ELINA

ELINA

Episode 1

Anatasia Bezrukova (Ilusi Elina Santika)

Elina Santika Almero, wanita berparas cantik dan sangat pintar. Dia kerap dipanggil Elina atau Elin. Ayah nya bernama Albern Almero dan ibunya bernama Santika. Elina tergolong dari keluarga kaya raya. Akan tetapi, Perusahan ayahnya bangkrut. Ibu tiri Elina yang bernama Martha, menjual Elina pada seorang pria yang belum pernah ia lihat. Berdasarkan informasi, pria yang membeli Elina adalah pria yang sudah tua. Elina memilih kabur dari rumah. Ia bermalam di apartemen sahabatnya yang bernama, Melisa.

Dilraba Dilmurat (Ilusi Melisa)

Melisa Larika, wanita cantik yang hidup sebatang kara. Kehidupan keras yang membuatnya harus tetap kuat, terlebih lagi keinginan kedua orang tuanya sebelum meninggal. Orang tua Melisa ingin Melisa menjadi seorang Dokter, hal itulah yang membuat Melisa belajar sepanjang hari tanpa mengenal lelah.

------

Penthouse At The Pierre

Elina dan Melisa sedang bersiap siap ke kampus. Keduanya ke luar dari apartemen mencari Taxi. Terlihat dua pria tiba-tiba datang menculik Elina lalu membawanya ke dalam mobil. Di dalam mobil, ada Martha, Ibu tiri Elina.

"Jangan pikir kamu bisa kabur, Elina!" bentak Martha. Wanita paruh baya itu nampak marah.

"Turunin aku, Bu. Aku tidak mau menikah dengan pria tua itu!!" pekik Elina. Memberontak untuk bisa ke luar dari mobil.

Plak... Martha mendaratkan satu tamparan di pipi Elina.

"Kamu anak yang tidak tahu berterima kasih. Apa kamu tidak Sayang pada ayahmu! Apa kamu ingin ayahmu meninggal karena tidak mendapatkan perawatan! Aku tidak butuh persetujuanmu! Minggu depan kamu akan menikah dengan Jonathan!" hardik Martha sembari mencengkram mulut Elina. Lalu ke luar dari mobil.

"Bawa dia dan jangan biarkan dia kabur" kata Martha lalu turun dari mobil.

"Izinkan aku ke Kampus, Bu" pintah Elina memohon.

Martha menatap Elina sejenak. "Antar dia ke Kampus dan jangan biarkan dia kabur" kata Martha pada kedua pria itu lalu masuk ke mobil yang satunya.

"Baik, Nyonya"

Kendraan roda empat perlahan bergerak meninggalkan tempat sunyi menuju jalan raya. Di dalam mobil, Elina terus diam dan tak bergeming. Dia terus memikirkan apa yang Ibu tirinya katakan.

"Nona, jika boleh aku sarankan. Alangkah baiknya Nona menuruti perintah Nyonya besar" kata seorang lelaki yang kini bersama Elina. Namanya Anjas, bodyguard kepercayaan almarhum Santika, Ibu kandung Elina.

"Aku tidak mau menikah dengan Pria tua itu" balas Elina lalu lalu menangis sesegukan.

"Terkadang, kebahagiaan itu hadir dengan orang yang salah, Nona. Aku mengenal pria yang membeli Nona, dia baik pada orang-orang" kata Anjas.

Elina tidak mengerti apa maksud dari perkataan Pria yang kini menatapnya dengan tatapan iba. "Apa kamu mengenalnya?" tanya Elina menatap Anjas dengan penuh tanya.

"Aku belum pernah melihatnya, tapi itulah kenyataan tentang Jonathan" balas Anjas.

"Tapi ada seseorang yang aku tunggu, aku tidak bisa menerima keputusan Ibu Martha begitu saja" ujar Elina menatap jauh keluar jendela.

"Apa Erlanda yang Nona tunggu?" tanya Anjas sembari menaikturunkan alisnya.

"Dari mana kamu tahu?" tanya Elin menyelidik. dia menatap lekat Pria itu.

"Nona, aku bekerja di keluarga Nona hampir 10 tahun. Aku tahu bagaimana Nona dan siapa pria yang Nona suka" jelas Anjas panjang lebar.

"Aku merindukannya, apa kalian bisa membantuku?" tanya Elina memohon pada Anjas dan Jivan.

"Katakan, Nona" kata Jivan, pria yang sedari tadi diam dan hanya fokus menyetir.

"Bantu aku untuk menemui Erlanda di Jerman, aku hanya butuh waktu satu hari" kata Elina kembali memohon pada Anjas dan Jivan.

"Baiklah, Nona. Kami akan membantu Nona" kata Jivan tersenyum.

"Tapi bagaimana dengan Nyonya Martha, Nyonya bisa marah besar jika tahu Nona menemui Erlanda" kata Anjas menatap majikannya.

"Aku percayakan semuanya pada kalian. Aku yakin, kalian bisa membantuku" ujar Elina dengan penuh keyakinan.

"Baiklah, Nona. Kami akan mengurus semua keperluan, Nona" sahut Anjas dan Jivan bersamaan.

---

Kendraan roda empat terparkir di depan Kampus ternama di New York. Terlihat Jivan membukakan pintu mobil untuk Elina.

"Terima kasih sudah mau membantuku" ujar Elina sebelum turun dari mobil.

"Sama-sama, Nona" balas Anjas dan Jiva bersamaan.

Elina berjalan memasuki area Kampus, dari kejauhan dia melihat Melisa mondar mandir.

