Malam hari, Nayya yang sudah lama tertidur akhirnya bangun. Tubuhnya sangat sakit, dan ia juga kelaparan akibat tidak makan tadi siang. Ketika matanya melihat ke sekeliling, ia langsung terkejut saat tahu kalau dirinya ternyata tertidur di kamar lain.
"Kau sudah bangun." Bara muncul dengan nampan yang berisi makam malam untuk Nayya, sengaja ia siapkan dan bawa ke atas karena tahu bahwa malam ini sang istri tidak akan bisa turun ke bawah.
"M-engapa Nayya bisa ada di sini?"
"Karena kau istri ku dan mulai saat ini, kita akan tidur bersama." Bara tidak berniat memberitahu alasan kepindahan Nayya ke kamarnya, lagi pula. Itu bukan hal yang harus di permasalahkan sekarang. Toh, semuanya telah terjadi, dan Bara punya tanggung jawab atas hidup Nayya berserta luka yang ia derita.
Nayya merasa aneh, ia tidak terbiasa tidur dengan pria. Yah, meskipun Bara suaminya, tapi tetap saja. Ia merasa sangat asing dengan tidur bersama. Belum lagi mereka tidak pernah melakukan pendekatan, karena sejak awal Bara sudah membuat jarak, maka sulit bagi keduanya menjadi akrab dalam waktu yang singkat.
"Nayya lebih baik kembali ke kamar, Kak. Nayya tidak ingin merepotkan Kakak."
"Tetap di sini, kamar itu sudah ku kunci. Jadi, mulai malam ini. Kita akan tidur dalam satu kamar dan satu ranjang, kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan mengambil kesempatan dari mu."
Melihat bahwa perkataan suaminya sudah tidak lagi bisa di bantah, maka Nayya dengan pasrah menerima keputusan Bara. Ia juga mulai makan saat Bara memberikan suapan padanya, sifat pria itu berubah hanya dalam satu hari. Ia juga benar-benar berubah dan tidak main-main dalam ucapannya.
Setelah selesai makan malam. Nayya memberanikan diri untuk berbicara dengan Bara, ia ingin tahu apa yang akan di lakukan oleh suaminya setelah tahu jika dirinya memiliki penyakit kejiwaan.
"Apa Kakak tidak membenci ku setelah tahu penyakit kejiwaan yang ku derita?"
Bara yang tengah sibuk membanca di ranjang, terhenti. Ia menatap wajah istrinya beberapa menit lalu menjawab pertanyaan itu.
"Tidak, di mata ku kau normal. Dan meskipun kau memiliki penyakit itu bukan hal yang harus di permasalahan, jadi berhentilah berfikir bahwa aku akan malu atau membuang mu."
"Tapi Nayya sangat memalukan, Kak. Jika teman-teman Kakak mengetahuinya, maka mereka akan mengejek Kakak."
"Hentikan itu, aku baik-baik saja. Tapi mulai sekarang, kau harus berjanji untuk memberitahu apa yang sedang mengganggu fikiran mu. Jangan pernah simpan masalah mu sendiri."
Niatnya hanya satu, membantu Nayya sembuh dari pernyakitnya. Tapi lupa, bahwa niat tersebut akan berubah menjadi hal yang sangat ia tentang.
"Baik, Kak." Nayya terharu ketika mendengar ucapan suaminya, ia juga percaya jika Bara berkata jujur. Dan tidak ada kebohongan di dalamnya.
"Sekarang tidurlah, tubuh mu pasti lelah. Jika kau mendapatkan mimpi buruk lagi, maka langsung bangun dan katakan pada ku," ucap Bara lembut, membuat Nayya mengikuti perkataan Bara untuk tidur. Malam ini, ia tidak akan mimpi buruk lagi karena suaminya ada di sampingnya.
Setelah Nayya tertidur, Bara memutuskan pergi ke ruang kerjanya. Albert sudah menunggunya disana untuk membertahu hasil pekerjaanya selama 3 jam dalam menghancurkan stasiun televisi dan media sosial yang telah menyebarkan berita tentang Vina.
"Apakah sudah selesai?"
"Sudah, Tuan. Saya bisa pastikan mereka tidak akan bisa bangkit kembali, dan seperti yang anda minta. Mulai saat ini, stasiun televisi itu ada di tangan anda."
Selain membuat bangkrut, perusahaan televisi tersebut juga di ambil paksa oleh Bara. Ia tidak pernah merasa malu dengan perbuatannya, toh mereka sudah membuatnya semakin merasa bersalah. Di tambah berita tidak bermoral seperti itu di tayangkan, membuat banyak orang akan mencontohnya di masa depan.
