Gadis Menyedihkan (Revisi)

"Mengapa anda melakukan itu, Tuan?" tanya Nayya gugup.

"Karena aku ingin, lagi pula. Mereka sudah melakukan banyak kecurangan, tidak hanya menggantikan pengantin ku, kini mereka juga memberikan pengantin yang terluka. Bukankah ini sangat merugikan untuk ku." Bara tidak akan memberitahu Nayya bahwa ia sengaja melakukan hal itu agar kerja sama mereka gagal. Tidak mungkin ia bersedia membantu perusahaan yang sebentar lagi akan bangkrut.

"Tapi, nanti mereka akan marah pada saya. Mereka melarang saya berkata jujur, Tuan." Nayya masih saja berfikir jika ia akan bertemu dengan keluarga Cannor di masa depan.

"Bodoh, kau sudah menjadi bagian rumah ini. Jadi tidak perlu takut, mereka tidak akan melukai mu."

"Tapi saya masih takut, Tuan."

Bara yang tahu bahwa Nayya sering di lukai memutuskan mengabaikan ketakutan istrinya. Ia meminta seorang wanita yang bernama Sara masuk ke dalam dengan kotak P3K.

"Sebentar lagi pelayan akan datang dan mengobati luka mu. Aku akan menunggu mu di ruang makan, jangan lupa bersihkan tubuhh mu sebelum turun ke."

"Tapi saya tidak membawa pakaian ganti, Tuan."

"Ainayya Hikari Salvina, ingat kata-kata ku hari ini. Kau adalah nyonya Albara Demian Dominic, jadi mulai sekarang. Semua yang ada di rumah ini milik mu, kau tidak perlu melakukan tugas mu seperti di kehidupan mu yang lalu. Apakah kau mengerti?"

"S-saya mengerti, Tuan."

Bara langsung keluar dari ruangan, lalu di susul oleh Sara yang mengajak wanita itu pergi ke kamar milik Nayya. Sesampainya di kamar, Nayya terpana. Tidak menduga jika ia akan memiliki kamar yang sangat luas seperti sekarang ini.

"Ini sangat mewah," ucap Nayya.

"Selamat datang di kamar anda, Nyonya. Sekarang, mari kita mandi agar saya bisa mengobati luka anda."

"Saya bisa mandi sendiri."

"Maaf, tuan Bara sudah meminta saya untuk melayani anda mulai sekarang. Jadi, entah itu makan atau mandi, saya akan membantu anda, Nyonya."

"Tapi itu sangat berlebihan."

"Tidak ada yang berlebihan, Nyonya. Ini sudah menjadi kewajiban saya, mari kita lakukan mandi dan mengobati luka anda."

Dengan terpaksa, Nayya mengikuti Sara. Kini ia sadar bahwa hiddupnya telah berbeda sangat jauh, di layani layaknya seorang permaisuri. Jauh berbeda dengan kehidupan Vina yang hanya sebatas kaya.

Setelah selesai membersihkan diri dan menggunakan pakaian mewah sederhana yang baru pertama kali digunakannya, Nayya langsung keluar dari kamar. Sara langsung membawa nyonya mudanya turun ke lantai bawah, bergabung dengan Bara yang sedang menunggunya untuk makan siang bersama.

Tiba di lantai satu, sang pelayan yang bernama Sara membawa nyonya mudanya ke ruang makan. Di sana, Bara sudah menunggu. Meja makan juga telah penuh dengan makanan-makanan enak, yang Nayya sendiri tidak pernah rasakan.

Berdiri di sisi meja, membuat semua pelayan termasuk Bara bingung dengan tindakan Nayya yang berdiri di barisan para pelayan.

"Mengapa kau berdiri di sana?" tanya Bara penuh penekanan.

Nayya yang bingung menjadi gugup, selama tinggal di rumah sang Ayah. Ia akan selalu berdiri di sisi meka makan sambil menunggu keluarga tersebut selesai makan, lalu ia akan makan dengan hasil sisa mereka.

"Saya harus menunggu anda selesai makan, seperti tuan Javior perintahkan pada saya."

Ainayya. Gadis menyedihkan, membuat siapa pun yang mendengar ceritanya akan sedih dan merasakan seperti apa kehidupannya di masa lalu.

"Mengapa dia melakukan hal itu pada mu?" Bara mengetuk-ngetuk jari telunjuknya di meja makan. Membuat Nayya semakin gugup.

