Ruangan yang disebut kamar itu terlihat sangat luas dan mewah bagi Nayya yang tinggal di sebuah kamar kecil. Meskipun mewah, namun Nayya juga merasa bahwa ada sesuatu yang tidak biasa di kamar tersebut tapi tidak tahu apa itu.
"Apakah kau sudah selesai?"
Pertanyaan itu membangunkan Nayya dari lamunannya, ia bahkan malu karena sudah melupakan sosok pria tampan bak dewa yunani sedang duduk di sebuah sofa mahal nan mewah berwarna hitam.
"M-maafkan saya, Tuan." Nayya terlalu gugup ketika mata pria itu menatapanya sangat tajam.
"Apa aku terlihat sangat mengerikan?"
Ingin rasanya Nayya mengatakan 'ya' namun tidak berani karena takut pria itu menjadi marah. Tatapannya yang tajam membuah jiwa Nayya sangat ketakutan. Bertahun-tahun hidup dengan keluarga monster bahkan tidak bisa membuatnya tidak gugup di hadapan suami barunya.
"Ti-dak, Tuan. Anda tidak menakutkan."
Terdengar suara tawa dari pria itu, membuat Nayya semakin merutuki kebodohannya. Tampaknya kebohongan tentang tidak menyeramkan dapat terlihat sangat jelas. Nayya benar-benar tidak pandai berbohong.
"Kau tahu, wajah mu tidak bisa berbohong. Siapa pun pasti akan tahu jika kau sedang ketakutan. Tapi setidaknya kau masih ingat untuk menjaga nyawa mu sehingga memilih berbohong."
Nah benarkan. Nayya memang tidak pandai berbohong, suami barunya saja dapat melihat dengan jelas kebohongan dari wajahnya.
"Maafkan saya, karena jarang bertemu dengan orang asing. Saya menjadi sangat tertutup, hingga membuat saya takut akan bertemu banyak orang."
"Aku paham itu, lalu sekarang perkenalkan diri mu pada ku. Bagaimana pun mulai saat ini kau akan tinggal dan kita pasti sering bertatap muka." Ada sedikit nada ramah dalam ucapan pria itu.
"Nama saya Ainayya Hikari Salvina. Bunda mengatakan bahwa nama itu memiliki arti cahaya kedua mata yang bijaksana, Bunda juga mengatakan bahwa aku adalah cahayadi mata bunda." Mungkin karena akhirnya ada yang menanyakan namanya membuat Nayya menjadi sangat antusias sehingga lupa jika lawan bicaranya perduli atau tidak akan makna dibalik nama tersebut.
Pria yang sedang duduk santai di sofa tersenyum, ia tidak menduga jika Nayya bisa menjadi sangat antusias ketika dirinya menanyakan nama.
"Nama yang bagus, Ibu mu pasti sangat benar akan hal di balik nama itu. Semoga kau memang menjadi cahaya yang bijaksana."
Ainyya menjadi gugup karena secara tidak sengaja mengungkapkan arti di balik nama pemberian bundanya. Lupa jika dirinya sedang berdiri di hadapan pria dingin dan asing.
"Maaf jika saya lancang bercerita yang tidak penting."
"Tidak masalah, perkenalkan nama ku Albara Demian Dominic. Dan mulai sekarang nama itu harus kau ingat, agar kau tidak lupa jika kau sudah menikah."
Nayya kagum akan nama Bara, mungkin karena pria itu memiliki darah campuran Eropa serta Indonesia membuat nama itu sangat sesuai dengan penampilannya.
"Apa ada pertanyaan?"
"Ada, kenapa anda begitu mudah menerima ku? Seharusnya saat ini anda membunuh atau membuang ku kejalanan." Nayya tahu jika Bara sadar bahwa dirinya bukan Pavina. Wanita yang akan menjadi istri aslinya.
"Mengapa kau sangat ingin di bunuh atau di buang?"
Diberikan pertanyaan kembali membuat Nayya bingung. Bingung harus menjawab apa karena ia juga tidak mengerti mengapa dirinya mengatakan hal seperti itu.
"Seharusnya saat ini anda marah karena istri anda yang sebenarnya bukan saya. Bukankah membohongi serta mempermainkan pernikahan adalah hal yang jahat."
Bara tertawa, entah mengapa ia merasa beruntung memiliki istri yang jujur dan tidak suka akan sebuah drama. Mungkin saja ketika mereka bercara, ia membuatnya lebih tertarik sehingga tidak membuat curiga. Tapi malah sebaliknya, hal yang dilakukannya mengungkapkan sebuah perbuatan yang mungkin akan mengakibatkan kematian di hari pertama.
"Aku tidak perduli, lagi pula kau sudah berada di sini dan ku pikir kau lebih pantas menjadi istri ku. Selain kau lebih cantik dari wanita manja itu, kau juga cukup bisa di andalkan menjadi nyonya yang baik."
Di puji oleh pria setampan Bara, membuat Nayya tersipu malu. Meskipun sudah banyak yang memujinya, namun pujian Bara terdengar lebih membanggakan.
"Terima kasih, lalu dimana saya akan tinggal?"
