Saat Javior dan yang lainnya sedang berbicara. Mereka tidak menyadari bahwa, si pengantin penggati yang mereka sebutkan telah mendengar semua pembicaraan mereka. Wajahnya penuh dengan air mata, tidak pernah ia duga jika ayahnya tega melakukannya, terlebih lagi kekasihnya. Pria yang ia pikir akan menjadi temannya di hari tua ternyata ikut dalam rencana tersebut.
Belum selesai dengan keterkejutannya, ia bahkan akhirnya tahu kalau pria tersebut telah menjadi kekasih saudari tirinya. Benar-benar kenyataan yang snagat mengerikan untuknya, sekarang mulai sadar kalau cinta tidak bisa mengalahkan kekayaan.
Lari ke kamarnya, Ainayya Hikari Salvina. Putri tidak dianggap di keluargar Cannor menangis tersedu-sedu, hatinya sangat sakit, sejak usia dini. Ia harus dipaksa menjadi dewasa, menahan segala tindakan, entah itu kekerasan atau bahkan hinaan. Nayya sudah melalui semua hal tersebut.
"Bunda, sekarang Nayya harus bagaimana? Nayya benar-benar terluka, mengapa tidak ada satu orang pun yang sayang pada Nayya, Bunda."
Usianya masih sangat muda, dan kini ia harus menikahi pria yang tidak dikenalnya. Hidup bersama pria yang dikatakan jelek oleh ayahnya, membuatnya semakin takut. Bukan takut karena wujud pria itu, tapi takut jika pria tersebut tidak bisa menerimanya.
Bisa saja, pria yang tidak ia kenali akan membunuhnya. Atau bahkan menjualnya pada pria lain seperti cerita yang sering ia baca dari novel online. Nayya menjadi semakin takut, ingin rasanya ia lari. Tapi kemana? Ia tidak memiliki seseorang yang bisa disebut sahabat, teman saja ia tidak punya.
"Pakai baju ini." Ucapan itu disertai sebuah baju yang cukup seksi, tidak cocok disebut pakaian pengantin. Di lemparkan dengan sangat kuat hingga mengenai wajahnya.
"Aku tidak ingin, aku masih sangat muda dan belum pantas menikah," keluh Nayya.
Bukannya kasihan, Vina bahkan tertawa terbahak-bahak. Ia tidak menduga jika wanita yang sangat ia benci sudah mendengar pembicaraan mereka. Tapi itu bukan hal yang buruk, setidaknya. Sebelum Nayya pergi, ia bisa melihat dengan puas wajah menderita Nayya.
"Sepertinya kau sudah tahu, tapi itu sangat bagus. Sayang, masuklah, lihat bagaimana wajah menderita mantan kekasih mu ini."
Leonal yang bersembunyi di balik pintu kamar Nayya langsung masuk ke dalam, ia bahkan memeluk pinggang Vina. Memberikan kecupan di bibirnya, membuat Nayya semakin menangis tersedu-sedu. Ia terluka, hatinya menjadi sangat sakit akibat perbuatan Leonal.
"Mengap kalian sangat jahat pada ku? Apa yang sudah ku lakukan sehingga kalian dengan tega menyakiti ku."
"Kau tidak bersalah, tapi nasib mulah yang salah. Jika saja kau terlahir dari keluarga kaya, mungkin aku tidak menduakan mu. Tapi jika itu aku tidak bertemu dengan Vina, intinya adalah. Kau hanya ku gunakan sebagai pelayan tanpa di bayar agar aku bisa menjadi pria idaman Vina. Cinta ku pada Vina sangat besar sehingga aku rela menjalin hubungan dengan wanita seperti mu."
Seperti ada sebuah pisau yang sangat tajam sedang menusuk hati Nayya. Bahkan itu lebih sakit dari goresan pisau yang ada di tubuhnya, atau sakitnya pukulan yang sering diberikan oleh ayah dan ibu tirinya.
"Apakah cinta tulus ku tidak berarti apa-apa untuk, Kakak? Apakah aku hanya pantas menjadi alat untuk di manfaatkan."
"Gadis yang pintar." Bukannya merasa bersalah, Leonal semakin bahagia. Bahkan mengucapkan hal sangat menyakitkan untuk Nayya namun menggembirakan untuk Vina.
"Kakak, jahat."
Sebuah tamparan tiba-tiba melayang di pipi Nayya. Vina yang tidak suka dengan ucapan Nayya tentang kekasihnya langsung memukul Nayya, seperti yang sering ia lakukan setiap kali kesal pada Nayya.
"Sayang, seharusnya kau tidak melakukan itu. Jika nanti calon suaminya melihat, apakah kau bersedia bertanggung jawab."
Vina tersadar, ia bahkan mulai menyesal karena sudah menampar Nayya. Seharunya ia bisa menahannya, bukannya seperti sekarang, pasti ayah dan ibunya akan kesal padanya.
"Maafkan aku, ini semua karena dia yang sudah menghina mu, Sayang."
"Aku tahu, tapi sekarang kita harus bagaimana? Aku sudah mengatakan untuk menahan diri, tapi tetap saja kau tidak melakukannya." Leonal tidak marah, ia hanya tidak ingin rencana mereka gagal akibat perbuatan Vina.