"Tuan Javior mengatakan bahwa nafsu makan Vina dan Ibu akan hancur jika saya ikut makan bersama mereka. Ayah juga mengatakan bahwa anak tidak berguna seperti ku harus makan dari sisa mereka."

Di dunia ini, seharusnya Ayah adalah sosok yang paling mencintai putrinya. Menjadi cinta pertama sekaligus pahlawan sang putri. Seperti itulah yang seharusnya di lakukan oleh sosok Ayah. Tapi untuk Ainayya, hal tersebut tidak berlaku, ia di perlakukan bak seorang pelayan tanpa gaji. Sungguh gadis paling menyedihkan yang pernah Bara dan para pelayanya temui.

"Apakah kau lupa jika sekarang kau sudah menjadi nyonya Bara?"

Nayya menggelengkan kepalanya, "Saya ingat, saya adalah nyonya Albara dan saya berhak atas rumah ini."

"Lalu, mengapa kau masih tetap berdiri di sana!"

Ainayya yang akhirnya tersadar langsung duduk di kursi yang telah di siapkan oleh Sara. Mengambilkan piring serta meletakan berbagai macam makanan lezat, membuat Nayya yang hanya bisa makan 1 kali hingga 2 kali dalam satu hari menelan air liurnya.

Bara yang melihat wajah kelaparan Nayya menjadi simpatik. Ia mungkin sangat jarang dan mungkin tidak pernah bersimpatik pada orang lain.

"Apakah kau sudah makan sebelum datang ke rumah ini?"

Bara yang tidak pernah berbicara di meja makan, tiba-tiba melakukannya setelah kehadiran Ainayya. Membuat para pelayan merasa kagum dengan Nayya.

"Belum, tuan Javior menghukum saya sejak selamam sehingga saya tidak boleh makan sampai hari ini."

Parapelayan tercengang. Mereka yang seorang pelayan saja selalu makan dengan enak, tidak pernah puasa apalagi tidak makan beberapa hari.

"Apakah kau sering seperti itu?"

"Ya."

Bukan Nayya sengaja mengungkapkan perlakukan keluarganya padanya. Ia melakukan hal itu karena setelah sang bunda meninggal, tidak ada lagi yang perduli atau bahkam bertanya tentang hidupnya. Membuat ia dengan mudah bercerita pada Bara.

"Baiklah, sekarang kau boleh makan. Jika ada sesuatu yang kau inginkan maka kau bisa memintanya pada Sara,

karena mulai sekarang dia yang akan melayani mu. Dan satu hal lagi, panggil nama saja nama ku tanpa ada sebutan tuan di dalamnya."

Ainayya terpana ketika mendengar perkataan Bara, ia tidak menduga jika hidupnya akan benar-benar seperti di istana. Ada pelayan yang selalu berdiri di sampingnya. Pavina saja tidak bisa merasakan hidup sepertinya meskipun menjadi putri kesayangan sang Ayah.

"Baik. Tapi untuk pelayan, sepertinya itu tidak perlu. Nayya tidak ingin merepotkan Sara karena harus melayani ku." Meskipun tahu hidup dengan pelayan yang selalu ada di sampingnya akan membuat semuanya mudah, tapi Nayya merasa tidak enak jika harus merepotkan orang lain.

"Tidak apa-apa, Nyonya. Tuan muda mempekerjakan saya khusus untuk anda sehingga saya harus melakukannya."

Ainayya paham, mungkin jika Pavina yang menikah. Maka Pavina juga akan di perlakukan hal yang sama oleh Bara, dan akan sangat keterlaluan bila dirinya menolak kebaikan itu.

"Baik, semoga aku tidak merepotkan mu."

Setelah Bara memintanya memanggil nama, maka semua jenis percakapan Nayya telah berubah. Wanita itu juga menganggap semua orang yang ada di rumah Bara sebagai keluarga.

"Kalau begitu, mari kita mulai makan siangnya."

Ainayya langsung memulai makan siangnya setelah mendapatkan perintah dari Bara. Makanan yang sangat enak dan belum pernah ia rasakan membuatnya lupa jika saat ini sedang makan satu meja dengan seorang pria asing.

