Pagi Yang Manis (Revisi)

Sebulan sudah Nayya dan Bara menikah, mereka masih setia dengan kamar mansing-masing. Bukan hal yang aneh memang, lagi pula. Mereka menikah akibat kesalahan sehingga Nayya tidak berusaha perduli dengan hal seperti itu.

Dia juga mulai menikmati kehidupan barunya, makanan tersedia. Pakaian mahal selalu ada di lemarinya, selimut hangat dikala hujan. Semua sudah Nayya dapatkan, meskipun ia jarang berbicara dengan suaminya, karena Bara sibuk dengan pekerjaanya.

Malam ini, seperti biasa. Bara akan selalu menyempatkan makan malam bersama Nayya, meskipun ia merasa itu aneh, tapi tetap saja ia akan melakukannya. Mungkin karena sering makan sendirian dan hanya di awasi para pelayan, ia merasa butuh seorang teman makan.

"Kak, apakah Nayya boleh berbicara setelah makan malam selesai?" tanya Nayya sedikit takut.

"Tentu, tapi pastikan pembicaraan itu berguna. Aku tidak ingin waktu ku terbuang sia-sia hanya karena mendengar perkataan tidak bermanfaat dari mu."

Meskipun tidak galak, tapi Bara seperti tidak mudah ditangani. Bahkan terkesan menyeramkan untuk Nayya, wanita itu sering kali menundukkan kepalanya ketika makan bersama Bara.

"Baik, Kak."

Makan malam akhirnya berlangsung, hanya ada suara sendok. Bara tidak suka jika ada suara setiap kali makan, baginya. Itu sangat mengganggu, dan menjengkelkan.

Selesai dengan makan malam, Bara duduk di sofa dengan Nayya yang sedang menguatkan hatinya. Ia tahu permintaanya mungkin akan di tolak oleh Bara, tapi tetap saja. Ia sangat ingin mengajukannya.

"Bicara," ucap Bara dingin.

"Apakah Nayya boleh keluar besok?"

'Kemana kau ingin pergi?"

"Nayya ingin membeli alat lukis, Kak. Setelah latihan dansa dan belajar etika selesai, Nayya merasa sangat bosan jika tidak melakukan sesuatu."

Bara menaikan alisnya, wanita yang ada di hadapannya mengatakan jika bosan karena tidak melakukan pekerjaan apa pun. Sangat berbeda dengan kebanyakan wanita yang berasal dari keluarga kaya, mereka mungkin sangat bahagia jika tidak mekiliki pekerjaan, apalagi kalau di izinkan berbelanja sepuasnya, mereka pasti akan langsung keluar rumah.

"Jika bosan, kau bisa melihat televisi atau bermain ponsel. Bukankah para wanita seusia dengan mu suka melakukan hal semacam itu."

"Nayya tidak suka, Kak. Bagi Nayya, melukis adalah segalanya, Nayya bisa mencipatkan dunia Nayya sendiri."

"Kau belum mencobanya, jika kau sudah mencobanya. Maka kau akan menyukainya."

Bukan Bara tidak ingin memberikan hak untuk Nayya melakukan hobinya, ia hanya ingin melihat sampai mana tekad Nayya tentang keinginanya melukis.

"Tetap saja tidak, Nayya lebih suka melukis, Kak. Seperti saat Nayya selesai bekerja di rumah keluarga Cannor. Nayya akan selalu melukis agar tidak merasa kesepian, bahkan Nayya juga melakukannya setiap kali mereka menyiksa Nayya agar rasa sakit itu bisa mulai berkurang."

Secara tidak sengaja, Nayya menyamakan hidupnya di keluarga Cannor dan rumah milik Bara. Hal tersebut langsung membuat Bara tidak suka, ia kesal karena wanita itu selalu membuatnya seperti orang-orang jahat tersebut.

"Sepertinya aku harus memberitahu mu bahwa kau di larang membahas keluarga menjijikan itu pada ku. Apalagi membandungkannya dengan mereka, aku tidak suka itu Ainayya Hikari Salvina!!!"