Mungkin jika berita kehamilan di luar nikah itu tidak ditayangkan, maka tidak akan menjadi masalah. Tapi sayangnya Vina dan Leonal melakukannya, mereka bertindak seperti soerang selebriti luar Negri yang bida dengan bebas mempublikasikan berita kehamilan itu.
Indonesi dan luar Negri berbeda, masyarakat Indonesia lebih paham tentang agama. Lagi pula, anak di luar nikah memiliki nasib yang tidak baik jika menurut agam islam. Jika itu anak perempuan, maka saat menikah nantinya, sang anak perempuan hanya bisa menggunakan binti Muhammad tidak nama ayahnya. Bahkan sang ayah tdiak bisa menikahkannya, lalu untuk anak laki-laki, dia tidak akan bisa mendapatkan warisan milik ayahnya, cukup memberatkan bukan.
"Setelah ini, apa yang akan anda lakukan, Tuan?"
"Aku akan merawatnya, tapi ada satu hal yang membuatnya berat untuk menceraikan Nayya setelah surat perjanjian kami selesai."
"Mengapa anda mengatakan hal seperti itu, Tuan?"
"Dengan kondisinya sekarang, di tambah ia memiliki penyakit mental dan luka di sekujur tubuhnya. Aku merasa sangat bersalah, bahkan tadi siang. Dia bermimpi tentang masa lalunya, aku semakin merasa bersalah. Tidak pernah ku bayangkan jika dia akan mengalami hal semacam ini."
Luka akibat kekecewaaan serta penghianatan seorang ayah ternyata membuat banyak korban, bukan hanya sang istri. Anaknya juga menjadi korban, terutama jika itu anak perempuan. Makhluk paling lembut yang Tuhan ciptakan, dengan perasaan yang sangat peka.
"Sebaiknya anda mempertahannya, Tuan. Lagi pula, nyonya wanita baik-baik. Dia juga tidak matrealistis dan cocok untuk menjadi pendamping anda."
"Dari mana kau bisa menebak hal semacam itu?" Bara tersebut konyol ketika mendengar perkataan Albert.
"Saya sudah melihat berbagai macam sifat manusia, Tuan. Dan nyonya Nayya menarik perhatian saya, bukan karena dia cantik. Tapi dia baik dan tulus, di tambah ia memiliki sifat yang jujur. Bukankah itu bagus untuk di jadikan seorang nyonya Albara."
Pelajaran hidup adalah buku panduan terbaik menuju sikap dewasa, tidak hanya melihat kita juga bisa merasakannya. Tahu apa yang pantas dan tidak untuk di pertahankan, tahu bagaimana cara menilai seseorang dan tahu cara menentukan pantas atau tidaknya sesuatu.
"Yah, kau memang benar. Dia wanita yang berbeda, tapi air matanya membuat ku kehilangan kontrol, dia bahkan sangat mudah menangis hanya dalam satu bentakan."
"Bukankah itu wajar, Tuan. Nyonya seorang wanita, dia memiliki banyak emosi. Ditambah hidupnya tidak pernah baik-baik saja, membuat perasaanya mudah terluka dan menangis."
Ah, Bara hampir lupa dengan perasaan dan masa lalu Nayya. Andai saja Albert tidak memberitahunya, mungkin ia tetap kesal dengan Nayya, si wanita cengeng dan keras kepala. Ya, setelah satu bulan menikah dengan Nayya, kini Bara sadar bahwa ada dua sifat yang menonjol dalam diri Nayya, pertama cengeng dan yang kedua kerasa kepala.
"Apa menurut mu dia tidak akan membenci ku jika suatu hari nanti tahu apa yang sedang ku sembunyikan darinya?"
"Saya tidak akan membiarkan hal itu sampai terjadi, Tuan."
"Mengapa kau sangat yakin bisa melakukannya? Dan kenapa sejak awal kau terlihat seperti menyetujui Nayya menjadi istri ku dalam waktu yang lama?"
"Saya hanya ingin anda bahagia, Tuan. Sudah cukup 3 tahun yang berat untuk anda, mari kita membuka lembaran baru dan saya berharap anda tetap bahagia."
"Kau terdengar seperti seorang ibu yang memiliki banyak harapan pada putranya."
Albert tersenyum, ia sudah terbiasa dengan Bara. Marah pria itu bukan hal yang membuanya kesal atau bahkan takut, ia sadar bahwa Bara juga menderita, bukan hanya Nayya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
novili alfa
krn sejatinya, rasa sayang berawal dari rasa nyaman 💞
2022-04-07
0
Sonya Tanod
srmoga navy cepat sembuh
2021-09-04
0
Dzafa Na
masih penasaran dengan rahasia bara 🤔🤔🤔🤔
2021-07-18
0