Para pelayan yang melihat pola makan Nayya, merasa prihatin. Tidak ada rasa jijik atau menghina karena cara makannya yang tampak kampungan serta tidak memiliki etika. Bahkan, seorang pelayan paruh baya hampir meneteskan air mata karena melihat kondisi Nayya yang terlihat sangat kurus, mungkin karena jarang makan membuat tubuhnya tidak tumbuh dengan benar.

Ketika Bara melihat cara makan Nayya, tidak ada rasa jijik. Tapi ia merasa harus memberikan pelajaran etika saat makan agar di masa depan, wanita itu tidak menjadi bahan ejekan oleh orang-orang kaya.

Setelah selesai makan, Nayya akhirnya sadar bahwa ia sedang makan dengan Bara. Hal itu membuatnya menjadi malu dan meminta maaf atas ketidak sopanan saat makan.

"Maaf jika cara makan Nayya telah membuat kalian jijik. Aku benar-benar baru pertama kali merasakan

makan siang seperti ini sehingga lupa kehadiran kalian," ucap Nayya malu.

"Tidak masalah. Tapi setelah ini kau harus belajar etika dan tata krama agar di masa depan, ketika kau menemani ku menghadiri acara besar, kau tidak menjadi bahan hinaan."

"Terima kasih." Nayya tahu. Untuk menjadi seorang nyonya dari keluarga kaya, ia harus memiliki etika serta terlihat elegan. Seperti yang selalu Ibu tirinya ajarkan pada Pavina.

"Sara, berikan padanya makanan penutup."

"Baik, Tuan."

Sara mulai menempatkan berbagai macam makanan penutup di hadapan Nayya. Mulai dari Dessert, custard, pie manis, potongan kue dan biskuit. Membuat Nayya kembali lapar, air matanya bahkan tidak bisa di tahan karena melihat makanan lezat yang sering Pavina makan.

"Mengapa kau menangis?"

"Nayya hanya sedang bahagia karena akhirnya bisa menikmati makanan-makanan enak seperti ini. Di masa lalu, Nayya sering melihat Pavina, Nyonya dan tuan makan makanan seperti ini. Tapi tidak sebanyak ini."

"Maka mulai  sekarang kau akan menikmati makanan seperti ini sepuasnya. Jika kau ingin, maka kau bisa memintanya pada Sara dan para pelayan. Apakah kau bahagia?"

"Ya, Nayya sangat bahagia. Terima kasih, anda adalah orang asing pertama yang sangat baik pada Nayya, semoga Tuhan selalu melindungi Nayya."

Bara tersenyum ketika mendengar doa Nayya, tentang Tuhan. Ia sudah lama melupakannya, jadi sedikit aneh ketika ia mendengar sebuah doa penuh kebaikan dari Nayya.

Terpopuler

Comments

Siti Aisyah

Siti Aisyah

aku sangat terharu baca nya...begitu menyentuh..meskipun ini hanya halu tingkat tinggi..sangat imposible kalo di dunia nyata ada seperti tuan bara yg sangat baik dan tdk illfeel melihat dan dekat dgn nayya apalagi dijadikan istri...😀😀😀

2022-12-13

0

Ray Siddiq

Ray Siddiq

banyak bawang ya 😭

2021-11-27

0

👉🏾ADELIA😍🤝

👉🏾ADELIA😍🤝

😭😭😭😭

Jd teringat adik angkat q yg disiksa smpai ninggal oleh ibu tiriny. sdangkn ayah ny diam ja..
Semoga amal ibadah ny diterima allah..