Nayya terkejut, ia tidak menduga jika ceritanya akan membuat suaminya marah. Seharusnya ia tidak membandingkan apalagi membawa nama keluarga Cannor di hadapan suaminya.

"Maaf, Kak. Nayya tidak bermaksud seperti itu."

"Sara!!! Bawa nyonya ke kamarnya, minta dia tidur dan katakan padanya mulai sekarang jangan pernah membahas keluarga Cannor di hadapan ku."

Sara yang berdiri tidak jauh dari nyonya dan tuan mudanya langsung menghampiri Nayya, ia menjadi kasihan pada sang nyonya. Namun tetap saja, ia tidak berhak berbicara, lagi pula. Nayya juga bersalah karena masih saja membahas kehidupan di masa lalu di hadapan suaminya yang sudah berusaha memberikan kehidupannya dengan sangat nyaman.

"Maaf karena Nayya sudah membuat Kakak marah. Nayya akan tidur, selamat malam, Kak."

Setelah pamit, Nayya mengikuti Sara menuju kamarnya. Ia merasa snagat tidak enak karena sudah membuat suaminya marah.

"Nayya merasa tidak enak," ucap Nayya pada Sara.

"Mungkin tuan dengan lelah, Nyonya. Anda bisa melakukannya besok hari. Masih banyak waktu untuk meminta pada tuan. Tapi anda harus ingat satu hal, jangan pernah ceritakan kisah anda pada tuan. Lagi pula, itu sudah berlalu dan sekarang anda telah hidup dengan baik."

Nasehat Sara membuat Nayya semakin merasa bersalah, seharusnya ia tidak membuat Bara marah. Seharunya ia ingat bahwa seorang pria yang telah melakukan banyak hal untuknya pasti marah jika ia mengungkit masa lalunya.

"Baiklah, sekarang anda harus tidur. Ini sudah malam dan waktunya anda beristirahat."

"Ya, selamat malam."

"Selamat malam juga, Nyonya."

Saat Nayya sedang beristirahat, Bara yang tengah duduk di ruang kerjanya langsung meminta Albert menyiapkan alat lukis yang lengkap untuk Nayya. Meskupun ia marah, tetap saja Bara membantu Nayya. Ia juga sengaja meminta di carikan karena tidak mau Nayya kelur dari rumah beberapa hari kedepan.

"Siapkan alat lukis untuk Nayya, besok aku ingin semua barangnya sudah di antar ke rumah."

"Baik, Tuan. Kalau begitu, saya akan melakukannya sekarang."

"Hm."

Albert keluar dari kamar, sejujurnya. Ia sudah tahu jika tuan mudanya baru saja memarahi sang nyonya. Sepertinya, hgubungan mereka semakin jauh. Sangat berbeda dengan pemikiran Albert yang berharap Bara dan Nayya akan menjadi suami istri yang normal.

Keesokan pagainya, Bara yang memiliki jadwa meeting langsung pergi. Tidak ada sarapan apalagi menemui Nayya untuk memintaa maaf, lagi pula. Permintaan maaf dari Bara merupakan hal yang tidak akan mungkin terjadi, mengingat pria tersebut dingin dan sulit di jangkau.

Nayya yang masih merasa buruk akibat kejadian tadi malam semakin merasa buruk saat tahu suaminya tidak ikut makan bersama, dirinya mulai takut jika Bara bosan dengannya atau masih marah akibat keboodohannya.

"Tuan sedang banyak pekerjaan sehingga tidak bisa menemani anda sarapan, Nyonya." Sara berusaha memberitahu Nayya jika tuan mudanya tidak  marah lagi pada sang nyonya.

Hanya ada anggukan kepala, Nayya tidak benar-benar percaya dengan ucapan Sara. Ia tahu bahwa wanita itu sedang menghiburanya mungkin saja berbohong agar dirinya tidak terlalu sedih.

