Lukisan Berdarah (Revisi)

Setelah kemarin mendapatkan alat lukis dari sang suami, wajah Nayya semakin cerah. Bara yang melihat hal itu saat sarapan pun ikut senang karena istrinya bisa sangat bahagia ketika diberikan hadiah sederhana.Sara dan para pelayan juga ikut senang, melihat wajah bahagia nyonya muda mereka seperti melihat matahari di pagi hari. Sangat indah dan menyenangkan.

"Apakah anda ingin melukis, Nayya?"Saat ini, Sara dan Nayya sedang duduk di sofa. Lebih tepatnya, Sara menemani Nayya melihat acara di televisi setelah selesai sarapan.

"Sepertinya itu ide yang bagus, bagaimana jika Kakak menemani Nayya melukis." Nayya menjadi sangat antusias ketika Sara. Pelayan yang ditugaskan oleh suaminya mengurus segala keperluannya dan menjadi teman mengobrolnya berbicara tentang melukis.

"Tentu saja, dengan senang hati." Setelah itu, Sara langsung mengambil semua peralatan lukis Nayya. Lalu mengikuti nyonya mudanya pergi ke taman, seorang pelayan juga mengikuti, sambil membawa beberapa cemilan dan Teh. Duduk di bawah pohon yang rindang dengan alas tikar, Nayya mulai mengatur alat-alat lukisnya lalu melihat objek yang ingin ia gambar.

"Apa yang ingin anda lukis hari ini, Nyonya?"

"Sepertinya gambar seorang gadis yang tersenyum. Apakah menurut Kakak itu ide yang bagus?" Sara menganggukan kepalanya, meskipun ia tidak terlalu mengerti dengan seni lukis. Tapi ia sangat menyukai hasil karya yang dibuat oleh Nayya, di matanya. Lukisan Nayya sangat luar biasa.

"Kalau begitu, aku akan mulai melukis."Nayya mulai mencoret-coret kertas putihnya dengan warna-warna yang berbeda. Membuat Sara dan penjaga takjub, coretan yang awalnya tidak berbentuk kini mulai memperlihatkan wajah seorang wanita cantik.

Saat Nayya sedang sibuk dengan lukisannya. Tidak ada yang menyadari kedatangan seorang wanita paruh baya memakai kerudung yang senada dengan warna bajunya. Wajahnya juga terlihat persis dengan Albara.

"Apakah aku mengganggu?" Semua orang yang sedang fokus dengan lukisan Nayya terkejut. Nayya bahkan hampir menjatuhkan kuasnya setelah melihat kedatangan Diana, wanita yang masih belum ia kenal."Selamat

siang nyonya Diana," sapa semua orang kecuali Nayya yang masih terdiam.

"Selamat siang, sepertinya kalian sangat fokus sampai tidak menyadari kedatangan ku," ucap Diana yang berpura-pura sedih.Sara dan  yang lainnya tersenyum malu, mereka memang terlalu fokus pada lukisan Nayya sehingga tidak menyadari sekitar. "Dan ini pasti Ainayya. Istri dari putra ku, Albara Damian Dominic." Ucapan Diana sangat ramah, namun membuat Nayya yang trauma akan penolakan yang pernah ia dapatkan dari Eren menjadi panik.

Ia takut jika Diana akan mengusir serta menghinanya seperti ibu Leonal. Diana yang melihat wajah panik Nayya menjadi menyesal, seharusnya ia memperkenalkan diri terlebih dulu sebelum menyapa Nayya. Yang notabennya memiliki masa lalu yang mengerikan tentang keluarga.

"Jangan takut, Nak. Ibu bukan tipe ibu mertua yang kejam." Sara mencoba membatu Diana, ia memberitahu Nayya bahwa ibu mertuanya sangat baik. Dan hal itu berhasil, Nayya akhirnya bisa kembali tenang meskipun masih belum berani menatap Diana.

"Kau seorang pelukis?" tanya Diana berusaha mengalihkan Nayya.

"Y-a, Nyonya." Nayya berusaha untuk tidak gugup ketika menjawab, tapi sayangnya ia gagal melakukannya.

"Jangan panggil nyonya. Panggil ibu, Sayang. Kau adalah istri putra ku, jadi mulai sekarang kau resmi menjadi menantu ku," ucap Diana terhenti sejenak. "Akhirnya ketiga anak ku menikah, waktu memang cepat berlalu." Diana terlihat bahagia karena berhasil mendidik anak-anaknya.

"Apakah, Nyonya tidak malu memiliki menantu seperti saya?" tanya Nayya dengan gugup.

"Mengapa harus malu? Lagi pula. Penilaian Bara tidak pernah salah, jika dia memilih mu menjadi istrinya. Maka kami akan menerima mu dengan tangan terbuka."