Bkin mewek thorrrr

2021-10-07

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Rencana (Revisi)
3 Luka (Revisi)
4 Ijab Kabul (Revisi)
5 Pengantin Pengganti (Revisi)
6 Di Sambut (Revisi)
7 Gadis Menyedihkan (Revisi)
8 Surat Perjanjian (Revisi)
9 Lupa Akan Karma
10 Telpon Ibu (Revisi)
11 Ayah Yang Gagal
12 Pagi Yang Manis (Revisi)
13 Ucapan Terima Kasih (Revisi)
14 Lukisan Berdarah (Revisi)
15 Pelukan Hangat (Revisi)
16 Self-Injury (Revisi)
17 Sebuah Luka (Revisi)
18 Perubahan (Revisi)
19 Masalah (Revisi)
20 Pijat Gratis (Revisi)
21 Ziarah (Revisi)
22 Insomnia (Revisi)
23 Obat Tidur Terbaik (Revisi)
24 Keponakan (Revisi)
25 Paman Vs Keponakan (Revisi)
26 Mimpi Buruk (Revisi)
27 Dibawa (Revisi)
28 Mantan Kekasih (Revisi)
29 Posesif (Revisi)
30 Bercerita Tentang Perasaan (Revisi)
31 PENGUMUMAN
32 Menggapai Ridho
33 Bertemu
34 Tidak Tahu Malu
35 Makan Bakso
36 Masih Mengganggu
37 Mengadu
38 Ingin Mengakhiri
39 Usai Sudah
40 Suami Idaman
41 Kecelakaan
42 3 Psikopat
43 Wanita Ku
44 Lukman Andara
45 Bocil
46 Benang Kusut
47 Keluarga Malik
48 Menjadi Bintang Utama
49 Aku Suaminya
50 Cucu Keluarga Malik
51 Jadi Pertemuan Keluarga
52 Mempermalukan Diri Sendiri
53 Pelukan Sebelum Tidur
54 2 Orang Misterius
55 Karma Dimulai
56 Firasat
57 Menjauh
58 Pengakuan Cinta
59 Tidak Untuk Poligami
60 Terbongkar
61 Bertemu
62 Kemarahan Bara
63 Spesial Bara
64 Memulai Rencana
65 Sebuah Rindu (Spesial Bara)
66 Pelukan Seorang Ibu
67 Masih Belum Menyerah
68 Menceritakan
69 Kesepakatan
70 Pindah Sementara
71 Gangguan
72 Sosok Lain
73 Masuk Kuliah
74 Dosenku Suamiku
75 Membuat Berita
76 Mencari Tahu
77 Akhirnya
78 Memulai
79 Kita Akhiri
80 Karma
81 Perpustakan
82 Berwajah Tebal
83 Tamu
84 Seperti Koala
85 Pengadilan Agama
86 Cemburu
87 Tetap Nyonya Bara
88 Diajak Meeting
89 Otoritas Seorang Nyonya
90 Penyesalan Leonal
91 Hampir Bangkrut
92 Masuk Penjara
93 "Apa kabar, Nak?"
94 Dibuang Setelah Dipakai
95 Si Mantan Mulai Aktif
96 Untung Sayang
97 Dia Istriku
98 Resiko Orang Lajang
99 Firasat
100 Kecewa
101 Penculikan
102 Ayah
103 Kedatangan Bara
104 Seorang Anak Perempuan
105 Budak Cinta
106 Membantu
107 Pulang
108 Mempertegas
109 Akhir Yang Menyedihkan
110 Gagal
111 Rafi & Beni
112 Bercerita Dengan Ayah
113 Berbagi Peran
114 Keinginan Seorang Anak
115 Bahagiamu Jauh Lebih Penting
116 Si Wanita Penggoda
117 Ibu Mertuku Hanya Satu
118 Ikuti Kata Hati
119 Nayya Sayang Bunda
120 Makan Siang Dikantor
121 Nayya Yang Polos
122 Adam Is Coming
123 Belajar Jadi Kakek
124 "Apa Aku Tidak Menggemaskan Lagi?"
125 Melukis Senja
126 Bulan Madu
127 Rotasi Kehidupan
128 Balas Dendam
129 Titik Noda Menghancurkan Segalanya
130 Titik Tertinggi Jatuh Cinta
131 Cinta Buta
132 Tujuan Menikah
133 Karin Salvina Malik
134 "Ini Semua Salahku."
135 Cemburu
136 Bertengkar
137 A Thousand Years
138 Kembali
139 Bangsawan Yang Sebenarnya
140 Tugas Istri
141 Meminta Izin
142 Pendarahan
143 Ngidam
144 Demi Istri
145 Akhirnya
146 Lahiran
147 Bara Pov
148 Devano Albian Dominic
149 Wisuda (Happy Ending)