Usai sarapan, Nayya yang tidak bersemangat kini duduk di ruang tamu. Niatnya ingin menonton televisi malah Nayya yang sedang di tonton oleh sang televisi.

"Selamat pagi, Nyonya. Tuan Bara berpesan untuk memberikan barang-barang ini pada anda."

Sapaan Alber dan ucapannya membuat Nayya tersadar dari lamunanya, ia bahkan menatap terkejut pada pria paruh baya tersebut. Tidak menduga jika suaminya sudah menyiapkan alat-alat lukis yang ia minta tadi malam.

"Apakah paman sedang bercanda?" Nayya selalu sopan pada pelayan di rumah Bara, ia akan memanggil kakak, paman dan bibi pada mereka yang sesuai dengan umurnya.

"Tidak, ini perintah tuan Bara. Ia meminta saya mencarikan alat lukis seperi yang anda minta tadi malam pada saya, Nyonya."

Ingin rasanya Nayya menangis karena merasa terharu, ia tidak menduga jika suaminya akan melakukan hal yang manis di pagi hari. Walau sebelum hal ini terjadi, mereka harus bertengkar akibat kebodohannya.

"Terims kasih, Paman. Oh ya, kapan kak Bara akan kembali?"

"Mungkin pukul 6 sore, Nyonya. Tuan mengatakan akan makan malam bersama dengan anda. Kalau begitu, saya pamit undur diri dulu, Nyonya."

"Baik, Paman."

Selepas kepergian Albert. Nayya langsung mengambil ponselnya lalu memposting alat lukis pemberian Bara ke media sosialnya dengan caption yang manis bersamaan nama singkat Bara.

Bara yang sengaja membajak semua media sosial sang istri untuk berjaga-jaga agar keluarga Cannor tidak mengganggunya tersenyum kecil ketika melihat postingan Nayya, cukup menghibur saat dirinya tengah di sebukan dengan segudang pekerjaan.

"Dasar wanita aneh," ucap Bara pelan.

 

 

Terpopuler

Comments

novili alfa

novili alfa

definisi bucin tingkat langit ketujuh yg sesungguhnya 😌 #pembajakan

2022-04-07

0

Winarni Soekarno

Winarni Soekarno

ciyeeee...Bara mulai, senyum2 niih

2021-07-30

0

Raisya Almira

Raisya Almira

bahagia menantimu Nayya...

