukan, Nayya akhirnya tertidur. Mungkin karena merasa lelah di tambah pelukan hangat dari Diana dan keluarganya, wanita itu mudah tertidur.
"Jadi, apa penyakitnya?" tanya Diana penasaran.
"Lebih baik kita menunggu Bara, Bu. Agar dia juga tahu apa yang telah terjadi pada istrinya."
Nic setuju dengan saran putrinya, Bara harus tahu apa yang telah terjadi pada istrinya, agar ia bisa memikirkan langkah apa yang akan di lakukan untuk menyembuhkan sang istri.
Bara yang sudah mendengar laporan dari sekretarisnya langsung pulang, ia takut sesuatu yang buruk terjadi pada Nayya.
Meskipun masih belum mencintai, tapi Bara sudah berjanji akan merawat Nayya hingga batas surat perjanjian mereka.
Sesampainya di rumah, pria itu bergegas ke kamar Nayya. Dia tahu jika keluarga serta wanita itu sudah berada di kamar sang istri, dan benar saja. Semua orang tampak sedang menunggunya, mereka pasti sudah mengetahui kalau dirinya tidak tidur satu kamar dengan Nayya.
"Kenapa Nayya bisa melukai tubuhnya, Bu?"
Diana yang masih belum tahu hanya bisa menggelengkan kepalanya, membuat sang putra langsung duduk di sisi ranjang sambil melihat perban yang sudah membungkus kedua tangan Nayya dengan rapi.
"Dia terkena penyakit kejiwaan yang di sebut Self-Injury," ucap Intan membuat semua orang terpana. Termasuk Bara, pria itu bahkan menatap kakaknya tidak pecaya.
Perlu di ketahui, Self-Injury adalah perilaku menyakiti dan melukai diri sendiri yang di lakukan secara sengaja. Penyakiti ini merupakan salah satu bentuk dari gangguan perilaku yang terkait dengan sejumlah penyakit jiwa.
Self-Injury dapat berupa tindakan melukai tubuh dengan benda tajam atau benda tumpul, seperti menyayat atau membakar diri sendiri, memukul tembok, membenturkan kepala, dan mencabuti rambut.
Penderita Self-Injury juga dapat dengan sengaja menelan sesuatu yang berbahaya, seperti cairan deterjen atau obat nyamuk, bahkan menyuntikan racun ke dalam tubuh.Self-Injury di lakukan untuk melampiaskan atau mengatasi emosi berlebih yag tengah dihadapi, misalnya stress, marah, cemas, benci pada diri sendiri, sedih, kesepian, putus asa, mati rasa, atau rasa bersalah. Bisa juga sebagai cara untuk mengalihkan perhatian dari pikiran yang mengganggu.
Berbagai emosi tersebut bisa muncul akibat dari masalah sosial, seperti Bullying. Lalu Trauma Psikologis, seperti korban kekerasan fisik maupun seksual. Dan yang terakhir, Ganguan Mental, seperti Pasca Trauma, Stres dan yang lainnya. (Sumber: ALODOKTER.)
"Ibu tidak menduga jika dia akan mengalami hal seperti ini," ucap Diana dengan air mata yang kembali membasahi pipinya.
"Aku juga tidak, Bu. Sepertinya dia sudah banyak mengalami hal yang mengerikan sehingga bisa menjadi seperti ini."
Sara yang masih setia berdiri di kamar juga setuju, dengan sejumlah bekas luka di punggunya. Mustahil jika Nayya masih bisa tetap waras.
"Maaf menyela, Nyonya. Saya juga melihat banyak luka di punggung nyonya Nayya, ada luka bekas setrika, cambuk, tusukan puntung rokok serta beberapa luka sayatan benda tajam di sana. Sedangkan untuk bagian depan, tidak sebanyak punggung tapi hampir sama dengan luka di punggung, kecuali tangan yang sepertinya ulah nyonya Nayya sendiri."