Entah mengapa, ketika Nayya mendengar ucapan Diana. Ia mejadi berani menatap wajah Diana, dan disana ia dapat melihat bahwa sang ibu mertua memang berbeda dari yang ia bayangkan.

"Oh ya, ibu sampai lupa memperkenalkan diri. Ingat bahwa wanita cantik yang sedang ada di hadapan mu bernama Diana Ross Barkely, ibu dari Albara Demian Dominic. Suami tercinta mu," goda Diana membuat Nayya semakin nyaman saat berdekatan dengan ibu mertuanya.

Semua orang termasuk Diana senang karena Nayya sudah tidak gugup lagi. Membuat suasana menjadi hangat kembali.

"Kau sedang melukis apa?"

"Seorang wanita tersenyum, Bu."

"Pasti itu sangat cantik, tapi tetap saja menantu ku yang

paling cantik. Bukankah itu benar, Sara?"

Sara mengangguk setuju, membuat Nayya tersipu malu. Ia juga akhirnya tahu dari mana suaminya bisa mengucapkan kata-kata manis ketika mereka pertama kali bertemu.

"Terima kasih, Bu."

Diana tertawa, ia bahagia karena penilaian putranya tentang Nayya benar. Cantik dan baik, membuatnya lega karena akhirnya sang putra menikah dengan wanita yang tepat.

"Kalau begitu, sekarang kau harus melanjutkan lukisan mu. Ibu sangat penasaran dengan lukisan menantu ibu."

"Baik, Bu." Nayya melanjutkan pekerjaanya.

Diana dan Sara memilih duduk sedikit jauh dari Nayya untuk memberikan ruang pada wanita itu saat melukis.Ketika lukisan wanita itu hampir selesai, tiba-tiba saja. Nayya mendengar nama Leonal dan Vina di sebutkan, membuatnya memasang kedua telinganya dengan baik.

"Sangat memalukan, kenapa manusia semakin hari semakin tidak tahu malu, Nyonya. Seharusnya wanita bernama Pavina itu malu mengumumkan pernikahannya dengan pria lain dengan alasan kehamilannya. Apakah perbuatan terlarang seperti itu harus disebar luaskan? Apakah mereka berfikir masyarakat kita seperti masyarakat luar yang tidak masalah ketika mendengar hal semacam itu."

Sara sangat kesal ketika melihat sepotong video yang disebarkan oleh teman Instagramnya. Video yang diberikan tulisan wanita tidak tahu malu,menayangkan sebuah pengakuan Vina yang tengah hamil anak kekasihnya dengan wajah bahagia.

Diana hanya tersenyum, merasa maklum karena sudah banyak kasus seperti itu. Ia hanya berpesan pada keluarganya untuk tidak melakukan hal tersebut.Saat keduanya tengah berbicara, Nayya tiba-tiba menjadi sangat emosional. Sesuatu dalam dirinya menguak, membuatnya mengambil pisau yang tidak sengaja pelayan bawakan. Menyayat tangannya, membuat darah mengalir jatuh. Nayya bahkan mengoleskan darah itu ke lukisannya, membuat semua orang yang melihat akan takut. Lukisan yang awalnya indah kini menjadi penuh darah.

Wanita dalam lukisan itu terlihat menangis, tapi titik-titik air mata itu tidak berasal dari warna cat milik Nayya. Itu berasal dari merahnya darah Nayya.

Seorang penjaga yang tadinya bermain ponsel, tiba-tiba memanggil Diana. Membuat wanita berkerudung itu mengarahkan wajahnnya ke arah penjaga.

"Ada apa?" tanya Diana penasaran.

"Darah, Nyonya. Lukisan nyonya Nayya penuh darah." Diana terkejut lalu menatap ke arah Nayya yang sedang menyayat tangannya lalu merusak lukisan indah itu dengan darah merahnya.

Sara yang juga melihat itu menjadi terkejut, berlari ke arah nyonga mudanya. Ia langsung segera membuang pisau yang sedang di pakai Nayya untuk menyakiti dirinya.

"Astagfirullah, Sayang. Ada apa dengan mu, Nak?" Diana yang juga menyusul Sara langsung memeluk tubuh Nayya. Tidak perduli jika darah menantunya mengotori pakaiannya, saat ini. Yang ia pikirkan, bagaimana cara menenangkan Nayya.

Terpopuler

Comments

mardiana sari

mardiana sari

kasihan bgt nayya jd stress gara3 perbuatan jahat ayahnya sm adekntiri dan ibu tirinya.

2021-09-17

0

Dzafa Na

Dzafa Na

kasihan nayya yg mengingat masa lalunya yg suram 😭😭😭🤣🤣🤣

2021-07-18

0

Raisya Almira

Raisya Almira

Nayya pasti ingat pengkhianatan kaka dan kekasih nya...tenang Nayya semua pasti dapat bagian karma nya..