2021-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Rencana (Revisi)
3 Luka (Revisi)
4 Ijab Kabul (Revisi)
5 Pengantin Pengganti (Revisi)
6 Di Sambut (Revisi)
7 Gadis Menyedihkan (Revisi)
8 Surat Perjanjian (Revisi)
9 Lupa Akan Karma
10 Telpon Ibu (Revisi)
11 Ayah Yang Gagal
12 Pagi Yang Manis (Revisi)
13 Ucapan Terima Kasih (Revisi)
14 Lukisan Berdarah (Revisi)
15 Pelukan Hangat (Revisi)
16 Self-Injury (Revisi)
17 Sebuah Luka (Revisi)
18 Perubahan (Revisi)
19 Masalah (Revisi)
20 Pijat Gratis (Revisi)
21 Ziarah (Revisi)
22 Insomnia (Revisi)
23 Obat Tidur Terbaik (Revisi)
24 Keponakan (Revisi)
25 Paman Vs Keponakan (Revisi)
26 Mimpi Buruk (Revisi)
27 Dibawa (Revisi)
28 Mantan Kekasih (Revisi)
29 Posesif (Revisi)
30 Bercerita Tentang Perasaan (Revisi)
31 PENGUMUMAN
32 Menggapai Ridho
33 Bertemu
34 Tidak Tahu Malu
35 Makan Bakso
36 Masih Mengganggu
37 Mengadu
38 Ingin Mengakhiri
39 Usai Sudah
40 Suami Idaman
41 Kecelakaan
42 3 Psikopat
43 Wanita Ku
44 Lukman Andara
45 Bocil
46 Benang Kusut
47 Keluarga Malik
48 Menjadi Bintang Utama
49 Aku Suaminya
50 Cucu Keluarga Malik
51 Jadi Pertemuan Keluarga
52 Mempermalukan Diri Sendiri
53 Pelukan Sebelum Tidur
54 2 Orang Misterius
55 Karma Dimulai
56 Firasat
57 Menjauh
58 Pengakuan Cinta
59 Tidak Untuk Poligami
60 Terbongkar
61 Bertemu
62 Kemarahan Bara
63 Spesial Bara
64 Memulai Rencana
65 Sebuah Rindu (Spesial Bara)
66 Pelukan Seorang Ibu
67 Masih Belum Menyerah
68 Menceritakan
69 Kesepakatan
70 Pindah Sementara
71 Gangguan
72 Sosok Lain
73 Masuk Kuliah
74 Dosenku Suamiku
75 Membuat Berita
76 Mencari Tahu
77 Akhirnya
78 Memulai
79 Kita Akhiri
80 Karma
81 Perpustakan
82 Berwajah Tebal
83 Tamu
84 Seperti Koala
85 Pengadilan Agama
86 Cemburu
87 Tetap Nyonya Bara
88 Diajak Meeting
89 Otoritas Seorang Nyonya
90 Penyesalan Leonal
91 Hampir Bangkrut
92 Masuk Penjara
93 "Apa kabar, Nak?"
94 Dibuang Setelah Dipakai
95 Si Mantan Mulai Aktif
96 Untung Sayang
97 Dia Istriku
98 Resiko Orang Lajang
99 Firasat
100 Kecewa
101 Penculikan
102 Ayah
103 Kedatangan Bara
104 Seorang Anak Perempuan
105 Budak Cinta
106 Membantu
107 Pulang
108 Mempertegas
109 Akhir Yang Menyedihkan
110 Gagal
111 Rafi & Beni
112 Bercerita Dengan Ayah
113 Berbagi Peran
114 Keinginan Seorang Anak
115 Bahagiamu Jauh Lebih Penting
116 Si Wanita Penggoda
117 Ibu Mertuku Hanya Satu
118 Ikuti Kata Hati
119 Nayya Sayang Bunda
120 Makan Siang Dikantor
121 Nayya Yang Polos
122 Adam Is Coming
123 Belajar Jadi Kakek
124 "Apa Aku Tidak Menggemaskan Lagi?"
125 Melukis Senja
126 Bulan Madu
127 Rotasi Kehidupan
128 Balas Dendam
129 Titik Noda Menghancurkan Segalanya
130 Titik Tertinggi Jatuh Cinta
131 Cinta Buta
132 Tujuan Menikah
133 Karin Salvina Malik
134 "Ini Semua Salahku."
135 Cemburu
136 Bertengkar
137 A Thousand Years
138 Kembali
139 Bangsawan Yang Sebenarnya
140 Tugas Istri
141 Meminta Izin
142 Pendarahan
143 Ngidam
144 Demi Istri
145 Akhirnya
146 Lahiran
147 Bara Pov
148 Devano Albian Dominic
149 Wisuda (Happy Ending)