"Melisa...!" teriak Elina.

Melisa berlari menghampiri Elina. Tanpa izin, gadis cantik itu memeluk Elina. Beberapa Mahasiswa dan Mahasiswi menyaksikan pemandangan indah itu.

"Aku takut kamu kenapa-napa, Elina" ujar Melisa terisak. Gadis itu tidak perduli dengan sekelilingnya.

"Aku baik-baik saja, Melisa" kata Elina sambil menyeka air mata sahabatnya.

"Ayo cepat nanti kita terlambat" kata Elina menarik tangan sahabatnya. Langkah kaki keduanya nampak terdengar terburu-buru. Mereka takut terlambat di mata Kuliah seorang Profesor muda yang dijuluki pria tanpa perasaan. Namanya Stevin, pria yang ditakuti oleh para Mahasiswa dan Mahasiswi.

Bruk... Elina menabrak seseorang, yang tak lain adalah profesor tanpa perasaan.

"Maafkan aku" ujar Elina tanpa menatap profesornya.

"Apa kamu pikir, kata maaf dapat mengembalikan buku yang jatuh itu ketempat semula!!" bentak Prof Stevin dengan dingin.

"M-maafkan kami, Prof." Melisa meminta maaf sambil membungkukan tubuhnya sejenak.

Tanpa menjawab, Stevin berlalu pergi meninggalkan Elina dan Melisa.

"Ayo, Elina" ajk Melisa menarik tangan sahabatnya. Keduanya bergegas masuk ke dalam kelas sebelum Prof Stevin mendahului mereka.

"Melisa, kamu saja yang ke kelas. Aku ingin sendiri. Temui aku di tempat biasa" ujar Elina yang tiba-tiba menghentikan langkahnya.

"Tapi, Elin" Melisa menatap Elin dengan iba.

"Aku, aku ingin sendiri" kata Elin.

"Tunggu aku di sana ya" ujar Melisa, berlalu pergi meninggalkan Elina.

Elina berjalan menuju tempat di mana dia dan Melisa sering datangi. Ruangan kosong di gedung belakang Kampus, tempat yang dulunya adalah perpustakaan. Namun tak digunakan lagi sejak seorang Mahasiswi meninggal tanpa sebab.

"Apa aku beritahu Melisa tentang kondisiku saat ini?" guman Elina sambil memeluk tubuh mungilnya.

"Ibu, apa Ibu dapat melihatku? Apa Ibu akan memintaku untuk menikahi pria tua bangka itu" batin Elina. Elina tak tahu harus bagaimana lagi. Menangis adalah salah satu cara untuk meringankan bebannya.

"Aku harus menemui Erlanda. Aku yakin, Erlanda akan membantuku" gumam Elina sembari menyeka airmatanya. Lalu mengambil ponselnya mencari nama Erlanda di kontak. Jarinya berhenti berkutak saat nama Erlanda terlihat. Dengan segera, Elin menindis gambar hijau.

"Kenapa nomornya tidak aktif" gumam Elin.

"Apa Erlanda sudah melupakanku? Kenapa dia tidak menghubungiku lagi" gumam Elina sembari menatap foto di layar ponselnya. Foto Erlanda dan Elina saat mereka masih sekolah.

"Aku harus ke Jerman, hanya ini satu-satunya cara agar aku tidak dinikahkan dengan Pria tua bangka itu" guman Elin.

"Apa yang kamu lakukan di situ?" tanya seseorang. Elina menoleh ke arah suara.

"A--a-ku" balas Elin gelagapan.

.

.

.

Bersambung

Novel ini akan membuat kalian bertanya tanya. Siapa sebenarnya Jonathan. Maka dari itu, jangan melompati episode saat membacanya

Terpopuler

Comments

Lisha Azza

Lisha Azza

lanjut

2022-07-19

0

lilisiana

lilisiana

mampir dulu di sini kayanya seru

2021-06-15

0

Elma Theana

Elma Theana

lanjut

2021-06-08

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Pengumuman lagi
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Promo Novel
49 Promo Novel
50 Episode 47
51 Episode 48
52 Episode 49
53 Episode 50
54 Episode 51
55 Episode 52
56 Episode 53
57 Episode 54
58 Episode 55
59 Episode 56
60 Episode 57
61 Episode 58
62 Episode 59
63 Episode 60
64 Episode 61
65 Episode 62
66 Episode 63
67 Episode 64
68 Episode 65
69 Episode 66
70 Episode 67
71 Episode 68
72 Episode 69
73 Episode 70
74 Episode 71
75 Episode 72
76 Episode 73
77 Episode 74
78 Episode 75
79 Episode 76
80 Episode 77
81 Episode 78
82 Episode 79
83 Episode 80
84 Episode 81
85 Episode 82
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Pengumuman lagi
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Promo Novel
49
Promo Novel
50
Episode 47
51
Episode 48
52
Episode 49
53
Episode 50
54
Episode 51
55
Episode 52
56
Episode 53
57
Episode 54
58
Episode 55
59
Episode 56
60
Episode 57
61
Episode 58
62
Episode 59
63
Episode 60
64
Episode 61
65
Episode 62
66
Episode 63
67
Episode 64
68
Episode 65
69
Episode 66
70
Episode 67
71
Episode 68
72
Episode 69
73
Episode 70
74
Episode 71
75
Episode 72
76
Episode 73
77
Episode 74
78
Episode 75
79
Episode 76
80
Episode 77
81
Episode 78
82
Episode 79
83
Episode 80
84
Episode 81
85
Episode 82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!