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Prolog
2
Rencana (Revisi)
3
Luka (Revisi)
4
Ijab Kabul (Revisi)
5
Pengantin Pengganti (Revisi)
6
Di Sambut (Revisi)
7
Gadis Menyedihkan (Revisi)
8
Surat Perjanjian (Revisi)
9
Lupa Akan Karma
10
Telpon Ibu (Revisi)
11
Ayah Yang Gagal
12
Pagi Yang Manis (Revisi)
13
Ucapan Terima Kasih (Revisi)
14
Lukisan Berdarah (Revisi)
15
Pelukan Hangat (Revisi)
16
Self-Injury (Revisi)
17
Sebuah Luka (Revisi)
18
Perubahan (Revisi)
19
Masalah (Revisi)
20
Pijat Gratis (Revisi)
21
Ziarah (Revisi)
22
Insomnia (Revisi)
23
Obat Tidur Terbaik (Revisi)
24
Keponakan (Revisi)
25
Paman Vs Keponakan (Revisi)
26
Mimpi Buruk (Revisi)
27
Dibawa (Revisi)
28
Mantan Kekasih (Revisi)
29
Posesif (Revisi)
30
Bercerita Tentang Perasaan (Revisi)
31
PENGUMUMAN
32
Menggapai Ridho
33
Bertemu
34
Tidak Tahu Malu
35
Makan Bakso
36
Masih Mengganggu
37
Mengadu
38
Ingin Mengakhiri
39
Usai Sudah
40
Suami Idaman
41
Kecelakaan
42
3 Psikopat
43
Wanita Ku
44
Lukman Andara
45
Bocil
46
Benang Kusut
47
Keluarga Malik
48
Menjadi Bintang Utama
49
Aku Suaminya
50
Cucu Keluarga Malik
51
Jadi Pertemuan Keluarga
52
Mempermalukan Diri Sendiri
53
Pelukan Sebelum Tidur
54
2 Orang Misterius
55
Karma Dimulai
56
Firasat
57
Menjauh
58
Pengakuan Cinta
59
Tidak Untuk Poligami
60
Terbongkar
61
Bertemu
62
Kemarahan Bara
63
Spesial Bara
64
Memulai Rencana
65
Sebuah Rindu (Spesial Bara)
66
Pelukan Seorang Ibu
67
Masih Belum Menyerah
68
Menceritakan
69
Kesepakatan
70
Pindah Sementara
71
Gangguan
72
Sosok Lain
73
Masuk Kuliah
74
Dosenku Suamiku
75
Membuat Berita
76
Mencari Tahu
77
Akhirnya
78
Memulai
79
Kita Akhiri
80
Karma
81
Perpustakan
82
Berwajah Tebal
83
Tamu
84
Seperti Koala
85
Pengadilan Agama
86
Cemburu
87
Tetap Nyonya Bara
88
Diajak Meeting
89
Otoritas Seorang Nyonya
90
Penyesalan Leonal
91
Hampir Bangkrut
92
Masuk Penjara
93
"Apa kabar, Nak?"
94
Dibuang Setelah Dipakai
95
Si Mantan Mulai Aktif
96
Untung Sayang
97
Dia Istriku
98
Resiko Orang Lajang
99
Firasat
100
Kecewa
101
Penculikan
102
Ayah
103
Kedatangan Bara
104
Seorang Anak Perempuan
105
Budak Cinta
106
Membantu
107
Pulang
108
Mempertegas
109
Akhir Yang Menyedihkan
110
Gagal
111
Rafi & Beni
112
Bercerita Dengan Ayah
113
Berbagi Peran
114
Keinginan Seorang Anak
115
Bahagiamu Jauh Lebih Penting
116
Si Wanita Penggoda
117
Ibu Mertuku Hanya Satu
118
Ikuti Kata Hati
119
Nayya Sayang Bunda
120
Makan Siang Dikantor
121
Nayya Yang Polos
122
Adam Is Coming
123
Belajar Jadi Kakek
124
"Apa Aku Tidak Menggemaskan Lagi?"
125
Melukis Senja
126
Bulan Madu
127
Rotasi Kehidupan
128
Balas Dendam
129
Titik Noda Menghancurkan Segalanya
130
Titik Tertinggi Jatuh Cinta
131
Cinta Buta
132
Tujuan Menikah
133
Karin Salvina Malik
134
"Ini Semua Salahku."
135
Cemburu
136
Bertengkar
137
A Thousand Years
138
Kembali
139
Bangsawan Yang Sebenarnya
140
Tugas Istri
141
Meminta Izin
142
Pendarahan
143
Ngidam
144
Demi Istri
145
Akhirnya
146
Lahiran
147
Bara Pov
148
Devano Albian Dominic
149
Wisuda (Happy Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!