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Prolog
2
Rencana (Revisi)
3
Luka (Revisi)
4
Ijab Kabul (Revisi)
5
Pengantin Pengganti (Revisi)
6
Di Sambut (Revisi)
7
Gadis Menyedihkan (Revisi)
8
Surat Perjanjian (Revisi)
9
Lupa Akan Karma
10
Telpon Ibu (Revisi)
11
Ayah Yang Gagal
12
Pagi Yang Manis (Revisi)
13
Ucapan Terima Kasih (Revisi)
14
Lukisan Berdarah (Revisi)
15
Pelukan Hangat (Revisi)
16
Self-Injury (Revisi)
17
Sebuah Luka (Revisi)
18
Perubahan (Revisi)
19
Masalah (Revisi)
20
Pijat Gratis (Revisi)
21
Ziarah (Revisi)
22
Insomnia (Revisi)
23
Obat Tidur Terbaik (Revisi)
24
Keponakan (Revisi)
25
Paman Vs Keponakan (Revisi)
26
Mimpi Buruk (Revisi)
27
Dibawa (Revisi)
28
Mantan Kekasih (Revisi)
29
Posesif (Revisi)
30
Bercerita Tentang Perasaan (Revisi)
31
PENGUMUMAN
32
Menggapai Ridho
33
Bertemu
34
Tidak Tahu Malu
35
Makan Bakso
36
Masih Mengganggu
37
Mengadu
38
Ingin Mengakhiri
39
Usai Sudah
40
Suami Idaman
41
Kecelakaan
42
3 Psikopat
43
Wanita Ku
44
Lukman Andara
45
Bocil
46
Benang Kusut
47
Keluarga Malik
48
Menjadi Bintang Utama
49
Aku Suaminya
50
Cucu Keluarga Malik
51
Jadi Pertemuan Keluarga
52
Mempermalukan Diri Sendiri
53
Pelukan Sebelum Tidur
54
2 Orang Misterius
55
Karma Dimulai
56
Firasat
57
Menjauh
58
Pengakuan Cinta
59
Tidak Untuk Poligami
60
Terbongkar
61
Bertemu
62
Kemarahan Bara
63
Spesial Bara
64
Memulai Rencana
65
Sebuah Rindu (Spesial Bara)
66
Pelukan Seorang Ibu
67
Masih Belum Menyerah
68
Menceritakan
69
Kesepakatan
70
Pindah Sementara
71
Gangguan
72
Sosok Lain
73
Masuk Kuliah
74
Dosenku Suamiku
75
Membuat Berita
76
Mencari Tahu
77
Akhirnya
78
Memulai
79
Kita Akhiri
80
Karma
81
Perpustakan
82
Berwajah Tebal
83
Tamu
84
Seperti Koala
85
Pengadilan Agama
86
Cemburu
87
Tetap Nyonya Bara
88
Diajak Meeting
89
Otoritas Seorang Nyonya
90
Penyesalan Leonal
91
Hampir Bangkrut
92
Masuk Penjara
93
"Apa kabar, Nak?"
94
Dibuang Setelah Dipakai
95
Si Mantan Mulai Aktif
96
Untung Sayang
97
Dia Istriku
98
Resiko Orang Lajang
99
Firasat
100
Kecewa
101
Penculikan
102
Ayah
103
Kedatangan Bara
104
Seorang Anak Perempuan
105
Budak Cinta
106
Membantu
107
Pulang
108
Mempertegas
109
Akhir Yang Menyedihkan
110
Gagal
111
Rafi & Beni
112
Bercerita Dengan Ayah
113
Berbagi Peran
114
Keinginan Seorang Anak
115
Bahagiamu Jauh Lebih Penting
116
Si Wanita Penggoda
117
Ibu Mertuku Hanya Satu
118
Ikuti Kata Hati
119
Nayya Sayang Bunda
120
Makan Siang Dikantor
121
Nayya Yang Polos
122
Adam Is Coming
123
Belajar Jadi Kakek
124
"Apa Aku Tidak Menggemaskan Lagi?"
125
Melukis Senja
126
Bulan Madu
127
Rotasi Kehidupan
128
Balas Dendam
129
Titik Noda Menghancurkan Segalanya
130
Titik Tertinggi Jatuh Cinta
131
Cinta Buta
132
Tujuan Menikah
133
Karin Salvina Malik
134
"Ini Semua Salahku."
135
Cemburu
136
Bertengkar
137
A Thousand Years
138
Kembali
139
Bangsawan Yang Sebenarnya
140
Tugas Istri
141
Meminta Izin
142
Pendarahan
143
Ngidam
144
Demi Istri
145
Akhirnya
146
Lahiran
147
Bara Pov
148
Devano Albian Dominic
149
Wisuda (Happy Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!