2021-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Rencana (Revisi)
3 Luka (Revisi)
4 Ijab Kabul (Revisi)
5 Pengantin Pengganti (Revisi)
6 Di Sambut (Revisi)
7 Gadis Menyedihkan (Revisi)
8 Surat Perjanjian (Revisi)
9 Lupa Akan Karma
10 Telpon Ibu (Revisi)
11 Ayah Yang Gagal
12 Pagi Yang Manis (Revisi)
13 Ucapan Terima Kasih (Revisi)
14 Lukisan Berdarah (Revisi)
15 Pelukan Hangat (Revisi)
16 Self-Injury (Revisi)
17 Sebuah Luka (Revisi)
18 Perubahan (Revisi)
19 Masalah (Revisi)
20 Pijat Gratis (Revisi)
21 Ziarah (Revisi)
22 Insomnia (Revisi)
23 Obat Tidur Terbaik (Revisi)
24 Keponakan (Revisi)
25 Paman Vs Keponakan (Revisi)
26 Mimpi Buruk (Revisi)
27 Dibawa (Revisi)
28 Mantan Kekasih (Revisi)
29 Posesif (Revisi)
30 Bercerita Tentang Perasaan (Revisi)
31 PENGUMUMAN
32 Menggapai Ridho
33 Bertemu
34 Tidak Tahu Malu
35 Makan Bakso
36 Masih Mengganggu
37 Mengadu
38 Ingin Mengakhiri
39 Usai Sudah
40 Suami Idaman
41 Kecelakaan
42 3 Psikopat
43 Wanita Ku
44 Lukman Andara
45 Bocil
46 Benang Kusut
47 Keluarga Malik
48 Menjadi Bintang Utama
49 Aku Suaminya
50 Cucu Keluarga Malik
51 Jadi Pertemuan Keluarga
52 Mempermalukan Diri Sendiri
53 Pelukan Sebelum Tidur
54 2 Orang Misterius
55 Karma Dimulai
56 Firasat
57 Menjauh
58 Pengakuan Cinta
59 Tidak Untuk Poligami
60 Terbongkar
61 Bertemu
62 Kemarahan Bara
63 Spesial Bara
64 Memulai Rencana
65 Sebuah Rindu (Spesial Bara)
66 Pelukan Seorang Ibu
67 Masih Belum Menyerah
68 Menceritakan
69 Kesepakatan
70 Pindah Sementara
71 Gangguan
72 Sosok Lain
73 Masuk Kuliah
74 Dosenku Suamiku
75 Membuat Berita
76 Mencari Tahu
77 Akhirnya
78 Memulai
79 Kita Akhiri
80 Karma
81 Perpustakan
82 Berwajah Tebal
83 Tamu
84 Seperti Koala
85 Pengadilan Agama
86 Cemburu
87 Tetap Nyonya Bara
88 Diajak Meeting
89 Otoritas Seorang Nyonya
90 Penyesalan Leonal
91 Hampir Bangkrut
92 Masuk Penjara
93 "Apa kabar, Nak?"
94 Dibuang Setelah Dipakai
95 Si Mantan Mulai Aktif
96 Untung Sayang
97 Dia Istriku
98 Resiko Orang Lajang
99 Firasat
100 Kecewa
101 Penculikan
102 Ayah
103 Kedatangan Bara
104 Seorang Anak Perempuan
105 Budak Cinta
106 Membantu
107 Pulang
108 Mempertegas
109 Akhir Yang Menyedihkan
110 Gagal
111 Rafi & Beni
112 Bercerita Dengan Ayah
113 Berbagi Peran
114 Keinginan Seorang Anak
115 Bahagiamu Jauh Lebih Penting
116 Si Wanita Penggoda
117 Ibu Mertuku Hanya Satu
118 Ikuti Kata Hati
119 Nayya Sayang Bunda
120 Makan Siang Dikantor
121 Nayya Yang Polos
122 Adam Is Coming
123 Belajar Jadi Kakek
124 "Apa Aku Tidak Menggemaskan Lagi?"
125 Melukis Senja
126 Bulan Madu
127 Rotasi Kehidupan
128 Balas Dendam
129 Titik Noda Menghancurkan Segalanya
130 Titik Tertinggi Jatuh Cinta
131 Cinta Buta
132 Tujuan Menikah
133 Karin Salvina Malik
134 "Ini Semua Salahku."
135 Cemburu
136 Bertengkar
137 A Thousand Years
138 Kembali
139 Bangsawan Yang Sebenarnya
140 Tugas Istri
141 Meminta Izin
142 Pendarahan
143 Ngidam
144 Demi Istri
145 Akhirnya
146 Lahiran
147 Bara Pov
148 Devano Albian Dominic
149 Wisuda (Happy Ending)