Nayya yang menyaksikan kejadian itu, melihat bahwa wajah Loenal sama sekali baik--baik saja ketika Vina memukulnya. Kini mulai sadar bahwa dirinya memang tidak berharga, lalu apa lagi yang bisa ia lakukan. Semuanya akan menjadi sangat sia-sia sekarang.
"Aku akan menyembunyikannya dengan make up, tunggu di sini."
Ketika Vina pergi mengambil make up, meninggalkan Nayya dan Leonal. Keduanya hanya diam, tapi itu tidak bertahan lama karena Leonal berbicara, namun pembicaraanya membuat Nayya semakin terluka.
"Aku tahu jika kau sangat mencintai ku, jadi. Jika kau memang ingin tetap menjadi kekasih ku, maka kau bisa menyimpan nomor ku lalu hubungi aku ketika sudah menikah dengan pria itu. Aku tidak keberatan menjadikan mu wanita simpanan, bagaimana pun kau cukup cantik. Dan aku penasaran seperti apa rasanya menikmati tubuh mulus mu."
Apakah menjadi seorang wanita sepertinya hanya bisa di lecehkan, di anggap tidak berarti bahkan terkesan seperti wanita yang tidak boleh bahagia.
"Jangan bertindak seolah-olah kau berharga, kau hanya wanita tanpa identitaa. Pria mana yang akan mau menikah dengan wanita seperti mu."
"Apa yang sedang kalian bicarakan?" tanya Javior tiba-tiba masuk.
Kehadiran Javior membuat Leonal terkejut, untungnya pria itu tidak sempat mendengar perkatanya. Kalau saja itu terjadi, mungkin hubunganya dengan Vina akan semakin sulit.
"Aku hanya memberikan Nayya pengertian bahwa aku tidak bisa melanjutkan hubungan kami dan memilih Vina, Ayah."
Javiro mengangguk paham, lalu matanya terbelak ketika melihat pipi biru Nayya. Tidak menduga akan menjadi seperti ini, bagaimana bisa rencananya berhasil jika ada bekas kekerasan di wajahnya.
"Mengapa wajah mu membiru seperti itu!!! Apakah kau sengaja melakukannya agar tidak menjadi pengantin pengganti untuk putri ku."
Air mata yang tadinya mengering tiba-tiba mengalir kembali, harinya kembali terluka. Apakah ia tidak pantas menjadi seorang anak? Apakah ia tidak bisa mendapatkan kasih sayang yang dirasakan oleh Vina? Apakah hanya Vina saja yang berhak mendapatkan pelukan hangat dari ayahnya? Nayy abenar-benar terluka.
"Itu Vina yang melakukannya, Ayah."
"Jangan pernah panggil aku ayah, kau bukan putri ku. Seharusnya aku membunuh mu atau menjual mu pada pria tua, berani-beraninya kau menuduh putri ku."
Terbuat dari apa hati Javior? Bagaimana bisa ia mengatakan hal menyakitkan seperti itu. Apakah pengorbanan ibunya tidak membekas dalam ingatan pria itu.
"Apakah Ayah tidak bisa sekali saja membiarkan Nayya memanggil sebutan itu? Nayya hanya ingin mendapatkan pengakuan dari Ayah, meskipun itu hanya sandiwara dan satu hari ini saja."
Bukannya terharu atau sedih, Javior bahkan menambah luka di pipi Nayya. Tangannya dengan mudah memberikan bekas di tempat yang sama, menambah rasa perih di wajahnya. Bahkan darah kini keluar dari sudut bibirnya.
"Sekarang, kau harus tahu bahwa aku tidak pernah menganggap mu anak ku. Bahkan aku jijik saat mendengarnya, jadi. Kau harus memberitahu pada suami mu bahwa semua ini karena kesalahan mu bukan kesalahan putri kesayang ku."
Lagi-lagi, kata putri kesayang yang di ucapkan Javior menambah luka yang mungkin tidak akan pernah sembuh. Nayya tidak akan pernah bisa melupakannya, dan tidak akan pernah bisa sembuh dari luka itu.
"Baik, terima kasih. Aku pasti akan mengingatnya tuan Javior, maaf jika aku terlalu banyak berharap. Kalau begitu, aku ingin mengucapkan banyak terima kasih karena sudah memberikan ruangan untuk ku tinggal, terima kasih karena sudah memberikan ku kesempatakn hidup, aku akan mengingat kebaikan ini. Selamat tinggal, Tuan Javior, selamat tinggal tuan Leonal dan selamat tinggal nyonya Lia serta nona Vina yang terhormat."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Siti Aisyah
apa msh ada yaa orang sebaik dan sesabar ibu nya naya..sdh disiksa disakiti lahir batin msh bisa bersabar..sampai dia mati sendiri dlm kesakitan meninggal kan anak nya ..
2022-12-13
0
🌼 Pisces Boy's 🦋
ada yah ayah seperti itu...
2021-10-08
0
mardiana sari
ga pantes disebut ayah. hewan aj kl anaknya disakitin pasti marah. ini ayahnya sdr kelakuan ud ky ibliss.
2021-09-16
0