Diana bahkan hampir jatuh ketika mendengar pengakuan Sara. Untungnya Nic langsung siap menangkap tubuh istrinya. Intan yang mendengar juga ikut tidak percaya, setelah bertahun-tahun menjadi seorang Dokter. Baru kali ini, Intan bertemu korban kekerasan yang sangat mengerikan sejak usia muda.
"Nyonya Nayya juga mengatakan, dia takut jika tuan Bara akan jijik padanya setelah melihat tubuh penuh bekas luka tersebut."
Bara yang mendengar perkatan Sara, tiba-tiba menggenggam telapak tangan Nayya. Berharap bisa memberikan sebuah dukungan dan pembuktian jika ia tidak akan pernah jijik pada istrinya.
"Apakah kau akan meninggalkannya, Nak? Jika ya, maka biarkan ibu yang merawatnya. Ibu akan menjadikannya putri angkat keluarga Dominic. Ibu tidak ingin melihatnya terluka lagi, kita bisa mengirimnya ke Jerman untuk penyebuhan."
Diana tidak akan marah jika putranya membenci Nayya karena penyakitnya. Meskipun ia pasti akan kecewa kalau
sampai putranya melakukan hal memalukan seperti itu, tapi dia tidak akan melarang atau bahkan menentang keputusan putranya.
"Ibu mu benar, ayah tidak keberatan dengan putri angkat, Lagi pula, sudah cukup ia menderita di masa lalu. Jangan ada lagi yang membuat luka itu semakin melebar."
"Kakak juga setuju dengan ucapan ibu, jika kau tidak ingin. Maka kakak bisa mendampinginya di Jerman untuk melakukan pengobatan."
Bara yang mendengar ucapan keluarganya menjadi semakin bertekat untuk membantu Nayya sembuh, ia tidak akan pernah melepaskan atau bahkan memberikan luka baru pada istrinya.
"Terima kasih karena kalian sudah sangat baik padanya. Tapi, kali ini. Biarkan aku merawatnya, dia istri ku dan semenjak aku memintanya pada ayahnya, maka saat itu juga. Dia sudah menjadi tanggung jawab ku, apa pun yang terjadi, dia akan tetap berada di sisi ku."
Kedewasaan Bara membuat keluarganya, terutama Diana, sang ibu menjadi bangga. Putranya mulai kembali seperti dulu, bertanggung jawab dan dewasa.
"Baiklah, ibu akan mendukung mu. Lalu, apa yang akan kau lakukan setelah ini?"
"Aku akan menjaganya, tidak akan membiarkannya sendirian atau bahkan merasa tertekan."
"Apakah kau akan pindah ke kamar istri mu atau membawanya ke kamar mu?"
Pertanyaan Diana membuat Bara tersenyum malu, hal itu membuat Diana dan yang lainnya memutuskan tidak mencari tahu apa alasan di balik kamar terpisah. Bagaimana pun, masalahnya akan semakin besar jika mereka ikut campur.
"Aku akan membawanya ke kamar ku, Bu. Dia akan tidur dengan ku mulai malam ini."
Bara sudah bertekad untuk selalu ada untuk Nayya, ia akan bekerja dari rumah atau membawa istrinya ke kantor jika pekerjaan mengharuskanya pergi. Bagaimana pun, sebagian besar penyebab penyakit Nayya adalah dirinya di masa lalu.
Setelah mendengar perkataan Bara, semua orang tenang. Diana juga mengatakan bahwa diri akan sering berkunjung, bergitu juga dengan Intan. Mereka bertekad membuat Nayya kembali normal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Rita Rosid
😭😭😭😭cerita nya bikin aku nangiss
2024-06-09
0
Anhi Ramadhany Ariming
😭😭😭😭😭😭
2022-02-19
0
SRi Nova DeWi
nyesek kli crtany,, smpk² mta ku bngkak
2022-01-31
0