"Tentu saja dirumah ini. Bukankah aku sudah mengatakan bahwa kau sudah menjadi nyonya Dominic."
"Bukan seperti itu. Maksud ku, dimana aku akan tidur, lebih tepatnya dimana kamar ku."
"Albert akan menunjukan kamar untuk mu. Sekarang, katakan pada ku, dari mana luka yang ada di wajah serta kaki mu berasal?"
Nayya terkejut, ia tidak menduga Bara akan memperhatikan luka tersebut. Ketika ia akan membuat sebuah kebohongan, Bara dengan tegas melarang wanita tersebut berbohong.
"Jangan pernah berbohong, jika sampai aku tahu. Maka kau akan mendapatkan hukumannya!"
"Baiklah, saya akan jujur," ucap Nayya sejenak. "Sebelum datang ke sini, Vina memukul ku. Begitu juga dengan tuan Javior, mereka memukul ku lalu mendorong ku ke luar dengan paksa sehingga lutut ku tergores lantai yang kasar."
Bara mengangguk, lalu ia langsung menghubungi Javior di hadapan Nayya. Membuat wanita tersebut ketakutan, ia tidak menduga jika suaminya melakukan hal semacam itu.
"Halo Tuan Bara," sapa Javior ramah.
"Halo, sepertinnya anda sudah merasa sangat hebat."
Javior terkejut, ia akhirnya paham bahwa Bara marah padanya. Entah itu karena pergantian pengantin atau luka yang di alami oleh Nayya.
"Apa maksud anda, Tuan?" Javior berpura-pura tidak paham, ia berusaha menutupi kesalahnya.
"Mengapa anda bertanya pada saya? Bukankah seharusnya anda tahu jawabannya."
"Saya memang benar-benar tidak paham maksud anda, Tuan."
"Benar-benar ahli dalam memanifulasi. Apakah ini yang sudah di ajarkan oleh istri anda, Tuan Javior? Bebohong dan berpura-pura bodoh dengan ku."
Javior, Lia, Vina dan Leonal menjadi takut. Mereka tahu jika Nayya sudah berkata jujur pada Bara, ingin rasanya mereka memukul Nayya, tapi sayangnya itu tidak bisa karena kini Nayya sudah tidak lagi tinggal bersama mereka.
"Jangan dengarkan anak itu, Tuan. Dia sengaja melakukan hal seperti itu agar bisa menjadi pengantin pengganti putri ku, bahkan dia juga melukai putri ku."
"Putri ku? Apakah Nayya bukan putri mu? Mengapa kau sangat mempertegas jika wanita yang ada di samping ku bukan putri mu."
Nah lihat, sekarang Javior semakin gugup. Ia terjebak dalam kebohongannya sekarang, akhirnya sadar bahwa Bara bukan pria yang bisa ia kalahkan atau bahkan bohongi dengan mudah.
"Bukan seperti itu, Tuan. Saya hany..."
"Baiklah, karena aku sudah mengalami banyak kerugian. Maka mulai sekarang kerja sama kita batal, jangan hubungi aku lagi atau datang ke perusahaan ku. Aku juga tidak ingin ada keluarga Cannor mengganggu hidup wanita yang kini menjadi istri ku."
Javior yang ingin menjawab langsung gagal karena Bara memutuskan sambungan telepon dengan cepat, ingin rasanya ia membunuh Nayya, putri tidak berharganya.
"Apakah gagal, Sayang?" tanta Lia cemas.
"Ya, anak sialan itu mengatakan semuanya pada pria jelek itu."
"Kurang ajar!!! Vina harus memberikan hukuman padanya, Ayah." Vina sama sekali tidak merasa bersalah dengan perbuatannya, baginya. Apa yang sudah ia lakukan pada Nayya adalah benar, dan apa yang Nayya lakukan selalu salah.
"Jangan, pria itu sudah mengatakan bahwa kita tidak boleh mengganggunya. Jadi, mulai sekarang lupakan saja, masih banyak waktu lain untuk mengajak perusahaan hebat bekerja sama."
"Mengapa perusahaan kita tidak saling bekerja sama, Ayah. Perusahaan keluarga Moxa juga tidak kalah dengan perusahaan pria itu."
Usulan Leonal langsung disambut rasa terima kasih oleh Javior. Ia bahkan merasa bodoh karena tidak ingat jika memiliki calon besan yang kaya.
"Baiklah, karena sudah seperti ini. Maka aku akan pulang dan memberitahu ayah tentang kerja sama kita."
"Sampikan terima kasih ayah pada keluarga mu, dan tanyakan pada mereka kapan kalian akan datang melamar Vina."
"Pasti, Ayah."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
🌼 Pisces Boy's 🦋
sebegitu sayangnya Javior pada Vina... sampai Nayya anak kandungnya tak dianggap, jika sampai Vina bukan anaknya maka kelaut saja lo Javior 😡😡
2021-10-08
0
shaka_defan
moga naya bahagia
2021-08-07
0
Dzafa Na
LG nyimak n mendalami isi ceritanya thooor...lanjut author 😁😁😁👍👍💪💪💪
2021-07-18
0