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Prolog
2
Rencana (Revisi)
3
Luka (Revisi)
4
Ijab Kabul (Revisi)
5
Pengantin Pengganti (Revisi)
6
Di Sambut (Revisi)
7
Gadis Menyedihkan (Revisi)
8
Surat Perjanjian (Revisi)
9
Lupa Akan Karma
10
Telpon Ibu (Revisi)
11
Ayah Yang Gagal
12
Pagi Yang Manis (Revisi)
13
Ucapan Terima Kasih (Revisi)
14
Lukisan Berdarah (Revisi)
15
Pelukan Hangat (Revisi)
16
Self-Injury (Revisi)
17
Sebuah Luka (Revisi)
18
Perubahan (Revisi)
19
Masalah (Revisi)
20
Pijat Gratis (Revisi)
21
Ziarah (Revisi)
22
Insomnia (Revisi)
23
Obat Tidur Terbaik (Revisi)
24
Keponakan (Revisi)
25
Paman Vs Keponakan (Revisi)
26
Mimpi Buruk (Revisi)
27
Dibawa (Revisi)
28
Mantan Kekasih (Revisi)
29
Posesif (Revisi)
30
Bercerita Tentang Perasaan (Revisi)
31
PENGUMUMAN
32
Menggapai Ridho
33
Bertemu
34
Tidak Tahu Malu
35
Makan Bakso
36
Masih Mengganggu
37
Mengadu
38
Ingin Mengakhiri
39
Usai Sudah
40
Suami Idaman
41
Kecelakaan
42
3 Psikopat
43
Wanita Ku
44
Lukman Andara
45
Bocil
46
Benang Kusut
47
Keluarga Malik
48
Menjadi Bintang Utama
49
Aku Suaminya
50
Cucu Keluarga Malik
51
Jadi Pertemuan Keluarga
52
Mempermalukan Diri Sendiri
53
Pelukan Sebelum Tidur
54
2 Orang Misterius
55
Karma Dimulai
56
Firasat
57
Menjauh
58
Pengakuan Cinta
59
Tidak Untuk Poligami
60
Terbongkar
61
Bertemu
62
Kemarahan Bara
63
Spesial Bara
64
Memulai Rencana
65
Sebuah Rindu (Spesial Bara)
66
Pelukan Seorang Ibu
67
Masih Belum Menyerah
68
Menceritakan
69
Kesepakatan
70
Pindah Sementara
71
Gangguan
72
Sosok Lain
73
Masuk Kuliah
74
Dosenku Suamiku
75
Membuat Berita
76
Mencari Tahu
77
Akhirnya
78
Memulai
79
Kita Akhiri
80
Karma
81
Perpustakan
82
Berwajah Tebal
83
Tamu
84
Seperti Koala
85
Pengadilan Agama
86
Cemburu
87
Tetap Nyonya Bara
88
Diajak Meeting
89
Otoritas Seorang Nyonya
90
Penyesalan Leonal
91
Hampir Bangkrut
92
Masuk Penjara
93
"Apa kabar, Nak?"
94
Dibuang Setelah Dipakai
95
Si Mantan Mulai Aktif
96
Untung Sayang
97
Dia Istriku
98
Resiko Orang Lajang
99
Firasat
100
Kecewa
101
Penculikan
102
Ayah
103
Kedatangan Bara
104
Seorang Anak Perempuan
105
Budak Cinta
106
Membantu
107
Pulang
108
Mempertegas
109
Akhir Yang Menyedihkan
110
Gagal
111
Rafi & Beni
112
Bercerita Dengan Ayah
113
Berbagi Peran
114
Keinginan Seorang Anak
115
Bahagiamu Jauh Lebih Penting
116
Si Wanita Penggoda
117
Ibu Mertuku Hanya Satu
118
Ikuti Kata Hati
119
Nayya Sayang Bunda
120
Makan Siang Dikantor
121
Nayya Yang Polos
122
Adam Is Coming
123
Belajar Jadi Kakek
124
"Apa Aku Tidak Menggemaskan Lagi?"
125
Melukis Senja
126
Bulan Madu
127
Rotasi Kehidupan
128
Balas Dendam
129
Titik Noda Menghancurkan Segalanya
130
Titik Tertinggi Jatuh Cinta
131
Cinta Buta
132
Tujuan Menikah
133
Karin Salvina Malik
134
"Ini Semua Salahku."
135
Cemburu
136
Bertengkar
137
A Thousand Years
138
Kembali
139
Bangsawan Yang Sebenarnya
140
Tugas Istri
141
Meminta Izin
142
Pendarahan
143
Ngidam
144
Demi Istri
145
Akhirnya
146
Lahiran
147
Bara Pov
148
Devano Albian Dominic
149
Wisuda (Happy Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!